Gambaran Jumlah Pegawai Dinas Pendapatan Kota Medan

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Adapun peraturan yang berlaku yaitu : 8.1. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan 8.2. Setiap Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh Tenaga Fungsional Senior yang ditunjuk 8.3. Jumlah tenaga kerja Fungsional, ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja 8.4. Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan

D. Visi dan Misi Dinas Pendapatan Kota Medan

Visi Dinas Pendapatan Kota Medan yaitu “Terwujudnya Pendapatan Daerah sebagai Andalan Pembiayaan Pembangunan Daerah”. Sedangkan Misi Dinas Pendapatan Kota Medan adalah : 1. Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap sumber dan pengelola Pendapatan Daerah 2. Meningkatkan sarana dan prasarana Dinas. 3. Intensifikasi dan Ekstensifikasi subjek dan objek Pendapatan Daerah 4. Meningkatkan penegakan hukum

E. Gambaran Jumlah Pegawai Dinas Pendapatan Kota Medan

Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Dinas Pendapatan Kota Medan NO BagianSubdinasBendaharaBidang Jumlah 1 Kepala Dinas 1 Orang Sekretaris 1 Orang Bagian Umum KeuanganPenyusunan Program 27 Orang Bendahara PenerimaanPengeluaran 20 Orang Penyimpanan Barang dan Pengurusan Barang 18 Orang 2 Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah 27 Orang 3 Bidang Penagihan 48 Orang 4 Bidang Pendataan dan Penetapan DATAP 82 Orang 5 Bidang Bagi Hasil Pendapatan BHP 79 Orang 6 Unit Pelaksana Teknis 57 Orang Jumlah keseluruhan 360 Orang Sumber : Dinas Pendapatan Kota Medan 2015 F. KantorInstansi Yang Terkait Dengan Pelaksanaan Pemungutan Pajak Air Tanah 1. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu sebagai instansi yang mengeluarkan izin untuk melakukan pengambilan danatau pemanfaatan air tanah. 2. Bank Persepsi tempat penyetoran Pajak Air Tanah Terutang yang telah ditunjuk oleh Kepala Daerah atau Pejabat yang berwenang. 3. Kantor Dinas Pendapatan Kota Medan sebagai tempat dasar Pajak Air Tanah.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan negara Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Pemerintah mempunyai peranan penting untuk memajukan negara yang dipimpinnya. Salah satu indikator kemajuan suatu negara dapat dilihat dari pembangunan nasional yang berjalan secara berkesinambungan, pembangunan yang diharapkan agar membawa dampak bagi meningkatnya taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena kesejahteraan merupakan hak semua warga negara maka pemerintah harus menciptakan kesinambungan pembangunan yang berdampak bagi kesejahteraan masyarakat, baik dari segi material dan spritual. Berjalannya pembangunan di Indonesia tidak lepas dari masalah pembiayaan. Pembangunan harus ditunjang oleh anggaran yang digunakan Negara setiap tahunnya. Supramono 2015:1 menjelaskan Negara Indonesia harus memiliki sikap mandiri dalam memajukan pembangunan nasional yang berdampak baik untuk menciptakan perubahan di Indonesia. Salah satu wujud dari kemandirian bangsa dalam pembiayaan pembangunan adalah dengan menggali sumber daya yang bersumber dari dalam negeri, salah satunya adalah pajak. Peranan pajak dalam penerimaan negara semakin besar dari tahun ketahun . Pajak merupakan salah satu sektor penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN terbesar setelah penerimaan dari sektor Migas. Dimana penerimaan Negara dari sektor pajak setiap tahun terus mengalami peningkatan.