Kepentingan Nasional Indonesia dan Malaysia Mengenai Isu Kabut

kawasan hutan. 123 Apabila kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan hutan telah tumbuh, maka kabut asap dari kebakaran hutan dan pelanggaran terhadap peraturan lingkungan akan berkurang.

B. Kepentingan Nasional Indonesia dan Malaysia Mengenai Isu Kabut

Asap Mengacu pada kerangka pemikiran Holsti mengenai kepentingan nasional merupakan konsep untuk menentukan masa depan suatu negara melalui para pembuat keputusan dalam merumuskan kebijakan luar negeri. 124 Permasalahan kabut asap di Indonesia yang cenderung melintasi batas negara Malaysia, terdapat kepentingan nasional yang ingin dicapai oleh Indonesia dan Malaysia dalam menyelesaikan masalah ini. B.1 Indonesia Kepentingan nasional Indonesia mengenai isu kabut asap antara lain adalah kerugian kayu, pertanian, perkebunan, produksi hutan, keanekaragaman hayati, pelepasan karbon, biaya pemadaman kebakaran, gangguan kesehatan, transportasi, dan pariwisata. 125 Bahwasannya selama periode sepuluh tahun yaitu tahun 1997-2006, Indonesia telah mengalami kerugian akibat kabut asap dari kebakaran hutan yang paling besar yaitu 123 Glover and Jessup, Ibid, h. 41. 124 K.J. Holsti, Politik Internasional: Suatu Kerangka Analisis, h. 206. 125 David Glover and Timothy Jessup, Kerugian Lingkungan Akibat Kebakaran dan Asap di Indonesia , h. 105. pada tahun 1997 sekitar US 4 milyar. 126 Tabel III.2.1.1 berikut ini menunjukkan data tersebut: Tabel 3. Kerugian Kebakaran Hutan dan Kabut Asap di Indonesia Tahun 1997 Jenis Kerugian Nilai Kerugian Ekonomi juta US 1. Kerugian Kabut Asap Kesehatan Pariwisata Transportasi Kerugian total kabut asap

2. Kerugian Kebakaran Hutan

Kerugian kayu Kerugian pertanian dan perkebunan Kerugian produksi ekosistem hutan Kerugian keanekaragaman hayati domestik yang dapat dimanfaatkan Biaya pemadaman kebakaran Pelepasan karbon Kerugian total kebakaran 924,00 70,35 17,54 1.011,89 493,67 470,39 1.782,06 30,00 25,13 272,10 3.073,35 Total Kerugian 4.085,24 Sumber: David Glover and Timothy Jessup, Kerugian Lingkungan Akibat Kebakaran dan Asap di Indonesia , Singapore: Institute of Southeast Asian Studies, 2002, h. 135. Berdasarkan data di atas, total kerugian dari kebakaran hutan tahun 1997 sekitar US 4 milyar. Kerugian US 1 milyar menunjukkan kerugian jangka pendek dari kebakaran hutan dan kerugian US 3 milyar merupakan kerugian jangka panjang yang dialami oleh Indonesia. 127 126 Glover and Jessup, Ibid, h. 135. 127 Glover and Jessup, Ibid, h. 134. B.2 Malaysia Menurut penelitian David Glover, dari beberapa negara tetangga yang terkena kabut asap dari Indonesia adalah Malaysia. Kepentingan nasional Malaysia dalam merespon isu kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan di Indonesia, antara lain adalah telah terganggunya kesehatan, pariwisata, transportasi, produktivitas, dan hasil tangkapan ikan di Malaysia. 128 Bahwasannya Malaysia mengalami kerugian akibat kabut asap dari Indonesia yang paling besar yaitu pada tahun 1997 sekitar US 321. 129 Tabel III.2.2.1 berikut ini menunjukkan data tersebut: Tabel 4. Kerugian Malaysia Akibat Kabut Asap Dari Indonesia Tahun 1997 Jenis Kerugian Kerugian Ekonomi Juta US Kesehatan Pengeluaran untuk masker Produktivitas selama keadaan darurat Penurunan jumlah wisatawan Pembatalan penerbangan Penurunan jumlah tangkapan ikan Biaya pemadaman kebakaran Penyemaian awan 8,41 0,28 157,40 127,42 0,18 16,23 10,00 0,83 Total Kerugian 321,00 Sumber: David Glover and Timothy Jessup, Kerugian Lingkungan Akibat Kebakaran dan Asap di Indonesia , Singapore: Institute of Southeast Asian Studies, 2002, h. 57. 128 David Glover and Timothy Jessup, Kerugian Lingkungan Akibat Kebakaran dan Asap di Indonesia , h. 29. 129 Glover and Jessup, Ibid, h. 57. Data di atas menunjukkan bahwa nilai kerugian yang dialami Malaysia akibat kabut asap Indonesia tahun 1997 cukup besar. Apalagi, dana untuk menutupi kerugian tersebut dikeluarkan dengan mengorbankan beberapa proyek sosialnya. Berdasarkan Rencana Keenam Malaysia Malaysia Sixth Plan, biaya tersebut dialokasikan dari dana penanggulangan kemiskinan sebesar US 5,6 milyar. 130 Menurut Deny Haryanto, Ketua Pelaksana Pemantauan Hotspot Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia, Malaysia mengalami gangguan kabut asap yang parah dari Indonesia sebanyak lima kali selama periode 1997-2006. 131 Kabut asap di Malaysia tersebut terjadi pada tahun 1997, 1998, 2004, 2005 dan 2006. Hal ini dikarenakan tingkat kebakaran hutan di Indonesia dan faktor alam yang telah mempengaruhi kabut asap sampai ke negara Malaysia. 132

C. Diplomasi Indonesia dan Malaysia Mengenai Isu Kabut Asap