54
usahanya.  Teknik  wawancara  juga  dibutuhkan  untuk  mengimbangi  data metode kuesioner agar data yang diperoleh lebih akurat.
D. Metode Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi deskripsi mengenai  karakteristik  variabel  penelitian  dan  demografi  responden.
Statistik  deskriptif  menjelaskan  skala  jawaban  responden  pada  setiap variabel  yang  diukur  dari  nilai  rata-rata  mean,  standar  deviasi,  varian,
minimum  maksimum,  kurtosis,  dan  swekness.  Disamping  itu  juga  untuk mengetahui  demografi  responden  yang  terdiri  dari  kategori  jenis  kelamin,
pendidikan, umur Ghozali, 2009:19.
2. Uji Kualitas Data
Metode analisis data yang digunakan di penelitian ini adalah metode analisis statistik yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan SPSS
versi  20.0.  Analisis  ini  bertujuan  untuk  menentukan  pengaruh  antara variabel  penerapan  sensus  pajak  X
1
,  variabel  sosialisasi  pajak  X
2
dan variabel sunset policy X
3
terhadap variabel tingkat kepatuhan wajib pajak Y
a.  Uji Validitas Validitas  adalah  untuk  melihat  kecermatan  alat  ukur  yaitu
mengukur  apa  yang  akan  diukur.  Dalam  penelitian  ini,  suatu  kuesioner dinyatakan  valid,  jika  pertanyaan  maupun  pernyataan  pada  kuesioner
55
mampu untuk mengungkapkan sesuatu  yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.  Pengujian  validitas  dalam  penelitian  ini  dilakukan  dengan
menggunakan  Person  Correlation  yang  terdapat  dalam  program  SPSS 20.0.  suatu  pertanyaan  dikatakan  valid  jika  tingkat  signifikasinya
dibawah 0,05. Menurut  Ghozali  2009:49  uji  validitas  digunakan  utnuk
mengulur  sah  atau  valid  tidaknya  suatu  kuesioner.  Uji  Validitas dilakukan  dengan  membandingkan  nilai  r
hitung
dengan  r
tabel
,  Dengan membandingkan  nilai  r
hitung
dari  hasil  output  Corrected  Item-  Total Correlation  dengan  r
tabel
,  jika  r
hitung
lebih  besar  dari  r
tabel
maka  butir pertanyaan  tersebut  adalah  valid,  tetapi  jika  r
hitung
lebih  kecil  dari  pada r
tabel
maka butir pertanyaan tersebut tidak valid Ghozali, 2009:45. Skala  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  skala  likert,
atau  skala  lima  tingkatan  yaitu  skala  yang  digunakan  untuk  mengukur sikap,  pendapat,  kondisi  dan  persepsi  tentang  fenomena  sosial.  Metode
yang  sering  digunakan  ini  dikembangkan  oleh  Rensis  Likert.  Dalam penelitian  ini  pengukurannya  akan  digolongkan  ke  dalam  lima  kategori,
yaitu:
Tabel 3.1 Metode Skala dan Pengukurannya
Sangat Setuju
SS Setuju
S Netral
N Tidak
Setuju TS
Sangat Tidak Setuju
STS 5
4 3
2 1
Sumber: Sugiyono, 2005:52
56
b.  Uji Reliabilitas Reliabilitas  menunjuk  pada  suatu  pengertian  bahwa  sesuatu
instrumen  cukup  dapat  dipercaya  untuk  diinginkan  sebagai  alat pengumpul  data  karena  instrumen  tersebut  sudah  baik.  Instrumen  yang
tidak  baik  akan  bersifat  tendensius  mengarahkan  responden  untuk memilih  jawaban-jawaban  tertentu.  Instrumen  yang  sudah  dapat
dipercaya,  yang  realibel  akan  menghasilkan  data  yang  dapat  dipercaya juga.
