Laporan Kinerja Instansi Pemerintah LKj Tahun 2016 BKPD Provinsi Lampung
Page
1 1
7. Reformasi birokrasi melalui peningkatan kerjasama dan tatakelola pemerintahan
yang baik Bidang ketahanan pangan masuk dalam prioritas kedua, yaitu revitalisasi pertanian
dalam rangka pemantapan ekonomi daerah untuk peningkatan rakyat yang berkeadilan.
2.1.5.3 Sasaran Pembangunan Daerah
Untuk mendukung pelaksanaan tema pembangunan tersebut diatas, maka ditetapkan prioritas pembangunan Provinsi Lampung tahun 2016 bersama dengan sasarannya
sebagai berikut :
Tabel 4. Sasaran Pembangunan Bidang Ketahanan Pangan di Provinsi
Lampung tahun 2016
NO PRIORITAS
SASARAN
1 Bidang Ketahanan Pangan :
“Revitalisasi pertanian dalam rangka pemantapan ekonomi
daerah untuk peningkatan rakyat yang berkeadilan ”
1. Peningkatan ketersediaan pangan yang beragam
2. Penurunan jumlah penduduk rawan pangan
3. Stabilnya harga pangan pokok di tingkat
produsen dan konsumen 4.
Peningkatan keragaman konsumsi pangan yang sehat dan aman
5. Peningkatan konsumsi pangan yang sesuai angka
kecukupan gizi AKG 6.
Tercapainya keamanan pangan segar
2.2 Perjanjian Kinerja PK Perubahan Tahun 2016
Dokumen Perjanjian Kinerja PK merupakan dokumen pernyataan atau kesepakatan atau perjanjian antara atasan dan bawahan untuk mencapai target kinerja yang ditetapkan
suatu instansi. Dokumen ini memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama beserta target kinerja dan anggaran. Penyusunan PK 2015 dilakukan dengan mengacu kepada
RPJMD, RKPD 2015, IKU dan APBD.
Tabel 5. Perjanjian Kinerja Perubahan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2016
No. Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target
1. 2.
3.
4. Peningkatan ketersediaan
pangan yang beragam Penurunan jumlah
penduduk rawan pangan
Stabilnya harga pangan pokok di tingkat produsen
dan konsumen
Peningkatan keragaman konsumsi pangan yang
1. Skor Pola Pangan Harapan
PPH Ketersediaan 2.
Persentase Penurunan Jumlah Penduduk Rawan Pangan
thn
3. Harga Gabah Kering Panen
GKP di Tingkat produsen Rp.Kg
4. Koefisien Variasi Pangan
beras di tingkat konsumen CV
5. Skor Pola Pangan Harapan
PPH Konsumsi 85,6
1
≥ HPP
CV 10 85,0
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah LKj Tahun 2016 BKPD Provinsi Lampung
Page
1 2
5.
6. sehat dan aman
Peningkatan konsumsi pangan yang sesuai angka
kecukupan gizi AKG
Tercapainya keamanan pangan segar
6. Jumlah
Konsumsi Energi
kkalkaphr 7.
Jumlah Konsumsi Protein
grkaphari 8.
Persentase Peningkatan Produk Pangan Segar yang
Tersertifikasi
9. Persentase Tingkat Keamanan
Pangan Segar yang di Uji 2.019
56,3 10
80 dibawah ambang batas
Program : 1.
Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Peningkatan Disiplin Aparatur
4. Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
5. Peningkatan Diversifikasi dan
Peningkatan Ketahanan Pangan Anggaran
Rp. 607.831.250,- Rp. 119.000.000,-
Rp. 3.600.000,- Rp. 77.007.000,-
Rp. 4.375.466.750,- Keterangan
APBD APBD
APBD APBD
APBD
J u m l a h APBD Rp. 5.182.905.000,-
6. Peningkatan Diversifikasi dan
Ketahanan Pangan Masyarakat Rp. 16.433.042.000,-
APBN
J u m l a h APBN Rp. 16.433.042.000,-
T O T A L Rp. 21.615.947.000,-
2.2.1 Rencana Anggaran Tahun 2016 Jumlah Anggaran untuk Badan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung tahun 2016
sebesar Rp. 11.099.541.790,- yang digunakan untuk membiayai Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung, secara rinci rencana anggaran Belanja Tidak Langsung dan
Belanja Langsung dapat dillihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 6. Rencana Belanja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2016
No. Uraian
Rencana
1. 2.
Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung
5.916.636.790 5.182.905.000
53,30 46,70
J u m l a h 11.099.541.790
100
Sumber : DPA Perubahan BKPD TA. 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah LKj Tahun 2016 BKPD Provinsi Lampung
Page
1 3
Alokasi anggaran Belanja Langsung Tahun Anggaran 2016 yang dialokasikan untuk membiayai program pendukung kelancaran kegiatan yang langsung mendukung
pencapaian sasaran BKPD Provinsi Lampung, sebagai berikut:
Tabel 7. Alokasi Anggaran Rutin Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung
No. Program
Anggaran Rp. Program Pendukung Rutin
1.
