BAHAN LISTRIK

(1)

BAHAN LISTRIK

BAHAN SUPERKONDUKTOR

Oleh:

dego

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

2014

BAB I


(2)

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Superkonduktor masih menjadi topik yang hangat dikaji, mengingat besarnya sumbangan yang akan diberikan apabila suhu kritis yang akan dicapai sudah mendekati suhu ruang. Namun dewasa ini para peneliti masih dipermasalahkan dengan beberapa macam tantangan. Khusus superkonduktor sistem Bismuth yang terdiri atas tiga fase Tc-rendah 2201 (30K), fase Tc-rendah 2212 (80K), dan fase Tc-tinggi 2223 (110K) dalam menghasilkan sampel dengan kualitas semurni mungkin. Sintesis fase tunggal atau kristal tunggal superkonduktor sistem bismuth, khususnya fase suhu tinggi (fase 2223) yang mempunyai suhu kritis sekitar 110K, masih sangat susah. Hal ini disebabkan jangkauan suhu pembentukan superkonduktor fase 2223 sangat pendek, yaitu berkisar antara 8350 C sampai 8570 C seperti yang telah dilaporkan oleh Strobel dan kawan-kawan.

Beberapa upaya yang telah dilakukan untuk memperoleh fase tunggal atau kristal tunggal superkonduktor fase 2223, seperti penggunaan doping Pb dan doping Sb, penggunaan fluks (Bi2O3, KCl, dan NaCl). Disamping itu juga dilakukan dengan mengubah beberapa parameter pemrosesan seperti variasi komposisi awal seperti yang dilaporkan oleh Satoshi dan kawan-kawan dan variasi suhu sintering. Namun semua penelitian tersebut belum mampu menghasilkan sampel sesuai dengan yang diharapkan.

1.2. Rumusan Masalah

Permasalahan dalam makalah ini dititikberatkan pada masalah mengenai bahan-bahan superkonduktor dan aplikasi bahan-bahan superkonduktor dalam berbagai bidang.

Berdasarkan latar belakang makalah ini, maka penyusun membuat suatu rumusan masalah, yaitu :


(3)

2. Bahan Superkonduktor 3. Tipe-tipe Superkonduktor 4. Contoh Superkonduktor.

5. Penggunaan Bahan Superkonduktor.

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan paper ini dapat saya bagi menjadi dua:

1.3.1 Tujuan Umum

1. Memberikan penjelasan mengenai bahan-bahan superkonduktor 2. Penerapan bahan superkonduktor dalam berbagai bidang

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahan Listrik yang sedang saya Jalani

1.4. Manfaat

Makalah ini kami susun dengan maksud agar kita semua dapat mendalami tentang bagaimana prinsip kerja superkonduktor, mengetahui apa-apa saja contoh dari superkonduktor tersebut, serta memahami penggunaan superkonduktor tersebut.


(4)

BAB II TINJAUAN 2.1. Sejarah Perkembangan Superkonduktor

INCLUDEPICTURE "http://superconductors.org/onnes.jpg" \* MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE

"http://superconductors.org/onnes.jpg" \* MERGEFORMATINET

Gambar 2.1. Heike Kamerlingh Onnes

Superkonduktor pertama kali ditemukan oleh seorang fisikawan Belanda, Heike Kamerlingh Onnes, dari Universitas Leiden pada tahun 1911. Pada tanggal 10 Juli 1908, Onnes berhasil mencairkan helium dengan cara mendinginkan hingga 4 K atau -2690C. Kemudian pada tahun 1911, Onnes mulai mempelajari sifat-sifat listrik dari logam pada suhu yang sangat dingin. Pada waktu itu telah diketahui bahwa hambatan suatu logam akan turun ketika didinginkan di bawah suhu ruang, tetapi belum ada yang dapat mengetahui berapa batas bawah hambatan yang dicapai ketika temperatur logam mendekati 0 K atau nol mutlak

Beberapa ahli ilmuwan pada waktu itu seperti William Kelvin memperkirakan bahwa elektron yang mengalir dalam konduktor akan berhenti ketika suhu mencapai nol mutlak. Di lain pihak, ilmuwan yang lain termasuk Onnes memperkirakan bahwa hambatan akan menghilang pada keadaan tersebut. Untuk mengetahui yang sebenarnya terjadi, Onnes kemudian mengalirkan arus pada kawat merkuri yang sangat murni dan kemudian mengukur hambatannya sambil menurunkan suhunya. Pada suhu


(5)

4,2 K, Onnes terkejut ketika mendapatkan bahwa hambatannya tiba-tiba menjadi hilang (Gambar 2). Arus mengalir melalui kawat merkuri terus-menerus.

Gambar 2.2. Hasil Pengukuran terhadap superkonduktivitas Merkuri

Dengan tidak adanya hambatan, maka arus dapat mengalir tanpa kehilangan energi. Percobaan Onnes dengan mengalirkan arus pada suatu kumparan superkonduktor dalam suatu rangkaian tertutup dan kemudian mencabut sumber arusnya lalu mengukur arusnya dan setelah satu tahun kemudian ternyata arus masih tetap mengalir. Fenomena ini kemudian oleh Onnes diberi nama superkonduktivitas. Atas penemuannya itu, Onnes dianugerahi Nobel Fisika pada tahun 1913.

INCLUDEPICTURE "http://superconductors.org/meissner.jpg" \* MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE


(6)

Gambar 2.3. Walter Meissner

Penemuan lainnya yang berkaitan dengan superkonduktor terjadi pada tahun 1933. Walter Meissner dan Robert Ochsenfeld menemukan bahwa suatu superkonduktor akan menolak medan magnet. Sebagaimana diketahui, apabila suatu konduktor digerakkan dalam medan magnet, suatu arus induksi akan mengalir dalam konduktor tersebut. Prinsip inilah yang kemudian diterapkan dalam generator. Akan tetapi, dalam superkonduktor arus yang dihasilkan tepat berlawanan dengan medan tersebut sehingga medan tersebut tidak dapat menembus material superkonduktor tersebut. Hal ini akan menyebabkan magnet tersebut ditolak. Fenomena ini dikenal dengan istilah diamagnetisme dan efek ini kemudian dikenal dengan efek Meissner.

INCLUDEPICTURE "http://superconductors.org/meisfold.gif" \* MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE

"http://superconductors.org/meisfold.gif" \* MERGEFORMATINET

Gambar 2.4. Efek Meissner

Dengan berlalunya waktu, ditemukan juga superkonduktor-superkonduktor lainnya. Selain merkuri, ternyata beberapa unsur-unsur lainnya juga menunjukkan sifat superkonduktor dengan harga Tc yang berbeda. Sebagai contoh, karbon juga bersifat superkonduktor dengan Tc 15 K. Hal yang ironis adalah logam emas, tembaga, dan perak, yang merupakan logam konduktor terbaik bukanlah suatu superkonduktor.


