Pengujian Sistem IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.3. Pengujian Sistem

Pada tahap ini akan dilakukan pengujian terhadap data dan sistem. Pengujian data dilakukan pada 10 citra normal dan 10 citra hypertensive retinopathy dengan menggunakan data training 25 citra normal dan 15 citra hypertensive retinopathy. Pengujian dilakukan dengan nilai smoothing parameter σ yang berbeda- beda, dimulai dari 0.01, 0.03, 0.04, 0.05, 0.09, 0.1, 0.3, 0.4, 0.5, 0.9. Hasil dari pengujian dapat dilihat pada Gambar 4.16. Pengujian dengan nilai σ yang berbeda- beda bertujuan untuk mendapatkan nilai σ yang mampu melakukan identifikasi penyakit hypertensive retinopathy dengan tingkas akurasi yang tinggi. Gambar 4.16. Grafik hasil akurasi pengujian Berdasarkan hasil pengujian seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.16, semakin kecil nilai σ maka akurasi yang didapatkan juga dikarenakan nilai σ sangat berpengaruh pada nilai fungsi kepadatan probabilitas. Sedangkan semakin besar nilai σ maka juga akan semakin tinggi akurasi yang didapat. Jadi akurasi yang terbaik didapatkan dari nilai σ ≥ 0.4. Data hasil pengujian yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel 4.2. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 0.01 0.03 0.04 0.05 0.09 0.1 0.3 0.4 0.5 0.9 akurasi σ Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2. Data hasil pengujian No Nama Citra Gambar Citra Pembuluh darah Hasil Status

1 im0032.ppm

normal normal 2 im0081.ppm normal normal 3 im0119.ppm normal normal 4 im0170.ppm normal normal 5 im0216.ppm normal normal 6 im0235.ppm normal normal 7 im0239.ppm normal normal 8 im0240.ppm normal normal Universitas Sumatera Utara 9 im0242.ppm normal normal 10 im0243.ppm normal normal 11 im0007.ppm HR HR 12 im0037.ppm HR HR 13 im0038.ppm HR HR 14 im0089.ppm HR HR 15 im0220.ppm HR HR 16 im0265.ppm HR HR Universitas Sumatera Utara 17 im0267.ppm HR HR 18 im0293.ppm HR HR 19 im0332.ppm HR HR 20 im0396.ppm HR HR Berdasarkan data hasil uji yang telah dilakukan pada aplikasi identifikasi penyakit hypertensive retinopathy melalui citra fundus retina menggunakan Probilistic Neural Network, dapat diperoleh nilai akurasi dalam pengidentifikasian penyakit hypertensive retinopathy dengan rata-rata . Nilai akurasi dapat diperoleh dari persamaan 4.1. Persentase Akurasi = = = Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa tingkat akurasi dari metode Probabilistic Neural Network dalam mengidentifikasi penyakit hypertensive retinopathy melalui citra fundus retina dapat mencapai 100. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan membahas tentang kesimpulan dari metode yang telah digunakan untuk mengidentifikasi penyakit hypertensive retinopathy pada bagian 5.1 dan juga saran- saran untuk pengembangan penelitian berikutnya pada bagian 5.2

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil pengujian sistem identifikasi penyakit hypertensive retinopathy dengan menggunakan Probabilistic Neural Network adalah sebagai berikut : 1. Metode Probabilistic Neural Network PNN mampu melakukan identifikasi penyakit hypertensive retinopathy melalui citra fundus retina dengan sangat baik. Sehingga hasil dari proses identifikasi penyakit hypertensive retinopathy melalui citra fundus retina memiliki tingkat akurasi 100. 2. Berdasarkan pengujian sistem, nilai smoothing parameter sangat mempengaruhi akurasi. Dikarenakan semakin kecil nilai σ maka nilai probabilitasnya juga akan semakin kecil dan semakin besar nilainya maka akan semakin besar juga nilai probabilitasnya. Adapun nilai σ ≥ 0.4 merupakan nilai smoothing parameter yang terbaik untuk mengidentifikasi penyakit hypertensive retinopathy dengan menggunakan Probabilistic Neural Network. 3. Metode box counting dan nvariant moments merupakan kombinasi metode untuk ekstraksi ciri yang bagus dalam mengenali objek. Universitas Sumatera Utara