21
Lampiran 3. Tahapan Pembuatan Preparat Histopatologi
1. Fiksasi jaringan dan parafinasi a. Fiksasi
Fiksasi merupakan tahapan yang dilakukan untuk mencegah autolisis dan dekomposisi post-mortem dari suatu jaringan atau organ. Larutan
fiksasi yang digunakan yaitu larutan Bouin s yang memiliki komposisi asam pikrat, formalin, dan asam glasial dengan perbandingan 15:5:1.
Jaringan tersebut direndam dalam larutan fiksatif selama 48 jam. Perendaman dilakukan di dalam botol film dengan volume larutan
fiksatif sebanyak 15-20 kali volume jaringan.
b. Dehidrasi
Dehidrasi dilakukan untuk mengeluarkan cairan dari dalam sel dengan cara merendam jaringan yang telah difiksasi ke dalam alkohol mulai
dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Tahap pertama yaitu perendaman di dalam alkohol 70 selama 24 jam. Perendaman
dilakukan di dalam botol film yang sebelumnya telah digunakan untuk perendaman larutan fiksatif yang telah dibuang terlebih dahulu.
Kemudian organ dibungkus dengan menggunakan kain kasa dan diikat dengan benang seperti teh celup. Setelah 24 jam organ tersebut
ditiriskan dan dimasukkan kembali ke dalam botol alkohol 80, 90, 95 masing-masing 2 jam. Selanjutnya dimasukkan lagi ke dalam
alkohol 100 selama 12 jam pada suhu ruang.
c. Clearing
Clearing merupakan proses penjernihan yang bertujuan untuk menggantikan alkohol dan penambahan clearing agent xylol yang
berfungsi sebagai pelarut parafin. Tahap pertama jaringan tersebut direndam dalam alkohol-xylol 1:1 selama 30 menit. Kemudian
dilanjutkan dengan perendaman pada xylol I, xylol II, dan xylol III masing-masing selama 30 menit pada suhu ruang.
22
d. Impregnasi
Impregnasi dilakukan untuk penggantian xylol dengan parafin cair yang berlangsung dalam oven pada suhu 60
C. Tahapan yang dilakukan yaitu dengan melakukan perendaman jaringan ke dalam
xylol-parafin 1:1 pada gelas piala selama 45 menit.
e. Embedding
Embedding merupakan proses untuk memasukkan parafin cair ke dalam sel. Proses ini berlangsung di dalam oven pada suhu 60
C untuk mencairkan parafin, karena titik cair parafin yaitu 54-58
C. Tahap tersebut dilakukan untuk menyusupkan parafin ke dalam seluruh celah
antar sel maupun ke dalam sel agar lebih tahan pada saat proses pemotongan. Proses perendaman dilakukan di dalam gelas piala yang
berisi parafin I, parafin II, dan parafin III secara berturut-turut masing- masing selama 45 menit.
f. Blocking
Blocking dilakukan untuk mencetak jaringan yang telah diembedding dalam parafin cair yang kemudian dibekukan. Proses pencetakan
dilakukan pada kertas yang kaku dengan ukuran 2x2x2 cm
3
. Parafin cair dituang hingga 18 bagian cetakan dan dibiarkan hingga agak
membeku. Kemudian jaringan disusun dengan bagian sayatan yang diperlukan menghadap dasar cetakan dan dituang lagi dengan parafin
cair hingga jaringan terendam. Selanjutnya dibiarkan menmbeku pada suhu ruang selama 24 jam.
g. Trimming