21
C. Tatap Muka Model IN-ON-IN Kelompok Kompetensi C
Variasi pelaksanaan pembelajaran moda tatap muka pola 60 JP
Variasi In-1
On In-2
Keterangan
1 20 JP, selama 2
hari
20 JP, selama 10 hari 2 JPhari
20 JP, selama 2 hari
1 JP = 45 menit 2
20 JP, selama 2 hari
30 JP, selama 10 hari 3 JPhari
10 JP, selama 1 hari
1. Struktur Tatap Muka IN-1
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELOMPOK KOMPETENSI C 9 Jam Pelajaran 45 Menit
No Materi Jenjang SMP
JP
1 Pendalaman Materi Pedagogik Kelompok Kompetensi C
Pengembangan kurikulum - Terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter
3 2
Pendalaman Materi Profesional Kelompok Kompetensi C Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia serta Keterampilan
Berbahasa Indonesia - Terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter 6
Total 9
2. Silabus IN-1 a. Pedagogik Pengembangan Kurikulum
MapelKelompok Kompetensi : Pedagogik - Kelompok Kompetensi C Kompetensi
: Pedagogik Judul Modul
: Pengembangan Kurikulum Alokasi Waktu
: 3 JP 45 menit = 135 menit Deskripsi Singkat
:
Modul ini membahas tentang pengembangan kurikulum dengan target kompetensi yang akan dicapai antara lain memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, menentukan
tujuan pembelajaran, menentukan materi pembelajaran, mengembangkan indikator, dan menentukan instrumen penilaian.
Kompetensi c Kompetensi Inti:
Meningkatkan kemampuan dalam memahami pengembangan kurikulum dalam pembelajaran bahasa.
d Kompetensi Guru:
3.4 Memilih materi pembelajaran yang diampu yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran.
3.6 Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian. 4.1 Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik.
4.2 Mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran. 4.3 Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di
dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan.
INDIKATOR KEBERHASILAN MATERI
POKOK SUBMATERI
POKOK METODE
ALAT BANTU
MEDIA ESTIMASI
WAKTU
1. Menentukan materi pembelajaran
2. Mengembangkan indikator
3. Menentukan instrumen penilaian
4. Memahami prinsip- prinsip perancangan
pembelajaran
Pengembangan kurikulum,
silabus, dan RPP
Cara menentukan materi
pembelajaran Cara
mengembangakan indikator
Cara menentukan intrumen
penilaian Prinsip-prinsip
perancangan pembelajaran
Curah pendapat
Ceramah Diskusi
Latihan studi
kasus Laptop
Multi media
projector LCD
Modul PPT
LK ATK
3 JP
Referensi
Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi. Mata Pelejaran Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah
Tsanawiyah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. 2004.
Depdikbud. 1997. Pokok-pokok Pengertian dan Pelaksanaan Kurikulum Muatan Lokal. Jakarta: Depdiknas
Depdikbud. 2013. Permendikbud 81A. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Depdiknas. 2004. Pengembangan Sistem Penilaian. Jakarta: Dikmenum, Depdiknas.
23 Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Hafni, 1981. Pemilihan dan Pengembangan Bahan Pengajaran Membaca. Jakarta Proyek Pengembangan Pendidikan Guru.
Husen, Akhlan, dkk. 1997. Telaah Buku Kurikulum dan Buku Teks. Jakarta: Depdiknas.
Kosasih, E.1985. Cakrawala Bahasa Indonesia I. Jakarta: Gramedia. Miarso, Yusuf Hhadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:
Prenada Media. Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan
Implementasi. Bandung: Rosdakarya. Nasution, S. 1988. Asas-asas Kurikulum. Bandung: Jemmars.
Nurgiyantoro, Burhan. 1988. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogyakarta: BPFE.
Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004: Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta: Grasindo. Parera, J.D.1996. Pedoman Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia SLTP dan
SMA. Jakarta: Grasindo.
Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: CV Rajawali.Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan
Kompetensi Pendidik. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
b. Profesional Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia, serta Keterampilan Berbahasa Indonesia
MapelKelompok Kompetensi : Bahasa Indonesia - Kelompok Kompetensi C
Kompetensi : Profesional
Judul Modul : Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
Keterampilan Berbahasa Indonesia Alokasi Waktu
: 6 JP 45 menit = 270 menit Deskripsi Singkat
: Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan PKB untuk Guru Bahasa Indonesia SMP
Kelompok Kompetensi C profesional ini merupakan bahan belajar dalam rangka meningkatkan kompetensi guru SMP. Modul ini membahas tentang:
1 Hakikat, Fungsi, dan Kedudukan Bahasa Indonesia 2
Prinsip dan prosedur berbicara secara deskrit
3 Prinsip dan prosedur berbicara secara terintegratif 4 Prinsip dan prosedur berbicara sesuai dengan konteks
5 Prinsip dan prosedur menulis 6 Tahap-tahap membaca
7 Tujuan membaca 8 Prinsip-prinsip membaca
9 Faktor-faktor yang mempengaruhi membaca 10 Prinsip-prinsip dan prosedur membaca secara terintegratif
Kompetensi c Kompetensi Inti:
20.3 Memahami kedudukan dan fungsi, bahasa Indonesia. 20.4 Memiliki keterampilan berbahasa Indonesia berbicara, membaca, menulis
d Kompetensi Guru:
