HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan perancangan dan pembuatan alat pada bab sebelumnya, pada bab ini akan dilakukan pengujian dan pembahasan dari perancangan tersebut. Adapun proses pengujian tersebut meliputi pengujian Arduino dan LCD, pengujian sensor, pengujian dimmer lampu, dan pengujian sistem secara keseluruhan. 4.1.Pengujian Arduino dan LCD Pengujian Arduino dan LCD dilakukan dengan mengupload salah satu program ke Arduino. Jika program tersebut berjalan lancar maka dapat dipastikan Arduino dan LCD dalam keadaan baik. Dalam pengujian Arduino dan blok LCD ini dilakukan dengan mengupload kode program seperti pada Gambar 4.1 dan hasilnya terlihat seperti pada Gambar 4.2 berikut ini. Gambar. 4.1. Program Pengujian Blok LCD Universitas Sumatera Utara Gambar.4.2. Pengujian Blok LCD Dari hasil pengujian tersebut, terlihat bahwa eksekusi program dapat berjalan.Hal ini menunjukkan bahwa Arduino dan LCD dalam keadaan baik. 4.2.Pengujian Sensor Berdasarkan prinsip kerja LDR dimana Resistansi LDR akan berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang dikenainya atau yang ada disekitarnya. Pada perancangan alat ini, perubahan resistansi LDR dijadikan parameter fisis dalam pengukuran intensitas cahayauntuk mendapatkan nilai iluminasi yang sebenarnya. Namun pin input analog dari Arduino hanya mengukur tegangan, tidak mengukur resistansi. Ada beberapa perhitungan yang harus dilakukan untuk mendapatkan nilai resistansi LDR. Beberapa perhitungan tersebut diinput dalam program yang diunduh ke Arduino, seperti berikut : • Membaca input analog pada pin A0 arduino : ldrRawData = analogReadA0; • Data yang diukur pada pin A0 Arduino, dikonversi menjadi tegangan resistor dengan perhitungan input data analog pada pin A0 Arduino di bagi dengan nilai bit max 1023 dan dikalikan dengan Vin 5V : resistorVoltage = floatldrRawData MAX_ADC_READING ADC_REF_VOLTAGE; • Menghitung nilai tegangan LDR dengan perhitungan Vin di kurang dengan tegangan resistor di atas ; ldrVoltage = ADC_REF_VOLTAGE - resistorVoltage; Universitas Sumatera Utara • Tahap ini menghitung nilai resistansi LDR dengan perhitungan tegangan LDR dibagi dengan teganagan resistor di kali dengan Vin : ldrResistance = ldrVoltageresistorVoltage REF_RESISTANCE; Dari tahapan-tahapan perhitungan di atas, diperoleh data resistansi LDR vs Lux Meter Standar sebagai berikut : Tabel 4.1.Data Iluminasi lux dan Resistansi LDR Level Dimmer Iluminasi Lux Meter Standar lux Resistansi LDR 30 100 8614.28 40 225 4040.35 45 318 2629.73 50 440 2033.85 55 562 1636.65 60 712 1365.35 65 879 1150.77 70 1035 1006.50 75 1215 882.95 80 1284 792.56 5 1299 737.83 90 1316 685.14 95 1326 648.69 100 1329 599.22 105 1334 578.57 110 1337 558.22 115 1340 544.83 120 1347 525 Universitas Sumatera Utara Dari hasil pengujian pada tabel 4.3 di atas terlihat hubungan antara resistansi LDR dan iluminasi yangberbanding terbaliktidak linier.Semakin besar intensitas cahaya yang diterima sensor, maka semakin kecil resistansi LDR.Dan sebaliknya, semakin rendah intensitas cahaya yang diterima sensor, maka semakin besar juga resistansi LDR.Hasil pengujian tersebut terlihat dalam grafik pada gambar 4.3 di bawah ini. Gambar 4.3. Grafik Iluminasi dan Resistansi LDR Yang Tidak Linier Namun pada perancangan alat ini kita membutuhkan hubungan resistansi dan iluminasi yang berbanding lurus linier.Didapatkan persamaan linier yang digunakan untuk merepresentasikan resistansi LDR agar linier mendekati iluminasi yang sebenarnya.Persamaan ini didapat dengan melogaritmakan data resistansi dan iluminasi lux meter standar tersebut. Persamaan fungsi linier tersebut terlihat dalam grafik pada gambar 4.4 berikut ini. 2000 4000 6000 8000 10000 500 1000 1500 LD R Re si st a n ce lux Meter Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4 Grafik Iluminasi dan Resistansi LDR Yang Linier Dari grafik pada gambar 4.4 tersebut didapat persamaan linear y = mx+b yaitu y=-1,4051x+7,09756. Karena persamaan ini didapat dari data yang dilogaritmakan, maka persamaan ini juga dilogaritmakan untuk mendapatkan hasil pengujian yang linier.Sehingga persamaan ini menghasilkan rumus akhir : y = mx+b logy = log mx+b 10 log � = 10 � log �+log � y = 10 log � � . 10 log � y = 10 log � � . 10 � y = � � . 10 � Dari persamaan y = mx+b sebelumnya, didapat rumus akhir yang digunakan yaitu y = � � . 