Penghawaan TINJAUAN INTERIOR 1. Hubungan Antar Ruang

b. Penghawaan

Sistem penghawaan dalam auditorium berfungsi untuk mengatur kesejukan didalam ruangan. Ada dua jenis system pengaliran udara, yaitu : a. Sistem Mekanisme yang menggunakan alat mekanisme listrik, misalnya kipas angin yang digunakan untuk mempercepat pergerakan udara dengan tidak mengurangi derajat kelembaban udara sekitar. b. Sistem AC yaitu system pengaturan udara dalam ruangan yang dilakukan secara teratur dan constant. Adapun unsure-unsur udara yang diatur dengan AC yaitu : kecepatan aliran udara penggantian dan pembersihan udara, pengaturan temperature, kelembaban dan pendistribusian aliran udara pada tingkat atau kondisi yang kita inginkan secara teratur dan constant. Pada dasarnya system penghawaan ini berfungsi untuk menghilangkan kalor dan uap air yang berlebihan serta membuang gas-gas yang tidak membuat nyaman, sekaligus mengalirkan udara segar kedalam ruang. Adanya sirkulasi udara yang lancer memgkinkan ruangan berada dalam suhu dan kelembaban yang wajar dan nyaman. Penggunaan AC central menghindari bising yang ditimbulkan, sehingga tidak melampaui back ground noise yang diisyaratkan yaitu antara 15-25 db. Suplai udara 28m kubik per orang per jam untuk penikmatan yang relative nyaman Penghawaan buatan dalam hal ini adalah pengunaan Air Conditioning, macamnya terdiri dari : 1. AC Window , umumnya dipakai pada ruang-ruang kecil dan dipasang pada salah satu dinding ruang dengan batas ketinggian yang terjangkau dan penyemprotan udara tidak mengganggu sipemakai. Sistem mekanismenya terdapat dalam satu unit yang kompak. 2. AC Central, biasanya digunakan untuk ruang-ruang luas dan perlrngkapan keseluruhannya terletak diluar ruangan, kemudian di distribusikan ke ruang-ruang melalui ducting dan berakhir dengan aliran. 3. AC Split, AC yang digunakan untuk satu atau beberapa ruangan, sedangkan kelengkapannya untuk evaporator terpisah tiap-tiap ruangan. Pamudji Suptandar; 1999; 277

c. Akustik 1. Persyaratan Akustik