156 terjadi diluar tubuh. Penyesuaian diri dengan
tempaertaur ruang
jika jika
perubahan tempertaur luar tubuh tidak melebihi 20
untuk kondisi panas dan 35 untuk kondisi dingin. Tubuh manusia beradaptasi dengan
lingkungan melalui proses konveksi, radiasi dan evaporasi. Hasil penelitian menyampaikan
bahwa suhu ± 49°C temperatur yang dapat ditahan sekitar 1 jam tetapi jauh diatas
kemampuan fisik dna mental, suhu ±30°C aktivitas mental dan daya tanggap mulai
menurun dan timbul kelelahan fisik, suhu ±24°C kondisi optimum dan suhu ±10°C
kekakuan fisik yang ekstrem mulai muncul. Produktivitas manusia akan mencapai tingkat
yang paling tinggi pada temperatur 22-24°C Wignjosoebroto.
2000. Departemen
Kesehatan RI menetapkan standar mutu udara ruang untuk Rumah Sakit yaitu suhu ruangan
26-27°C dengan kelembaban 40-50, lubang ventilasi diupayakan sistem silang cross
ventilation dna dijaga agar aliran udara tidak terhalang. Untuk penghawaan dengan exhaust
fan, dipasang dengan ketinggian minimal 200 cm diatas lantai atau 20 cm dari langit-langit
Depkes RI,2007.
3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasi analitik dengan pendekatan
cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode total sampling.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 sampel dengan kriteria eksklusi
Tabel 4.1 rerata umur pasien dengan gagal jantung n=20
Variabel Mean ± SD
N Min
Maks Umur
53,704±4,9 20
43 60
Sumber: data primer 2015 Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa
rerata umur lansia
adalah 53,704±4,964,
sedangkan umur
termuda adalah 43 tahun dan umur paling tua adalah 60 tahun dari jumlah
responden 20 lansia. Menurut
penelitian Philbin
dan DiSalvo 2004 bahwa semakin tinggi
usia pasien maka semakin tinggi kejadian rawat ulang di rumah sakit.
Penelitian ini relatif sama dengan hasil penelitian dari Grossman dan Brown
2009, bahwa prevalensi pasien gagal jantung kongestif meningkat kira-kira
10 pada pasien yang berusia lebih dari 75 tahun dan cenderung akan
dirawat
ulang seiring
dengan bertambahnya usia. Namun demikian,
hasil penelitian penelitian ini tidak menunjukkan jumlah pasien yang
berusia lanjut
dirawat ulang,
sedangkan hasil peneliti jumlah pasien lanjut usia yang dirawat ulang ada
58,82 dalam waktu 3 bulan setelah keluar dari rumah sakit.
b. Jenis kelamin Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jenis
Kelamin Pasien Gagal jantung No
Jenis Kelamin F
pasien dengan penurunan kesadaran, dan 1
Laki-laki 10
50 pasien selama dilakukan penelitian meninggal
dunia. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan termometer ruangan untuk
mengukur suhu ruangan, tensimeter air raksa untuk mengukur tekanan darah, termometer
tubuh untuk mengukur suhu tubuh dan jam tangan untuk mengukur nadi dan respirasi. Uji
validitas dilakukan dengan mengkalibrasi alat di lembaga metrologi. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara observasi suhu ruangan rawat setiap pukul 08.00, 14.00 dan 21.00 dan
dilakukan selama 7 hari. Untuk mengetahui hubungan antara suhu ruangan dengan tanda-
tanda vital pasien gagal jantung menggunakan uji chi square.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN