Amonia 0.89 Analisis Kualitas Air Sungai Ciujung Menggunakan Model WASP (Water Quality Analysis Simulation Program)
19 lokasi Pamarayan, Cijeruk dan Jongjing. Konsentrasi posfor pada semua titik
lokasi ketika debit minimum berkisar antara 0.06 – 0.45 mgL dengan nilai
rata-rata sebesar 0.06 mgL, sedangkan ketika debit maksimum berkisar antara 0.01
– 0.60 mgL dengan nilai rata-rata sebesar 0.18 mgL. Hasil simulasi posfor dengan model WASP disajikan dalam Gambar 10.
Gambar 10 Nilai posfor hasil simulasi model WASP
Nilai posfor tertinggi ketika debit minimum terdapat pada lokasi Jongjing. Pada saat debit maksimum nilai posfor tertinggi terdapat pada lokasi
Pamarayan. Tingginya nilai posfor pada lokasi tersebut diduga akibat adanya aktivitas pertanian dan peternakan. Kandungan posfor yang cukup tinggi pada
lokasi tertentu seperti Pamarayan, Cijeruk dan Jongjing mendukung terjadinya algae blooming dan eutrofikasi di daerah tersebut. Pada keadaan
tersebut pertumbuhan tanaman dan ganggang menjadi tidak terbatas, sehingga kandungan oksigen terlarut dalam perairan menurun dan kekeruhan meningkat.
Hal tersebut mengakibatkan penurunan kualitas air di sebagian besar ekosistem air.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Kualitas Sungai Ciujung hasil simulasi model WASP pada kondisi debit minimum dan debit maksimum untuk parameter BOD, DO, amonia, dan posfor
tidak memenuhi kriteria mutu air kelas II, sedangkan parameter nitrat memenuhi kriteria mutu air kelas II. Nilai rata-rata BOD, DO, Nitrat, Amonia, dan Posfor
pada debit minimum berturut-turut adalah 8.68 mgL, 5.83 mgL, 0.33 mgL, 0.18 mgL, dan 0.06 mgL. Nilai rata-rata BOD, DO, Nitrat, Amonia, dan Posfor pada
debit maksimum berturut-turut adalah 4.04 mgL, 3.57 mgL, 0.44 mgL, 0.41 mgL, dan 0.18 mgL. Penggunaan lahan disekitar Sungai Ciujung yang ditandai
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7
3 6
9 12
15 18
21 24
27 30
P o
sf o
r m
g L
Jarak km Debit Maksimum
Debit Minimum KMA Maksimum Kelas II
20 dengan aktivitas domestik, pertanian, peternakan, dan industri telah memberikan
sumbangan bahan organik yang mempengaruhi kualitas air Sungai Ciujung.
Saran
1. Pemerintah pusat perlu segera menentukan kriteria mutu air Sungai Ciujung
berdasarkan PP No 82 Tahun 2001. Perlu dilakukan perhitungan daya tampung beban pencemaran Sungai Ciujung berdasarkan peruntukkan air
sungai per segmen yang dapat digunakan dalam menentukan kebijakan dalam pengendalian pencemaran Sungai Ciujung.
2. Pemerintah perlu membuat penetapan ijin pembuangan industri dan kuota
limbah ke sungai untuk menurunkan beban pencemaran yang masuk ke Sungai Ciujung.
3. Perlu dilakukan peningkatan peran serta masyarakat baik masyarakat umum,
petani, peternak maupun industri dalam upaya pengendalian pencemaran air sungai melalui program penyuluhan.
21
DAFTAR PUSTAKA
Ambrose, R B. 2009 . WASP7 Stream Transport : Model Theory and User’s
Guide. US EPA. Georgia. Agustira, Riyanda. 2013. Kajian Karakteristik Kimia Air, Fisika Air dan Debit
Sungai pada Kawasan DAS Padang Akibat Pembuangan Limbah Tapioka. Jurnal Agroteknologi.
Hindriani, Heni. 2013. Kajian Peningkatan Kualitas Air Sungai Ciujung Menggunakan Parameter Senyawa AOX Adsorbable Organic Halides
dengan Model WASP Water Quality Analysis Simulatin Program dan Model Dinamis [Disertasi]. Bogor ID : Sekolah Pascasarjana IPB.
