Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pengambilan data penelitian ini dilakukan dengan mencatat parameter dari data rekam medik penderita ISK rawat inap di RSD dr. Soebandi Jember. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 45 pasien selama periode Januari-Desember 2014 Lampiran B. 4.1.1 Jumlah Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin Dari 45 pasien yang memenuhi kriteria inklusi, jumlah pasien perempuan hampir tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan jumlah pasien laki-laki, yaitu 32 pasien perempuan dengan persentase 71,11 dan 13 pasien laki-laki dengan persentase sebesar 28,89 Gambar 4.1. Gambar 4.1 Jumlah pasien berdasarkan jenis kelamin 4.1.2 Jumlah Pasien Berdasarkan Kelompok Usia Jumlah pasien ISK yang dirawat di RSD dr. Soebandi berdasarkan kelompok usia dapat dilihat pada Gambar 4.2 yang menunjukkan bahwa usia 36-45 tahun lebih sering terjangkit ISK dibandingkan dengan usia di bawah maupun di atasnya. Laki-laki 28,89 Perempuan 71,11 Gambar 4.2 Jumlah pasien berdasarkan kelompok usia 4.1.3 Jumlah Pasien Berdasarkan Lama Perawatan Berdasarkan Tabel 4.1 lama hari perawatan tersingkat adalah 2 hari dengan pasien sebanyak 15 orang 33,33 sedangkan lama perawatan terpanjang adalah 8 hari dengan pasien sebanyak 1 orang 2,23. Tabel 4.1 Jumlah pasien berdasarkan lama perawatan Lama Perawatan Jumlah Persentase 2 hari 15 33,33 3 hari 7 15,56 4 hari 10 22,22 5 hari 4 8,89 6 hari 6 13,33 7 hari 2 4,44 8 hari 1 2,23 Jumlah 45 100 4.1.4 Antibiotik yang Digunakan Pasien Infeksi Saluran Kemih Antibiotik tunggal yang digunakan meliputi amoksisilin, sefotaksim, seftriakson, levofloksasin, dan siprofloksasin. Antibiotik kombinasi meliputi sefotaksim-seftriakson, seftriakson-levofloksasin, dan sefotaksim-levofloksasin. Dari hasil penelitian, antibiotik terapi tunggal yang paling banyak digunakan adalah 2,22 15,56 26,67 33,33 17,78 2,22 2,22 5 10 15 20 25 30 35 0-5 5-11 12-16 17-25 26-35 36-45 46-55 56-65 ≥ 65 Ju m la h p as ie n Usia tahun sefalosporin generasi ketiga, yakni seftriakson 31,11. Sedangkan antibiotik terapi kombinasi yang paling banyak digunakan adalah seftriakson-levofloksasin 11,11 Gambar 4.3. Gambar 4.3 Antibiotik yang digunakan pasien ISK 4.1.5 Efektivitas Terapi Antibiotik Berdasarkan Lama Perawatan Pada Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa antibiotik yang memiliki tingkat kesembuhan paling tinggi pada lama perawatan 2 hari adalah siprofloksasin dengan mean ± SD sebesar 2 ± 0 hari. Tetapi hasil tersebut tidak dapat digunakan dikarenakan data terlalu sedikit 2 sampel. Sehingga efektivitas terapi antibiotik berdasarkan lama perawatan tersingkat adalah selama 3 hari dengan penggunaan terbanyak adalah levofloksasin mean ± SD sebesar 3 ± 2 hari. Selebihnya lama perawatan lebih dari 3 hari. Hal tersebut sesuai dengan efektivitas terapi berdasarkan lama perawatan yang menunjukkan golongan kuinolon merupakan golongan yang paling banyak digunakan dengan nilai mean ± SD sebesar 3 ± 1,79 hari. Amoksisilin 2,22 Sefotaksim 26,67 Seftriakson 31,11 Levofloksasin 15,56 Siprofloksasin 4,44 Sefotaksim- Seftriakson 2,22 Seftriakson- Levofloksasin 11,11 Sefotaksim- Levofloksasin 6,67 Gambar 4.4 Efektivitas terapi antibiotik berdasarkan lama perawatan Data tersebut tidak dapat digunakan sebagai perbandingan karena jumlah data terlalu sedikit 1 sampel Data tersebut tidak dapat digunakan sebagai perbandingan karena jumlah data terlalu sedikit 2 sampel Gambar 4.5 Efektivitas terapi golongan antibiotik berdasarkan lama perawatan Data tersebut tidak dapat digunakan sebagai perbandingan karena jumlah data terlalu sedikit 1 sampel 4.1.6 Kesesuaian Dosis Antibiotik yang Digunakan terhadap Standar Terapi Penilaian kesesuaian antibiotik yang digunakan dalam pengobatan ISK mengacu pada standar terapi Panduan Penatalaksanaan Infeksi pada Traktus Genitalis dan Urinarius. Hasil penilaiannya yaitu penggunaan antibiotik yang sesuai sebanyak 31 orang 68,89 dan yang tidak sesuai sebanyak 14 orang 31,11 Gambar 4.6. 2 ± 0 3 ± 2 4 ± 1 4 ± 1,3 4 ± 1,75 5 ± 0,83 6 ± 0 6 ± 0 Siprofloksasin Levofloksasin Seftriakson-Levofloksasin Sefotaksim Seftriakson Sefotaksim-Levofloksasin Sefotaksim-Seftriakson Amoksisilin Lama Perawatan hari mean ± SD 3 ± 1,79 4 ± 1,57 5 ± 0,96 6 ± 0 6 ± 0 Kuinolon Sefalosporin Kuinolon-Sefalosporin Beta-laktam Kombinasi Sefalosporin Lama Perawatan hari mean ± SD Gambar 4.6 Kesesuaian dosis antibiotik yang digunakan terhadap standar terapi 4.1.7 Efektivitas Terapi Antibiotik Berdasarkan Usia Efektivitas Terapi Antibiotik pasien ISK yang dirawat di RSD dr. Soebandi berdasarkan usia dihitung dengan menggunakan analisis statistika. Dari hasil uji analisis statistika dengan menggunakan Chi-square Tabel 4.2 menunjukkan nilai p- value sebesar 0,419 lebih dari 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa usia tidak mempengaruhi lama perawatan. Tabel 4.2 Efektivitas Terapi Antibiotik Berdasarkan Usia Usia Lama Perawatan p-value 2- 4 hari 4 hari 15-35 tahun 35 tahun 13 19 7 6 0,419

