Pengaruh variasi putaran kompresor terhadap Coefficient Of Pengaruh variasi putaran kompresor terhadap COP

4.2.Analisa Data. 1 2 3 4 5 6 7 500 1000 1500 2000 2500 Putaran kompresor RPM CO P Ca rn o t COP Carnot HFC-134a COP Carnot CFC-12

4.2.1 Pengaruh variasi putaran kompresor terhadap Coefficient Of

Performance Carnot COP Carnot . Gambar 4.5 menunjukkan grafik COP Carnot terhadap variasi putaran kompresor. Pada grafik tersebut terlihat bahwa COP Carnot mengalami penurunan dengan meningkatnya putaran kompresor. Hal ini dikarenakan semakin tinggi putaran kompresor maka temperatur masuk evaporator semakin menurun, sedangkan temperatur kondensor semakin meningkat. Fenomena ini menyebabkan perbedaan antara kalor yang dikeluarkan dan kalor yang ditambahkan ke dalam sistem semakin besar, sehingga kerja bersih yang dilakukan juga akan meningkat, seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.6. Dari gambar 4.5 terlihat bahwa COP Carnot kedua refrigeran mengalami penurunan dengan meningkatnya putaran kompresor. CFC-12 mempunyai COP Carnot yang lebih lebih tinggi bila dibandingkan dengan HFC-134a. Hal ini disebabkan karena kerja bersih yang dilakukan CFC-12 lebih rendah dibandingkan HFC-134a. Gambar 4.5. Grafik hubungan COP carnot dengan variasi putaran kompresor Gambar 4.6. Refrigerasi bermanfaat dan kerja bersih dari daur Carnot. T evap T kond S T 1 2 3 4 Refrigerasi bermanfaat Kerja bersih Pada gambar 4.6 terlihat bahwa harga T 2 yang tinggi akan menyebabkan COP Carnot lebih rendah. Harga T 1 yang rendah akan memperkecil pembilang dan memperbesar penyebut, yang keduanya akan memperkecil COP Carnot . Oleh karena itu harga T 1 mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap COP Carnot bila dibandingkan dengan harga T 2 .

4.2.2. Pengaruh variasi putaran kompresor terhadap COP

aktual dan COP ideal . Gambar 4.7 menunjukkan grafik COP aktual dan COP ideal terhadap variasi putaran kompresor. Pada grafik tersebut menunjukkan nilai dari COP ideal lebih tinggi bila dibandingkan dengan COP aktual . Hal ini disebabkan karena pada kondisi aktual terjadi kerugian-kerugian seperti penurunan tekanan dan gesekan, sehingga mengakibatkan kerja kompresi akan meningkat. Pada gambar 4.7 terlihat bahwa semakin tinggi putaran kompresor maka COP aktual dan COP ideal akan semakin menurun. Meningkatnya putaran kompresor menyebabkan temperatur dan tekanan refrigeran yang keluar kompresor akan semakin meningkat, sehingga kerja kompresi yang dilakukan juga semakin besar. Hal ini berkebalikan dengan temperatur dan tekanan refrigeran yang masuk evaporator. Temperatur dan tekanan refrigeran yang masuk evaporator akan semakin rendah dengan meningkatnya putaran kompresor. Hal ini menyebabkan efek refrigerasi yang dihasilkan akan semakin rendah, sehingga akan menurunkan nilai dari COP. 1 2 3 4 5 6 500 1000 1500 2000 2500 Putaran kompresor RPM CO P COP ideal HFC-134a COP ideal CFC-12 COP aktual HFC-134a COP aktual CFC-12 Grafik tersebut memperlihatkan bahwa CFC-12 mempunyai COP yang lebih tinggi dibandingkan dengan HFC-134a. Hal ini dikarenakan CFC-12 mempunyai tekanan sisi discharge kompresor yang rendah, sehingga kerja kompresi yang dilakukan lebih rendah bila dibandingkan dengan HFC-134a. Gambar 4.7. Grafik hubungan COP dengan variasi putaran kompresor

4.2.3. Pengaruh variasi putaran kompresor terhadap efek refrigerasi.