(7)

INCLUDEPICTURE "http://superconductors.org/bcs_pics.jpg" \* MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE

"http://superconductors.org/bcs_pics.jpg" \* MERGEFORMATINET

Gambar 2.5. Bardeen, Cooper, dan Schrieffer

Fenomena superkonduktor ini tidak bisa dijelaskan oleh teori pita keadaan (teori ini bisa menjelaskan fenomena konduktor, isolator dan semikonduktor), akan tetapi dapat dijelaskan oleh teori BCS. BCS singkatan dari Bardeen, Cooper, dan Schrieffer tiga orang pencetus teori tersebut pada tahun 1957 dan mendapat hadiah Nobel bidang fisika pada tahun 1972.

Teori BCS menjelaskan bahwa elektron tunggal pada bahan superkoduktor (T<Tc) tidak dapat menghantarkan listrik melainkan harus berpasangan, yang dikenal dengan pasangan Cooper (Cooper pairs). Padahal dua elektron tersebut memiliki muatan yang sama maka hal ini bertentangan dengan hukum Coulomb yang mengatakan bahwa dua buah partikel dengan muatan yang sama akan saling tolak-menolak.

Alasannya, karena pada saat sebuah elektron bertumbukan dengan sebuah atom positif, hal itu menghasilkan muatan positif dengan konsentrasi kecil pada elektron. Akhirnya elektron tersebut tertarik oleh elektron lain yang bermuatan negatif sehingga membentuk pasangan Cooper. Ketidakmurnian dan kecacatan kristal membantu aliran elektron pasangan Cooper sehingga tidak memiliki hambatan (tahanan listrik = nol).


(8)

INCLUDEPICTURE "http://superconductors.org/bd_josep.jpg" \* MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE

"http://superconductors.org/bd_josep.jpg" \* MERGEFORMATINET

Gambar 2.6. Brian Josephson

Teori signifikan lainnya adalah ketika Brian D Josephson pada tahun 1962 memprediksi bahwa arus listrik akan mengalir di antara dua bahan superkonduktor walau keduanya dipisahkan oleh bahan non superkonduktor atau isolator. Prediksinya kemudian terbukti dan Ia memenangkan penghargaan Nobel pada bidang Fisika tahun 1973. Fenomena pengkabelan ini kemudian dikenal sebagai effect Josephson dan telah diaplikasikan pada devices elektronik seperti SQUID sebagai alat yang dapat mendeteksi medan magnet lemah.

INCLUDEPICTURE "http://superconductors.org/QD_squid.jpg" \* MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE

"http://superconductors.org/QD_squid.jpg" \* MERGEFORMATINET


(9)

80’an merupakan dekade penemuan dalam medan superkonduktor Pada tahun 1964 Bill Little dari Universitas Stanford memberikan pendapat tentang kemungkinan adanya superkonduktor organic. Orang pertama yang berhasil mensintesa adalah Klaus Bechgaard dari Univeristas Copenhagen pada tahun 1980 dan tiga anggota tim Lembaga Penelitian Danish yang berasal dari Perancis.

INCLUDEPICTURE "http://superconductors.org/mullbedn.jpg" \* MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE

"http://superconductors.org/mullbedn.jpg" \* MERGEFORMATINET

Gambar 2.8. Alex Müller and Georg Bednorz

Pada tahun 1986 terjadi sebuah terobosan baru di bidang superkonduktivitas. Alex Müller and Georg Bednorz, peneliti di Laboratorium Riset IBM di R|schlikon, Switzerland, berhasil membuat suatu keramik yang terdiri dari unsur Lanthanum, Barium, Tembaga, dan Oksigen, yang bersifat superkonduktor pada suhu tertinggi pada waktu itu, 30 K. Penemuan ini menjadi spektakuler karena keramik selama ini dikenal sebagai isolator. Keramik tidak mengantarkan listrik sama sekali pada suhu ruang. Hal ini menyebabkan para peneliti pada waktu itu tidak memperhitungkan bahwa keramik dapat menjadi superkonduktor. Penemuan ini membuat keduanya diberi penghargaan hadiah Nobel setahun kemudian


(10)

Temuan tersebut memicu semangat para ilmuwan untuk menemukan bahan yang mampu memiliki sifat superkonduktor pada suhu yang lebih tinggi. Penemuan demi penemuan di bidang superkonduktor kini masih saja dilakukan oleh para peneliti di dunia. Penemuan lainnya yang juga fenomenal adalah berhasil disintesisnya suatu bahan organik yang bersifat superkonduktor, yaitu (TMTSF)2PF6. Titik kritis senyawa organik ini masih sangat rendah yaitu 1,2 K.

Pada bulan Februari 1987, ditemukan suatu keramik yang bersifat superkonduktor pada suhu 90 K. Penemuan ini menjadi penting karena dengan demikian dapat digunakan nitrogen cair sebagai pendinginnya. Karena, suhunya cukup tinggi dibandingkan dengan material superkonduktor yang lain, maka material-material tersebut diberi nama superkonduktor suhu tinggi. Suhu tertinggi suatu bahan menjadi superkonduktor hingga saat ini adalah 138 K, yaitu untuk suatu bahan yang memiliki rumus Hg0.8Tl0.2Ba2Ca2Cu3O8.33.

Kelompok peneliti dari Universitas Alabama dan Universitas Houston, Texas, Amerika Serikat di bawah pimpinan Prof. Wu kemudian menemukan superkonduktor baru yang memiliki temperatur kritis di atas titik didih nitrogen cair yakni 77 derajat Kelvin. Ini merupakan kemajuan besar karena harga nitrogen cair relatif lebih murah. Bahan superkonduktor tersebut merupakan campuran yitrium, barium, tembaga dan oksigen (Y-Ba-Cu-O) dan disingkat menjadi YBCO dengan temperatur kritis 92 derajat Kelvin

Meski begitu, boom aplikasi penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari belum kunjung tiba. Padahal, penerapannya sudah ditunggu tiga bidang industri yakni industri tenaga listrik, industri medan magnet tinggi, superkonduktor dan industri superconducting electronics.


