Hambatan Kesimpulan Penyidik Militer Saran Penyidik Militer

a. Pisau berbentuk pistol diamankan di Ma Poltabes Surakarta. b. Visum et repertum .

3. Hambatan

Tidak ada hambatan dalan pengusutan perkara ini.

4. Kesimpulan Penyidik Militer

Dari hasil permeriksaan terhadap saksi-saksi dan memperhatikan alat bukti surat yang berhubungan dengan kasus tersebut diatas Penyidik berkesimpulan bahwa Tersangka Prada Laode Muhammad Ferlin Nrp. 31050514160486 Ta Munisi Slt Bant Yonif 411Pandawa Salatiga telah cukup bukti dan patut diduga melakukan pemukulan kekerasan dimuka umum terhadap Prada Iwan Sumardiko anggota Grup 2 Kopassus yang mengakibatkan memar dibagian kepala dan tidak berhalangan untuk melakukan pekerjaan dengan tuduhan Pasal 170 1 Jo 352 2 KUHP. Sedangkan Prada Martin Pessy Nrp. 31050493931083 Tabak pan 3 Ru 1 Ton 2 Ki A Yonif 411Pandawa Salatiga dan Prada Wilis Roy Riripoy Nrp. 31050512331285 Tabak Pan 4 Ru 2 Ton Ki B Yonif 41362 Kostrad pada saat terjadinya keributan langsung meniggalkan TKP dan tidak cukup bukti ikut serta dalam perkelahian tersebut, namun sebelumnya yang bersangkutan telah bersama-sama minum-minuman keras jenis ciu di rumah Sdr. Andi Gufron

5. Saran Penyidik Militer

Tersangka di proses sesuai hukum yang berlaku. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang peran penyidik Polisi Militer dalam proses penyidikan tindak pidana pasal 170 KUHP terhadap sipil dan militer dapat dianalisis secara garis besar bahwa dalam melakukan proses penyidikan Polisi Militer sudah sesuai dengan UU No. 31 Tahun 1997 tentang KUHPM yaitu antara lain: melakukan pemeriksaan pendahuluan atas dugaan terjadinya tindak pidana, mengumpulkan fakta-fakta, meminta keterangan saksi dan tersangka, membuat analisa kasus, mencari hambatan dalam proses penyidikan dan membuat kesimpulan terhadap tindak pidana. Selama proses penyelidikan dan penyidikan berlangsung telah diketahui bahwa Tersangka Prada Laode Muhammad Ferlin Nrp. 31050514160486 Ta Munisi Slt Bant Yonif 411Pandawa Salatiga dikenai pidana dalam KHUP. Hal ini menunjukkan bahwa militer yang melakukan tindak pidana yang tidak diatur dalam KUHPT maka dapat di pidana dengan KUHP. Dimana pengenaan sanksi hukuman bagi militer yang melakukan tindak pidana sebagaimana di atur dalam KUHP lebih berat di bandingkan sipil. C. KOMPARASI PERAN PENYIDIK POLRI DAN PENYIDIK POLISI MILITER DALAM PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PASAL 170 KUHP TERHADAP SIPIL DAN MILITER. Untuk mengetahui komparasi peran penyidik Polri dan Penyidik Polisi Militer dapat menggunakan pendekatan sosiologis yang bertujuan untuk membandingkan sistem