4.2 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Karakteristik Penderita Batu Saluran Kemih (BSK) Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2000-2004

0 33 91

Karakteristik Penderita Batu Saluran Kemih Rawat Inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan Tahun 2006-2010

2 30 113

Karakteristik Pendrita Batu Saluran Kemih (BSK) Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2005-2007

1 26 105

EVALUASI POTENSI INTERAKSI OBAT—OBAT PADA PASIEN RAWAT INAP PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSD dr. SOEBANDI JEMBER TAHUN 2014

0 2 45

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEJADIAN INFEKSI YANG SERING TERJADI DENGAN ANTIBIOTIK YANG SERING DIRESEPKAN PADA PASIEN ANAK RAWAT INAP DI RSD dr. SOEBANDI KAB. JEMBER Periode 1 Januari – 31 Desember 2011

0 36 17

IDENTIFIKASI POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN USIA LANJUT DENGAN PENYAKIT DEGENERATIF DI INSTALASI RAWAT INAP RSD DR. SOEBANDI JEMBER INSTALASI RAWAT INAP RSD DR. SOEBANDI JEMBER

0 4 17

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI INSTALASI RAWAT INAP Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Infeksi Saluran Kemih di RSPAU dr. S. Hardjolukito Yogyakarta Tahun 2014.

0 2 16

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI INSTALASI RAWAT INAP Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Infeksi Saluran Kemih di RSPAU dr. S. Hardjolukito Yogyakarta Tahun 2014.

0 3 11

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH RAWAT INAP DI RSUD Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih Rawat Inap Di RSUD Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014.

0 3 12

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PENYAKIT INFEKSI SALURAN KEMIH PASIEN RAWAT INAP Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Penyakit Infeksi Saluran Kemih Pasien Rawat Inap Di RS “X” Klaten Tahun 2012.

0 2 13