penyerahan hak milik atas barang yang bersangkutan. Walaupun di dalam konsinyasi terjadi perpindahan barang dari konsinyor ke
konsinyi mengenai pengelolaan dan penyimpanan barang, akan tetapi barang tersebut masih menjadi hak milik konsinyor. Barang tersebut
tidak lagi menjadi hak milik konsinyor apabila konsinyi berhasil menjualkan barang tersebut kepada pihak ketiga.
Pada penjualan reguler pendapatan diakui pada saat barang tersebut berpindah kepada pembeli, sedangkan pada penjualan konsinyasi
barang-barang yang telah dikirim konsinyor kepada konsinyi bukan merupakan kriteria pengakuan pendapatan, walaupun telah terjadi
transaksi dan dari segi pengelolaan dan tanggung jawab barang-barang
sudah berpindah pada konsinyi.
E. Penyajian Transaksi Penjualan Konsinyasi dalam Laporan Keuangan
Prosedur-prosedur yang harus digunakan oleh pihak konsinyor jika menghendaki penyajian informasi lebih lengkap baik mengenai penjualan
konsinyasi maupun penjualan regular adalah dengan melakukan pencatatan transaksi penjualan konsinyasi secara terpisah dari transaksi
penjualan biasa. 1
Penyajian didalam laporan perhitungan laba rugi dapat dibukukan dengan cara :
a. Menggabungkan data-data penjualan, harga pokok
penjualan dan biaya penjualan dari transaksi konsinyasi
Universitas Sumatera Utara
dengan data-data yang sama pada transaksi penjualan biasa.
b. Data, harga pokok penjualan dan biaya-biaya
penjualan yang bersangkutan dilaporkan secara terpisah dan sejajar dengan data penjualan biasa.
Pelaporan yang demikian dipakai apabila transaksi penjualan barang konsinyasi merupakan bagian
yang penting dalam kegiatan distribusinya. c.
Menyajikan data transaksi penjualan konsinyasi didalam laporan perhitungan laba rugi dengan
melaporkan laba rugi penjualan konsinyasi tanpa menyajikan data penjualan dan biaya-biaya yang
bersangkutan yaitu dengan cara menambah mengurangkan laba rugi konsinyasi dari laba
kotor penjualan biasa. Untuk cara nomor 1, penyajian dalam perhitungan laba rugi seperti
cara biasa, Sedangkan cara nomor 2 dan 3, penyajiannya seperti contoh sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
PT X Laporan Laba - Rugi
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 200X
Penjualan Penjualan
Jumlah Konsinyasi
Reguler Penjualan
10.000 25.000
35.000 Harga Pokok penjualan
6.000 14.000
20.000 4.000
11.000 15.000
Biaya usaha Biaya penjualan
2.000 3.000
5.000 Biaya administrasi dan umum
- 5.000
5.000 Jumlah biaya usaha
2.000 8.000
10.000 Laba
usaha 2.000
3.000 5.000
PT X Laporan Perhitungan Laba-Rugi
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 200X
Penjualan 25.000
Harga Pokok penjualan 14.000
11.000 Biaya usaha
Biaya penjualan 3.000
Biaya administrasi dan umum 5.000
Jumlah biaya usaha 8.000
Laba usaha
3.000
Sumber: Hadori Yunus Harnanto dalam http:dahlanforum.wordpress. com20080421penjualan
2.Penyajian dalam neraca Masalah utama dalam penyajian neraca dari konsinyor
adalah penyajian rekening persedian barang dagangan. Dalam penjualan konsinyasi hak milik atas barang-barang konsinyasi
Universitas Sumatera Utara
yang belum terjual sampai dengan tanggal neraca termasuk sebagai persediaan barang dagangan dari pengamanat.
Pada metode pencatatan penjualan barang-barang konsinyasi yang terpisah dari transaksi penjualan biasa, saldo rekening
“Barang-barang konsinyasi” pada akhir periode akuntansi menunjukkan total harga pokok barang-barang konsinyasi yang
belum terjual harga pokok ditambah biaya-biaya produk. Saldo rekening ini disajikan dalam kelompok aktiiva lancar sebagai
bagian dari persediaan. Bila penjualan barang-barang konsinyasi digabungkan
dengan penjualan biasa dan persediaan dicatat dengan metode perpetual, saldo rekening “Barang-barang konsinyasi” dapat
menunjukkan total harga pokok barang konsinyasi yang belum terjual atau menunjukkan harga pokoknya saja karena biaya
produk untuk barang konsinyasi yang belum terjual dicatat dalam rekening “Biaya-biaya konsinyasi yang ditangguhkan dan
dalam neraca dapat disajikan sebagai biaya yang dibayar dimuka dalam kelompok aktiva lancar”
Konsinyi mungkin memberikan uang muka kepada konsinyor atau membayar lebih dari jumlah yang terhutang dari
hasil penjualan barang-barang konsinyasi sampai pada akhir periode akuntansi. Jumlah uang muka atau kelebihan ini dicatat
pada rekening “uang muka konsinyi” yang disajikan dalam neraca dalam kelompok hutang. Sebaliknya bila konsinyi
Universitas Sumatera Utara
membayar dalam jumlah yang lebih kecil dari jumlah yang seharusnya, maka kekurangan pembayaran ini merupakan
piutang kepada konsinyi. Penyajian dalam neraca seperti yang tercantum pada halaman berikut :
NERACA Per 31 Desember 200X
Aktiva Lancar : Pasiva :
Kas 200.000
Hutang bank 210.000
Bank 10.000
Hutang dagang 50.000
Piutang dagang 57.000
Hutang lain-lain 90.000
Piutang Karyawan 33.000
Uang muka penjualan 61.000
Pendapatan lain-lain 9.000
Biaya yang masih harus dibayar 75.000
Persediaan bahan baku 19.000
Persediaan barang jadi 8.000
Jumlah pasiva 486.000
Biaya yang dibayar dimuka 18.500
Barang konsinyasi 26.500
Modal 100.000
Asuransi dibayar dimuka 5.000
Jumlah aktiva lancar 386.000
Aktiva Tetap: Tanah
110.000 Bangunan
90.000 Jumlah aktiva tetap
200.000 Jumlah
586.000 Jumlah
586.000
Sumber: Hadori Yunus Harnanto dalam http:dahlanforum.wordpress.
com20080421penjualan
Universitas Sumatera Utara
F. Kerangka Konseptual