36 2.
Bore pile dalam tanah kohesif Penelitian pengaruh pekerjaan pemasangan bore pile pada adhesi antara
dinding tiang dan tanah sekitarnya, menunjukkan bahwa nilai adhesi lebih kecil dari pada nilai kohesi tak terdrainase undrained cohesion tanah sebelum
pemasangan tiang. Hal ini, adalah akibat dari pelunakan lempung disekitar dinding lubang. Pelunakan tersebut adalah pengaruh dari bertambahnya kadar air
lempung oleh pengaruh-pengaruh air pada pengecoran beton, pengaliran air tanah ke zone yang bertekanan yang lebih rendah disekitar lubang bor, dan air yang
dipakai untuk pelaksanaan pembuatan lubang bor. Pelunakan pada tanah lempung dapat dikurangi jika pengeboran dan pengecoran dilaksanakan dalam waktu 1 atau
2 jam Palmer dan Holland 1966. Pelaksanaan pengeboran juga mempengaruhi kondisi dasar lubang yang di
buat. Hal ini, mengakibatkan pelunakan dan gangguan tanah lempung di dasar lubang, yang berakibat menambah besarnya penurunan. Pengaruh gangguan ini
sangat besar terutama bila diameter ujung tiang diperbesar, dimana tahanan ujungnya sebagian ditumpu oleh ujung tiang. Karena itu, penting untuk
membersihkan dasar lubang. Gangguan yang lain dapat pula terjadi akibat pemasangan tiang yang tidak baik, seperti: pengeboran yang melengkung,
pemisahan campuran beton saat pengecoran dan pelengkungan tulangan beton saat pemasangan. Hal-hal tersebut, perlu diperhatikan saat pemasangan.
2.7. Pemakaian tiang yang dibor
Pilar – pilar yang di bor bisa dipakai pada hampir semua kasus yang memerlukan pondasi – pondasi tiang pancang. Jika proyek memerlukan
pemakaian pondsi dalam, seseorang perlu mengadakan analisis perbandingan
Universitas Sumatera Utara
37 untuk menentukan mana yang lebih ekonomis antara tiang –tiang pancang atau
pilar – pilar yang di bor. Tiang yang dibor mempunyai kelebihan-kelebihan sebagai berikut :
1. Kedalaman tiang dapat bervariasi;
2. Tidak ada resiko kenaikan muka air tanah;
3. Memerlukan lebih sedikit tiang yang dibor yang berdiameter besar;
4. Tanah dapat diperiksa dan dicocokan dengan data laboraturium;
5. Eliminasi sungkup tiang pile caps seperti pantek-pantek penyambung
dowels bisa dipasang dalam beton basah pada tempat yang diperlukan dalam rencana meskipun pusat pilar agak tidak ditempatkan segaris
misaligned sebagai sambungan kolom; 6.
Meniadakan cukup banyak getaran vibrasi dan suara gaduh yang biasanya merupakan akibat dari pendorongan tiang pancang;
7. Bisa menembus tanah berangkal yang dapat mengakibatkan tiang-tiang
pancang yang didorong bengkok. Berangkal yang berukuran kurangdari sepertiga diameter sumuran bisa lansung dipindahkan. Berangkal
lainnyabisa dihancurkan dengan alat khusus atau acuan sementara bisa dipasang sebagai jalan masuk untuk penggaliandengan tangan dan
penghancuran bebatuan yang lebih besar; 8.
Lebih mudah memperluas bagian puncak sumurantiang sehingga memungkinkan momen-momen lentur yang lebih besar;
9. Sumuran yang berdiameter lebih besar memungkinkan pemeriksaaan
lansung kapasitas dukung dan tanah yang lebih besar;
Universitas Sumatera Utara
38 10.
Penulangan tidak diperngaruhi oleh tegangan pada waktu pengangkutan dan pemancangan;
Beberapa kelemahan tiang yang dibor, antara lain: 1.
