Pedoman dalam perencanaan adalah: 1.
DOEN, Formularium Rumah Sakit, Formularium Jamkesmas, DPHO 2.
Data catatan medik 3.
Anggaran yang tersedia 4.
Penetapan prioritas 5.
Siklus penyakit 6.
Sisa persediaan 7.
Data pemakaian periode yang lalu 8.
Rencana pengembangan 2.8.1.2
Pengadaan
Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui melalui:
1. Pembelian
Secara langsung dari pabrikdistributorpedagang besar farmasirekanan berdasarkan kebutuhan obat yang diperlukan.
2. Produksipembuatan sediaan farmasi:
a. Produksi steril
b. Produksi non steril
3. Sumbangandropinghibah
2.8.1.3 Penerimaan
Penerimaan merupakan kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi yang telah diadakan sesuai dengan aturan kefarmasian, melalui pembelian langsung,
tender, konsinyasi atau sumbangan.
Universitas Sumatera Utara
Pedoman dalam penerimaan perbekalan farmasi, yaitu: 1.
Harus mempunyai Material Safety Data Sheet MSDS 2.
Khusus untuk alat kesehatankedokteran harus mempunyai certificate of origin 3.
Pabrik harus mempunyai sertifikat analisa produk
2.8.1.4 Penyimpanan Penyimpanan merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut
persyaratan yang ditetapkan, yaitu:
1.
Dibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya
2.
Dibedakan menurut suhu dan kestabilannya.
3.
Mudah tidaknya meledakterbakar.
4. Tahantidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu
menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan. 2.8.1.5 Pendistribusian
Pendistribusian merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap
dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis. Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan
mempertimbangkan:
1. Efisiensi dan efektifitas sumber daya yang ada.
2. Metode sentralisasi atau desentralisasi.
3. Sistem floor stock, resep perorangan, one day dose dispensing ODDD dan
sistem kombinasi. Sistem distribusi obat harus menjamin pemberian obat, dosis, jumlah, dan
cara penggunaan perbekalan farmasi yang tepat pada pasien yang tepat.
Universitas Sumatera Utara
Distribusi dapat dilakukan melalui cara-cara berikut: 1
Floor Stock Pada sistem ini, perbekalan farmasi didistribusikan langsung kepada setiap
unit perawatan. Dengan adanya sistem ini, perbekalan farmasi yang dibutuhkan dalam keadaan darurat di ruangan seperti obat-obat emergensi dapat dengan
mudah diperoleh pasien, karena telah tersedia melalui sistem floor stock. Namun sistem ini hanya bisa diterapkan untuk pelayanan pada pasien rawat inap.
Keuntungan sistem floor stock adalah: a.
Obat yang dibutuhkan cepat tersedia b.
Pasien tidak harus membayar obat yang lebih c.
Tidak perlu tenaga banyak Kelemahan sistem floor stock adalah:
a. Sering terjadi kesalahan, seperti kesalahan peracikan oleh perawat atau
adanya kesalahan penulisan etiket. b.
Persediaan obat di ruangan harus banyak. c.
Kemungkinan kehilangan dan kerusakan obat lebih besar. 2
Resep perorangan individual prescription Penyaluran perbekalan farmasi dengan sistem ini adalah berdasarkan resep
yang diterima pasien, sehingga pasien menerima langsung perbekalan farmasi sesuai resep. Semua pasien rawat jalan menerima perbekalan farmasi melalui
resep perorangan, tetapi sebagian pasien rawat inap juga menerima resep perorangan. Sistem ini memungkinkan apoteker untuk langsung mengkaji resep
terlebih dahulu dan membuka kesempatan untuk berinteraksi antara dokter,
Universitas Sumatera Utara
apoteker, perawat, dan pasien. Kekurangannya adalah jika obat berlebih, pasien tetap harus membayarnya.
3 Sistem One Day Dose Dispensing ODDD
Distribusi perbekalan farmasi dengan menggunakan sistem ODDD berarti bahwa pendistribusian obat sesuai dengan dosis per hari yang dibutuhkan oleh
pasien. Pembayaran perbekalan yang digunakan oleh pasien juga sesuai dengan kebutuhannya untuk satu hari. Sistem ini melibatkan kerjasama apoteker dengan
dokter dan juga perawat dalam memonitor pendistribusian seluruh perbekalan farmasi kepada pasien sehingga penggunaan obat yang rasional dan efektif dapat
tercapai. Keuntungan sistem ODDD adalah:
a. Pasien hanya membayar obat sesuai yang telah digunakannya.
b. Tidak ada kelebihan obat atau alat yang tidak terpakai di ruangan perawat.
c. Menciptakan pengawasan ganda oleh apoteker dan perawat.
d. Kerusakan dan kehilangan obat hampir tidak ada
4 Sistem kombinasi
Rumah sakit besar pada umumnya tidak terpaku pada satu sistem distribusi obat saja, tetapi lebih fleksibel, yaitu dengan mengkombinasikan beberapa sistem
di atas, bahkan mungkin menggunakan semua sistem di atas, namun sesuai dengan kebutuhan rumah sakit. Penetapan sistem distribusi pada setiap rumah
sakit tidak harus sama satu dengan lainnya, tergantung pada kebijakan rumah sakit itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
2.8.1.6 Pengendalian Pengendalian merupakan suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya