PNFI Parsimonious Normed Fit Index PGFI Parsimonious Goodness of Fit Index

10. Construct Reliability

Reliabilitas merupakan ukuran kekonsistenan peubah indikator dalam mengukur peubah latennya. Pemeriksaan terhadap kekonsistenan pengukuran ini dilakukan terhadap peubah laten construct reliability untuk menilai kekonsistenan pengukuran keseluruhan peubah indikator yang mengukur peubah laten dan terhadap masing-masing peubah indikator. Formula construct reliability adalah:

11. Variance Extracted

Ukuran kekonsistenan lain yang dapat digunakan adalah variance extracted. Ukuran ini menggambarkan besar keragaman peubah-peubah indikator yang dapat dikandung oleh peubah laten. Formula variance extracted adalah: Sebuah konstruk mempunyai reliabilitas yang baik jika nilai construct reliability CR-nya 0.70 dan nilai variance extracted VE-nya 0.50.

12. Validitas

Validitas berhubungan dengan apakah suatu peubah mengukur apa yang sebenarnya diukur. Validitas dalam penelitian menyatakan derajat ketepatan alat ukur penelitian terhadap isi atau arti sebenarnya yang diukur. Kusnendi 2008:108 menyatakan bahwa suatu peubah dikatakan mempunyai validitas yang baik terhadap peubah lainnya, jika: a Nilai t muatan faktornya lebih besar dari nilai t kritis 1,96. b Muatan faktor standarnya 0.70 Kusnendi 2008:111, menyatakan bahwa muatan faktor standarnya 0.50 adalah sangat signifikan. Secara umum prosedur penerapan SEM menurut Sitinjak dan Sugiarto 2006:63-73 dan Kusnendi 2008:279-286 adalah sebagai berikut: 1 Spesifikasi model model specification adalah a merumuskan model berbasis teori sehingga dapat diidentifikasi variabel laten eksogen-endogen, argumen teoritis hubungan kausal antar variabel laten, serta indikator- indikator atau variabel manifes eksogen dan endogen; b menterjemahkan model menjadi diagram jalur dan c mengkonversikan diagram jalur menjadi persamaan Gambar 8. 2 Identifikasi identification. Dalam identifikasi model, dapat ditentukan apakah model bersifat under, just atau over-identified. 3 Estimasi estimation. Estimasi parameter model adalah memilih data input, metode estimasi dan strategi estimasi parameter model. 4 Uji kecocokan testing fit dengan menggunakan pendekatan dua tahap, yaitu uji model pengukuran, kemudian uji basic atau hybrid model. 5 Respesifikasi model model re-specification adalah tahap perbaikan model dan interpretasi hasil. Modifikasi model didasarkan justifikasi teoritis tertentu. Interpretasi hasil dilakukan dalam rangka menjawab masalah penelitian yang diajukan. Gambar 8. Kerangka hipotetik model struktural peubah penelitian X1.2 X1.1 X1.3 X1.4 X1.5 X3.4 X2.3 X3.2 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y2.11 Y1.8 Y2.12 Y2.13 Y1.12 Y1.11 Y1.10 Y1.9 Karakteristik eksternal peternak X3 X2.1 X2.2 X2.4 X3.1 X3.3 Karakteristik usaha peternak X2 Karakteristik internal peternak X1 Persepsi peternak terhadap adopsi inovasi IB Y1 Tingkat penerapan IB Y2.1 Tingkat kecepatan adopsi inovasi IB Y2.2 Y2.13 Y2.14 Y2 15 Y2.12 Y2.11 Y1.13 Y1.14 Y2.4