GDP riil atau PDRB suatu negaraY, diukur dari nilai PDRB atas dasar
Rendahnya produksi sektor elektronika merupakan masalah yang sudah dihadapi Indonesia sejak tahun 1980-an. Meskipun Indonesia sudah menerapkan
industri berorientasi ekspor, namun industri elektronika masih didominasi oleh perusahaan asal Jepang dan Korea Santiago 2007. Samadikun 1985
mengemukakan bahwa produksi yang rendah tersebut disebabkan dua hal. Pertama, kurangnya signifikannya program pemerintah yang mendukung ekspor
dan kedua, adalah rendahnya daya beli konsumen. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus meningkat pada sepuluh tahun terakhir,
permasalahan daya beli konsumen mulai dapat diatasi. Konsumsi masyarakat Indonesia terhadap produk elektronika semakin meningkat. Namun permasalahan
penting yang pertama yaitu kurang signifikannya program yang berorientasi ekspor masih terjadi. Rendahnya produksi menyebabkan kurangnya insentif bagi
perusahaan untuk melakukan pengembangan teknologi dan produk sehingga pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan industri yang stagnan.
Produksi Komoditi Potensial
Sektor elektronika dapat dibagi menjadi delapan kelompok komoditi sesuai dengan klasifikasi yang diterbitkan oleh Reed Elektronics Research.
Delapan kelompok komoditi tersebut meliputi Electronic Data Processing EDP, Office Equipment
, Control and Instrumentation, Medical and Industrial Equipment
, Radar Communications and Radar, Telecommunications, Consumer Products
, dan Components. Produksi elektronika Indonesia paling besar pada komoditi consumer product, component, dan elektronic data processing.
Consumer Product Indonesia dapat memberikan share yang cukup tinggi di
ASEAN yaitu sebesar 23.88 persen dan share terhadap produksi dunia sebesar 8,07 persen. Produksi consumer product didorong oleh peningkatan permintaan
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri seiring dengan meningkatnya pendapatan nasional. Namun industri elektronika yang memproduksi barang
konsumen ini masih banyak menggunakan bahan baku yang berasal dari impor KADIN 2010.
Produksi komoditi consumer product tahun 2011 menunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai 56 persen sejak tahun 2007. Jumlah
produksi elektronika pada komoditi ini mampu melampaui produksi komoditi component
yang sebelumnya menjadi unggulan elektronika Indonesia seperti terlihat pada Tabel 5. Peningkatan produksi produk elektronika Indonesia
didorong oleh peningkatan permintaan domestik terhadap produk produk elektronika seperti televisi layar datar, AC, mesin cuci, dan lemari pendingin.
Pada tahun 2010 terjadi kenaikan signifikan pada penjualan TV 5 persen, AC 33 persen, Lemari pendingin 22 persen, cuci 21 persen dari tahun
sebelumnya Keet 2011. Peningkatan pendapatan nasional menyebabkan peningkatan peningkatan daya beli masyarakat pada produk non makanan
termasuk elektronika.
Adanya pembatalan Peraturan Menteri Perdagangan Permendag Nomor 39 Tahun 2010 tentang Ketentuan Impor Barang Jadi oleh Produsen oleh
Mahkamah Agung yang menyebabkan dilarangnya impor produk elektronik oleh produsen juga mempengaruhi kinerja industri consumenr product. Selama ini
produsen barang elektronik multinasional banyak mengimpor barang jadi dari