(11)

2.2.Perkembangan Penemuan bahan Semikonduktor

Dalam beberapa tahun terakhir para ilmuwan telah menemukan berbagai macam bahan yang dapat menjadi superkonduktor. Bahan-bahan tersebut antara lain:

a) Mercury (1911): Superkonduktor pertama ditemukan oleh Heike Kamerlingh Onnes. Ia menggunakan helium cair untuk mendinginkan mercury di bawah suhu transisi superkonduktor yaitu 4,2 Kelvin.

b) Niobium Alloy (1941): Penggunaan superkonduktor dalam industri terjadi setelah tahun 1961. Saat itu, para ilmuwan menemukan bahwa niobium tin (Nb3Sn), yang menjadi superkonduktor pada suhu 18,3 Kelvin, dapat membawa arus yang tinggi dan tahan terhadap medan magnet besar.

c) Niobium germanium (1971): Bahan ini (Nb3Ge) memegang rekor temperatur transisi tertinggi antara tahun 1971 hingga tahun 1986.

d) Heavy Fermion (1979): Superkonduktor Heavy Fermion seperti uranium platina (UPt3) sangat luar biasa karena memiliki secara efektif memiliki electron ratusan kali massa biasa mereka. Teori konvensional tidak dapat menjelaskan sifat superconductivity materi ini.

e) Cuprates (1986): Cuprates merupakan superkonduktor suhu tinggi yang pertama. Bahan-bahan keramik ini dapat didinginkan dengan nitrogen cair, yang mendidih pada suhu 77 Kelvin.

f) Pada bulan Februari 1987, ditemukan suatu keramik yang bersifat superkonduktor pada suhu 90 K. Penemuan ini menjadi penting karena dengan demikian dapat digunakan nitrogen cair sebagai pendinginnya. Karena, suhunya cukup tinggi dibandingkan dengan material superkonduktor yang lain, maka material-material tersebut diberi nama superkonduktor suhu tinggi. Suhu tertinggi suatu bahan menjadi superkonduktor hingga saat ini adalah 138 K, yaitu untuk suatu bahan yang memiliki rumus Hg0.8Tl0.2Ba2Ca2Cu3O8.33.

g) Fullerenes (1991): Solid kristal terbuat dari buckyballs (C60) yang menjadi superkonduktor ketika didoping dengan atom logam alkali seperti kalium, rubidium dan cesium.

h) HgBa2Ca2Cu3O8 (1995 ): Didoping dengan talium, cuprate ini memiliki paling suhu transisi tertinggi pada tekanan atmosfer. Pada tekanan tinggi bahan ini menjadi superkonduktor pada suhu 164 Kelvin.

i) Magnesium diboride (2001): Suhu transisi yang luar biasa tinggi dari magnesium diboride merupakan kasus luar biasa dari superkonduktor konvensional.

j) Iron pnictides (2006): Hideo Hosono merupakan penemu senyawa ini. Senyawa ini merupakan jenis kedua superkonduktor suhu tinggi.


(12)

BAB III PEMBAHASAN

Suatu bahan dapat dibedakan berdasarkan sifat konduktivitas elektrik atau resistivitasnya. Ada 4 kelompok bahan berdasarkan sifat tersebut, yaitu; Isolator (bahan yang nilai resistivitasnya besar), konduktor (bahan yang nilai resistivitasnya kecil), semikonduktor (bahan yang nilai resistivitasnya ada diantara sifat 2 bahan tersebut), dan superkonduktor (bahan yang nilai resistivitasnya nol).

3.1. Pengertian Bahan Superkonduktor

Superkonduktor merupakan bahan material yang memiliki hambatan listrik bernilai nol pada suhu yang sangat rendah. Superkonduktor dapat menghantarkan arus walaupun tanpa adanya sumber tegangan. Karakteristik dari bahan Superkonduktor adalah medan magnet dalam superkonduktor bernilai nol dan mengalami efek meissner.Resistivitas suatu bahan bernilai nol jika dibawah suhu kritisnya.

3.2. Prinsip Superkonduktor

Superkonduktivias adalah sebuah fenomena yang terjadi dalam beberapa material pada suhu rendah, dicirikan dengan ketiadaan hambatan listrik dan "dampin" dari medan magnetik interior (efek Meissner). Superkonduktivitas adalah sebuah fenomena mekanika-kuantum yang berbeda dari konduktivitas sempurna.

Dalam superkonduktor konvensional, superkonduktivitas disebabkan oleh sebuah gaya tarik antara elektron konduksi tertentu yang meningkat dari pertukaran phonon, yang menyebabkan elektron konduksi memperlihatkan fase superfluid terdiri dari pasangan elektron yang berhubungan. Ada juga sebuah kelas material, dikenal sebagai superkonduktor tidak konvensional, yang memperlihatkan superkonduktivitas tetapi yang ciri fisiknya berlawanan dengan teori superkonduktor konvensional. Apa yang disebut superkonduktor suhu-tinggi superkonduk pada suhu yang jauh lebih tinggi dari yang


(13)

dimungkinkan menurut teori konvensional (meskipun masih jauh di bawah suhu ruangan.) Sekarang ini tidak ada teori lengkap tentang superkonduktivitas suhu-tinggi.

Superkonduktivitas terjadi di berbagai macam material, termasuk unsur sederhana seperti timah dan aluminum, beberapa logam alloy, beberapa semikonduktor di-dop-berat, dan beberapa "compound" keramik berisi bidang atom tembaga dan oksigen. Kelas compound yang terkahir, dikenal sebagai kuprat, adalah superkonduktor suhu-tinggi.

Superkonduktivitas tidak terjadi dalam logam mulia seperti emas dan perak, atau di banyak logam ferromagnetik, meskipun ada beberapa material menampilkan baik superkonduktivitas dan ferromagnetisme telah ditemukan tahun-tahun belakangan ini.

3.3. Metode Sintesis Superkonduktor

Superkonduktor sistem Bismuth terdiri atas tiga fase Tc-rendah 2201 (30K), fase Tc-rendah 2212 (80K), dan fase Tc-tinggi 2223 (110K). Sintesis fase tunggal atau kristal tunggal superkonduktor sistem bismuth, khususnya fase suhu tinggi (fase 2223) yang mempunyai suhu kritis sekitar 110K dalam mendapatkan kualitas semurni mungkin masih sangat susah. Hal ini disebabkan jangkauan suhu pembentukan superkonduktor fase 2223 sangat pendek, yaitu berkisar antara 8350 C sampai 8570 C.

Beberapa upaya yang telah dilakukan untuk memperoleh fase tunggal atau kristal tunggal superkonduktor fase 2223, seperti penggunaan doping Pb dan doping Sb, penggunaan fluks (Bi2O3, KCl, dan NaCl). Disamping itu juga dilakukan dengan mengubah beberapa parameter pemrosesan seperti variasi komposisi awal. Namun semua penelitian tersebut belum mampu menghasilkan sampel sesuai dengan yang diharapkan.

