Parameter Kimiawi Parameter Mikrobiologi Parameter Radioaktivitas Bakteri

berbahaya bagi kesehatan.Air yang baik idealnya juga tidak memiliki rasa. Air yang tidak tawar mengindikasikan adanya zat – zat tertentu di dalam air tersebut.

b. Parameter Kimiawi

Parameter kimia dikelompokkan menjadi kimia anorganik dan kimia organik. Dalam standar air minum di Indonesia zat kimia anorganik dapat berupa logam, zat reaktif, zat – zat berbahaya dan beracun serta derajat keasaman pH. Sedangkan zat kimia organik dapat berupa insektisida dan herbisida, Volatile organic chemicals zat kimia organik mudah menguap zat – zat berbahaya dan beracun maupun zat pengikat Oksigen.

c. Parameter Mikrobiologi

Parameter mikrobiologi menggunakan bakteri coliform sebagai organisme petunjuk indicator organism.Penentuan parameter mikrobiologi dimaksudkan untuk mencegah adanya mikroba pathogen di dalam air minum.

d. Parameter Radioaktivitas

Apapun bentuk radioaktivitas efeknya adalah sama, yakni menimbulkan kerusakan pada sel yang terpapar. Kerusakan dapat berupa kematian dan perubahan komposisi genetik Wardhana, 1995.

2.2.2. Pengolahan Air Minum

Menurut Kusnaedi, 2002, tujuan pengolahan air minum merupakan upaya untuk mendapatkan air yang bersih dan sehat sesuai dengan standart mutu Universitas Sumatera Utara air. Proses pengolahan air minum merupakan proses perubahan sifat fisik, kimia, dan biologi air baku agar memenuhi syarat unutk digunakan sebagai air minum. Pada dasarnya, pengolahan air minum dapat diawali dengan penjernihan air, pengurangan kadar bahan – bahan kimia terlarut dalam air sampai batas yang dianjurkan, penghilangan mikroba pathogen, memperbaiki derajat keasaman pH serta memisahkan gas – gas terlarut yang dapat mengganggu estetika dan kesehatan. Air tidak jernih umumnya mengandung residu. Residu tersebut dapat dihilangkan dengan proses penyaringan filtrasi dan pengendapan sedimentasi. Untuk mempercepar proses penghilangan residu koagulan yang sering dipakai adalah alum tawas Mulia, 2005.

2.3. Bakteri

Bakteri umumnya uniseluler atau sel tunggal, tidak mempunyai khlorofil, berkembang biak dengan pembelahan sel secara transversal atau biner. Hidup bebas secara cosmopolitan dimana – mana, khususnya di udara, di tanah, di dalam air, pada bahan makanan, pada tubuh manusia, hewan atau ataupun tanaman. Adapula yang hidup bersimbiosis dengan jasad hidup lainnya., baik hewan ataupun tanaman. Bakteri masuk ke dalam divisi Schizophyta yang terbagi ke dalam beberapa kelas, antara lain Pseudomonadales, Chlamydobacteriales, Eubacteriales, Actinomycetales, Spirochaetales, dan Rickettsiales Suriawiria, 1996.

2.3.1. Bakteri Coli Fecal

Universitas Sumatera Utara Penentuan kualitas air secara mikrobiologis menurut APHA American Public Health Association dan WHO World Health Organization dilakukan berdasarkan analisis kehadiran jasad indicator, yaitu bakteri golongan Coli fecal yang selalu ditemukan di dalam tinja manusia atau hewan berdarah panas, baik yang sehat maupun yang sakit. Selain itu prosedur pengujian kualitas air menggunakan Coli fecal bersifat sangat spesifik, artinya pengujian tidak memberikan hasil positif yang salah dan bersifat sangat sensitiv, yang artinya kualitas air sudah dapat ditentukan meskipun Coli fecal tersebut terdapat dalam jumlah yang sangat kecil, misalnya hanya ditemukan 1 sel per milliliter sampel airPelczar, 1993. Bakteri Coli terdiri dari 3 kelompok, yaitu: a. Kelompok Escherichia, misalnya Escherichia coli, Escherichia freundil, dan Escherichia intermedia. b. Kelompok Aerobacter, misalnya Aerobacter aerogenes, A. cloacae c. Kelompok Klebsiela, misalnya Klebsiela pneumonia. Dari ketiga kelompok tersebut, kelompok Eschericia khususnya Escherichia coli merupakan bakteri yang paling tidak dikehendaki kehadirannya di dalam air minum maupun makanan.

2.3.2. Bakteri Escherichia coli

Escherichia mula – mula ditemukan oleh Escherich pada 1885 dari fese seorang bayi.Hasil penelitiannya membuktikan bahwa Escherichia juga banyak ditemukan pada saluran pencernaan makanan manusia dewasa dan hewan – hewan berdarah panas. Bakteri ini dapat hidup pada suhu 42°C. Dari sekitar 100- Universitas Sumatera Utara 150 gram feses yang setiap hari dikeluarkan oleh seorang manusia, ternyata di dalamnya mengandung sekitar 3 x 10 11 300 milyar sel Bakteri Coli. Oleh karena itu, kelompok Escherichia lebih dikenal dengan sebutan Kelompok Bakteri Coli Fecal Fecal Coliform BacterialFCB. Sejaksaat itu, bila dalam sumber air ditemukan bakteri Coli Fecal maka hal ini dapat menjadi indikasi bahwa air tersebut telat mengalami pencemaran oleh feses manusia atau hewan – hewan berdarah panas Nugroho, 2009. Didalam usus, umumnya bakteri ini tidak menimbulkan penyakit dan dapat membantu fungsi normal usus, dapat membuat sintesa vitamin K. Tetapi pada kondisi tertentu dapat berubah menjadi patogen bila mencapai permukaansel-sel epitel usus halus, saluran kemih, saluran empedu, paru-paru dan selaput otak yang menyebabkan peradangan pada tempat tersebut Bonang, 1986. Escherichia coli adalah kuman oportunis yang banyak ditemukan di dalam usus besar manusia sebagai flora normal. Bakteri ini bersifat unik karena dapat menyebabkan infeksi primer pada usus, misalnya diare pada anak, seperti juga kemampuannya menimbulkan infeksi pada jaringan tubuh lain di luar usus. Escherichia coli terdiri dari 2 species yaitu: Escherichiacoli dan Escherichia hermanis Zuhri, 2009.

2.4. Metode Most Probable Number MPN