Reliabilitas  adalah  alat  ukur  untuk  mengukur  suatu  kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Uji reliabilitas ini
digunakan  untuk  menguji  konsistensi  data  dalam  jangka  waktu  tertentu, yaitu  untuk  mengetahui  sejauh  mana  pengukuran  yang  digunakan  dapat
dipercaya atau diandalkan. Variabel-variabel tersebut dikatakan cronbach alpha  nya  memiliki  nilai  lebih  besar  0,60  yang  berarti  bahwa  instrumen
tersebut  dapat  dipergunakan  sebagai  pengumpul  data  yng  handal  yaitu hasil  pengukuran  relatif  koefisien  jika  dilakukan  pengukuran  ulang.  Uji
realibilitas  ini  bertujuan  untuk  melihat  konsistensi  alat  ukur  yang  akan. Ghozali, 2009:46.
3. Uji Asumsi Klasik
Adapun pengujian yang dilakukan sebagai berikut: a.  Uji Normalitas Data
Menurut  Ghozali  2009:147  uji  normalitas  bertujuan  apakah dalam model regresi variabel dependen terikat dan variabel independen
57
bebas mempunyai kontribusi atau tidak. Penelitian  yang menggunakan metode  yang  lebih  handal  untuk  menguji  data  mempunyai  distribusi
normal  atau  tidak  yaitu  dengan  melihat  Normal  Probability  Plot.  Model Regresi  yang baik  adalah data distribusi  normal  atau mendekati normal,
untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data  titik  pada  sumbu  diagonal  grafik.  Terdapat  dua  cara  untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis  grafik  dan  uji  statistik  uji  Kolmogorov
–  smirnov,  adapun penjelasan mengenai uji normalitas data adalah sebagai berikut Ghozali,
2009:147.
b.  Uji Multikolinieritas Uji  Multikolinearitas  ini  bertujuan  untuk  menguji  apakah  suatu
model  regresi  terdapat  korelasi  antar  variabel  bebas  independen. Pengujian  multikolinearitas  dilihat  dari  besaran  VIF  variance  inflation
factor  dan  tolerance.  Tolerance  mengukur  variabilitas  variabel independen  terpilih  yang  tidak  dijelaskan  oleh  variabel  independen
lainnya.  Jadi  nilai  tolerance  yang  rendah  sama  dengan  nilai  VIF  = 1tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas  adalah  nilai  tolerance    0,10  atau  sama  dengan  nilai VIF  10 Ghozali, 2009:96.
58
c.  Uji Heterokedastisitas Uji  heteroksiditas  bertujuan  untuk  menguji  apakah  dalam  model
regresi  terjadi  ketidaksamaan  variance dari residual  satu  pengamatan ke satu  pengamatan  yang  lain.  Jika  variance  dari  residual  satu  pengamatan
ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda  disebut  heteroksiditas.  Model  regresi  yang  baik  adalah  yang
homoskedastisitas  atau  jika  terjadi  heteroskedastisitas  Ghozali, 2009:125.
Pada  saat  mendeteksi  ada  tidaknya  heteroskedastisitas  dapat ditentukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat
ZPRED dengan residual SRESID. Jika grafik plot menunjukkan suatu pola  titik  yang  bergelombang  atau  melebar  kemudian  menyempit,  maka
dapat  disimpulkan  bahwa  telah  terjadi  heteroskedastisitas.  Namun,  jika tidak ada pola yang jelas, serat titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka  0  pada  sumbu  Y,  maka  tidak  terjadi  heteroskedastisitas  Ghozali, 2009:125.
4. Analisis Regresi Berganda
a. Persamaan Regresi Linier Berganda
Pada penelitian ini penulis menggunakan dua variabel independen dan  satu  variabel  dependen.  Metode  analisis  yang  digunakan  untuk
menguji hipotesis adalah metode  regresi berganda multiple regression, yaitu regresi yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel  independen  terhadap  variabel  dependen,  dengan  pendekatan
59
interaksi  yang  bertujuan  untuk  memenuhi  ekspektasi  peneliti  mengenai pengaruh  penerapan  sensus  pajak  dan  sosialisasi  pajak  terhadap  tingkat
kepatuhan wajib pajak. Persamaan regresinya adalah sebagai berikut:
Keterangan: Y
: Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak a
: konstanta β
1
, β
2
: koefisien regresi X
1
: Penerapan Sensus Pajak X
2
: Sosialisasi Pajak X
3
: Persepsi Efektifitas Sistem Perpajakan e
: error
b. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien  determinasi  adjusted  R
2
bertujuan  untuk  mengetahui seberapa  besar  kemampuan  variabel  independen  menjelaskan  variabel
dependen. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel model summary
b
dan tertulis adjusted R square. Nilai  adjusted  R
2
sebesar  1,  berarti  fluktuasi  variabel  dependen seluruhnya  dapat  dijelaskan  oleh  variabel  independen  dan  tidak  ada
faktor  lain  yang  menyebabkan  fluktuasi  variabel  dependen.  Jika  nilai adjusted  R
2
berkisar  antara  0  sampai  dengan  1,  berarti  semakin  kuat
Y = a + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ e
60
kemampuan  variabel  independen  dapat  menjelaskan  fluktuasi  variabel dependen Ghozali, 2009:45.
