commit to user
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Melakang Masalah
Sepsis merupakan penyebab utama kematian pada pasien-pasien dengan penyakit kritis dan masih menjadi penyebab utama kematian di sejumlah
intensive care unit ICU Guntur, 2008. Angka morbiditas dan mortalitas sepsis di Indonesia sendiri masih sangat tinggi Guntur, 2008. Penyakit ini
juga banyak dijumpai pada penderita rawat inap di rumah sakit dan secara keseluruhan lebih dari 25 penderita sepsis meninggal Anonim, 2002. Kasus
yang terjadi antara lain sebanyak 56,83 terjadi di Yogyakarta; 54,17 di Palembang Subroto, 2006, dan di bangsal Penyakit Dalam Rumah Sakit Dr.
Sardjito Jogyakarta, pada tahun 2002 terdapat 139 kasus sepsis dengan angka kematian sebanyak 59,17 Subroto et al., 2003.
Sepsis adalah Systemic Inflammantory Response Syndrome SIRS yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri gram negatif maupun positif,
jamur, virus dan parasit Guntur, 2008; James et al., 2005. Tempat asal infeksi yang tersering adalah sistem saluran cerna, disusul saluran kemih. Stimulus
dari sepsis adalah mikroorganisme atau substansi zat yang dikeluarkannya seperti eksotoksin, yaitu Toxic Shock Syndrome Toksin I TSS toksin I,
enterotoksin atau komponen mikroorganisme seperti endotoksin terutama Lipid A dari bakteri gram negatif, peptidoglikan dari bakteri gram positif dan
antigen jamur atau virus Munford, 2005. Proporsi infeksi yang disebabkan
commit to user bakteri gram negatif antara 30-80 dan bakteri gram positif antara 6-24 dari
jumlah kasus sepsis Edwin et al., 2003 dapat mengakibatkan respon sistemik terutama pada usus, paru-paru, hati, ginjal, dan organ lainnya serta
mengakibatkan multiple organ failure MOF, syok septik serta kematian Arul et al., 2001. Infeksi yang terjadi akan segera mengaktifkan NF
κB sebagai sinyal trankripsi gen sitokin inflamasi. NF
κB berperan penting dalam system imun dan respon inflamasi melalui regulasi gen penyandi sitokin pro-inflamasi,
molekul adhesi, growth factor dan menginduksi enzim cyclooxygenase dan nitric oxide synthase. NF
κB dapat diaktivasi oleh berbagai stimulus, seperti sitokin inflamasi seperti TNF-
α dan IL-1, sinyal aktivasi sel T, growth factor dan induksi stress Tripathi et al., 2006.
Fakta terbaru menunjukkan bahwa bermacam-macam ekstrak herbal termasuk kunyit, mempunyai potensi aktifitas anti-inflamasi dalam berbagai
jenis model inflamasi. Hasil dari berbagai penelitian menunjukkan kurkumin mempunyai aktifitas anti-inflamasi yang mirip dengan obat-obat Anti Inflamasi
Non Steroid AINS seperti Indometasin, Vioxx, Celebrex, dan Ibuprofen, tetapi tanpa banyak efek samping seperti gangguan gastrointestinal dan
komplikasi kardiovaskuler Davis et al., 2007. Efek anti-inflamasi kurkumin melalui penghambatan aktivasi NF
κB. Penghambatan NFκB ini akan menurunkan tumor necrosing factor TNF-
α, dan mempengaruhi down regulation dari enzim cyclooxygenase 2 COX-2 yang menurunkan aktivitas
sitokin pro-inflamasi
sehingga menurunkan
inflamasi yang
terjadi Chattopadhyay et al., 2004.
commit to user Docosahexaenoic acid DHA dan Eicosapentaenoic acid EPA, yang
merupakan asam lemak yang terkandung dalam minyak ikan, sudah digunakan secara tradisonal dalam mengobati penyakit metabolik Gani, 2008. Asam
lemak omega-3 merupakan asam lemak tak jenuh yang yang paling poten terhadap aktifitas imunomodulator, dan diantara asam lemak omega 3, EPA
dan DHA lebih poten daripada ALA Simopoulos, 2002. Peningkatan asupan omega-3 secara simultan akan mengurangi penggunaan asam lemak omega-6
seperti asam arakidonat AA dan asam linolenat LA di membran plasma, sehingga akan mengubah fungsi dan signal seluler Holub, 2002. Sitokin pro-
inflamasi hasil metabolisme asam arakidonat dikeluarkan dari membran plasma untuk aktivasi inflamasi. EPA kemudian dilepas untuk berkompetisi dengan
AA dalam metabolisme enzimatik untuk mengurangi inflamasi dan derivat kemotaktik Simopoulos, 2002.
B. Rumusan Masalah