Potensi Peran Warga Sebagai Pewarta dalam Persoalan Bangsa

Perspektif Sosial-Humaniora

POTENSI PERAN W
AR
GA SEB
AGAI PEW
AR
TA
WAR
ARGA
SEBA
PEWAR
ART
DALAM PERSO
ALAN B
ANGS
A
PERSOALAN
BANGS
ANGSA
Atiqa Sabardila


Putra daerah yang tinggal di daerahnya m enjadi sum ber
daya m anusia untuk diperankan sebagai pewarta persoalan
warga dan daerahnya. Lingkungan mereka merupakan sumber pen ggalian in form asi yan g am at layak un tuk bahan
pem beritaan, pem etaan, dan pendokum entasian. Kondisi
geografis yang tidak m enentu yang m em ungkinkan sem ua
artefak yang m enjadi ikon suatu daerah hilang m enjadi pertim bangan untuk segera dipersiapkannya SDM untuk dilatih m enulis berita dan m em etakan persoalan dan nilai-nilai
budaya daerahnya. Narasum ber pem beri m ateri pelatihan
adalah jurnalis dari m edia m assa lokal m asing-m asing.
Kata Kunci: pew arta w arga

Pe n d ah u lu an
Keseringan m usibah yang m uncul di wilayah Nusantara
m en in gkatkan kreativitas jurn alis dalam m en ulis berita di
media massa cetak. Dahulu kata bersahabat dan berdampingan
m uncul dalam kalim at berikut Mereka bersahabat sejak di
Sek ola h Da sa r, Ked u a ora n g itu berd iri berd a m p in g a n ,
N egara-negara y ang berlainan ideologi harus dapat hidup
berdam pingan, dan Untuk m enghadapi bahay a dari luar,
191


Pemikiran Alternatif Mencerahkan Bangsa

raky at dan pem erintah selalu berdam pingan. Sekarang, akibat
perubahan kondisi geografis penggunaan kata itu m engalam i
perluasan.
Ka t a b er d a m p in g a n m em iliki m a kn a ’b er d eka t a n ,
bersam a-sam a, dan bahu-m em bahu’ (Porwadarm into, 1982:
225). Adapun kata bersahabat m em punyai m akna ’bertem an
d en gan (Poer wad ar m in to, 198 2: 8 48 ). Akibat per u bah an
kon d isi geogr afis, m u n cu l ju d u l kr eatif sem acam “H id u p
Berdam pingan dengan Bencana” (Kom pas, 19 J anuari 20 0 9)
dan “Mereka Telah Bersahabat dengan Banjir” (Kom pas, 21
J anuari 20 0 9). Satu di antara bencana berupa banjir. Peristiwa
tsun am i di kepulauan Men tawai dan letusan Merapi juga
m erupakan bencana. Karena itu, perlu tindakan cepat. Hal ini
dir espon oleh jur n alis m elalui pilih an kon str uksi kalim at
im p er at if ber iku t “Ben can a d i Sekit ar Kit a, Ber ger aklah
Sekarang!” (Kom pas, 29 Oktober 20 10 ).
J ika m engam ati judul-judul di koran tentang persoalan

daerah, didapat pengetahuan yang am at beragam . Bila akhirakhir ini perhatian m edia m assa ke persoalan bencana, tidak
berarti persoalan daerah lainnya tidak layak diangkat.
Tulisan ini m encoba m enum buhkan kem bali kecintaan
war ga t er h ad ap d aer ah n ya. War ga d aer ah d it u m bu h kan
pemahaman akan sejarah dan nilai-nilai budaya daerah mereka
m elalui pem beritaan, pendokum entasian, dan pem etaan. Hal
ini penting digerakkan karena perubahan iklim yang unpredictable yang dapat mengubah segalanya, termasuk sejarah dan
nilai-nilai budaya.
Warga daerah, khususn ya para pem uda ditum buhkan
keteram pilan m enulis berita tentang hal penting di daerah,
mendokumentasi kekayaan budaya, serta memetakan potensi
daerah mereka agar sejarah dan nilai-nilai budaya yang mereka
agu n gkan tid ak ter ger u s oleh per u bah an zam an m au pu n
192