5. Pengujian Hipotesis
a. Uji Parsial Uji t
Untuk  mengetahui  apakah  variabel  independen  secara  parsial individual  mempunyai  pengaruh  yang  signifikan  terhadap  variabel
dependen.  Uji  statistik  t  pada  dasarnya  menunjukkan  seberapa  jauh pengaruh  satu  variabel  individu  independen  secara  individu  dalam
menerangkan  variabel  dependen  Ghozali,  2009:88.  Uji  t  digunakan untuk  mengetahui  apakah  pengaruh  variabel  independen  berpengaruh
secara  parsial  terhadap  variabel  dependen  bersifat  menentukan significant  atau  tidak  Santoso,  2007:168.  Dalam  penelitian  ini
menggunakan uji signifikan dua arah atau two tailed test, yaitu suatu uji yang mempunyai dua daerah penolakan H
o
yaitu terletak di ujung sebelah kanan dan kiri. Dalam pengujian dua  arah, biasa digunakan untuk tanda
sama  de ngan  =  pada  hipotesis  nol  dan  tanda  tidak  sama  dengan  ≠
pada  hipotesis  alternatif.  Tanda  =  dan  ≠  ini  tidak  menunjukan  satu arah, sehingga pengujian dilakukan untuk dua arah Purwanto, 2009:88-
89. Kriteria dalam uji parsial Uji t dapat dilihat sebagai berikut: Uji Hipotesis dengan membandingkan t
hitung
dengan t
tabel
1 Apabila  -  t
hitung
-  t
tabel
atau  t
hitung
t
tabel
,  maka  H
o
ditolak  dan  H
a
diterima,  artinya  variabel  independen  secara  parsial  mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
61
2 Apabila  t
hitung
≤  t
tabel
atau  -  t
hitung
≥  -  t
tabel
, maka  H
o
diterima  dan  H
a
ditolak,  artinya  variabel  independen  secara  parsial  tidak  mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
Uji Hipotesis berdasarkan Signifikansi 1 Jika angka sig.  0,05, maka H
o
diterima 2 Jika angka sig.  0,05, maka H
o
ditolak
b. Uji Simultan Uji F
Uji  F  dilakukan  untuk  mengetahui    pengaruh  variabel-variabel independen secara simultan bersama-sama terhadap variabel dependen.
Hasil  uji  F  pada  output  SPSS  dapat  dilihat  pada  tabel  ANOVA. Pengujian  ini  bertujuan  untuk  membuktikan  apakah  variabel-variabel
independen  X  secara  simultan  bersama-sama  mempunyai  pengaruh terhadap variabel dependen Y Ghozali, 2009:88.
Apabila  F
hitung
F
tabel
,  maka  H
o
ditolak  dan  H
a
diterima,  yang berarti  variabel  independen  mempunyai  pengaruh  yang  signifikan
terhadap  variabel  dependen  dengan  menggunakan  tingkat  signifikan sebesar  0,05  jika  nilai  F
hitung
F
tabel
maka  secara  bersama-sama  seluruh variabel  independen  mempengaruhi  variabel  dependen.  Selain  itu,  dapat
juga  dengan  melihat  nilai  probabilitas. Jika  nilai probabilitas  lebih  kecil daripada  0,05  untuk  tingkat  signifikansi  =  0,05,  maka  variabel
independen  secara  bersama-sama  berpengaruh  terhadap  variabel dependen.  Sedangkan  jika  nilai  probabilitas  lebih  besar  daripada  0,05
62
maka  variabel  independen  secara  serentak  tidak  berpengaruh  terhadap variabel dependen.
E. Definisi Operasional Variabel