c. Teori Dua Faktor Two Factor Theory
Menurut teori ini kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja itu merupakan hal yang berbeda.
2.2.6. Kinerja Karyawan 2.2.6.1. Pengertian Kinerja
Kinerja adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan selama periode waktu tertentu, merupakan hasil
atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber-sumber daya yang
dimiliki menurut Helfert dalam Veitzhal 2010:604
2.2.6.2. Penilaian Kinerja
Menurut Kusdyah 2008:127 ada beberapa metode yang dapat dipertimbangkan organisasi untuk melakukan evaluasi
prestasi bagi karyawannya adalah sebagai berikut : 1.
Rating Scale Penilain prestasi metode ini didasarkan pada suatu skala
dari sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan jelek. Bentuk ini sangat umum dipakai oleh organisasi dan
dilakukan secara subyektif oleh penilai. 2.
Checklist Checklist adalah penilaian yang didasarkan pada standar
unjuk keja yang sudah dideskripsikan terlebih dahulu,
kemudian penilai memeriksanya apakah karyawan sudah mengerjakannya.
3. Critical Incident Techneque
Critical Incident Techneque adalah penilaian yang didasarkan pada perilaku khusus yang dilakukan ditempat
kerja, baik perilaku yang baik maupun perilaku yang tidak baik.
4. Skala penilaian berjangkarkan perilaku
Adalah penilaian yang dilakukan dengan membuat spesifikasi unjuk kerja dalam elemen-elemen tertentu.
5. Pengamatan dan tes unjuk kerja
Adalah penilaian yang dilakukan melalui tes dilapangana 6.
Metode perbandingan kelompok Metode ini dilakukan dengan membandingkan seorang
pegawai dengan rekan sekerjanya, yang dilakukan oleh atasan dengan beberapa teknik seperti pemeringkatan,
pengelompokan pada klasifikasi yang sudah ditentukan, pemberian poin atau angka, dan metode perbandingan
dengan karyawan lain. 7.
Penilaian diri sendiri Adalah penilaian karyawan untuk dirinya sendiri dengan
harapan pegawai tersebut dapat mengidentifikasi aspek-
aspek perilaku kerja yang perlu diperbaiki pada masa yang akan datang.
8. Management By Objective MBO
Adalah sebuah program manjemen yang mengikutsertakan karyawan dalam proses pengambilan keputusan untuk
menentukan tujuan-tujuan yang dicapai.
2.3. Hubungan Antar Variabel 2.3.1. Hubungan Variabel Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan
Jika dikelola dengan baik, kompensasi akan memebantu perusahaan untuk mencapai tujuan dan memperoleh, memelihara, dan
menjaga karyawan dengan baik. Sebalinya, tanpa kompensasi yang cukup, karyawan yang ada sangat mungkin untuk meninggalkan
perusahaan dan untuk penempatan kembali tidaklah mudah. Akibat ketidakpuasan dalam pembayaran yang dirasa kurang akan mengurangi
kinerja, mingkatkan keluhan-keluhan, penyebab mogok kerja, dan mengarah pada tindakan-tindakan fisik dan fisolagis, seperti
meningkatnya derajat ketidakhadiran dan perputaran karyawan, yang pada gilirannya akan menurunkan kesehatan jiwa karyawan yang
semakin parah. Sebaliknya, jika terjadi kelebihan pembayaran, juga akan menyebabbkan perusahaan dan individual berkurang daya
kompetisinya dan meninimbulkan kegelisahan, perasaan bersalah, dan suasana yang tidak nyaman di kalangan karyawan Veithzal, 2010:741.