Perspektif Sosial-Humaniora

perubahan iklim yang tidak dapat diprediksikan tersebut.
Kurikulum di Sekolah Menengah Pertam a (SMP) telah
m em bekali keteram pilan m enulis berita dengan m enyajikan

r u m u sa n 5 W + 1 H . J ika r em a ja d a er a h leb ih in t en sif
m endapatkan keteram pilan jurnalistik, diharapkan m em iliki
kemampuan menyajikan tulisan tentang daerah mereka. Media
m assa lokal dapat m en yeleksi tulisan m ereka un tuk bahan
berita. Strategi ini ibarat tak ada rotan akar pun jadi. Begitu
pula pem erintah daerah, baik tingkat kelurahan/ kecam atan
dapat m em anfaatkan sebagai sum ber penggalian ide untuk
pem ilihan dan penataan agenda atau program daerah. Peserta
pelatih an m en gen ai pen u lisan ber ita, pen d oku m en tasian
aktivitas warga, dan pem etaan keunggulan daerah (: tingkat
kelu r a h a n / keca m a t a n ) a d a la h r em a ja ya n g m em iliki
handphone.
Me n ce tak Ju rn alis m e W arga
Berdasarkan wawancara disim pulkan bahwa m asih ada
keluhan orang tua m urid dan guru-guru di Sekolah Menengah
Pertam a (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) tentang
penyalahgunaan handphone dan komputer oleh anak-anak dan
m urid-m urid m ereka.
Komunikasi melalui handphone (selanjutnya disingkat HP)
diten garai m en yebabkan an ak dewasa sebelum waktun ya,

sedang komputer menghambat kecerdasan sosial dan menyebabkan anak kehilangan waktu belajar karena keseringan mereka
nge-gam e (: bermain gam e). Karena proses belajar-mengajar
menjadi terganggu, HP di sekolah yang penggunaannya mengganggu PBM tersebut lalu disita pihak sekolah. HP yang berhasil
disita tidak sekadar mengganggu PBM; di dalamnya termuat
gambar-gambar porno dan ungkapan-ungkapan tak layak baca.
193

Pemikiran Alternatif Mencerahkan Bangsa

Tulisan ini m engetengahkan sisi positif dari pem ilikan HP
tersebut. Berdasarkan hasil pem belajaran m atakuliah Analisis
R a g a m Ba ha sa yan g d iber ikan d i sem ester VI, J u r u san
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP-UMS, dibuktikan bahwa HP telah m am pu m endokum entasi kegiatan PBM
d osen d i lin gku n ga n UMS ser t a kom u n ika si n on for m a l
m ahasiswa di lingkungan kam pus tersebut serta kom unikasi
nonform al di lingkungan kos atau asram a m ereka.
Lebih lanjut dari HP didapatkan informasi tentang materi,
m etode pem belajaran, m edia, dan situasi pem belajaran dalam
per ku liah an d i UMS ser ta h al-h al yan g d ikom u n ikasikan
m ahasiswa ketika bergaul dengan sesam a m ereka. Misalnya

ialah (1) soal kos dan m akanan yang bertarip m urah di sekitar
kam pus dan kos, (2) rencana ke superm arket, (3) kom entar
tentang m ateri dan karakter dosen, (4) diskusi m ateri perkuliahan yang baru m ereka tem puh, (5) rencana m e-laundry
pakaian yang m enum puk, (6) rencana pem belian kado tem an
yan g u lan g tah u n atau m en ikah , (7) r en can a libu r an , (8 )
komentar tentang acara televisi atau sinetron yang mereka lihat,
(9) dan lain-lainnya.
J ika lim a belas tahun yang lalu beberapa m ahasiswa di
In don esia m en galam i ban yak kesulitan un tuk m en cari alat
rekam yang praktis dan efisien, HP telah m enawarkan banyak
kem udahan. Teknik sadap yang dikem bangkan dalam penelitian bahasa dan sastra am at dibantu dengan penggunaan HP
tersebut. Melalui HP, selain yang sudah disebutkan di m uka,
beberapa tugas perkuliahan, seperti perekam an percakapan
anak dan dialog m ereka, penggalian foklore (: cerita rakyat) di
daerah m elalui inform an untuk m enggali kearifan lokal (local
w isdom ), dan pem aparan teknik-teknik sales yang m enawarkan barangnya secara door to door – dari rum ah ke rum ah
194

