Latar Belakang Masalah Analisis Pengelolaan Kas Daerah Pada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kota Medan

Apabila membicarakan tentang keuangan, maka hal tersebut tidak terlepas dari kas. Kas memiliki peranan yang sangat besar dalam kegiatan pengoperasian keuangan di dalam perusahaan. Penting bagi perusahaan untuk mengetahui pola penerimaan dan pengeluaran kas daerahnya agar dapat disusun anggaran kas yang optimal. Kas merupakan komponen penting dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Sebagian besar aktivitas pada suatu entitas, apakah entitas bisnis ataupun entitas pemerintahan, selalu melibatkan uang tunai dalam pelaksanaan kegiatannya. Hampir dapat dipastikan bahwa kas inilah yang memiliki peranan sentral dalam menjaga kelangsungan sebuah aktivitas. Pos akuntansi pencatatan kas entitas bisnis pada entitas pemerintah disebut dengan kas daerah, walaupun hakekatnya sama-sama sebagai pos akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas untuk aktivitas entitas, yang membedakannya adalah dari segi penerimaan kas, entitas bisnis menerima kas dari kegiatan penjualan, sedangkan pemerintah menerima kas dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan pendapatan asli daerah lainnya yang sah. Berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang NegaraDaerah dapat dilihat bahwa keuangan pemerintah terdiri dari beberapa bagian,diantaranya adalah Kas Daerah yaitu tempat penyimpanan Uang Daerah yang ditentukan oleh gubernurbupatiWalikota untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah. Pengelolaan kas daerah merupakan permasalahan penting dalam kehidupan bernegara juga diatur dalam paket undang-undang tersebut. Pengelolaan kas adalah kegiatan pengelolaan yang mencakup kas dan surat berharga termasuk kegiatan untuk menanggulangi kekurangan kas atau memanfaatkan kelebihan kas secara optimal. Masalah utama bagi pengelolaan kas adalah menyediakan kas yang memadai, tidak terlalu banyak agar keuntungan tidak berkurang terlalu besar tetapi tidak terlalu sedikit sehingga akan menggangu likuiditas perusahaan. Tujuan dasar pengelolaan kas adalah untuk meminimumkan saldo kas dengan tetap memperhatikan kemampuan instansi untuk memenuhi kewajiban keuangannya. Pengaturan kas bertujuan untuk memaksimumkan pemanfaatan kas tanpa mengabaikan likuiditas. Fungsi pengelolaan kas daerah mulai dari perencanaan kas, pengelolaan penerimaan dan pengeluaran kas, pengelolaan kas kurang dan pengelolaan kas lebih, dan pelaporannya merupakan fungsi dari Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah SKPKD selaku Bendahara Umum Daerah BUD. BPKD Badan Pengelola Keuangan Daerah adalah bagian keuangan sekretariat daerah Kota Medan yang mempunyai tugas pokok mengelola keuangan pemerintah Kota Medan. Secara umum tujuan didirikannya Badan Pengelola Keungan Daerah BPKD Kota Medan adalah untuk dapat mewujudkan sumber daya aparatur pemerintahan Kota medan yang profesional, berwawasan manajemen pengelolaan keungan yang sistematis, efisien dan efektif. Dalam aktivitasnya untuk menjalankan operasi perusahaaninstansi tersebut tentunya ada beberapa faktor mutlak yang dibutuhkan, adapun faktor–faktor tersebut antara lain modal, tenaga kerja dan aktivitas lainnya. Bagian keuangan Kota Medan terdiri dari 5 sub bagian yaitu : anggaran, perbendaharaan, gaji, verifikasi, dan pembukuan. Berdasarkan uraian di atas dan melihat pentingnya pengelolaan kas dalam suatu perusahaaninstansi pmerintah maka penulis merasa tertarik dan mencoba membahas dengan memilih judul “Analisis Pengelolaan Kas Daerah pada Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Medan”.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana analisis pengelolaan kas daerah pada Badan Pengelolaan Keuangan Daerah BPKD Kota Medan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengelolaan kas daerah pada BPKD Kota Medan.

D. Manfaat Penelitian

a. Bagi Peneliti Untuk memperdalam ilmu pengetahuan dan wawasan berpikir mengenai pengelolaan kas yang dipakai pada instansi pemerintahan dan untuk memperoleh tambahan ilmu bagi peneliti. b. Bagi Instansi Dapat dijadikan masukan dalam usaha perbaikan kinerja pengelolaan keuangan daerah pada Badan Pengelolaan Keuangan Daerah BPKD Kota Medan.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain untuk mengadakan penelitian pada penulisan yang akan datang.