[KLH] Kementerian Lingkungan Hidup. Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Penetapan Daya Tampung Beban
Pencemaran Jakarta. Jakarta ID : Sekretariat Menteri Negara Lingkungan Hidup.
Manampiring, Aaltjie E. 2009. Studi Kandungan Nitrat NO
3
Pada Sumber Air Minum Masyarakat Kelurahan Rurukan Kecamatan Tomohon Timur
Kota Tomohon [Disertasi]. Manado ID : Universitas Sam Ratulangi Miller, G. T. Jr. 1975. Living in the Environment; Concepts, Problems, and
Alternatives. Di dalam: Syafi. I, Masduqi Ali. 2010. Aplikasi Model Simulasi Komputer Qual 2kw Pada Studi Permodelan Kualitas Air Kali
Surabaya. Surabaya ID: Institut Teknologi Surabaya.
Peraturan Direktur Jenderal Kementerian Kehutanan Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Dan Perhutanan Sosial Nomor : P.3V-Set2013 tentang
Pedoman Identifikasi Karakteristik Daerah Aliran Sungai. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai. Jakarta ID :
Pemerintah RI. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Air dan
Pengendalian Pencemaran Air. Jakarta ID : Pemerintah RI. Priyambada, I, B, Oktiawan, W, Suprapto, R,P,E, 2008. Analisa Pengaruh
Perbedaan Fungsi Tata Guna Lahan terhadap Beban Cemaran BOD Sungai Studi Kasus Sungai Serayu Jawa Tengah. Di dalam:
Agustiningsih D, Sasongko S B, Sudarno. 2012. Analisis Kualitas Air dan Strategi Pengendalian Pencemaran Air Sungai Blukar Kabupaten
Kendal. Presipitasi. 9 2: 64-71.doi:ISSN 1907-187X.
Supartiwi, Euis N. 2000. Karakteristik Komunitas Fitoplankton dan Perifiton sebagai Indikator Kualitas Lingkungan Sungai Ciujung, Jawa Barat
[Skripsi]. Bogor ID : IPB Suriawiria, Unus. 2003. Air dalam Kehidupan dan Lingkungan yang Sehat.
Penerbit Alumni. Bandung. Triono, Nur Dia. 2010. Kajian Hubungan Geomorfologi DAS dan Karakteristik
Hidrologi [Skripsi]. Bogor ID : IPB. Undang-Undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
Wiwoho. 2005. Model Identifikasi Daya Tampung Beban Cemaran Sungai dengan QUAL2E. Di dalam: Agustiningsih D, Sasongko S B, Sudarno.
2012. Analisis Kualitas Air dan Strategi Pengendalian Pencemaran Air
22 Sungai Blukar Kabupaten Kendal. Presipitasi. 9 2: 64-71.doi:ISSN
1907-187X. Yusuf I A.2012. Laporan Pengkajian Pemulihan Kualitas Air Sungai Ciliwung
Segment IV Kota Depok. Di dalam: Hindriani, Heni. 2013. Kajian Peningkatan Kualitas Air Sungai Ciujung Menggunakan Parameter
Senyawa AOX Adsorbable Organic Halides dengan Model WASP Water Quality Analysis Simulatin Program dan Model Dinamis
[Disertasi]. Bogor ID : Sekolah Pascasarjana IPB.
Zulkipli, Widandi S, Hari P. 2012. Analisa Neraca Air Permukaan dan Renggung untuk Memenuhi Kebutuhan Air Irigasi dan Domestik Penduduk
Kabupaten Lombok Tengah [Jurnal]. Malang ID: Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya.
23 Lampiran 1 Beban pencemaran dari aktivitas domestik
Lokasi Parameter kghariorang
Phenol S
Total P
PO
4
Total N
Organik -N
NO
3
NO
2
NH
4
Detergen Minyak
Lemak
COD BOD
TSS
Pamarayan 0.00
3.04 0.49
0.40 4.56
0.26 0.02
0.00 4.21
0.44 2.85
128.65 93.56
88.89 Cijeruk
0.00 0.82
0.13 0.11
1.24 0.07