Perspektif Sosial-Humaniora


atau kos ke kos/ asram a telah berhasil dilalui m ahasiswa yang
m endapat tugas m erekam .
Karena terbukti m elancarkan kegiatan penyediaan data
bahasa dan sastra atau lainnya, m aka rem aja di daerah yang
m em iliki HP perlu dioptim alkan pem anfaatannya, khususnya
dalam m elengkapi bahan penyusunan berita, pem etaan, dan
pendokum entasian potensi daerah m asing-m asing. Dengan
m em ban tu m en yam paikan in form asi pen tin g dari daerah,
pen gam bil kebijakan atau pem erin tah pusat m en dapatkan
bahan seleksi program atau agenda ke depan sehingga salah
urus atau salah kebijakan dapat dim inim alisasi, padahal salah
urus dapat m enyebabkan kerusakan, ketidakadilan, kepunahan, atau kem iskinan.
Potensi remaja Indonesia dalam perannya sebagai pewarta
daerahnya sangat besar. Hal ini dilihat dari pengguna jejaring
sosial. Menunggu tulisan jurnalis utam a yang bekerja di suatu
m edia m assa cetak tentang fokus daerah tidak dengan cepat
didapatkan karena m ereka akan m em ilih berita yang bernilai
jual. Oleh karena itu, m encetak pewarta-pewarta daerah yang
berkon sen trasi pada persoalan daerah sen diri m erupakan
strategi un tuk m en gatasi kelan gkaan in form asi di daerah,

apalagi di daerah terpen cil. Ban yak guru yan g bertugas di
daerah terpencil, karena m em iliki keteram pilan m enulis yang
baik, terpilih sebagai pem enang dalam lom ba tulis-m enulis
bergengsi yang diselenggarakan LIPI. Hal yang tidak kalah
penting adalah m enum buhkan kesadaran m asyarakat akan
pentingnya melek tulisan. Tulisan berjudul “Perbatasan, J angan
Terluoakan” (Kom pas, 26 Oktober 20 10 ) m enawarkan paradigma baru dalam menyiasati daerah perbatasan, yakni sebagai
beran da depan n egeri. Kon sekuen sin ya adalah kon disin ya
harus lebih baik dan m em adukan pendekatan kesejahteraan
dan keam anan.
195

Pemikiran Alternatif Mencerahkan Bangsa

Pewarta warga adalah sebagai pengguna jejaring sosial
terbesar setelah Am erika Serikat. Mereka adalah pengguna
facebook, Tw itter/ blog nom or dua setelah AS. Berdasarkan
Kom pas (26 Oktober 20 10 ) siswa SMP, yakni SMP Negeri 1
Gebog, Kudus, sudah memanfaatkan kampanye dengan paduan
situs jejaring sosial, seperti facebook dan Tw itter. Ada sejumlah

calon yang m em ilih berkam panye dengan SMS. HP dengan
kualitas terten tu m am pu m en yediakan m en u di an taran ya
rekam an foto bergerak.
Bahwa pem uda In don esia m em iliki poten si itu karen a
m ereka dapat m enginform asikan kondisi daerahnya sendiri
secara kon kret. Bila tidak m em iliki kem am puan m en ulis,
m ereka dapat m engirim kan gam bar ke m edia m assa. Setiap
m edia akan berkom petisi m enyajikan inform asi terbaiknya. Di
antaranya dilakukan dengan penyajian gam bar yang m enggam barkan kejelasan peristiwa.
Dari hasil penyimakan disimpulkan bahwa media massa,
seperti televisi juga sangat berharap munculnya gambar-gambar
kiriman dari kamerawan amatir yang menjadi saksi peristiwa di
daerah m ereka. Hal itu berarti bahwa peran ini m erupakan
peluang besar bagi warga untuk menjadi jurnalis warga.
Meski d i h am pir d aer ah d i In d on esia, en tah wilayah
kabupaten/ kota/ provinsi sudah m em iliki m edia m assa lokal,
u n t u k d a p a t m ewa r t a ka n seca r a cep a t d a n jela s m a sih
m engalam i banyak kendala. Kendala utam a adalah lokasi yang
jauh yang sulit dijangkau. Bila peristiwa itu terjadi di situ, yang
kebetulan jauh dari tem pat tinggal jurnalis utam a, m aka satusatu n ya sosok yan g d ih ar apkan ber per an ad alah an ggota

m asyarakat itu sendiri. Mungkin untuk m enjadi kam eram an
am atir, m ereka m am pu m em erankannya. Akan tetapi, untuk
mengirimkan sebuah tulisan, walaupun mereka dapat ber-SMS,
sering hal ini m enjadi kendala.
196