Keadaan cuaca yang buruk dapat mempersulit pengeboran dan pembetonan;
2. Pengeboran dapat mengakibatkan gangguan kepadatan, bila tanah berupa
pasir atau tanah kerikil.
2.8. Metode Pelaksanaan Pondasi Bore Pile dengan metode kerja Kelly
bar
Aspek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. Umumnya, aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode pelaksanaan
pekerjaan konstruksi. Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat dan aman, sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi.
Sehingga target waktu, biaya dan mutu sebagaimana ditetapkan dapat tercapai. Tahapan pekerjaan pondasi bore pile adalah sebagai berikut :
A. Persiapan Lokasi dan Setting Out
1. Dilaksanakan pengukuran pada area yang akan menjadi lokasi pekerjaan
pembuatan tiang bor. Koordinat - koordinat tiang bor yang direncanakan mengacu pada BM Bench Mark yang ada dilokasi pekerjaan.
2. Dilaksanakan stripping, cut and fill pada lokasi pembuatan tiang bor, agar
kinerja peralatan yang digunakan effisien dan stabil. 3.
Dipersiapkan akses yang akan dilalui truk – truk mixer dari batching plant ke lokasi pembuatan tiang bor, agar terjadi kendala yang signifikan pada saaat
pengecoran tiang bor.
Universitas Sumatera Utara
39
B. Daftar Peralatan Utama Untuk Pekerjaan Pembuatan Tiang Bor
1. HydraulicMechanical bored pile ring
2. Service Crane
3. Vibro Hammer
4. Peralatan Las
5. Peralatan Potong oksigen dan LPG
6. Temporary Casing
7. Perlengkapan Bor soil auger, bucket, rock auger, core barrel, chisel
8. Accessoris sorong tremie, pipa tremie, plat landasan, dll
C. Proses Pelaksanaan Pekerjaan
1. Mesin bor yang digunakan dilengkapi dengan kelly bar dan soil auger. Mesin
ini mempunyai kemampuan maksimum membuat tian bor sampai dengan kedalaman 40 meter.
2. Setelah mempersiapkan posisi titik yang akan di bor, mesin bergerak menuju
titik, kemudian meletakan soil auger tetap dititik tersebut dan setting Kelly bar pada posisi vertikal
3. Pengeboran dapat dimulai pada pengeboran awal, maka segera dipasang
preliminary casing panjang 3 – 6 meter pada lubang bagian atas. Pemasangan casing ini membantu juga dalam proses pengeboran pondasi tiang bor, karena
dianggap sebagai leading sehingga prosses pengeboran pada kedalaman selanjutnya dapat tegak lurus.
4. Setelah pegeboran menemukan air tanah, soil auger akan kesulitan
mendapatkan tanah, maka perlu diganti dengan bore bucket yang mempunyai kemampuan menagkapmengumpulkan tanah pengeboran, core barrel
Universitas Sumatera Utara
40 diperlukan, jika dalam proses pengeboran menemukan lapisan tanah
kerasbatu. 5.
Prosses pengeboran dilanjutkan sampai dengan kedalaman yang direncanakan dan dikomfirmasikan kepada pengawas.
6. Setelah kedalaman tiang bor rencana sudah tercapai, maka dilaksnakan
pembersihan lubang dengan cleaning bucket. Lubang sudah dianggap bersih jika bahan yang terangkat dalam cleaning bucket berupa ait. Praktis dasar
lubang dinyatakan bersihbebas dari endapan dan siap untuk melaksanakan pengecoran.
D. Instalasi Besi Keranjang Tiang Bor Reinforcement Cage
1. Keranjang besi tiang bor di pabrikasi di area yang tidak jauh dari lokasi
pengecoran dan dibuat per section sesuai dengan tinggi angkat maksimum service crane. Sehingga akan memudahkan proses handling keranjang besi ke
dalam lubang bor. 2.
