Klasifikasi Limbah
Limbah rumah sakit terdiri dari beberapa kategori berdasarkan beratnya, kepadatannya dan unsur yang dikandungnya. The Ministry of Environment and Forest
mengklasifikasikan limbah, sebagai berikut :
1. Limbah yang tidak infeksius
Limbah ini mirip dengan limbah rumahtangga dimana tidak menyebabkan penyebaran mikroba dan tidak kontak dengan cairan tubuh.
Limbah yang tidak infeksius dibagi atas : Limbah kantor. Meliputi kertas, karton, plastik, koran.
Limbah dapur. Meliputi makanan sisa, air kotor, sayur-sayuran dan buahan yang
tidak terpakai, yang berasal dari dapur rumah sakit. Limbah dapur ini dibagi atas limbah yang mudah rusak buah-buahan dan sayuran dan limbah dapur yang
tidak mudah rusak plastik, kertas pembungkus, foil, kertas dan material lain.
2. Limbah yang infeksius
Benda-benda yang tajam yang digunakan untuk menggunting dan menusuk gunting, jarum suntik
Limbah patologi termasuk ke dalamnya jaringan organ, darah dan cairan tubuh. Semua benda-benda yang terkontaminasi dengan darah atau pus.
Klasifikasi terbaru dari limbah rumah sakit yang direkomendasikan oleh WHO dibuat pada Desember 2002 saat Conference of the Parties to the Basel Convention on
the Control of Trans-boudary Movements of Hazardous Waste and their Disposal adalah sebagai berikut :
Limbah pelayanan kesehatan terdiri dari : A.
Limbah yang tidak beresiko
A1 : limbah yang dapat didaur ulang A2 : limbah yang dibusukkan
A3 : limbah tidak beresiko lainnya
B. Limbah yang memerlukan perhatian khusus
B1 : Limbah anatomi manusia B2 : Limbah tajam
Universitas Sumatera Utara
B3 : Limbah farmasi B31 : Limbah farmasi yang tidak berbahaya
B32 : Limbah farmasi yang berpotensi berbahaya B33 : Limbah farmasi yang berbahaya
B4 : Limbah farmasi sitotoksik B5 : Limbah darah dan cairan tubuh
C. Limbah yang infeksius dan sangat infeksius
C1 : Limbah infeksius C2 : Limbah sangat infeksius
D. Limbah berbahaya lainnya
E. Limbah radioaktif
A. Limbah yang tidak beresiko
Semua limbah yang tidak menimbulkan infeksi seperti limbah kantor, limbah pengepakan, atau limbah dari makanan yang berlebih. Limbah ini mirip dengan limbah
rumah tangga. Limbah jenis ini berkisar 75 - 90 dari keseluruhan limbah dari institusi medis.
A1. Limbah yang dapat didaur ulang, termasuk ke dalamnya kertas, plastik atau logam yang tidak terkontaminasi, kaleng atau kaca yang dapat didaur-ulang jika industri daur-
ulang limbah ada di negara tersebut. A2. Limbah yang dapat dibusukkan, termasuk ke dalamnya limbah sisa makanan, limbah
kebun rumah sakit, yang dapat dibusukkan kompos. A3. Limbah tidak beresiko lainnya, limbah yang tidak beresiko yang bukan termasuk
dalam kelompok A1 dan A2.
B. Limbah medis yang mendapat perhatian khusus.
B1. Limbah anatomi manusia, termasuk ke dalamnya bagian tubuh yang tidak infeksius, organ tubuh, jaringan, bagian tubuh yang diamputasi, plasenta, dan darah.
B2. Limbah tajam Semua benda atau material tajam yang berkaitan dengan tindakan medis yang berpotensi
menimbulkan luka dan infeksi akibat tusukan dan sayatan benda tersebut. Limbah tajam ini merupakan salah satu limbah yang berbahaya dan harus ditangani secara lebih hati-
Universitas Sumatera Utara
hati. Contoh limbah tajam ialah semua jenis jarum, barang dari kaca yang pecah, ampul, scalpel, lanset, vial kosong.
B3. Limbah farmasi. Limbah farmasi adalah obat-obatan yang kadaluwarsa atau obat-obatan yang tidak dapat
digunakan karena alasan lain. Limbah farmasi dapat dibagi ke dalam 3 kelas yaitu :
B31. Limbah farmasi yang tidak berbahaya.
Yang termasuk ke dalam kelas ini adalah obat-obatan yang mengandung tumbuh- tumbuhan atau sirup obat batuk yang tidak berbahaya saat pengumpulan, penyimpanan
dan pengolahan limbahnya. B32. Limbah farmasi yang berpotensi berbahaya
Limbah farmasi yang berpotensi berbahaya bila digunakan oleh orang yang salah atau pengunaannya tidak tepat.
B33. Limbah farmasi yang berbahaya Limbah farmasi yang tergolong berbahaya adalah obat-obatan yang mengandung logam
berat termasuk desinfektan. Jadi penanganan limbah ini harus dimasukkan ke dalam penanganan limbah berbahaya
B4. Limbah farmasi sitotoksik Limbah farmasi sitotoksik adalah limbah yang timbul akibat penggunaan obat-obat
sitotoksik antineoplastik. Terdapat enam jenis zat kimia yang termasuk obat jenis ini yaitu golongan alkilase, antimetabolit, antibiotik, alkaloid, hormon dan lainnya. Dampak
yang timbul bila kontak dengan obat-obat jenis sitotoksik adalah dapat menyebabkan mutasi, karsinogenik dan teratogenik.
B5. Darah dan cairan tubuh Kelompok ini meliputi limbah-limbah yang bukan limbah infeksius, tetapi dikontaminasi
oleh darah manusia atau hewan. Contohnya, pakaian yang terkontaminasi oleh darah, swab, tabung suntik tanpa jarumnya, set infus tanpa jarumnya, dan pembalut perban.
C. Limbah infeksius dan sangat infeksius