Uji Statistik Analisis Regresi Perumusan Hipotesa

3 Uji t-Statisik Uji Parsial Uji t dilakukan untuk melihat signifikasi dari pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat dengan menganggap variabel bebas lainnya adalah konstan. Uji t mengunakan hipotesis sebagai berikut Gujarati, 2003 : Hipotesis 1 Uji t untuk variabel jumlah unit usaha H : β 1 = 0 tidak ada hubungan linier antara jumlah unit usaha dengan penyerapan tenaga kerja pada industri kecil H 1 : β 1 0 ada pengaruh negatif jumlah unit usaha dengan penyerapan tenaga kerja pada industri kecil Bila t hitung t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hipotesis 2 Uji t untuk variabel nilai investasi H : β 2 = 0 tidak ada hubungan linier antara nilai investasi dengan penyerapan tenaga pada industri kecil H 1 : β 1 0 ada pengaruh negatif nilai investasi dengan penyerapan tenaga pada industri kecil Bila t hitung t tabel maka H ditolak dan H 1 diterima Hipotesis 3 Uji t untuk variabel nilai produksi H : β 2 = 0 tidak ada hubungan linier antara nilai produksi dengan penyerapan tenaga kerja pada industri kecil H 1 : β 1 0 ada pengaruh negatif nilai produksi dengan penyerapan tenaga kerja pada industri kecil Bila t hitung t tabel maka H ditolak dan H 1 diterima Hipotesis 4 Uji t untuk variable upah minimum H : β 2 = 0 tidak ada hubungan linier antara upah minimum dengan penyerapan tenaga kerja pada industri kecil H 1 : β 1 0 ada pengaruh negatif antara upah minimum dengan penyerapan tenaga kerja pada industri kecil Uji ini dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel.Adapun rumus untuk mendapatkan t hitung adalah sebagai berikut: t hitung = bi – bsbi Keterangan: Bi = koefisien variabel independen ke-i b = nilai hipotesis nol sbi = simpangan baku dari variabel independen ke-i Pada tingkat signifikansi 5 persen dengan kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut: - Jika t hitung t tabel maka H diterima dan H 1 ditolak, yang artinya salah satu variabel bebas independent tidak mempengaruhi variabel terikat dependent secara signifikan. - Jika t hitung t tabel maka H ditolak dan H 1 diterima, yang artinya salah satu variabel bebas independent mempengaruhi variabel terikat dependent secara signifikan. 56 BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

A. Kondisi Fisik Daerah

Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu dari 35 KabupatenKota diPropinsi Jawa Tengah, yang berada di daerah Pantura bagian barat sepanjang pantai utara Laut Jawa memanjang ke selatan dengan Kota Kajen sebagai Ibu Kota pusat pemerintahan. Secara geografis terletak diantara: 60 – 70 23’ Lintang Selatan dan antara 1090 – 1090 78’ Bujur Timur yang berbatasan dengan Kota Pekalongan dan Kabupaten Batang sebelah timur, Laut Jawa sebelah utara, Kabupaten Banjarnegara sebelah selatan, Kabupaten Pemalang sebelah barat. Secara Topografis, Kabupaten Pekalongan merupakan perpaduan antara wilayah datar diwilayah bagian utara dan sebagian merupakan wilayah dataran tinggipegunungan diwilayah bagian selatan yaitu diantaranya Kecamatan Petungkriyono dengan ketinggian 1.294 meter diatas permukaan laut dan merupakan wilayah perbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara, Kecamatan Lebakbarang, Paninggaran, Kandangserang, Talun, Doro, dan sebagaian diwilayah Kecamatan Karanganyar serta Kajen. Luas Wilayah Kabupaten Pekalongan + 836,13 km2 atau 2,59 dari luas Propinsi Jawa Tengah, secara geografis terbagi atas 19 Kecamatan yang terbagi lagi dalam 13 Kelurahan, 270 Desa, 1.209 Dusun, 1.497 RW dan 4.289 RT yang seluruhnya merupakan desa Swasembada.Sedangkan menurut topografi terdapat 64 desa, 20 diantaranya merupakan desa dataran tinggi atau pegunungan yang berada di wilayah bagian selatan ada 4 kecamatan yang merupakan daerah lereng pegunungan Dieng yaitu antara lain Kecamatan Petungkriyono, Paninggaran, Lebakbarang dan Kandangserang.

B. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Keadaan Modal Sendiri pada Koperasi Kabupaten Pekalongan

Besar kecilnya koperasi tergantung pada besar kecilnya modal anggota. Faktor modal dalam usaha koperasi salah satu alat yang turut menentukan majunya suatu koperasi. Modal adalah suatu alat atau faktor yang berguna untuk produksi lebih lanjut. Alat-alat dalam pengertian modal termasuk juga uang, jasa dan lain-lain. Koperasi sebagai badan usaha umumnya cukup sulit untuk memperoleh permodalan, berbeda dengan badan usaha swasta lainnya. Modal koperasi berasal dari modal sendiri, modal luar atau modal pinjaman, modal penyertaan. Modal sendiri dalam penelitian ini adalah simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah atau donasi. Koperasi harus mampu untuk mengelola usaha dengan bantuan modal sendiri dari anggota. Modal yang lebih dari cukup dan dikelola dengan baik, akan menaikkan pendapatan sehingga laba yang diharapkan dapat tercapai. Untuk mengetahui apakah koperasi mampu menjalankan kegiatan usaha dengan baik atau tidak, dapat diketahui melalui rentabilitas modal sendiri RMS. Rentabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara modal sendiri dengan laba usaha yang digunakan untuk menghasilkan laba dan dinyatakan dengan persentase. Berikut daftar modal sendiri yang diperoleh koperasi di Kabupaten Pekalongantahun 2012-2015 : Tabel 4.1 Daftar ModalSendiri yang diperoleh Koperasi Kabupaten Pekalongan No Koperasi Modal Sendiri Tahun 2012 jt Tahun 2013 jt Tahun 2014 jt Tahun 2015 jt 1 GIAT 1319.70 257.14 1529.95 1631.37 2 ARENA 1239.29 47.24 1743.29 1987.01 3 ARUM 1989.25 992.21 2482.90 2619.01 4 DASPIN 1958.73 1905.40 2330.94 2943.56 5 GEMI 2060.94 2727.12 2491.71 2720.16 6 GURU KESESI 1248.24 1716.23 1471.67 1522.21 7 KOPENDA 2948.51 4894.09 4334.88 5116.39 8 KOPENDJA 622.62 175.53 750.77 835.48 9 MANDIRI 2295.30 1420.08 2907.57 3079.00 10 MEDIKA JAYA 899.98 214.16 1033.18 1183.38 11 MEGAR 1307.58 6205.03 1779.39 2106.47 12 RAMA 1005.13 1953.88 1240.51 1408.98 13 RASA 1751.51 1230.74 1870.26 1984.17 14 SAMI MAKMUR 726.75 396.64 1023.72 1151.90 15 SAMI RUKUN 676.51 334.58 909.43 1007.74 16 HANDAYANI 212.09 146.87 235.75 215.34 17 SEJAHTERA 739.39 837.92 920.34 1028.18 18 TEKNIKA BHAKTI 724.38 297.17 924.52 1063.34 19 TITI 1275.61 805.86 1553.51 1679.72 20 TUTWURI 1427.51 343.10 1670.08 1732.94 Jumlah 26429.02 26900.99 33204.37 37022.35 Sumber : Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kab. Pekalongan Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat setiap tahunnya modal koperasi di Kabupaten Pekalongan mengalami peningkatan, dimulai dari tahun 2012 modal sendiri koperasi sebesar Rp26.429.020.000,00 lalu pada tahun 2013 terjadi peningkatan sebesar Rp26.900.990.000,00 pada tahun 2014 juga terjadi

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI PEGAWAI NEGERI DI KOTA SURAKARTA TAHUN 2007

0 3 116

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI PEGAWAI DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2012-2015

0 3 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KABUPATEN SUKOHARJO Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam Di Kabupaten Sukoharjo.

0 2 15

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam Di Kabupaten Sukoharjo.

0 1 8

ANALISIS FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SIMPAN PINJAM DI DAERAH SUKOHARJO Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam Di Kabupaten Sukoharjo.

0 3 17

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SERBA USAHA DI KABUPATEN SUKOHARJO Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Sukoharjo.

0 1 18

PENDAHULUAN Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Sukoharjo.

0 2 9

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SERBA USAHA DI KABUPATEN SUKOHARJO Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Sukoharjo.

0 1 15

2014 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI DI TAHUN 2012

0 0 13

Analisis Faktor - Faktor Yang Menguji Sisa Hasil Usaha Koperasi Pegawai Republik Indonesia (Kpri) Kabupaten Sragen

0 0 92