3.4. Suhu dan Medan Magnet Kritis

Suhu kritis adalah suhu yang membatasi antara sifat konduktor dan superkonduktor. Jika suhu suatu bahan dinaikan, maka getaran electron akan bertambah sehingga banyak Phonons yang dipancarkan. Ketika mencapai


(14)

suhu kritis tertentu, maka Phonons akan memecahkan Cooper Pairs dan bahan kembali ke keadaan normal. Medan magnet kritis adalah batas kuatnya medan magnet sehingga bahan superkonduktor memiliki medan magnet.

3.5. Sifat dan Karakteristik Bahan Superkonduktor 3.5.1 Sifat Kelistrikan

Pada superkonduktor electron membentuk pasangan Cooper (Cooper pair) dalam satu keadaan kuantum pada tingkat energi terendah. Proses ini dikenal sebagai Kondensasi Bose-Einstein. Aliran Cooper pair ini bergerak sebagai satu entitas. Untuk mengeluarkan satu Cooper pair dari aliran ini, electron harus didorong ke energy quantum state yang lebih tinggi. Sementara, tabrakan dengan ion logam tidak melibatkan cukup energi untuk melakukannya. Oleh karena itu, arus listrik dapat mengalir tanpa kehilangan energi.

3.5.2. Sifat Kemagnetan

Selain memiliki hambatan listrik nol, bagian dalam superkonduktor juga tidak dapat ditembus medan magnet. Sifat ini disebut diamagnetisme sempurna.

Jika sebuah superkonduktor ditempatkan pada medan magnet, maka tidak akan ada medan magnet dalam superkonduktor. Hal ini terjadi karena superkonduktor menghasilkan medan magnet dalam bahan yang berlawanan arah dengan medan magnet luar yang diberikan. Efek yang sama dapat diamati jika medan magnet diberikan pada bahan dalam suhu normal kemudian didinginkan sampai menjadi superkonduktor. Pada suhu kritis, medan magnet akan ditolak. Efek ini dinamakan Efek Meissner.

3.5.3. Sifat Kuantum Superkonduktor

Teori dasar Quantum untuk superkonduktor dirumuskan melalui tulisan Bardeen, Cooper dan Schriefer pada tahun 1957. Teori dinamakan teori BCS.


(15)

 Interaksi tarik menarik antara elektron dapat menyebabkan keadaan dasar terpisah dengan keadaan tereksitasi oleh energi gap.

 Interaksi antara elektron, elektron dan kisi menyebabkan adanya energi gap yang diamati. Mekanisme interaksi yang tidak langsung ini terjadi ketika satu elektron berinteraksi dengan kisi dan merusaknya. Elektron kedua memanfaatkan keuntungan dari deformasi kisi. Kedua elektron ini beronteraksi melalui deformasi kisi.

 Ketika superkonduktor ditempatkan di medan magnet luar yang lemah, medan magnet akan menembus superkonduktor pada jarak yang sangat kecil dan dinamakan London Penetration Depth, yang merupakan konsekuensi dari Teori BCS.

3.6. Jenis Bahan dan Tipe Superkonduktor

3.6.1. Bahan Superkonduktor

Bahan semikonduktor yang pertama ditemukan adalah raksa oleh Heike Kammerlingh Onnes pada tahun 1911. Selain merkuri, ternyata beberapa unsur-unsur lainnya juga menunjukkan sifat superkonduktor dengan harga Tc (Suhu ketika suatu bahan superkonduktor mulai mempunyai sifat superkonduktif disebut suhu kritis (Tc)) yang berbeda.

Beberapa contoh bahan superkonduktor yang berhasil ditemukan dan suhu kritisnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.1. superkonduktor suhu tinggi (Tc > 77K)

No Bahan Suhu Kritis

(Tc)K

Tahun Ditemukan

1 Raksa Hg 4,2 1911

2 Timbal Pb 7,2 1913

3 Niobium nitrida 16,0 1960-an

4 Niobium-3-timah 8,1 1960-an

5 Al0,8Ge0,2Nb3 20,7 1960-an

6 Niobium germanium 23,2 1973

7 Lanthanum barium Tembaga oksida 28 1985

8 Yttrium barium tembaga oksida (1-2-3 atau YBCO)

93 1987

9 Thalium barium kalsium Tembaga oksida 125


(16)

-11 HgBa2Ca2Cu3O8 164 1995

Gambar 3.1.KedudukanSuperkonduktor pada Tabel Periodik

3.6.2. Tipe-tipe Superkonduktor

Berdasarkan interaksi dengan medan magnetnya, maka superkonduktor dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu Superkonduktor Tipe I dan Superkonduktor Tipe II.


(17)

Superkonduktor tipe I menurut teori BCS (Bardeen, Cooper, dan Schrieffer) dijelaskan dengan menggunakan pasangan elektron (yang sering disebut pasangan Cooper). Pasangan elektron bergerak sepanjang terowongan penarik yang dibentuk ion-ion logam yang bermuatan positif. Akibat dari adanya pembentukan pasangan dan tarikan ini arus listrik akan bergerak dengan merata dan superkonduktivitas akan terjadi. Superkonduktor yang berkelakuan seperti ini disebut superkonduktor jenis pertama yang secara fisik ditandai dengan efek Meissner, yakni gejala penolakan medan magnet luar (asalkan kuat medannya tidak terlalu tinggi) oleh superkonduktor.

Bila kuat medannya melebihi batas kritis, gejala superkonduktivitasnya akan menghilang.

Maka pada superkonduktor tipe I akan terus menerus menolak medan magnet yang diberikan hingga mencapai medan magnet kritis. Kemudian dengan tiba-tiba bahan akan berubah kembali ke keadaan normal.

Bahan superkonduktor tipe 1 kebanyakan adalah unsur-unsur tunggal.

Gambar 3.2. Karakteristik Hambatan Superkonduktor Tipe 1 Terhadap Temperatur

Superkonduktor tipe I memiliki kekhasan dimana tahanan yang diamati adalah nol. Ketika dinaikkan temperaturnya melebihi 4,153 K ternyata, tahanannya mendadak naik. temperatur dimana suatu bahan memiliki sifat superkonduktif maka disebut temperatur kritik (Tc).

Superkonduktor tipe I memiliki kekhasan dimana tahanan yang diamati adalah nol. Ketika dinaikkan temperaturnya melebihi 4,153 K ternyata, tahanannya mendadak naik. temperatur dimana suatu bahan memiliki sifat superkonduktif maka disebut temperatur kritik (Tc).


(18)

Pada tipe ini, terjadi peristiwa unik dimana medan magnet luar yang cukup kecil pada bahan superkonduktor akan menginduksikan arus super. Arus ini akan menimbulkan medan magnet induksi dalam bahan itu sendiri sehingga induksi magnetik total dalam bahan bernilai nol (diamagnet sempurna). Gejala ini dikenal dengan efek Meissner dan terjadi di bawah temperatur kritik.

Gejala inilah yang membuat bahan superkonduktor dapat melayang di udara (gambar 2.4) atau yang membuat kereta api maglev melayang di atas rel. Namun, jika medan magnet luar terlalu besar (melebihi medan magnet kritik, Hc) maka bahan tersebut kehilangan sifat superkonduktivitas. Berikut diberikan unsur-unsur superkonduktor (tipe 1 unsur yang berwarna biru).

Gambar 3.3. Unsur-Unsur Superkonduktor

3.6.2.2 Superkonduktor Tipe II

Gambar 3.4. Bentuk Kristal Tipe 2 Cuprate

Berbeda dengan superkonduktor I, superkonduktor tipe II memiliki dua buah nilai medan kritik, yaitu medan kritik bawah, Hc1 dan medan kritik atas, Hc2. Jika medan luar (H) yang diberikan lebih kecil dari Hc1 (H<Hc1) maka bahan tersebut akan bersifat seperti superkonduktor tipe 1, tapi jika diantara Hc1 dan Hc2 (Hc1 < H < Hc2) maka fluksi magnet akan menembus bahan dan berada pada keadaan campuran dimana efek Meissner terjadi secara parsial.


(19)

Sedangkan, jika medan luar lebih besar dari Hc2 maka sifat superkonduktor akan hilang. Superkonduktor tipe II biasanya disusun oleh beberapa logam sehingga dikenal sebagai intermetallic superconductor.

Superkonduktor tipe II ini tidak dapat dijelaskan dengan teori BCS karena apabila superkonduktor jenis II ini dijelaskan dengan teori BCS, efek Meissner nya tidak terjadi. Abrisokov berhasil memformulasikan teori baru untuk menjelaskan superkonduktor jenis II ini. Ia mendasarkan teorinya pada kerapatan pasangan elektron yang dinyatakan dalam parameter keteraturan fungsi gelombang. Abrisokov dapat menunjukkan bahwa parameter tersebut dapat mendeskripsikan pusaran (vortices) dan bagaimana medan magnet dapat memenetrasi bahan sepanjang terowongan dalam pusaran-pusaran ini. Lebih lanjut ia pun dengan secara mendetail dapat memprediksikan jumlah pusaran yang tumbuh seiring meningkatnya medan magnet. Teori ini merupakan terobosan dan masih digunakan dalam pengembangan dan analisis superkonduktor dan magnet.

Superkonduktor tipe II akan menolak medan magnet yang diberikan. Namun perubahan sifat kemagnetan tidak tiba-tiba tetapi secara bertahap. Pada suhu kritis, maka bahan akan kembali ke keadaan semula. Superkonduktor Tipe II memiliki suhu kritis yang lebih tinggi dari superkonduktor tipe I.

Kelompok superkonduktor tipe II, biasanya berupa kombinasi unsur molybdenum (Mo), niobium (Nb), timah (Sn), vanadium (V), germanium(Ge), indium (In) atau galium (Ga). Sebagian merupakan senyawa, sebagian lagi merupakan larutan padatan.

Tabel 3.2. Contoh Tipe II Superkonduktor


(20)

(Hg0.8Tl0.2)Ba2Ca2Cu3O8.33

HgBa2Ca2Cu3O8

HgBa2Ca3Cu4O10+

HgBa2(Ca1-xSrx)Cu2O6+

HgBa2CuO4+

138 K* (record-holder)

133-135 K 125-126 K 123-125 K

94-98 K

INCLUDEPICTURE "http://superconductor s.org/thermomt.gif" \* MERGEFORMATIN ET

INCLUDEPICTURE "http://superconductor s.org/thermomt.gif" \* MERGEFORMATIN

ET

INCLUDEPICTURE

"http://superconductors.org/ybcodrop.gif" \*

MERGEFORMATINET INCLUDEPICTURE

"http://superconductors.org/ybcodrop.gif" \*

MERGEFORMATINET


(21)

Gambar 3.5. Grafik YBa2Cu3O7

3.7. Kelompok Superkonduktor

Berdasarkan nilai suhu kritisnya, superkonduktor dibagi menjadi dua kelompok yaitu :

3.7.1. Superkonduktor bersuhu kritis rendah

Superkonduktor jenis ini memiliki suhu kritis lebih kecil dari23 K. Superkonduktor jenis ini sudah ditinggalkan karena biaya yang mahal untuk mendinginkan bahan.

3.7.2. Superkonduktor bersuhu kritis tinggi

Superkonduktor jenis ini memiliki suhu kritis lebih besar dari78 K. Superkonduktor jenis ini merupakan bahan yang sedang dikembangkan sehingga diharapkan memperoleh superkonduktor pada suhu kamar sehingga lebih ekonomis.

Contoh Superkonduktor bersuhu kritis tinggi adalah sampel bahan YBa2Cu3O7-x. Bahan ini memiliki struktur kristal orthorombic.

3.8. Contoh Material Superkonduktor 3.8.1. Merkuri

Beberapa ahli ilmuwan pada waktu itu seperti William Kelvin memperkirakan bahwa elektron yang mengalir dalam konduktor akan berhenti ketika suhu mencapai nol mutlak. Di lain pihak, ilmuwan yang lain termasuk Onnes memperkirakan bahwa hambatan akan menghilang pada keadaan tersebut. Untuk mengetahui yang sebenarnya terjadi, Onnes kemudian mengalirkan arus pada kawat merkuri yang sangat murni dan kemudian mengukur hambatannya sambil menurunkan suhunya. Pada suhu 4,2 K, Onnes terkejut ketika mendapatkan bahwa hambatannya tiba-tiba menjadi hilang. Arus mengalir melalui kawat merkuri terus-menerus.


(22)

Dengan tidak adanya hambatan, maka arus dapat mengalir tanpa kehilangan energi. Percobaan Onnes dengan mengalirkan arus pada suatu kumparan superkonduktor dalam suatu rangkaian tertutup dan kemudian mencabut sumber arusnya lalu mengukur arusnya satu tahun kemudian ternyata arus masih tetap mengalir. Fenomena ini kemudian oleh Onnes diberi nama superkonduktivitas. Atas penemuannya itu, Onnes dianugerahi Nobel Fisika pada tahun 1913.

