Nurlaily : Pencocokan Pola Suara Dengan Algoritma FFT Dan DC, 2009. USU Repository © 2009
2.2 Pengertian Suara
Suara adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitudo yang berubah secara kontinu terhadap waktu. Suara
merupakan gelombang yang mengandung sejumlah parameter amplitudo, simpangan, frekuensi, spectrum, yang dapat menyebabkan suara yang satu berbeda dari suara
lain. Suara beramplitudo lebih besar akan terdengar lebih keras. Suara dengan frekuensi lebih besar akan terdengar lebih tinggi. Sementara itu bisa juga ditemukan
dua suara yang beramplitudo dan berfrekuensi sama, misalnya biola dan piano dibunyikan secara bersamaan dengan tingkat kekerasan dan nada yang sama, namun
telinga masih dapat membedakan mana yang suara piano dan mana yang suara biola. Ini terjadi karena suara memiliki warna suara. Warna suatu suara ditentukan oleh pola
dasar dari gelombang suara.
Perbedaan pola dasar gelombang bunyi biola dan piano antara lain disebabkan oleh perbedaan faktor resonansi yang timbul pada masing-masing instrumen.
Demikian juga pada manusia, resonansi yang terjadi pada rongga mulut akan menimbulkan pola dasar gelombang bunyi yang berbeda-beda.
J.Fourier 1768-1830 menyatakan bahwa gelombang kompleks dapat direpresentasikan sebagai penjumlahan dari sejumlah gelombang sinusoidal, dengan
amplitudo dan frekuensi yang bervariasi. Dari teori Fourier dapat disimpulkan bahwa gelombang-gelombang sinusoidal, yang memiliki amplitudo dan frekuensi berbeda-
beda dinamakan deret Fourier.
Nurlaily : Pencocokan Pola Suara Dengan Algoritma FFT Dan DC, 2009. USU Repository © 2009
Berikut ini adalah contoh Gambar 2.2 gelombang rekaman suara pada kata “sorry” yang dipergunakan untuk menjalankan aplikasi komputer diselesaikan
menggunakan software Sound Forge 8.0.
Gambar 2.2 Rekaman suara pada kata “Sorry”
2.3 Proses Sampling Sinyal suara merupakan sinyal yang tidak terbatas dalam domain waktu infinite time
interval. Suara manusia akan menghasilkan sinyal analog yang terus kontinu. Gelombang suara analog tidak dapat langsung direpresentasikan pada komputer.
Terlebih dahulu komputer mengukur amplitudo pada satuan waktu tertentu untuk menghasilkan sejumlah angka. Tiap satuan pengukuran dinamakan “ Sampel”. Untuk
keperluan pemerosesan dalam transformasi Fourier sinyal suara harus dibentuk dalam potongan-potongan waktu.
Proses sampling dilakukan dengan didasarkan asumsi bahwa sinyal percakapan berada pada daerah frekuensi 300-3400 Hz. Teori sampling Nyquist
Nurlaily : Pencocokan Pola Suara Dengan Algoritma FFT Dan DC, 2009. USU Repository © 2009
meyebutkan bahwa frekuensi sampling sampling rate minimal harus dua kali lebih tinggi dari frekuensi maksimum yang akan disampling.
h s
xf f
2 ≥
1
Keterangan: F
s
= Frekuensi sampling F
h
= Frekuensi sinyal analog tertinggi Berikut adalah gambar dari sinyal sinus dengan sinyal sinus tersampling.
Gambar 2.3 Bentuk sinyal sinus
Gambar 2.4 Bentuk sinyal sinus yang telah disampling
Nurlaily : Pencocokan Pola Suara Dengan Algoritma FFT Dan DC, 2009. USU Repository © 2009
Jika sinyal sampling kurang dari dua kali frekuensi maksimum sinyal yang akan disampling, maka akan timbul efek aliasing. Aliasing adalah suatu efek di mana
sinyal yang dihasilkan memiliki frekuensi yang berbeda dengan sinyal aslinya.
Gambar 2.5 Ilustrasi terjadi aliasing
2.4 Kuantisasi