10 � , dimana : y adalah nilai Lux yang akan di hitung x adalah resistansi LDR m = -1,4051 b = 10 7,09756 = 12518931 y = -1.4051+ 7.09756 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 1 2 3 4 lo g L D R logLux logLDR vs loglux Linear logLDR vs loglux Universitas Sumatera Utara maka,didapat hasil akhir : Lux dihitung = ���������� ��� −1,4051 .12518931 Persamaan tersebut yang kemudian dijadikan koefisien pengkalibrasian perubahan resistansi LDR dalam program yang diunduh ke Aduino agar bisa menghasilkan iluminasi yang sebenarnya.Setelah didapat koefisien kalibrasi tersebut, dilakukan pengujian keakuratan hasil kalibrasi antara alat yang dirancang dengan Lux Meter Standar.Hasil pengujian terlihat pada tabel 4.2 berikut ini. Tabel 4.2. Data Pengujian Iluminasi Alat Rancangan Terhadap Alat Standar Level Dimer Iluminasi Lux Meter Standar lux Iluminasi Pada Alat Yang Dirancang lux Error Pengujian 30 100 98.87 1.13 40 225 213.24 5.22 45 318 329.76 3.69 50 440 428.05 2.71 55 562 533.69 5.03 60 712 698.5 1.89 65 879 843.1 4.08 70 1035 1012.26 2.19 75 1215 1183.58 2.58 80 1284 1210.3 5.73 85 1299 1241.25 4.44 90 1316 1297.86 1.37 95 1326 1305.58 1.53 100 1329 1338.11 0.68 105 1334 1350.75 1.25 110 1337 1376.53 2.95 Universitas Sumatera Utara 115 1340 1392.22 3.89 120 1347 1410.75 4.73 Rata-rata Error 3.06 Perbandingan hasil pengujian antara dua variabel tersebut dapat terlihat dalam grafik pada gambar 4.5 berikut ini. Dari hasil pengujian ini terlihat bahwa pembacaan iluminasi pada alat yang dirancang sudah mendekati linier dengan alat standar dengan rata-rata error sebesar 3,06. Hal ini menunjukkan bahwa kalibrasi sudah dapat digunakan. Gambar 4.5.Grafik Perbandingan Pengujian Iluminasi Alat Terhadap Alat Standar 4.3.Pengujian Dimmer Lampu Pengujian dimmer lampu disini dilakukan dengan cara mengubah-ubah nilai PWM yang telah tertanam di Arduino dan mengukur outputnya dengan multimeter. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perancangan dimmer lampu sudah bisa bekerja memberikan tegangan untuk mengontrol lampu dalam menghasilkan iluminasi sesuai dengan nilai referensi. Adapun hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 500 1000 1500 2000 Lu x M e te r S ta n d a r Alat Rancangan Lux meter Standar Lux vs Alat Rancangan Lux Lux Meter Standar Lux Alat Rancangan Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3. Pengujian Dimmer Lampu Level Dimmer Tegangan VAC 30 81,29 40 105,50 45 118,9 50 130,3 55 140,0 60 149,5 65 158,7 70 167,0 75 175,1 80 182,1 Dari hasil pengujian pada tabel 4.3.diatas dapat dilihat bahwa nilai tegangan berubah secara liniear sesuai dengan nilai pwm yang diberikan. Dimana semakin tinggi nilai pwm yang diberikan semakin tinggi juga tegangan yang dihasilkan, perbandingan seperti yang terlihat dalam grafilk pada gambar 4.6 berikut ini.Dari hasil pengujian tersebut terlihat bahwa rangkaian driver lampu sudah dapat digunakan. Gambar 4.6. Grafik Perbandingan Tegangan VAC Dengan Nilai PWM 10 20 30 40 50 60 70 80 90 L e v e l D i m m e r Tegangan VAC Level Dimer Tegangan VAC Universitas Sumatera Utara 4.4.Pengujian Sistem Secara Keseluruhan Pada bagian ini akan dilakukan pengujian keseluruhan alat yang telah dirancang dibandingkan terhadap lux meter standar. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah alat dapat bekerja dengan baik terhadap kondisi ruangan sesuai yang diharapkan atau tidak.Pengujian ini dilakukan pada ruangan berukuran 3x4 � 2 .Alat yang dirancang diaplikasikan diatas meja belajar dengan luas 1x1 � 2 . Jarak alat ke permukaan meja belajar yaitu 110 cm.Pengujian ini di lakukan pada kondisi ruangan terang dan pada kondisi ruangan gelap, untuk melihat perbandingan kinerja alat di kondisi ruangan yang berbeda. Hasil pengujian ini terlihat pada tabel 4.4dan 4.5 berikut ini, Tabel 4.4.Data Pengujian Keseluruhan Alat Kondisi Ruang Terang Terbuka Jarak Alat Ke Permukaan Bidang Uji 110 cm Kondisi Level Dimmer Iluminasi Pada Lux Meter Standar Lux Iluminasi Pada Alat Yang Di rancang Lux Alat Mati 104 101 Alat Hidup 63 303 300 Tambah Cahaya 1741 1757 Tabel 4.5. Data Pengujian Keseluruhan Alat Kondisi Ruangan Gelap Jarak Alat Ke Permukaan Bidang Uji 110 cm Kondisi Level Dimmer Iluminasi Pada Lux Meter Standar Lux Iluminasi Pada Alat Yang Di rancang Lux Alat Mati 14 11 Alat Hidup 67 303 300 Tambah Cahaya 1810 1821 Universitas Sumatera Utara Dari hasil pengujian secara keseluruhan di atas, terlihat bahwa alat dapat bekerja memberikan iluminasi sesuai referensi 300lux dengan menyesuaikan kondisi ruangan sekitarnya.Pada saat iluminasi ruangan kurang dari 300 lux, alat dapat bekerja menghasilkan iluminasi 300 lux. Dan pada saat di beri tambahan cahayadimana kondisi ruangan lebih dari 300 lux, alat secara otomatis akan mati.Dan alat akan menyala lagi pada saat kondisi ruangan kurang dari 300lux. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN