Efisiensi Ekonomi Pengukuran Kualitas Air

3.1.6 Efisiensi Ekonomi

Efisiensi ekonomi merupakan metode untuk menghitung biaya output dan input sehingga dapat diketahui keuntungan atau kerugian usaha. Penelitian ini menghitung keuntungan kotor pada pemeliharaan benih ikan botia di setiap perlakuan tercantum pada Tabel 2. Tabel 2. Perhitungan efisiensi ekonomi benih ikan botia yang dipelihara pada padat tebar 2, 4, 6, dan 8 ekorliter selama 40 hari. Biaya Harga satuan Padat tebar ekorliter 2 4 6 8 Produksi benih ekor 2 inchi 32 69 98 122 Total produksi 32 69 98 122 1.Penerimaan Pendapatan per size 2 inchi Rp 4.825 154.400 332.925 472.850 588.650 Total penerimaan Rp 154.000 332.925 472.850 588.650 2. Pengeluaran Benih Rp 3.000ekor 108.000 216.000 324.000 432.000 Pakan Rp 17.500kg 8.150 9.642 13.296 15.452 Total pengeluaran 116.150 225.642 337.296 447.452 3. Keuntungan Rp penerimaan-pengeluaran 37.850 107.283 135.554 141.198 4. RC Ratio 1.33 1.47 1.40 1.31 Berdasarkan Tabel 2 diperoleh bahwa pemeliharaan benih ikan botia dengan padat tebar 8 ekorliter menghasilkan produksi benih yang tertinggi, yakni sebanyak 122 ekor yang berukuran 2 inchi 3.7-5.2 cm. Kemudian dilakukan perhitungan keuntungan kotor belum termasuk biaya pemakaian listrik dan pembuatan alat lebih banyak terdapat pada padat penebaran 8 ekorliter sebesar Rp 141.198 dengan asumsi biaya tetap dan investasi dianggap nol, akan tetapi dilihat dari RC Ratio perlakuan 4 ekorliter yang terbaik. Perlakuan 4 ekorliter yang memiliki RC Ratio 1.47 memiliki arti setiap penambahan biaya sebesar Rp 1 akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 1.47 yang menunjukkan bahwa usaha ikan botia dengan aplikasi ini layak diusahakan.

3.1.7 Pengukuran Kualitas Air

Kualitas air merupakan faktor kimia yang dapat mempengaruhi lingkungan media pemeliharaan selama masa penelitian dan secara tidak langsung mempengaruhi hasil dari perlakuan yang diberikan. Parameter kualitas air yang diamati meliputi suhu, DO, pH, kesadahan, DHL, alkalinitas, amonia, dan nitrit pada media pemeliharaan benih ikan botia selama 40 hari dapat dilihat pada Tabel 3. Kisaran parameter suhu 26.6-27.8ºC, parameter DO 4.86-8.35 mgL, parameter pH berkisar antara 5.35-6.21, parameter kesadahan berkisar antara 6.5-8 ppm, parameter DHL berkisar antara 45.3-56.6 mS, parameter alkalinitas berkisar antara 277.20-634.48 ppm, parameter amonia berkisar antara 0.00022-0.0129 ppm, dan parameter nitrit berkisar antara 0.0006-0.0084 ppm. Tabel 3. Kisaran parameter kualitas air media pemeliharaan benih ikan botia selama pemeliharaan. Parameter Kisaran kualias air Akuarium pemeliharaan Pustaka Suhu ºC 26.6-27.8 25.00-28.00 a DO mgL 4.86-8.35 5 b pH 6.5-8 7-8.5 b Kesadahan ppm 277.20-634.48 20 c DHL mS 5.35-6.22 - Alkalinitas ppm 45.3-56.6 30-200 d Amonia ppm 0.00022-0.0129 0.2 e Nitrit ppm 0.0006-0.0084 1 e Ket: a Bailey dan Sandford 1998 b Boyd 1989 c Boyd 1982 d Stickney 1979 e Effendi 2003 Berdasarkan hasil pengukuran kualitas air di media pemeliharaan benih ikan botia, diperoleh bahwa kisaran kualitas air tersebut masih berada pada kisaran toleransi atau sesuai untuk pertumbuhan benih ikan botia.

3.2 Pembahasan