Perspektif Sosial-Humaniora

Berdasarkan hasil pengam atan di kelas, khususnya pada
m ahasiswa, terbukti tidak ada keterkaitan antara rutinitas berSMS dengan kem am puan m enulis wacana. Bahkan, bahasa
yan g ban yak diisi kode rin gkas (restricted code) tersebut
m em p en gar u h i p em akaian n ya d alam r agam t u lis r esm i.
Ketidaktertarikan m ereka ke m edia untuk m engirim inform asi
penting dapat saja m ereka kurang percaya diri atau kurang
t er t a r ik m en ga n gka t p ot en si a t a u p er m a sa la h a n d a er a h
mereka.
Pem etaan potensi daerah diawali dokum entasi. Pendokum entasian ini m enjadi bagian m ateri pelatihan penulisan
berita. Bila peserta pelatihan m engalam i kesulitan m enulis,
dapat saja m er eka diar ah kan ke pem buatan gam bar agar
tercipta media komunikasi gambar (pictoral com m unication).

Untuk tugas mendeskripsikan melalui tulisan dikerjakan orang
lain , yakn i r ekan m er eka jika yan g ber san gku tan ku r an g
m a m p u m en ya m p a ika n seca r a t u lis. Den ga n d em ikia n ,
pemrosesan sebuah berita merupakan kerja tim. Hal ini seperti
layakn ya m ereka bekerja di perusah aan persuratkabaran .
Kegiatan m assal ini sering dilakukan oleh pem erintah seperti
ket ika m em p er sia p ka n t en a ga kea m a n a n d a r i a n ggot a
m asyarakat sendiri.
Tulisan ini m enunjuk jurnalis di daerah untuk dilibatkan
d alam p em ber ian p elat ih an kep ad a war ga d i d aer ah n ya
sehingga m anakala terjadi peristiwa yang perlu diangkat dapat
m en gan d alkan p ot en si m er eka. Den gan car a in i p eser t a
pelatihan diharapkan sem akin m engetahui persoalan daerah
m ereka sendiri. Dengan dem ikian, tum buh kepekaan terhadap
lin gkun gan dan m asyar akatn ya. Kar en a apa pun m en jadi
m a t er i ya n g la ya k d it u lis, m a ka m er eka d a p a t m en ja d i
pengawas keam anan yang siap m enginform asikan perubahan
m asyarakat yang terjadi di lingkungan sekitar m ereka.
197

Pemikiran Alternatif Mencerahkan Bangsa

J ika in gin m en getahui dam pak pelatihan yan g m ereka
ikuti, un tuk m en giden tifikasi warga yan g berbakat, pelatih
dapat melanjutkan mengadakan lomba penulisan berita. Dalam
lom ba tersebut dim asukkan kriteria kualitas tulisan, seperti
keutam aannya m engangkat issue daerah yang layak dibaca
pem erintah lokal atau pusat, m enyertakan gam bar pendukung
yang selaras dengan topik yang diberitakan, dan layak untuk
dikirim ke m edia m assa daerah yang sudah m apan. “Lim bah”
tulisan warga dari kegiatan lom ba ini m enjadi dokum entasi
penting bagi pemerintah daerah (kelurahan/ kecamatan) untuk
m eningkatkan pem aham an tentang ekspresi warga di wilayah
mereka.
Model pelatihan ini m em berikan peluang kepada warga
yan g ber bakat yan g m u n gkin m en galam i ken d ala u n t u k
m em asuki pen didikan form al. Den gan “berkiblat” kepada
perm asalah an daerah m ereka tum buh kepekaan terh adap
potensi dan perm asalahan daerah sendiri.
Kegiatan budaya yang dihayati warga di daerah m ereka
sendiri dapat m ereka inform asikan ke luar m elalui tulisan dan
kiriman gambar. Mereka dapat memberikan apresiasi terhadap
kegiatan warga dalam bidang apa pun yang dilakukan warga
d i d a er a h n ya . Ba h ka n , t er h a d a p kegia t a n wa r ga ya n g
m em berikan n ilai lebih dapat m ereka “am an kan ” m elalui
kegiatan pendokum entasian yang tidak saja untuk dikirim ke
m edia m assa, tetapi juga untuk m em bantu pem erintah lokal
d i d a er a h m er eka . Den ga n keb er h a s ila n m ela ku ka n
pendokum entasian ini m ereka dapat m elakukan pem belaan
terhadap pihak asing yang m encoba “m engklaim ” terhadap
kegiatan budaya yang dilakukan oleh warga .
Melibatkan warga dalam pen yelesaian perkara serin g
dilakukan oleh pem erintah bilam ana persoalan sudah buntu
atau perkara yang m elebar, yakni m elibatkan banyak pihak.
198