2. 3.
4. Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin
Aparatur Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan capaian Kinerja dan Keuangan
607.831.250 119.000.000
3.600.000 77.007.000
11,73 2,30
0,07 1,48
Program Pencapaian Sasaran 1.
Program Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan Ketahanan Pangan
4.375.466.750 84,42
J u m l a h 5.182.905.000
100 Alokasi anggaran Belanja Langsung Tahun Anggaran 2016 yang dialokasikan untuk
membiayai kegiatan-kegiatan prioritas yang langsung mendukung pencapaian sasaran pembangunan adalah sebagai berikut :
Tabel 8. Alokasi per Sasaran Pembangunan Tahun Anggaran 2016
No. Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Anggaran
1. 2.
3.
4. 5.
6. Peningkatan ketersediaan
pangan yang beragam Peningkatan keragaman
konsumsi pangan yang sehat dan aman
Peningkatan konsumsi pangan yang sesuai angka
kecukupan gizi AKG
Penurunan jumlah penduduk rawan pangan
Stabilnya harga pangan pokok di tingkat produsen
dan konsumen
Tercapainya keamanan pangan segar
1. Skor Pola Pangan
Harapan PPH Ketersediaan
2. Skor Pola Pangan
Harapan PPH Konsumsi
3. Jumlah Konsumsi Energi
kkalkaphr 4.
Jumlah Konsumsi Protein grkaphari
5. Persentase
Penurunan Jumlah Penduduk Rawan
Pangan thn 6.
Harga Gabah Kering Panen GKP di Tingkat
produsen Rp.Kg 7.
Koefisien Variasi Pangan beras di tingkat
konsumen CV 8.
Persentase Peningkatan
Produk Pangan Segar yang Tersertifikasi
9. Persentase
Tingkat Keamanan Pangan Segar
yang di Uji 637.165.750
397.000.000 196.312.000
2.813.839.000 331.150.000
14,56
9,07 4,49
64,31
7,57
J U M L A H 4.375.466.750
100
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah LKj Tahun 2016 BKPD Provinsi Lampung
Page
1 4
Pada tabel di atas, jumlah anggaran untuk programkegiatan sebesar Rp. 4.375.466.750, untuk pencapaian indikator Skor Pola Pangan Harapan PPH ketersediaan, Skor Pola
Pangan Harapan PPH konsumsi, jumlah konsumsi energi, jumlah konsumsi protein dibiayai dengan anggaran sebesar 14,56, untuk pencapaian indikator persentase
penurunan jumlah penduduk rawan pangan dibiayai dengan anggaran sebesar 9,07, untuk pencapaian indikator Harga Gabah Di Tingkat Produsen dan Harga Beras di
Tingkat Konsumen di biayai dengan anggaran 4,09, untuk pencapaian indikator Peningkatan Produk Pangan Segar yang Tersertifikasi sebesar 64,31 karena didalamnya
termasuk dana DAK untuk pembangunan gedung Laboratorium dan gedung UPT Balai Sertifikasi Mutu dan Keamanan Pangan. Sementara untuk pencapaian target indikator
Tingkat Keamanan Pangan Segar yang di Uji dibiayai dengan anggaran 7,57 dari anggaran kegiatan untuk pencapaian indikator Program Peningkatan Diversifikasi dan
Peningkatan Ketahanan Pangan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah LKj Tahun 2016 BKPD Provinsi Lampung
Page
1 5
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Pendekatan manajemen pembangunan berbasis kinerja, yang utama adalah bahwa pembangunan diorientasikan pada pencapaian menuju perubahan yang lebih baik. Hal
ini mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan programkegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan
berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perbaikan, dimana programkegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan,
baik pada level keluaran, hasil maupun dampak. Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip Good Govermance dimana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan
menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan public yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh
masyarakat, sehingga pengendalian dan pertanggungjawaban programkegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada public
telah dicapai. Dalam hal ini, Laporan Kinerja pemerintah merupakan bentuk realisasi kinerja dari
pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam pemyusunan laporan
kinerja adalah pegukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja Permenpan Nomor 53 tahun 2014 tentang
petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah.
Sedangkan untuk skala penilaian terhadap kinerja pemerintah, menggunakan pijakan Permendagri No. 54 tahun 2010, sebagai berikut :
No. Interval Nilai Realisasi
Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi
Kinerja Kode
1. 91 ≤
Sangat Tinggi 2.
76 ≤ 90 Tinggi
3. 66
≤ 75 Sedang
4. 51 ≤ 65
Rendah 5.
≤ 50 Sangat Rendah