Pada tanggal
7 Januari 1984 Brunei Darussalam bergabung dan diterima menjadi anggota ASEAN yang keenam. Pada tanggal 28 Juli 1995 Vietnam bergabung dan
diterima menjadi anggota ASEAN yang ketujuh. Disusul Laos dan Myanmar bergabung dan diterima sebagai anggota ASEAN pada tanggal 23 Juli 1997.
Anggota kesepuluh adalah Kamboja yang bergabung dan diterima sebagai anggota ASEAN pada tanggal 16 Desember 1998. Dengan demikian jumlah
anggota ASEAN ada 10 negara.
3. Faktor-faktor Pendorong Kerja Sama Negara-negara Kawasan Asia Tenggara
Sebuah negara tidak mungkin hidup menyendiri. Setiap negara butuh hubungan dan kerja sama dengan negara lain dalam berbagai hal. Apalagi jika
negara-negara tersebut saling berdekatan wilayahnya seperti di kawasan Asia Tenggara ini. Sebagai contoh, kerja sama bidang perdagangan untuk
pemenuhan kebutuhan ekonomi, kerja sama bidang keamanan dan ketertiban, dukungan politik internasional, dan masih banyak lagi.
Mengapa kerja sama antarnegara-negara kawasan Asia Tenggara penting? Berdasar pengalaman masa lalu hingga saat ini, paling tidak terdapat
beberapa faktor penting. Beberapa faktor penting yang dimaksud paling tidak meliputi:
a. Faktor Kesamaan Nasib dan Sejarah
Semua negara-negara di kawasan Asia Tenggara sama-sama mengalami penjajahan oleh bangsa lain kecuali Thailand. Selain itu
bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara sudah lama menjalin hubungan baik. Ingat, dulu pernah berkembang dua kerajaan besar yang menyatukan
bangsa-bangsa di kawasan ini yakni Kerajaan Sriwijaya abad ke-5 yang berpusat di Palembang dan Kerajaan Majapahit ± abad ke-7 yang
berpusat di pulau Jawa. Bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara dewasa ini mayoritas juga sebagai negara berkembang kecuali Singapura.
8
b. Faktor Kedekatan Geografis Bagaimanapun, wilayah negara-negara yang berada di kawasan
Asia Tenggara, saling berdekatan satu sama lain. Karena itu demi terjaganya stabilitas pada masing-masing negara di kawasan ini butuh
jalinan kerja sama yang baik dan terus-menerus.
c. Faktor Strategisnya Letak Kawasan Sejak dulu, kawasan Asia Tenggara menjadi jalur lalu-lintas
internasional yang ramai. Barangkali hal tersebut wajar, sebab letak kawasan ini memang strategis. Namun demikian letak yang strategis
ternyata mempunyai sisi positif dan negatif. Sisi positifnya mempercepat perkembangan di segala bidang kehidupan. Sementara itu, sisi negatifnya
terjadi berbagai jenis perselisihan atau sengketa regional akibat perbedaan-perbedaan kepentingan masing-masing negara. Contoh
konkritnya, Indonesia dan Malaysia pernah mengalami ketegangan politik. Contoh lain, antara Malaysia dan Filipina, juga Singapura, pernah
dilanda perselisihan sengketa soal wilayah Sabah dan Serawak, di bagian utara Pulau Kalimantan. Sisi negatif yang lain? Letak kawasan yang
strategis adalah negara-negara kawasan Asia Tenggara rawan menjadi ajang persaingan kepentingan-kepentingan yang datang dari luar. Selain
itu, kawasan Asia yang strategis tersebut juga menjadi rawan akan munculnya berbagai bentuk kemerosotan moral serta budaya.
4. Tujuan ASEAN