Perspektif Sosial-Humaniora

Dengan m engaktifkan warga dalam kegiatan m enulis tentang
daerah m ereka sendiri didapat inform asi gratis yang kualitas.
Mem ang untuk m enjadi tulisan yang layak dikirim ke m edia
tidak begitu m ulus dapat dim unculkan. Akan tetapi, saluran
tulisan m ereka dapat m enjadi pengisi tem pat-tenpat um um ,
seperti di langgar/ m ushola/ m esjid, gereja, kantor kelurahan,
balai pengobatan, kantor karang taruna, atau lainnya. Kegiatan
ini am at penting untuk m enggantikan m edia m assa cetak yang
penyebarannya belum m erata untuk m ereka nikm ati.
Setiap desa di wilayah Nusantara m em iliki kearifan lokal
ya n g s ed a n g d a n a ka n “d iu ji” ket a n ggu h a n n ya d a la m
kompleksitas masyarakat, yakni apakah akan mampu bertahan,
tergantikan, atau perlu penafsiran ulang secara kom prehensif
dan rasional dengan memadukan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan m em ohon petun juk kepada-Nya un tuk solusi terbaik.
Warga masyarakat yang mampu mewartakan kepada pihak lain
berarti mereka telah menyampaikan nilai pembelajaran kepada
m asyar akat lain , yakn i m asyar akat yan g ju ga m en galam i
pergulatan pada nilai kearifan lokal mereka. J ika berhasil keluar
sebagai pemenangnya, yakni kearifan lokal yang mereka miliki,
m aka m ereka m endapatkan m odel dalam penyelesaian suatu
perkara.
Berdasarkan pem bacaan artikel di koran nasional, seperti
Kom pas, kearifan lokal m endapatkan porsi tem pat yang besar.
J ika harus disam paikan dengan panjang, koran tersebut akan
m en yed ia ka n n ya seh in gga p em b a ca a ka n m en d a p a t ka n
in form asi yan g utuh dan len gkap. Kirim an berita ten tan g
potensi suatu daerah disam paikan dengan kalim at proposisi
yang di dalam nya m erupakan kalim at bijak yang m em berikan
nilai pendidikan, seperti judul-judul yang muncul tahun 20 0 820 0 9. Di antaranya ialah “Wayang Potehi, Perekat Kebersamaan” (Kom pas, 19 J anuari 20 0 9, “Garebeg Sudiro, Akulturasi
199

Pemikiran Alternatif Mencerahkan Bangsa

ala Warga Sudiroprajan Solo” (Kom pas, 20 J anuari 20 0 9),
“Men ghijaukan H utan , Men yekolahkan An ak” (Kom pas, 3
Pen ruari 20 0 9), “Merawitkan Naskah , Mem baca Sejarah ”
(Kom pas, 22 Maret 20 0 9), dan “Menggali Masa Lalu, Mencari
J ati Diri (Kom pas, 7 Septem ber 20 0 7).
Cit iz en ju r n a list ’p ewa r t a wa r ga ’ m en ja d i p en t in g
keh a d ir a n m er eka ket ika p er u sa h a a n m ed ia m ela ku ka n
perampingan karyawan dengan hanya menempatkan wartawan
di lokasi terbatas. Karen a itu, warga di suatu daerah perlu
dipersiapkan un tuk m en gisi peran m ereka. Karen a keterbatasan perusahaan pers, mereka belum merata menempatkan
wartawannya di sem ua daerah, apalagi untuk daerah terpencil.
Beberapa m edia m assa berdasarkan pengakuan pewarta,
baik jurnalisme TV maupun cetak, sudah dirintis peman-faatan
in for m a s i kir im a n d a r i wa r ga . Mis a ln ya ia la h TVOn e
m endapatkan gam bar m ahal dari peristiwa tsunam i di Aceh
dan kasus Indom ie di Taiwan dari Kom pasiana yang berjudul
“In dom ie “Di-Blacklist”, yan g sudah dibaca oleh lebih dari
9 7.0 0 0 or a n g. L ea d p a d a ju d u l it u d em ikia n “S et ela h
Departem en Kesehatan dan M akanan Taiw an m elakukan
r a zia m en d a d a k k e beber a p a tok o In d on esia , m i in sta n
p roduk si In don esia din y atak an berbahay a dan dilaran g
dijual” . Lainnya berjudul “Stop Konsum si Mi Instan” yang
dibaca 231.0 0 0 orang (Kom pas, 22 Oktober 20 10 ).
J u r n alis war ga, yan g poten sial u n tu k m en yam paikan
in form asi ke jurn alis utam a adalah para pem uda. Mereka
teram pil m enggunakan m edia itu. Oleh karena itu, agar peran
mereka konkret dalam pelibatan pembangunan daerah melalui
pengem asan inform asi ke m edia m assa, m aka m ereka perlu
digarap. Sumber daya manusia yang siap untuk melatih mereka
adalah para jurnalis yang ditem patkan di daerah. Am at ringan
memberikan syarat kepada mereka, yakni mampu mengaplika200

