Pada Tab page MMS, bagian MMS Server Setting disesuaikan dengan operator yang digunakan. Dalam hal ini penulis menggunakan
operator XL. Berikut beberapa cara pengisian untuk operator lain : Tabel 4.12 Daftar Operator
Nama Operator
APN Gateway
Login Password
Server
Matrix indosat mms
10.19.19.19 indosat
indosat http: mmsc.indosat.com
IM3 indosat mms
010.019.019.019 indosatm ms
indosatmms http: mmsc.indosat -im3.net
SIMPATI mms
10.1.89.130 wap
Wap123 http: mms.telkomsel.co m
AXIS AXIS mms
10.8.3.8 AXIS
123456 http: mmsc.AXIS
3T HREE 3m ms
10.0.4.10 3mms
3mms http: mms.hut ch.co.i d
4.4 Pengujian Testing
Pengujian yang dilakukan merupakan pengujian perangkat lunak yang terdiri dari dua bagian yaitu pengujian dengan NUnit dan pengujian dengan
black box.
4.4.1 Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian perangkat lunak dilakukan pada level unit menggunakan alat bantu Nunit dan pada level sistem menggunakan
pendekatan black box.
1. Pengujian level unit menggunakan alat bantu NUnit
Pengujian ini dilakukan dengan melakukan pengujian terhadap fungsi-fungsi yang penting.
Berikut ini adalah contoh salah satu pengujian yang dilakukan terhadap fungsi setModem. Fungsi setModem adalah
fungsi yang mencari modem yang telah terinstal dan terhubung dengan komputer.
summary A test for setModem
summary [
TestMethod ]
[ DeploymentItem
PeringatanDini.exe ]
public void setModemTest
{ FormUtama_Accessor
target = new
FormUtama_Accessor ;
TODO: Initialize to an appropriate value
target.setModem; Assert
.AreNotEqual null
, target.objMMSConnection.Device;
}
Fungsi testing ini akan mencek apakah fungsi setModem dapat mendeteksi adanya selular yang dijadikan modem sudah
terpasang ke komputer atau belum. Apabila fungsi testing ini berjalan dengan baik, maka kolom
Result akan menampilkan status ”passed” seperti gambar dibawah
ini:
Gambar 4.4 Hasil Unit Testing Method
OpenVideoSource
pada Kelas
FormUtama
Gambar 4.5 Hasil Unit Testing Method
BuatAVI
pada Kelas
FormUtama
. 68
Gambar 4.6 Hasil Unit Testing Method
MotionDetector
pada Kelas
MotionDetector
Gambar 4.7 Hasil Unit Testing Method
SendMMS
pada Kelas
FormUtama
Gambar 4.8 Hasil Unit Testing Method
AmbilDataByTanggal
pada Kelas
FormUtama
Gambar 4.9 Hasil Unit Testing Method
setModemTest
pada Kelas
FormUtama
2. Pengujian level sistem menggunakan pendekatan Black Box
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah perangkat lunak yang telah dibangun dapat berjalan dengan baik atau tidak.
Tata cara pengujian ini adalah dengan memonitoring suatu ruangan
dan dilakukan pergerakan agar terdeteksi adanya gerakan, gambar yang telah di-capture dkirimkan ke telepon selular lain. Hasil
pegujian perangkat lunak dapat dilihat pada Tabel 4.13 dan hasil pengujian motion detection dapat dilihat pada Tabel 4.14.