3.8.2. Karbon

Dengan berlalunya waktu, ditemukan juga superkonduktor-superkonduktor lainnya. Selain merkuri, ternyata beberapa unsur-unsur lainnya juga menunjukkan sifat superkonduktor dengan harga Tc yang berbeda. Sebagai contoh, karbon juga bersifat superkonduktor dengan Tc 15 K. Hal yang ironis adalah logam emas, tembaga, dan perak, yang merupakan logam konduktor terbaik bukanlah suatu superkonduktor.

3.8.3. Keramik

Pada tahun 1986 terjadi sebuah terobosan baru di bidang superkonduktivitas. Alex Miller and Georg Bednorz, peneliti di Laboratorium Riset IBM di Rischlikon, Switzerland, berhasil membuat suatu keramik yang terdiri dari unsur Lanthanum, Barium, Tembaga, dan Oksigen, yang bersifat superkonduktor pada suhu tertinggi pada waktu itu, 30 K. Penemuan ini menjadi spektakuler karena keramik selama ini dikenal sebagai isolator. Keramik tidak mengantarkan listrik sama sekali pada suhu ruang. Hal ini menyebabkan para peneliti pada waktu itu tidak memperhitungkan bahwa keramik dapat menjadi superkonduktor. Penemuan ini membuat keduanya diberi penghargaan hadiah Nobel setahun kemudian.


(23)

Penemuan demi penemuan di bidang superkonduktor kini masih saja dilakukan oleh para peneliti di dunia. Penemuan lainnya yang juga fenomenal adalah berhasil disintesisnya suatu bahan organik yang bersifat superkonduktor, yaitu (TMTSF)2PF6. Titik kritis senyawa organik ini masih sangat rendah yaitu 1,2 K.

3.8.5. Hg0.8Tl0.2Ba2Ca2Cu3O8.33.

Suhu tertinggi suatu bahan menjadi superkonduktor hingga saat ini adalah 138 K, yaitu untuk suatu bahan yang memiliki rumus Hg0.8Tl0.2Ba2Ca2Cu3O8.33.

3.9. Keuntungan dari menggunakan superkonduktor

1) Tidak ada energi yang terbuang ketika superkonduktor ini menghantar arus listrik. Milyaran rupiah bisa kita selamatkan dengan menggunakan superkonduktor daripada konduktor biasa.

2) Karena tidak ada resistansi dalam superkonduktor, sirkuit yang menggunakan superkonduktor tidak akan menjadi panas dan jadi, semakin banyak sirkuit yang bisa kita kompres per centimeter kubiknya. Kalau kita menggunakan konduktor biasa, sirkuit itu bisa terbakar jika kita mau mengkompres semakin banyak material karena panas yang terakumulasi dari resistansi material tersebut.

3) superkonduktor ini bisa berfungsi sebagai transistor (sejenis komponen sirkuit yang bisa mengamplifikasi signal listrik dan digunakan di semua peralatan modern yang menggunakan listrik) tetapi bisa berfungsi 100 kali lebih cepat. Ini juga dikenal sebagai Josephson Junctions dan kalau dua Josephson Junctions ini kita gabung dengan tepat, mereka bisa mendeteksi medan magnet yang sangat kecil.

4) Superkonduktor menjanjikan banyak hal bagi kita, misalnya, transmisi listrik yang efisien (tak ada lagi kehilangan energi selama transmisi). Memang saat ini penggunaan superkonduktor belum praktis, dikarenakan masalah perlunya pendinginan. Suhu kritis superkonduktor masih jauh di bawah suhu kamar.


(24)

3.10. Pemanfaatan Superkonduktor

a) Kereta MagLev (Magnetic Levitation Train)

Superkonduktor dapat digunakan dalam pembuatan teknologi transportasi, seperti kereta supercepat. Di Jepang, kereta api supercepat ini diberi nama “The Yamanashi MLX01 MagLev Train”, dimana kereta ini dapat melayang diatas magnet superkonduktor. Dengan melayang, maka gesekan antara roda dengan rel dapat dihilangkan dan akibatnya kereta dapat berjalan dengan sangat cepat, sampai 343 mph (550 km/jam).

Gambar 3.6. Sumber: http://achtungpanzer.blogspot.com/2009/05/kereta-maglev.html

b) Generator listrik super-efisien

Suatu perusahaan amerika, American Superkonduktor Corp, diminta untuk memasang suatu sistem penstabil listrik yang diberi nama Distributed Superconducting Magnetic Energy Storage System (D-SMES). Satu unit D-SMES dapat menyimpan energi listrik sebesar 3 MegaWatt yang dapat digunakan untuk menstabilkan listrik apabila terjadi gangguan listrik. Bayangkan pembangkit-pembangkit listrik bisa berefisiensi tinggi. Berapa milyar uang negara yang bisa di hemat? Sebagai perbandingan, untuk transmisi listrik, pemerintah AS dan Jepang berencana untuk menggunakan kabel superkonduktor dengan pendingin nitrogen untuk menggantikan kabel tembaga. Menurut


(25)

perhitungan, arus yang dapat ditransmisikan akan jauh meningkat, 250 pon kabel superkonduktor dapat menggantikan 18.000 pon kabel tembaga.

c) Kabel Listrik Super efisien

Untuk transmisi listrik dapat digunakan kabel dari bahan superkonduktor dengan pendingin nitrogen untuk menggantikan kabel tembaga. Menurut perhitungan, arus yang dapat ditransmisikan akan jauh meningkat, karena 250 pon kabel superkonduktor dapat menggantikan 18.000 pon kabel tembaga.

d) Supercomputer

Dibidang komputer, superkonduktor digunakan untuk membuat suatu superkomputer dengan kemampuan berhitung yang fantastis. Jangankan Pentium Core 2 Duo, ratusan kali lebih cepat dari processor PC tercepat saat ini pun bisa dibuat dengan superkonduktor. Bahkan di bidang militer, HTS-SQUID (Superconducting Quantum Interference Devices) telah digunakan untuk mendeteksi kapal selam dan ranjau laut.

e) Magnetic resonance imaging (MRI).

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu teknik pencitraan medis untuk memvisualisasikan struktur internal dan fungsi tubuh. Bentuk dari devais Magnetic Resonance Imaging ditunjukkan pada gambar berikut.


(26)

BAB IV PENUTUP

Superkonduktor merupakan bahan material yang memiliki hambatan listrik bernilai nol pada suhu yang sangat rendah. Superkonduktor dapat menghantarkan arus walaupun tanpa adanya sumber tegangan. Karakteristik dari bahan Superkonduktor adalah medan magnet dalam superkonduktor bernilai nol dan mengalami efek meissner. Resistivitas suatu bahan bernilai nol jika dibawah suhu kritisnya, yaitu suhu yang membatasi antara sifat konduktor dan superkonduktor.