20.4.2 Mengaplikasikan prinsip dan prosedur berbahasa secara deskrit
berbicara
20.4.3 Mengaplikasikan prinsip dan prosedur berbahasa secara integrative menyimak, berbicara, membaca, menulis.
20.4.4 Mengaplikasikan prinsip dan prosedur berbahasa berdasarkan konteks akademis, formal, vokasional
20.4.5 Mengaplikasikan prinsip dan prosedur berbahasa secara lisan produktif. Berbicara monolog: berceritamendongeng.
20.4.8 Mengaplikasikan prinsip dan prosedur berbahasa secara tertulis reseptif membaca teks persuasi.
20.4.5. Mengaplikasikan prinsip dan prosedur berbahasa secara tertulis produktif Menulis: surat pribadi, surat dinas, dan teks prosedur
INDIKATOR KEBERHASILAN
MATERI POKOK
SUBMATERI POKOK METODE
ALAT BANTU MEDIA
ESTIMASI WAKTU
1. Menjelaskan prinsip dan
prosedur berbicara secara
deskrit 2. Menjelaskan
prinsip dan prosedur
berbicara secara terintegratif
3. Mengaplikasikan 1. Prinsip
dan prosedur
berbicara secara
deskrit
2. Prinsip dan
prosedur berbicara
secara terintegrat
1. Prinsip-prinsip berbicara
2. Prosedur berbicara 3. Prinsip berbicara
secara terintegratif 4. Prosedur berbicara
secara terintegratif 5. Prinsip berbicara
sesuai dengan konteks
Tanya jawab,
diskusi, penugasan,
penguatan ceramah
LCD Projector ,
Laptopnotebook, White board
, Spidol, Active
Speaker, dan
Laser Pointer.
3 JP
25
prinsip dan prosedur
berbicara sesuai dengan konteks
4. Menjelaskan prinsip dan
prosedur menulis
5. Mengaplikasikan prinsip dan
prosedur menulis
if 3. Prinsip
dan prosedur
berbicara sesuai
konteks
4. Prinsip dan
prosedur menulis
5. Praktek menulis
6. Prosedur berbicara sesuai dengan
konteks 7. Prinsip-prinsip
menulis 8. Langkah-langkah
mennulis 9. Praktek menulis
1. Menjelaskan tahap-tahap
membaca 2. Mengidentifikasi
tujuan membaca
3. Mengidentifikasi prinsip-prinsip
membaca 4. Mengidentifikasi
faktor-faktor yang
mempengaruhi membaca
5. Mengaplikasikan prinsip-prinsip
dan prosedur membaca
secara terintegratif
Tahap-tahap membaca
Tujuan membaca
Prinsip-prinsip membaca
Faktor-faktor yang
mempengaruhi membaca
Prinsip dan prosedur
membaca Tanya
jawab, diskusi,
penugasan, penguatan
ceramah
LCD Projector ,
Laptopnotebook, White board
, Spidol, Active
Speaker, dan
Laser Pointer.
3 JP
Referensi
o Akhadiah, Sabarti, et al.1996. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indo-
nesia. Jakarta: IKAPI. o
Baradja, M.F. 1990. Kapita Selekta Pengajaran Bahasa. Malang: IKIP. o
Broto, A. S. 1978. Pengajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang.
o BSNP. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Atas SMA dan Madrasah Aliyah. Jakarta: Depdiknas
o Byrne, Dom. 1988.Teaching Writing Skill. London dan New York: Longman.
Depdikbud. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. o
Depdikbud. 2013. Permendikbud 81A. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
o Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi.
o Gunning, Robert. 1952.The technigue Of Clear Writing. New York: Mc Graw-
Hill. o
Guntur, Hendri Taringan. 1985. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan. Bandung: Angkasa.
o Hadiyantoro. 2001.Membudayakan Kebiasaan Menulis. Jakarta: Fikahati
Aneska. o
Hardjana, Agus M. 2007. Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal. Yogyakarta : Kanisius.
o Hafni, 1981. Pemilihan dan Pengembangan Bahan Pengajaran Membaca.
Jakarta Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. o
Husen, Akhlan, dkk. 1997. Telaah Buku Kurikulum dan Buku Teks. Jakarta: Depdiknas.
o Kosasih, E.1985. Cakrawala Bahasa Indonesia I. Jakarta: Gramedia.
o Lado, Robert. 1964.Language Teaching. Amerika: MC Grow Hill.
o Ngurah Oka, I gusti. 1983. Pengantar Membaca dan Pengajarannya.
Surabaya: Usaha Nasional. o
Nurhadi. 2000. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung : Sinar Baru dan YA 3 Malang.
o Miarso, YusufHhadi. 2004 Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:
Prenada Media. o
Parera, J.D.1996. Pedoman Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia
SLTP dan SMA. Jakarta: Grasindo.
o Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: CV
Rajawali.Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik.
o Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
o Semi, Atar. 1998. Menulis Efektif. Padang: Angkasa.
o Semiawan, Cony. 2008. Perspektif Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta: PT
Grasindo o
Soedasono. 1991. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
27 o
Tampubolon, DP. 1987. Kemampuan Membaca : Teknik Membaca Efektif dan Efesien. Bandung : Angkasa.
o Tarigan, Djago. 2001. Pendidikan Keterampilan Berbahasa Jakarta:
Depdiknas.
o Tarigan, Henry Guntur. 1984. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa. o
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung. Angkasa.
3. Skenario Pembelajaran IN-1 a. Pedagogik Pengembangan Kurikulum