II. BAHAN DAN METODE
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 Februari s.d 20 April 2011 di Ruang Penelitian, Hanggar 2, Balai Riset Budidaya Ikan Hias BRBIH, Depok,
Jawa Barat.
2.1 Bahan Penelitian
Benih ikan botia yang digunakan berasal dari populasi induk ikan botia Kalimatan fenotif kedua. Keseluruhan benih yang digunakan adalah koleksi Balai
Riset Budidaya Ikan Hias Depok, Jawa Barat dengan panjang total rata-rata PT 3.64±0.28 cm, panjang standar rata-rata PS 2.80±0.23 cm, dan bobot rata-rata
0.671±0.13 gramekor Gambar 1. Ikan botia tersebut diberi pakan alami cacing darah blood worm beku berkadar protein 73.92, yang diberikan 3 kali sehari
pada pukul 08.00, 12.00, dan 16.00 dengan metode pemberian pakan secara sekenyang-kenyangnya at satiation.
Gambar 1. Benih ikan botia Chromobotia macracanthus yang digunakan.
2.2 Tahapan Penelitian
Penelitian dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pengujian. Tahap persiapan, meliputi persiapan wadah, media pemeliharaan ikan,
pengapdaptasian dan pemeliharaan ikan uji. Sedangkan tahap pengujian yaitu pemberian perlakuan dan mengamati pertumbuhan ikan selama 40 hari.
2.2.1 Persiapan Wadah
Wadah yang digunakan berupa 12 akuarium yang berukuran 20×30×20 cm
3
dengan volume air sebanyak 6 liter dan ketinggian air 10 cm Gambar 2a, instalasi aerasi, dan satu set sistem resirkulasi wadah filter berukuran 100×50×40
cm
3
berisi pompa, heater, bio ball serta karang Gambar 2b. Sebelum digunakan
akuarium dicuci terlebih dahulu dan direndam dengan larutan Methylen Blue 0.3 ppm selama 12 jam. Setelah itu dibilas dengan menggunakan air bersih dan
dibiarkan hingga kering. Untuk wadah dan bahan filter juga dicuci bersih dan direndam, demikian pula dengan wadah dan bahan filter biologi. Pipa resirkulasi
dan pompa air disetting sehingga sistem berjalan dengan baik. Seluruh alat selain sistem resirkulasi yang digunakan, dilakukan perendaman dengan larutan
bayclean 3 mgliter. Selanjutnya, alat-alat tersebut dibilas dengan air bersih.
a b
Gambar 2. a Akuarium penelitian benih ikan botia, dan b satu set sistem resirkulasi wadah filter.
2.2.2 Media Pemeliharaan Ikan Uji
Media air pemeliharaan benih ikan botia adalah air bersalinitas 3 ppt yang diperoleh dari percampuran air laut dengan kisaran salinitas 24 ppt dan air tawar
yang bersalinitas 0,1 ppt menggunakan multimeter: salinometer. Selain itu, media air pemeliharaan 3 ppt dapat diperoleh dengan cara perhitungan pengenceran
Lampiran 1. Proses pencampuran ini dilakukan di drum plastik. Setelah mendapatkan salinitas yang diinginkan maka air tersebut langsung dialirkan ke
akuarium dan sistem resirkulasi.
2.2.3 Pengadaptasian Ikan Uji
Benih ikan uji yang digunakan dalam perlakuan diaklimatisasi dengan dipelihara di akuarium yang telah berisi air 3 ppt. Aklimatisasi dilakukan secara
gradual dan dipelihara selama 7 hari di akuarium tanpa menggunakan sistem resirkulasi serta pada saat ditebar ikan dipuasakan selama satu hari. Ikan uji
diadaptasikan pada media bersalinitas 3 ppt kemudian dimasukan ke dalam akuarium dengan perlakuan kepadatan berbeda yakni 2 ekorliter, 4 ekorliter, 6
ekorliter dan 8 ekorliter. Penyiponan sisa pakan dan feses ikan dilakukan seperlunya yang diharapkan mampu menjaga kualitas air di dalam sistem
resirkulasi. Penelitian ini dilakukan selama 40 hari dan dilakukan pencatatan hasil yang diperoleh.
2.2.4 Pemberian Paparan Medan Listrik