Besi keranjang tiang bor yang sudah siap diangkat dan dimasukan ke dalam lubang bor dengan menggunakan service crane. Joint per section didambung
dengan cara pengelasan. 3.
Keranjang besi tinag bor terpsaang sesuai dengan cut off level yang telah direncanakan.
E. Proses Pengecoran Lubang Bor
1. Lubang yang sudah siap cor kondisi besi keranjang tiang bor sudah
terinstalisasi dalam lubang, kemudian dilaksanakan install pipa trimie, dimana panjang pipa trimie sesuai dengan kedalaman pipa.
Universitas Sumatera Utara
41 2.
Pesanlah beton siap pakai concrete ready mix yang mempunyai nilai slump 18±2 cm, agar beton dapat mengalir dengan mudah melalui pipa tremie yang
berdiameter 8” = 20 cm. Setelah truk – truck mixer beton tiba dilokasi proyek, pengecoran dapat segera di mulai. Beton lansung dituang dari truck mixer
menuju lubang tremie melalui corong tremie yang sudah disediakan. 3.
Selama pengecoran berlansung dan terutama pada saat pemotongan pipa tremie, agar ujung dari pipa tremie yang bawah selalu dijaga “terendam”
dibawah lapisan beton yang paling awal dituang kedalam lubang. 4.
Penuangan beton dilajutkan sampai dengan ±1.00 meter di atas cut off level. Maksudnya agar beton yang paling awal yang terccampur dengan endapan
lumpur dapat terbuang. Selain itu untuk meyakinkan bahwa beton baik tidak terkontaminasi tercampur sampai dengan cut off level yang telah ditentukan.
5. Setelah proses pengecoran selesai, casing dicabut secara perlahan – lahan. Hal
ini untuk menjaga agar tidak terjadi kelongsoran gap antara besi keranjang bagian luar dan pinggir lubang, juga segresi dari beton sepanjang permukaan
beton shaff. 6.
Apabila diperlukan, sebelum proses pencabutan casing selesai, lakukan pengisian casing sementara tersebut dengan beton secukupnya. Beton baru
dalam casing diharapkan dapat mengalir kedalam ruang – ruang kosong pada permukaan beton yang terjadi akibat pencabutan casing.
Universitas Sumatera Utara
42 a
b
c d
e f
g h
Gambar 2.6 Metode Pelaksanaan Pondasi Bore pile : Metode Pekerjaan Pondasi Bore pile oleh PT WASKITA KARYA
Universitas Sumatera Utara
43
2.9. Tiang Dukung Ujung dan Tiang Gesek
Ditinjau dari cara mendukung beban, tiang dapat dibagi menjadi 2 dua macam Hardiyatmo, 2002, yaitu :
1. Tiang dukung ujung end bearing pile adalah tiang yang kapasitas
dukungnya ditentukan oleh tahanan ujung tiang. Umumnya tiang dukung ujung berada dalam zone tanah yang lunak yang berada diatas
tanah keras. Tiang-tiang dipancang sampai mencapai batuan dasar atau lapisan keras lain yang dapat mendukung beban yang diperkirakan
tidak mengakibatkan penurunan berlebihan. Kapasitas tiang sepenuhnya ditentukan dari tahanan dukung lapisan keras yang berada
dibawah ujung tiang Gambar 2.7a. 2.
Tiang gesek friction pile adalah tiang yang kapasitas dukungnya lebih ditentukan oleh perlawanan gesek antara dinding tiang dan tanah
disekitarnya Gambar 2.7b. Tahanan gesek dan pengaruh konsolidasi lapisan tanah dibawahnya diperhitungkan pada hitungan kapasitas
tiang.
a b
Gambar 2.7 Tiang ditinjau dari cara mendukung bebannya Hardiyatmo, 2002
Universitas Sumatera Utara
44
2.10. Kapasitas Daya Dukung Bore Pile Dari Hasil Sondir