Tabel 4.13 Pengujian Perangkat Lunak
No
Gambar yang Dikirim oleh Personal Computer
PC Gambar yang
Diterima oleh Pengguna
Telepon Selular Ukuran
Gambar Video yang
Tersimpan
2009-7-13 22-56-14.jpg 2009-7-13 22-56-
14.jpg 5.30 KB
2009-7-13 22-56-15.avi
2009-7-13 22-56-19.jpg 2009-7-13 22-56-
19.jpg 5.64 KB
2009-7-13 22-56-20.avi
2009-7-13 22-56-24.jpg 2009-7-13 22-56-
24.jpg 6.55 KB
2009-7-13 22-56-25.avi
2009-7-13 22-56-29.jpg 2009-7-13 22-56-
29.jpg 6.95 KB
2009-7-13 22-56-30.avi
2009-7-13 22-56-34.jpg 2009-7-13 22-56-
34.jpg 7.02 KB
2009-7-13 22-56-35.avi
Berikut keterangan gambar dari tabel 4.20 1. 2009-8-5 13-15-56.jpg
2. 2009-8-6 7-27-8.jpg
3. 2009-8-6 7-31-33.jpg
4. 2009-8-6 7-31-38.jpg
5. 2009-8-6 7-31-42.jpg
Berikut adalah tampilan mms pada telepon Selular
Tabel 4.14 Pengujian Motion Detection
Threshold Gambar yang
Terdeteksi Keterangan
5 Tidak
terdeteksi adanya
pergerakan karena MotionLevel kurang dari 5
1 Tidak
terdeteksi adanya
pergerakan karena MotionLevel kurang dari 1
0.5 3
Terdeteksi adanya pergerakan karena MotionLevel lebih dari
0.5 0.1
4 Terdeteksi adanya pergerakan
karena MotionLevel lebih dari 0.1
0.05 5
Terdeteksi adanya pergerakan karena MotionLevel lebih dari
0.05 0.01
5 Terdeteksi adanya pergerakan
karena MotionLevel lebih dari 0.01
0.005 6
Terdeteksi adanya pergerakan karena MotionLevel lebih dari
0.005
Hal ini dapat dilihat pada kelas camera.cs berikut potongan kodenya:
check motion level if
motionDetecotor.MotionLevel = alarmLevel Alarm =
null {
Alarm this
, new
EventArgs ; }
Pada potongan kode diatas terdapat
alarmLevel
yang merupakan nilai dari
threshold
nilai ambang, nilai threshold ini dimasukkan oleh pengguna dapat dilihat pa tabel 4.14. Penulis
menggunakan nilai threshold 0.005 berdasarkan hasi percobaan diatas. Sedangkan nilai
MotionLevel
nilai
alarm
yang sedang terjadi didapat dari kelas
MotionDetector
:
Motion level - amount of changes in percents public double
MotionLevel {
get {
return double
pixelsChanged width height ; }
}
Width merupakan nilai lebar dari image dan height merupakan nilai tinggi dari image. Nilai
pixelsChanged
banyaknya pixel yang berada dalam kotak merah diberi nilai awalan nol,
kemudian jika terdapat perbedaan pixel, akan dijalankan proses dibawah ini :
pixelsChanged += rc.Width rc.Height;
Nilai
rc.Width
merupakan lebar pixel putih pixel yang berubah, dan
rc.Height
merupakan nilai tinggi pixel putih.
4.4.2 Analisis Hasil Pengujian
Berdasarkan hasil pengujian fitur motion detection dan MMS gateway
berjalan sesuai dengan diinginkan, seperti terlihat pada Tabel 13. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa perangkat lunak
yang telah dibangun sesuai dengan tujuan penelitian ini. Pada Tabel 4.14 dapat terlihat bahwa jumlah gambar yang
terdeteksi sama dengan jumlah gambar yang dikirim ke pengguna dan diterima pengguna. Saat terdeteksi adanya gerakan, program
juga dapat menyimpan file tersebut dalam bentuk video sesuai dengan gambar yang dikirimkan dan diterima oleh pengguna. Pada
Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa pergerakan dapat terdeteksi jika nilai MotionLevel harus kurang dari atau sama dengan nilai threshold.
Kesimpulan terakhir bahwa motion detection dan MMS gateway
dapat diterapkan pada proses peringatan dini untuk sistem keamanan rumah tinggal.
4.5 Implementasi