Absidia sp. Penicillium sp1. Penicilium sp2

hari I pengamatan diperoleh sebesar 4,05 cm. dan pada hari kedua diperoleh 8,2 cm dengan warna putih dan bagian tengahnya putih kontras. Perubahan warna selebihnya tidak ada dijumpai sampai hari ke empatbelas. Namun yang terjadi adanya penebalan warna yang dilakukan oleh hifi-hifa gloiocladium sp sehingga membentuk koloni seperti kapas. Pada pengamatan mikroskopiknya diperoleh adanya konidia-konidia yang mengumpul dan menempel pada cabang konidiosphora. Banyaknya konidia yang mengumpul pada cabang konidiosphora tidak menentu, ada yang terdiri dari 4 buah ada yang 5 buah dan adapula sampai pulahan buah konidia. Dimana ukuran konidianya rata-rata memiliki 4- 6 μm. Dan ukuran konidiofor yang diperoleh adalah adalah 56 μm. c a b B A Gambar 6. Gliocladium sp. Koloni berumur 14 hari A Bentuk microskopik B konidia a, fialidb, Konidiofor c

5. Absidia sp.

Koloni tumbuh cepat pada pengamatan I. Diperoleh diameter dengan 2,75 cm. Pada pengamatan hari II diperoleh diameter 5,45 cm dan telah membentuk warna putih, dan bagian tengah mengarah kecoklatan. Dan pada hari III diameter Ranap Samosir : Identifikasi Fungsi Dekomposer Jaringan Kayu Mati Yang Berasal Dari Tegakan Di Lahan Gambut, 2009 USU Repository © 2008 tidak dapat dihitung karena bagian cawan Petri telah penuh. Diddapat warna putih yang tidak jernih. Pada hari VIII warna telah mengalami perubahan menjadi warna hijau. Pada hari XII diperoleh perbedaan warna yang berbeda dalam 1 cawan Petri. Adapun warna tersebut adalah pada bagian tengahnya warna hijau, pinggir berwarna putih yang tidak menonjol putihnya. Gambar 5A. Pada pengamatan mikroskopiknya Rhizoid memiliki ukuran 12,5 μm, Sporangia berbentuk bulaat dengan diameter 45 μm. a b Gambar 7 Absidia sp. Koloni berumur 14 hari A Bentuk mikroskop B rhizoid a , sporangiab A B

6. Penicillium sp1.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Penicillium sp 1. Penicillium sp1 tumbuh pada cawan Petri dengan diameter 3,2 Cm. Dan pada pengamatan hari ke 2 diperoleh diameter 7,2 cm. Yang mana warna kolonia walnya adalah putih dan bagian tengahnya berwarna hijau. Puncak perubahan warna cawan adalah adanya adanya serbuk-serbuk hijau yang menyebar keseluruh cawan petri. gambar 6A. Untuk pengamatan mikroskopiknya diperoleh knidiofor dengan ukuran 400-500 Ranap Samosir : Identifikasi Fungsi Dekomposer Jaringan Kayu Mati Yang Berasal Dari Tegakan Di Lahan Gambut, 2009 USU Repository © 2008 μm. Bentuk fialidnya agak silindris dengan ukuran 4,7μm. Konidia yang diperoleh berbentuk semi bulat berwarna hijau dengan ukuran 2,5 μm. c b a A Gambar 8 Penicillium sp 1. Koloni Berumur 14 Hari pada PDA A Bentuk Mikroskop B fialid a, konidiofor b, konidia a B

7. Penicilium sp2

Penicilium sp2 tumbuh dengan diameter awal 2,8cm. Pada hari pertam. Pada hari ke dua diameternya menjadi 6,1 cm, dengan warna kolonia putih dan bagian tengahnya mengarah kecoklat. Pada hari ke empat warna koloni berubah bintik-bintik putih dan sebagian warna hijau. Penyebaran warna koloni dalam cawan Petri ini tidak merata. Sebagian masih kelihatan warna putih pada bagian pinggir cawan petri. Sebagian warna hijau yang terdapat menebal dan sebagian lagi menipis. Gambar 7A. Pada pengamatan mikroskopiknya Gambar B diperoleh bahwa ukuran konidianya 2,8 μm dengan bentuk lingkaran yang tidak sempurna. Dan ukuran konidiofornya 53 μm dan fialidnya seperti bulat silendris. Ranap Samosir : Identifikasi Fungsi Dekomposer Jaringan Kayu Mati Yang Berasal Dari Tegakan Di Lahan Gambut, 2009 USU Repository © 2008 a b c Gambar 9. Penicillium sp 2. Koloni berumur 14 hari pada media PDA. Bentuk mikroskop B konidiaa, konidioforb, fialidc. A B

8. Fusarium sp1