Perspektif Sosial-Humaniora

sian handphone dan m enulis ringan. Mereka m endapatkan
pelatihan, seperti cara m engam bil gam bar yang optim al serta
m en u lis in for m a si p en t in g d a la m b er it a . Sep er t i su d a h
dikem ukakan di m uka bahwa patokan m enulis berita sudah
m er eka ket a h u i m ela lu i p en er a p a n ku r iku lu m d i SMP.
Rum usan 5 W + 1 H lebih dipah am kan lagi agar m am pu
m engaplikasikan sendiri ketika m enulis. Karena penyam paian
m ater i d ilaku kan oleh ju r n alis sen d ir i, m aka con toh d an
pemahaman akan berita lebih menggambarkan realitas tulisan.
Agar dapat m enyebarkan inform asi kepada pihak lain yang
lebih luas, bahkan berjuta-juta m il, m ereka lebih dipaham kan
lagi tentang praktik pemanfaatan media “online”, seperti portal
berita, blog pribadi, penggunaan facebook, terutam a Tw itter.
Teknologi internet telah m elelehkan batas ruang dan waktu.
J ika kegiatan ekstrakurikuler keteram pilan m em batik
untuk para siswa di SMP dan SMA di kabupaten Pekalongan
dilakukan oleh para seniman batik, maka kegiatan tulis-menulis
d i m ed ia m assa cetak bagi war ga d aer ah lebih tepat jika
disam paikan oleh para jurnalis. Manakala pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan oleh jurnalis dengan sasaran warga
belum m erata dilakukan oleh perusahaan persuratkabaran,
m aka tulisan ini m erupakan ajakan untuk segera m enggarap
potensi warga daerah.
Un tuk m em ban gkitkan ketertarikan peserta pelatihan
dengan tulis-m enulis di m edia m assa cetak, narasum ber am at
perlu m em perlihatkan peran warga dalam m enyum bangkan
informasi mereka di negara-negara maju karena mereka belum
m en d ap at kan kesad ar an akan p er an p en t in gn ya sebagai
penyum bang inform asi di m edia m assa. Sedikit ruang di koran
yang m ereka m asuki, seperti “Surat Pem baca”, “Suara Warga”
yang berm ediakan HP, atau “REDAKSI YTH.”.

