39
Senarai Sejarah Kebudayaan Suku Kerinci
BAB III “
Sistim Pemukiman ,
kekerabatan dan
sistim Ekonomi Tradisional Suku Kerinci
A. Model kekerabatan Masyarakat Suku Kerinci
:
P
ada masa lampau masyarakat di alam Kerinci hidup secara menge lompok dan tinggal di pemukiman yang disebut
“Duseung ” Dusun
. Sebuah dusun dihuni oleh masyarakat dari satu akar ke
lompok keturunan Geneologis yang satu keturunan yang berdasarkan
garis keturunan Matrilineal
. Didalam “Duseung” Dusun terdapat beberapa
“Laheik Jajou”larik rumah panjang
yang dibangun secara berdempetan yang dihubungkan dengan pintu dari satu rumah ke rumah yang lain. Setiap larik dibangun
rumah khas Kerinci berupa rumah panjang, dan setiap larik memiliki tetua suku
, dan nama larik
disesuaikan dengan nama suku yang menetap, dari kelompok larik terdapat beberapa
“Tumbi”
Rumah asli masyarakat Kerinci
Bab-03-SEJARAH KEB-ALAM KERINCI-39 39 8142012 10:12:13 AM
40
Sistim Pemukiman, Kekerabatan, Ekonomi Suku Kerinci
Tumbi adalah sebuah kelompok kecil masyarakat di dalam larik,
dalam satu keluarga kecil yang terdiri dari beberapa anggota keluarga kerabat dekat. Selanjutnya kelompok terpenting di antara tumbi tumbi
yang ada disebut “Kalbu”
, dalam kalbu terdapat pemangku adat
yang mengatur jalannya kehidupan masyarakat dalam kalbu diantara per
auknya. Gabungan dari beberapa “Duseoung” Dusun dan kelompok masyarakat adat di sebut
“Kemendapoan” yang dipimpin
“Mendapo”. D alam realita kehidupan masyarakat, bila warganya
menetap di luar dusunnya, namun secara adat budaya mereka masih tetap sebagai warga luhah asalnya.
Bentuk asli territorial yang ditempati oleh sekumpulan orang
disebut ”Neghoi” atau
”Duseung” . Neghoi telah mempunyai tatanan kemasyarakatan yang
dipimpin kepala suku yang bergelar Depati
atau Ninik mamak
dalam bentuk republik kecil. Neghoi atau ” Negeri” berasal dari bahasa
Sanskerta yang berarti kota, perkotaan atau kerajaan. Umumnya istilah dusun lebih populer di alam Kerinci, sedangkan
dusun ada yang besar dan ada yang kecil, tergantung jumlah masyarakat yang menempati wilayah, seperti
dusun Sungaipenuh lebih besar dari
dusun Bernik ,
dusun Koto Pudung Tanah Kampung lebih besar dari
dusun Koto Baru tanah Kampung, dusun Tanjung Tanah
lebih besar dari
dusun Ujung Pasir , akan tetapi sistim pemerintahan adatnya tetap
sama yakni ”Seko Tigo Takah”
pada ungkapan lama dikenal dengan
“berdiri rumah sekata Tengganai, berdiri luhak sekata Penghulu, berdiri alam sekato Rajo ”
Status dusun sebenarnya geografis saja, petunjuk atau lantak adanya suatu negeri, mendirikan dusun erat dengan faktor air yaitu dipinggir
sungai atau danau, sedangkan yang dimaksud dengan negeri adalah kesatuan geografis, yuridis, politik dan administrasi. N
egeri adalah semacam desakelurahan yang berpemerintahan dorps republiek.
Karena negeri menyangkut faktor manusia dan lingkungannya,, maka negeri dimasukan dalam kata ”seko“ Pusaka yakni negeri yang empat.
negeri yang empat dimaksud adalah:
1. Talang atau Taratak, ialah pondok di dalam hutan atau dipinggir
Bab-03-SEJARAH KEB-ALAM KERINCI-40 40 8142012 10:12:18 AM
41
Senarai Sejarah Kebudayaan Suku Kerinci
sungai yang ditempati sekelompok kecil orang. 2.. Koto ialah tempat awal pertamakali pemukiman masyarakat
orang, tempat pertama kali mencencang, mengurat men gukir, cikal bakal perkembangan masyarakat,dalam legenda
Kerinci ialah
tempat orang sakti bertitian teras bertangga batu.
3. Kampung,ialah tempat dimana orang sudah mempunyai kurung
rapat Kerapatan Adat , telah berundang berlembaga,berlubuk
bertapian,adat diatas tumbuh lembago diatas tuang 4. Dusun ialah tempat pemukiman masyarakat banyak,
berpuak puak
, bersuku suku
, dalam luhah
ada kelebu
dalam kelebu ada perut
. kehidupan masyarakat sudah teratur, mempunyai balai
adat dan masjid,lengkap dengan
kebesaran adat lama pusako usang
, seko gelar boleh disandang
, seko tanah boleh di ico
digarap Dusun pada hakekatnya telah mencerminkan negeri keseluruhan
atau dusun merupakan sebutan lain dari dari ” Neghoi ” negeri dusun terdiri dari beberapa “Luhah”. Luhah terdiri dari beberapa
“perut” , sedangkan perut terdiri dari beberapa Kelebu dan kelebu mempunyai beberapa Tumbi atau Pintu. Pengertian antara ”perut”
dan “kelebu” dalam prakteknya agak kabur, pada umumnya “Kelebu” setingkat “ Perut”, perbedaannya terletak pada ico pakai setempat,
perut menunjukan kelompok atau golongan, sedangkan kelebu menun jukan asal usul ninik mamak dari garis matrilineal.
Dusun dibangun atas beberapa rumah panggung yang disebut
“Laheik Jajou” pada sebidang tanah persegi panjang. Laheik Jajou
adalah rumah berlarik yang berjajar,.bangunan laheik jajou membujur dari timur ke barat menurut arah terbitnya matahari. Tanah empat
persegi panjang dinamai
”Pahaik besuduk mpak” parit yang ber
sudut empat status tanah bersudut empat adalah tanah adat atau
tanah
ajun arah ninik mamak ,
hak pakai tanah diatur menurut hukum ninik
mamak. Penguasaan atas tanah ajun arah oleh seseorang menjadi milik pribadi akan tetapi tidak diperkenankan atau tidak diperbolehkan untuk
diperjualbelikan.
Bab-03-SEJARAH KEB-ALAM KERINCI-41 41 8142012 10:12:23 AM
42
Sistim Pemukiman, Kekerabatan, Ekonomi Suku Kerinci
Tanah bersudut empat itu sebenarnya adalah milik anak betino
, kaum ibu atau pihak perempuan yang pengaturannya
kuasa anak jantan .
Oleh sebab itu status negeri atau dusun dusun di alam Kerinci adalah hak perempuan, hanya diatur secara adat oleh ninik mamak beserta
depati dari pihak pria.
Ketika Lembah Kerinci telah mulai kering dan airnya berangsur surut, pemukiman masyarakat berpindah ke lokasi yang lebih rendah, menurut
tuturan
“Tembo” ,
kayulah berlareh, sungailah berbatang, tanahlah ber gabung, berkuak berbagi tanah disungkup jala lebar, terentak tembilang
datuk depati Singarapi,terlaras tanah bata menjadi parit penggal negeri, menjadi larik yang berjajar, halaman yang bersepai lawang dikatup dua,
kembali arah kembali keajun kepada masing masing ninik mamak
B. Umouh Gdeang dan Tanoh Mandapea