Contoh bahan yang termasuk superkonduktor diantaranya, Raksa Hg, Timbal Pb, Niobium-3-timah,Niobium germanium , Lanthanum barium Tembaga oksida Yttrium barium tembagaoksida (1-2-3 atau YBCO), Thalium barium kalsium Tembaga oksida, dan lain-lain.

Bahan semikonduktor banyak dimanfaatkan dalam teknologi era modern. Sifat superkonduktivitasnya dapat membuat transmisi elektronik menjadi lebih efisien dan lebih cepat. Teknologi yang memanfaatkan superkonduktor diantaranya, kereta supercepat MAGLEV, generator dan kabel superefisien, computer super cepat, dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang merupakan suatu teknik pencitraan medis.

Namun saat ini penggunaam superkonduktor belum praktis, dikarenakan untuk mendapatkan bahan superkonduktor diperlukan proses pendinginan yang perlu biaya cukup besar, sebab suhu kritis bahan superkonduktor yang ada sekarang masih jauh di bawah suhu kamar.


(27)

REFERENSI

o http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1100396563 diakses pada tanggal 8 maret 2011

o http://mikococoa007.blogspot.com/2009/06/material-superkonduktor-sejarah.html diakses pada tanggal 8 maret 2011

o http://www.scribd.com/doc/14246679/SUPERKONDUKTOR-AD33 diakses pada tanggal 8 maret 2011

o http://docs.google.com/viewer?

a=v&q=cache:yD4uyNWJlMYJ:tan.awardspace.com/pubi/Konduktor.PDF+super konduktor&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESigzSIYt0LtbGdIJjinHSWO-

FYwB--yoPmW6b_GI- C2KQnpqC0rBmMQV5uFGFRVh8dHwHobD2lW7CQKUZCVt_fmvnP_bxwtO-m0Bp0muII8t965YAY1EByZGqDfVy63Te2swXJ9&sig=AHIEtbRME72PoftFQT QaRAvipq7_CPxqaA diakses pada tanggal 8 maret 2011

 http://docs.google.com/viewer?

a=v&q=cache:JPyMu42ZOQQJ:file.upi.edu/ai.php%3Fdir%3DDirektori/D %2520-%2520FPMIPA/JUR.%2520PEND.

%2520FISIKA/195708071982112%2520-%2520WIENDARTUN/%26file %3D9.Superkonduktor%2520%28Kuliah

%29.pdf+superkonduktor&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESiOPtziY-

YRGlYP7-JAPRqa-1iPXkyOwbm74B4CKM0SPW-ne_Qn0Y5AWV0oEFWav36G71cVbBINdoA1HTguXak2vAFN0zupP_uuH4N9u

YExVukNv5I-yR65M7MJlctpNMQwC_9n&sig=AHIEtbRHH34BecNhoCohmzYBaOXY5y4sn g diakses pada tanggal 8 maret 2011

. 2010. Sejarah Dan Pengertian Superkonduktor [Online]. Tersedia: http://fanwar.staff.uns.ac.id/2010/04/23/sejarah-dan-pengertian-superkonduktor/ [14 Mei 2012].

.2012. Kehebatan Bahan Superkonduktor [Online]. Tersedia:

http://andavenger.blogspot.com/2012/01/kehebatan-bahan-superkonduktor.html [14 Mei 2012].


(28)

Aya. 2010. Superkonduktor 1 (pengertian) [Online]. Tersedia: http://material-sciences.blogspot.com/2010/02/superkonduktor.html [14 Mei 2012].

Beiser, Arthur. 1987. Konsep Fisika Modern Edisi Keempat (Terjemehan The Houw Liong). Jakarta:Erlangga.

Ismunandar dan Cun Sen. 2011. Mengenal Superkonduktor [Online]. Tersedia:

http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1100396563. [14 Mei 2012].

Sinaga, Parlindungan. 2011. Diktat Perkuliahan Fisika Modern. Bandung: FPMIPA UPI.


(1)

Penemuan demi penemuan di bidang superkonduktor kini masih saja dilakukan oleh para peneliti di dunia. Penemuan lainnya yang juga fenomenal adalah berhasil disintesisnya suatu bahan organik yang bersifat superkonduktor, yaitu (TMTSF)2PF6. Titik kritis senyawa organik ini masih sangat rendah yaitu 1,2 K.

3.8.5. Hg0.8Tl0.2Ba2Ca2Cu3O8.33.

Suhu tertinggi suatu bahan menjadi superkonduktor hingga saat ini adalah 138 K, yaitu untuk suatu bahan yang memiliki rumus Hg0.8Tl0.2Ba2Ca2Cu3O8.33.

3.9. Keuntungan dari menggunakan superkonduktor

1) Tidak ada energi yang terbuang ketika superkonduktor ini menghantar arus listrik. Milyaran rupiah bisa kita selamatkan dengan menggunakan superkonduktor daripada konduktor biasa.

2) Karena tidak ada resistansi dalam superkonduktor, sirkuit yang menggunakan superkonduktor tidak akan menjadi panas dan jadi, semakin banyak sirkuit yang bisa kita kompres per centimeter kubiknya. Kalau kita menggunakan konduktor biasa, sirkuit itu bisa terbakar jika kita mau mengkompres semakin banyak material karena panas yang terakumulasi dari resistansi material tersebut.

3) superkonduktor ini bisa berfungsi sebagai transistor (sejenis komponen sirkuit yang bisa mengamplifikasi signal listrik dan digunakan di semua peralatan modern yang menggunakan listrik) tetapi bisa berfungsi 100 kali lebih cepat. Ini juga dikenal sebagai Josephson Junctions dan kalau dua Josephson Junctions ini kita gabung dengan tepat, mereka bisa mendeteksi medan magnet yang sangat kecil.

4) Superkonduktor menjanjikan banyak hal bagi kita, misalnya, transmisi listrik yang efisien (tak ada lagi kehilangan energi selama transmisi). Memang saat ini penggunaan superkonduktor belum praktis, dikarenakan masalah perlunya pendinginan. Suhu kritis superkonduktor masih jauh di bawah suhu kamar.


(2)

3.10. Pemanfaatan Superkonduktor

a) Kereta MagLev (Magnetic Levitation Train)

Superkonduktor dapat digunakan dalam pembuatan teknologi transportasi, seperti kereta supercepat. Di Jepang, kereta api supercepat ini diberi nama “The Yamanashi MLX01 MagLev Train”, dimana kereta ini dapat melayang diatas magnet superkonduktor. Dengan melayang, maka gesekan antara roda dengan rel dapat dihilangkan dan akibatnya kereta dapat berjalan dengan sangat cepat, sampai 343 mph (550 km/jam).

