22 berlanau adalah tanah lempung yang mengandung lanau dengan material
utamanya adalah lempung dan sebagainya. Tanah terdiri dari 3 komponen, yaitu udara, air dan bahan padat. Udara
dianggap tidak mempunyai pengaruh teknis, sedangkan air sangat mempengaruhi sifat-sifat teknis tanah. Ruang diantara butiran-butiran, sebagian atau seluruhnya
dapat terisi oleh air atau udara. Bila rongga tersebut terisi air seluruhnya, tanah dikatakan dalam kondisi jenuh. Bila rongga terisi udara dan air, tanah pada
kondisi jenuh sebagian partially saturated. Tanah kering adalah tanah yang tidak mengandung air sama sekali atau kadar airnya nol Hardiyatmo, 1996.
2.3. Macam-macam Pondasi
Pondasi adalah bagian terendah bangunan yang meneruskan beban bangunan ketanah atau batuan yang berada dibawahnya. Klasifikasi pondasi
dibagi 2 dua yaitu: 1.
Pondasi dangkal
Pondasi dangkal adalah pondasi yang mendukung beban secara langsung seperti :
1. Pondasi telapak yaitu pondasi yang berdiri sendiri dalam
mendukung kolom Gambar 2.1b. 2.
Pondasi memanjang yaitu pondasi yang digunakan untuk mendukung sederetan kolom yang berjarak dekat sehingga bila
dipakai pondasi telapak ssinya akan terhimpit satu sama lainnya Gambar 2.1a.
3. Pondasi rakit raft foundation yaitu pondasi yang digunakan
untuk mendukung bangunan yang terletak pada tanah lunak atau
Universitas Sumatera Utara
23 digunakan bila susunan kolom-kolom jaraknya sedemikian dekat
disemua arahnya, sehingga bila dipakai pondsi telapak, sisi- sisinya berhimpit satu sama lainnya Gambar 2.1c.
2. Pondasi dalam
Pondasi dalam adalah pondasi yang meneruskan beban bangunan ke tanah keras atau batu yang terletak jauh dari permukaan, seperti:
1. Pondasi sumuran pier foundation yaitu pondasi yang merupakan
peralihan antara pondasi dangkal dan pondsi tiang Gambar 2.1d, digunakan bila tanah dasar yang kuat terletak pada kedalaman
yang relatif dalam, dimana pondasi sumuran nilai kedalaman Df dibagi lebarnya B lebih besar 4 sedangkan pondasi dangkal
DfB ≤ 1.
2. Pondasi tiang pile foundation, digunakan bila tanah pondasi
pada kedalaman yang normal tidak mampu mendukung bebannya dan tanah kerasnya terletak pada kedalaman yang sangat dalam
Gambar 2.1e. Pondasi tiang umumnya berdiameter lebih kecil dan lebih panjang dibanding dengan pondasi sumuran Bowles,
1991.
Universitas Sumatera Utara
24 a b
c
d e
Gambar 2.1 Macam-macam tipe pondasi : a Pondasi memanjang, b Pondasi telapak, c Pondasi rakit, d Pondasi sumuran, e Pondasi tiang
Hardiyatmo, 1996
Universitas Sumatera Utara
25
2.4. Penggolongan Pondasi Tiang
Pondasi tiang dapat dibagi menjadi 3 kategori sebagai berikut: 1.
Tiang Perpindahan Besar large displacement pile. Tiang perpindahan besar large displacement pile, yaitu tiang pejal
atau berlubang dengan ujung tertutup yang dipancang ke dalam tanah sehingga terjadi perpindahan volume tanah yang relatif besar.
Termasuk dalam tiang perpindahan besar adalah tiang kayu, tiang beton pejal, tiang beton prategang pejal atau berlubang, tiang baja
bulat tertutup pada ujungnya. 2.
Tiang Perpindahan Kecil small displacement pile Tiang perpindahan kecil small displacement pile, adalah sama seperti
tiang kategori pertama hanya volume tanah yang dipindahkan saat pemancangan relatif kecil, contohnya: tiang beton berlubang dengan
ujung terbuka, tiang beton prategang berlubang dengan ujung terbuka, tiang baja H, tiang baja bulat ujung terbuka, tiang ulir.
3. Tiang Tanpa Perpindahan non displacement pile
Tiang tanpa perpindahan non displacement pile, terdiri dari tiang yang dipasang di dalam tanah dengan cara menggali atau mengebor
tanah. Termasuk dalam tiang tanpa perpindahan adalah bore pile, yaitu tiang beton yang pengecorannya langsung di dalam lubang hasil
pengeboran tanah pipa baja diletakkan di dalam lubang dan dicor beton Hardiyatmo, 2002.
Universitas Sumatera Utara
26 Pondasi tiang dapat digolongkan berdasarkan kualitas material dan cara
pembuatannya dan cara pemasangannya, seperti diperlihatkan pada tabel 2.1 dan tabel 2.2.
Tabel 2.1 Macam-macam tipe pondasi berdasarkan kualitas material dan cara pembuatan K. Nakazawa, 1983
Universitas Sumatera Utara
27 Pondasi tiang berdasarkan teknik pemasangannya dapat dilihat pada tabel
2.2 berikut ini: Tabel 2.2 Macam-macam tipe pondasi berdasarkan teknik pemasangannya
K. Nakazawa, 1983
2.5. Pondasi Bore Pile