201

Pemikiran Alternatif Mencerahkan Bangsa

Keterlibatan remaja atau pemuda dalam persoalan bangsa,
apalagi dalam kasus-kasus besar, m ulai disalurkan m elalui
jejaring sosial. Tulisan ini berharap para pejabat yang m enjadi
sasaran tulisan di m edia tersebut m eluangkan sisa waktunya
untuk m encerm ati tulisan-tulisan warga, tidak hanya koran
ya n g m en ja d i la n gga n a n m er eka . Tid a k ka la h p en t in g
penyaluran aspirasi warga m elalui jejaring sosial jika diband in gkan d en gan p en yam p aian m elalu i p ar lem en jalan an
dengan berorasi atau m em buat pernyataan kritis di spanduk.
Tulisan warga daerah hasil pelatihan belum ditargetkan
untuk m em enuhi beragam fungsi, seperti m enginform asikan,
m em pengaruhi, m endidik, dan m enghibur. Biarlah beragam
fungsi m ereka lalui setelah m enjadi penulis produktif seiring
dengan sem akin banyaknya tulisan yang m ereka kirim kan.
Sim p u lan
Pewar ta war ga m en jad i p oten si d alam p en yam p aian
in for m asi ten tan g d aer ah . Kon d isi geogr afis yan g r en tan
den gan bahaya di m asin g-m asin g daerah perlu pewartaan
m elalui peran pewarta tersebut. J udul “Hidup Berdam pingan
dengan Bencana” (Kom pas, 19 J anuari 20 0 9), “Mereka Telah
Bersahabat dengan Banjir” (Kom pas, 21 J anuari 20 0 9), dan
“Bencana di Sekitar Kita, Bergeraklah Sekarang!” (Kom pas, 29
Oktober 20 10 ) m em inta kearifan sem ua pihak untuk dapat
bertindak secara tepat , benar, dan cepat agar bencana dapat
ditanggulangi dengan m em inim alisasi korban. Warga daerah
adalah pewarta daerah yang strategis karena m erekalah yang
lebih dahulu m engalam i peristiwa tersebut. Pewartaan yang
kualitas, tepat, benar, dan cepat dari m ereka m enjadi “pintu
pem buka” untuk m elangkah.
Media m assa cetak di daerah perlu segera m em persiap202

Perspektif Sosial-Humaniora

kan keteram pilan m enulis bagi warga daerah m elalui berbagai
pelatihan, term asuk peningkatan praktik penggunaan m edia
“online” agar mereka mampu menyediakan bahan tulisan yang
lengkap dan tertata.
Daerah di Indonesia m enjadi “lum bung” kearifan lokal
yang am at perlu segera dipetakan dan didokum entasikan agar
siap m en jad i bah an u n t u k d id isku sikan , d ievalu asi, d an
ditafsirkan berdasarkan sudut pan dan g kom prehen sif agar
m em bawa kem akm uran bagi warganya.
D AFTAR PU STAKA
Kom p as. 20 0 7. “Men ggali Masa Lalu, Men car i J ati Dir i.
Kom pas, 7 Septem ber 20 0 7.
Kom pas. 20 0 7. “Perjalanan Pangan, Perjalanan Peradaban”.
Kom pas, 23 Nopem ber 20 0 7.
Kom pas. 20 0 7. “Memantau Kerumbu Karang Menyelamat-kan
Karim unjawa”. 25 Nopem ber 20 0 7.
Kom p a s. 20 0 7. “Men an am Dah u lu Bar u Men eban g”. 10
Desem ber 20 0 7.
Kom pas. 20 0 7. “Mem aham i Laut, Men cegah Ben can a”. 26
Desem ber 20 0 7.
Kom pas. 20 0 9. “Wayang Potehi, Perekat Kebersam aan”. 19
J anuari 20 0 9.
Kom p a s. 2 0 0 9 . “Ga r eb eg Su d ir o, Aku lt u r a si a la Wa r ga
Sudiroprajan Solo”. 20 J anuari 20 0 9.
Kom p as. 20 0 9. “H idup Ber dam pin gan den gan Ben can a”.
Kom pas, 19 J anuari 20 0 9.

203

Pemikiran Alternatif Mencerahkan Bangsa

Kom pas. 20 0 9. “Mereka Telah Bersahabat den gan Ban jir”.
Kom pas, 21 J anuari 20 0 9.
Kom pas. 20 0 9. “Menghijaukan Hutan, Menyekolahkan Anak”.
3 Penruari 20 0 9.
Kom pas. 20 0 9. “Merawitkan Naskah, Mem baca Sejarah”. 22
Maret 20 0 9.
Kom pas. 20 10 . “Ketika Berita Warga Mulai Diperhitungkan”.
Kom pas, 22 Oktober 20 10 .
Kom p as. 20 10 . “Ber kam pan ye lewat SMS, Facebook, dan
Twitter. Kom pas, 26 Oktober 20 10 .
Kom p a s. 2 0 10 . “Ben ca n a d i Sekit a r Kit a , Ber ger a kla h
Sekarang!”.Kom pas, 29 Oktober 20 10 .
Porwadarminto, W.J .S. 1982. Kam us Besar Bahasa Indonesia.
J akarta: P.N. Balai Pustaka.

D ra . Atiq a S a b a rd ila , M.H u m .; Dosen J urusan PBSID
Fakultas Keguruan dan Ilm u Pendidikan Universitas
Muham m adiyah Surakarta

204