Gambar 3.6. Sumber: http://achtungpanzer.blogspot.com/2009/05/kereta-maglev.html

b) Generator listrik super-efisien

Suatu perusahaan amerika, American Superkonduktor Corp, diminta untuk memasang suatu sistem penstabil listrik yang diberi nama Distributed Superconducting Magnetic Energy Storage System (D-SMES). Satu unit D-SMES dapat menyimpan energi listrik sebesar 3 MegaWatt yang dapat digunakan untuk menstabilkan listrik apabila terjadi gangguan listrik. Bayangkan pembangkit-pembangkit listrik bisa berefisiensi tinggi. Berapa milyar uang negara yang bisa di hemat? Sebagai perbandingan, untuk transmisi listrik, pemerintah AS dan Jepang berencana untuk menggunakan kabel superkonduktor dengan pendingin nitrogen untuk menggantikan kabel tembaga. Menurut


(3)

perhitungan, arus yang dapat ditransmisikan akan jauh meningkat, 250 pon kabel superkonduktor dapat menggantikan 18.000 pon kabel tembaga.

c) Kabel Listrik Super efisien

Untuk transmisi listrik dapat digunakan kabel dari bahan superkonduktor dengan pendingin nitrogen untuk menggantikan kabel tembaga. Menurut perhitungan, arus yang dapat ditransmisikan akan jauh meningkat, karena 250 pon kabel superkonduktor dapat menggantikan 18.000 pon kabel tembaga.

d) Supercomputer

Dibidang komputer, superkonduktor digunakan untuk membuat suatu superkomputer dengan kemampuan berhitung yang fantastis. Jangankan Pentium Core 2 Duo, ratusan kali lebih cepat dari processor PC tercepat saat ini pun bisa dibuat dengan superkonduktor. Bahkan di bidang militer, HTS-SQUID (Superconducting Quantum Interference Devices) telah digunakan untuk mendeteksi kapal selam dan ranjau laut.

e) Magnetic resonance imaging (MRI).

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu teknik pencitraan medis untuk memvisualisasikan struktur internal dan fungsi tubuh. Bentuk dari devais Magnetic Resonance Imaging ditunjukkan pada gambar berikut.


(4)

BAB IV PENUTUP

Superkonduktor merupakan bahan material yang memiliki hambatan listrik bernilai nol pada suhu yang sangat rendah. Superkonduktor dapat menghantarkan arus walaupun tanpa adanya sumber tegangan. Karakteristik dari bahan Superkonduktor adalah medan magnet dalam superkonduktor bernilai nol dan mengalami efek meissner. Resistivitas suatu bahan bernilai nol jika dibawah suhu kritisnya, yaitu suhu yang membatasi antara sifat konduktor dan superkonduktor.

Contoh bahan yang termasuk superkonduktor diantaranya, Raksa Hg, Timbal Pb, Niobium-3-timah,Niobium germanium , Lanthanum barium Tembaga oksida Yttrium barium tembagaoksida (1-2-3 atau YBCO), Thalium barium kalsium Tembaga oksida, dan lain-lain.

Bahan semikonduktor banyak dimanfaatkan dalam teknologi era modern. Sifat superkonduktivitasnya dapat membuat transmisi elektronik menjadi lebih efisien dan lebih cepat. Teknologi yang memanfaatkan superkonduktor diantaranya, kereta supercepat MAGLEV, generator dan kabel superefisien, computer super cepat, dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang merupakan suatu teknik pencitraan medis.

Namun saat ini penggunaam superkonduktor belum praktis, dikarenakan untuk mendapatkan bahan superkonduktor diperlukan proses pendinginan yang perlu biaya cukup besar, sebab suhu kritis bahan superkonduktor yang ada sekarang masih jauh di bawah suhu kamar.


(5)

REFERENSI

o http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1100396563 diakses pada

tanggal 8 maret 2011

o http://mikococoa007.blogspot.com/2009/06/material-superkonduktor-sejarah.html

diakses pada tanggal 8 maret 2011

o http://www.scribd.com/doc/14246679/SUPERKONDUKTOR-AD33 diakses pada

tanggal 8 maret 2011

o http://docs.google.com/viewer?

a=v&q=cache:yD4uyNWJlMYJ:tan.awardspace.com/pubi/Konduktor.PDF+super konduktor&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESigzSIYt0LtbGdIJjinHSWO-

FYwB--yoPmW6b_GI- C2KQnpqC0rBmMQV5uFGFRVh8dHwHobD2lW7CQKUZCVt_fmvnP_bxwtO-m0Bp0muII8t965YAY1EByZGqDfVy63Te2swXJ9&sig=AHIEtbRME72PoftFQT QaRAvipq7_CPxqaA diakses pada tanggal 8 maret 2011

 http://docs.google.com/viewer?

a=v&q=cache:JPyMu42ZOQQJ:file.upi.edu/ai.php%3Fdir%3DDirektori/D %2520-%2520FPMIPA/JUR.%2520PEND.

%2520FISIKA/195708071982112%2520-%2520WIENDARTUN/%26file %3D9.Superkonduktor%2520%28Kuliah

%29.pdf+superkonduktor&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESiOPtziY-

YRGlYP7-JAPRqa-1iPXkyOwbm74B4CKM0SPW-ne_Qn0Y5AWV0oEFWav36G71cVbBINdoA1HTguXak2vAFN0zupP_uuH4N9u

YExVukNv5I-yR65M7MJlctpNMQwC_9n&sig=AHIEtbRHH34BecNhoCohmzYBaOXY5y4sn g diakses pada tanggal 8 maret 2011

. 2010. Sejarah Dan Pengertian Superkonduktor [Online]. Tersedia: http://fanwar.staff.uns.ac.id/2010/04/23/sejarah-dan-pengertian-superkonduktor/ [14 Mei 2012].

.2012. Kehebatan Bahan Superkonduktor [Online]. Tersedia:

http://andavenger.blogspot.com/2012/01/kehebatan-bahan-superkonduktor.html [14 Mei 2012].


(6)

Aya. 2010. Superkonduktor 1 (pengertian) [Online]. Tersedia: http://material-sciences.blogspot.com/2010/02/superkonduktor.html [14 Mei 2012].

Beiser, Arthur. 1987. Konsep Fisika Modern Edisi Keempat (Terjemehan The Houw Liong). Jakarta:Erlangga.

Ismunandar dan Cun Sen. 2011. Mengenal Superkonduktor [Online]. Tersedia: http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1100396563 . [14 Mei 2012].

Sinaga, Parlindungan. 2011. Diktat Perkuliahan Fisika Modern. Bandung: FPMIPA UPI.