9
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Menurut Gautama 2012, dalam penelitiannya yang berjudul “Faktor- Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pengambilan Keputusan Berusahatani Jeruk
Di Desa Sukamakmur Kecamatan Ajung Kabupaten Jember” menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam berusahatani jeruk
adalah umur petani, biaya usahatani, pengalaman, pendidikan dan jumlah anggota keluarga. Faktor yang berpengaruh nyata adalah umur petani, biaya usahatani dan
pengalaman. Sedangkan faktor yang tidak berpengaruh nyata adalah pendidikan dan jumlah anggota keluarga.
Menurut Soliha 2012, dalam penelitiannya yang berjudul “Studi Komparatif Tingkat Pendapatan Dan Keberlanjutan Usahatani Kopi Robusta
Robusta, L Dengan Naungan Dan Tanpa Naungan Di Desa Kemiri Kecamatan Panti Kabupaten Jember” menyatakan bahwa faktor yang berpengaruh nyata
terhadap pengambilan keputusan petani untuk menanam tanaman naungan pada usahatani Kopi Robusta adalah faktor biaya produksi, pendapatan dan kesesuaian
lahan. Faktor luas lahan, pengalaman, pengetahuan petani tentang konversi dan dorongan petani berpengaruh tidak nyata terhadap pengambilan keputusan petani
untuk menanam tanaman naungan. Menurut Saragih 2007, dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis
Pendapatan Usahatani Kopi Arabika Dan Kopi Robusta” menyatakan bahwa pendapatan total untuk Kopi Arabika dengan luas lahan satu hektar adalah sebesar
Rp 18.477.000tahun sedangkan untuk Kopi Robusta pendapatan total adalah sebesar Rp 16.020.000tahun.
Menurut Mayasari 2010, Dalam Penelitiannya Yang Berjudul “Analisis Efisiensi Biaya Dan Kontribusi Pendapatan Usahatani Kopi Rakyat
Terhadap Pendapatan Total Keluarga” menyatakan bahwa Usahatani kopi rakyat di Desa
Garahan Kecamatan Silo Kabupaten Jember menguntungkan petani. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata pendapatan yang diterima petani adalah sebesar
Rp 2.845.216,94hatahun.
Menurut Susilowati 2011, dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Usahatani Dan Prospek Pengembangan Usahatani Kopi Rakyat Di Kecamatan
Silo Kabupaten Jember”, prospek pengembangan usahatani Kopi Rakyat di Kecamatan Silo Kabupaten Jember di analisis dengan analisis SWOT menujukkan
bahwa usahatani kopi rakyat di Kecamatan Silo berada pada posisi white area bidang kuat-berpeluang yang artinya usahatani tersebut memiliki peluang pasar
yang prospektif dan memiliki kompetensi untuk mengerjakannya. Usahatani kopi rakyat dapat bertahan jika mampu mengendalikan atau meminimalkan risiko-
risiko yang akan dihadapi dengan menggunakan alternatif dan formulasi strategi, baik strategi jangka pendek maupun jangka panjang.
Menurut Utami 2014, dalam penelitiannya yang berjudul “Strategi Pengembangan Usaha Tani Kopi Arabika Coffea Sp Di Kabupaten Gayo”,
menyatakan bahwa dari hasil perhitungan matriks IFAS dan matriks EFAS maka diketahui total skor pembobotan masing-masing sebesar 2,35 dan 2,92 dan nilai
ini menempatkan usahatani Kopi Arabika di Desa Cane Baru Kecamatan Pantan Cuaca Kabupaten Gayo berada posisi White Area dan pada matriks internal dan
eksternalnya berada pada sel V.
2.2 Landasan Teori