Perilaku menikah usia dini merupakan salah satu akibat yang berpengaruh dalam kehamilan remaja. Menurut Green 1991 dalam Maryatun 2010, faktor
yang mempengaruhi perilaku menikah usia dini, diantaranya faktor presdiposisi meliputi pengetahuan, sikap individu dan masyarakat, dan persepsi terhadap
pernikahan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan penikahan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan,
tingkat sosial ekonomi; faktor-faktor pemungkin meliputi lingkungan fisik seperti lapangan pekerjaan; serta faktor-faktor penguat meliputi sikap tokoh masyarakat
dan tokoh agama. Kabupaten Bondowoso merupakan kabupaten yang memiliki kasus pernikahan usia dini yang cukup banyak, salah satunya adalah Kecamatan
Cermee yaitu 2.577 kasus BP2KB, 2013. Perilaku menikah usia dini tersebut, memungkinkan remaja untuk hamil di usianya. Angka bayi lahir dengan berat
badan rendah di Kecamatan Cermee mengalami peningkatan, yaitu 30 kasus 2013 dan 37 kasus 2014. Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan
penelitian di wilayah kerja Puskesmas Cermee, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso untuk mengkaji mengenai hubungan antara status KEK dan status
Anemia dengan kejadian BBLR pada ibu hamil usia remaja.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : “Bagaimanakah hubungan antara status Kurang
Energi Kronis KEK dan status anemia dengan kejadian Berat Bayi Lahir Rendah BBLR pada ibu hamil usia remaja di wilayah kerja Puskesmas Cermee
Kabupaten Bondowoso?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum Menganalisis hubungan antara status Kurang Energi Kronis KEK dan
status Anemia dengan kejadian Berat Bayi Lahir Rendah BBLR pada ibu hamil usia remaja di wilayah kerja Puskesmas Cermee Kabupaten Bondowoso.
1.3.2 Tujuan Khusus a. Mengkaji karakteristik ibu hamil usia remaja yaitu usia, pengetahuan,
pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan riwayat kehamilan b. Mengkaji konsumsi makanan ibu hamil usia remaja dengan kejadian KEK
energi dan protein dan Anemia Fe, Folat, vitamin B
12
, vitamin C, zat inhibitor Fe yaitu tannin, asam fitat, dan asam oksalat
c. Mengkaji status KEK pada ibu hamil usia remaja d. Mengkaji status anemia pada ibu hamil usia remaja
e. Mengkaji berat lahir bayi f.
Menganalisis hubungan antara status KEK pada ibu hamil usia remaja dengan kejadian BBLR
g. Menganalisis hubungan antara status anemia pada ibu hamil usia remaja dengan kejadian BBLR
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan khazanah
ilmu pengetahuan khususnya mengenai hubungan status Kurang Energi Kronis KEK dan status anemia dengan kejadian Berat Bayi Lahir Rendah BBLR pada
ibu hamil remaja di Puskesmas Cermee Kabupaten Bondowoso. 1.4.2 Manfaat Praktis
Secara praktis diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan mengenai hubungan antara status KEK dan status anemia
dengan kejadian BBLR pada ibu hamil usia remaja di wilayah kerja Puskesmas Cermee, Kabupaten Bondowoso sehingga dapat dijadikan salah satu masukan
bagi pencegahan kehamilan bagi remaja dan sebagai masukan bagi instansi Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso untuk mengembangkan program dan intervensi
yang tepat upaya peningkatan status gizi ibu hamil, peran serta tokoh masyarakat maupun agama, serta menjadi acuan bagi pelaksanaan penelitian selanjutnya.
5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Berat Badan Lahir Rendah BBLR