Proyeksi Kapasitas Tampung Ecological Observation of Kebar Papua Natural Grassland and Productivity Test of Banondit (Biophytum petersianum Klotzsch) with Nitrogen Fertilizer and Defoliation Intervals

Topografi Kecamatan Kebar merupakan dataran yang melebar dan melandai dari arah timur ke barat. Bentuk wilayahnya dapat digolongkan dalam 4 golongan yaitu: 1 Cekungan. Terdapat di daerah bagian timur Kebar dan merupakan daerah rawa yang permanen. 2 Datar sampai agak datar. Terdapat di daerah bagian timur Kebar dan menempati daerah terluas hampir di seluruh bagian tengah memanjang dari arah timur ke barat. Wilayah ini memiliki lereng 0-3 dengan perbedaan tinggi 5 meter. Bagian datar merupakan lembah dengan panjang ± 25 km. 3 Datar agak berombak. Daerah ini terdapat di sebelah utara sungai Arapi, dengan kelerengan 3 dan perbedaan tinggi 5 meter. 4 Berbukit sampai bergunung. Daerah ini tersebar memanjang di bagian utara dan selatan Kebar dengan kelerengan 30 dan perbedaan tinggi mencapai 50-200 meter Sraun 1987. Flora dan Fauna Berdasarkan tipenya, vegetasi di distrik Kebar dapat dibedakan atas hutan primer, hutan sekunder, padang rumput, dan rawa. Hutan primer yaitu hutan yang terdiri dari pohon-pohon yang berukuran besar, tumbuh lurus, tegak dan tinggi seperti pohon kayu besi Intsia sp.. Pada bagian kanopi biasanya ditumbuhi epifit termasuk anggrek, sedangkan pada bagian bawahnya ditumbuhi semak belukar, paku-pakuan dan lumut menyebabkan keadaan hutan gelap dan lembab. Hutan sekunder ditumbuhi oleh pohon-pohon yang berdiameter kecil dan terdiri dari jenis pohon matoa Pometia sp., binuang Octomeles sumatrana, damar Araucaria sp. yang sejak pemerintah Belanda sudah ditanam di beberapa lokasi dan masih ada sampai saat ini. Selanjutnya ada juga kayu merah Homalium foetidum, pulai Alstonia sp., sukun Arthocarpus communis, rotan Calaus Spp. dan Korthalsia sp., pandan Pandanus sp., berbagai jenis bambu, kayu raja Endospermum molucanum, pala hutan Myristica spp., sirih hutan Piper aduncum, sagu Metroxylon sp., enau Arenga pinnata, langsat Lansium domesticum, kedondong hutan Spondias dulcis, melinjo Gnetum gnemon, linggua Pterocarpus indicus dan berbagai macam jenis epifit dan paku-pakuan. Padang rumput pada lokasi-lokasi tertentu ditumbuhi alang-alang Imperata cylindrica yang cukup luas. Apabila terjadi musim kemarau yang sangat panjang, akan menyebabkan kebakaran. Sedangkan hutan rawa dicirikan dengan hadirnya tumbuhan sagu Metroxylon sp. dan berbagai jenis tumbuhan air lainnya. Adapun jenis-jenis fauna yang terdapat di Distrik Kebar antara lain: babi hutan Sus sp, ayam buras Gallus sp, maleo Maleo sp, katak Rana sp, kuskus Phalanger sp, Nuri Lorius sp, kakatua jambul kuning Cacatua sp, kakatua raja, burung cenderawasih Paradisea sp, mambruk Goura sp, burung rangkong, ular, burung hantu, kelelawar, elang Vitro sp, burung raja udang, burung walet, tikus tanahbandikut Ratus sp, rusa timor Cervus timorensis, udang Crustacea sp, kanguru pohon Dendrolagus sp, kasuari Casuarius sp, landak Echidna sp, ikan gabus dan jenis fauna lainnya. Tanah Jenis tanah di daerah ini tergolong tanah aluvial dengan tekstur lempung berpasir, lempung berdebu dan lempung berliat. Daerah-daerah yang ditumbuhi alang-alang mempunyai kandungan pasir yang tinggi dan sedikit berbatu. Sedangkan tanah yang subur umumnya ditemukan pada daerah-daerah yang berdekatan dengan perbukitan. Analisis tanah setelah penelitian Hasil analisis tanah setelah penelitian ditunjukkan pada Tabel 4. Hasil ini menunjukkan bahwa tanah pada polibag penelitian masih tergolong masam dengan kisaran 4,6-4,8.