Analisis Sistem Prosedur Pelaksanaan Penarikan Tabungan Dan Deposito Pada PD. BPR Cabang Banjaran

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan perekonomian tidak terlepas dari peranan sektor perbankan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa. Bank sebagai salah satu lembaga keuangan ikut berpartisipasi dalam aktifitas perekonomian dan berperan besar membantu pemerintah dalam membangun kembali sektor perekonomian, maka kegiatan usaha bank semakin berkembang dan semakin kompetitif dalam operasionalnya, salah satunya adalah Tabungan. Tabungan merupakan simpanan yang cukup diminati karena penarikan tabungan dapat dilakukan setiap saat. Menurut UU Perbankan tabungan di definisikan sebagai simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro,dan atau lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.

Bank merupakan sarana pemutaran uang yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana untuk dipinjamkan kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana. Dari penghimpunan dana, bank meyalurkan kembali dana yang terhimpun dari masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan (Spread atau Net Margin).

Peranan lembaga perbankan yang sangat strategis dapat mencapai tujuan pembangunan nasional yang efektif bagi masyarakat luas terutama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang diarahkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat serta mengatasi ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial terutama masyarakat pedesaan yang tergolong dalam usaha kecil.


(2)

2

Untuk mendukung pengembangan usaha kecil pemerintah dan Bank Indonesia melakukan pendekatan baik dari aspek makro dan mikro. Pada tingkat makro kebijaksanaan ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi guna meningkatkan kesempatan kerja dan memelihara kestabilan harga, sedngkan kebijakan mikro ditujukan untuk meningkatkan dan memperluas akses golongan yang berpendapatan rendah kepada pelayanan keungan perbankan yang menunjang kegitan-kegiatan produktif masyarakat.

Kombinasi kebijakan makro dan mikro tersebut diharapkan mampu memelihara kestabilan ekonomi da mendorong pertumbuhan ekonomi serta menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi petani dan usaha kecil yang pada gilirannya mendorong upaya peningkatan pendapatan masyarakat.

PD. BPR Cabang Banjaran merupakan salah satu aset pemerintah yang sedang berkembang di tengah – tengah persaingan antar bank yang cukup pesat, penerimaan dana dalam bentuk simpanan yang diterima oleh BPR Cabang Banjaran dalam Tabungan Simpatik Plus, Tabungan Simpatik, Tabungan Siswa (TASIS).

PD. BPR adalah salah satu bank yang dalam prosedur pelaksanaan tabungan, peminjaman, dan perkreditannya kurang efisien dan efektif sehingga seringkali nasabah mengeluh dalam pelayanannya. Para nasabah juga tidak teratur dalam melakukan transaksi. Terkadang ada nasabah yang terlebih dahulu datang malah nasabah itu tidak di layani terlebih dahulu. Sehingga system disana menunjukan harus adanya perbaikan. Agar masyarakat yang menjadi nasabah di PD. BPR dapat menikmati pelayanan yang terbaik dan terpuaskan.

Maka PD. BPR sangat membutuhkan sebuah prosedur pelaksanaan penarikan tabungan, dan deposito yang lebih efisien dan efektif. Sehingga nasabah merasa nyaman dan senang menabung di PD. BPR Cabang Banjaran.


(3)

3

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka kami menyimpulkan masalah yang ada pada PD.BPR antara lain :

1. Pelayanan yang di berikan PD. BPR kepada masyarakat tidak efektif dan efesien yang seringkali merugikan masyarakat.

2. Tidak teraturnya nasabah dalam melakukan transaksi.

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka kami bermaksud dan bertujuan untuk :

1. Memberikan prosedur yang lebih efektif dan efesin yang dapat

2. Membuat nomor antrian agar nasabah yang datang lebih teratur dan tidak saling berebutan transaksi.

1.4 Batasan Masalah

Dalam penyusunan laporan ini diberikan batasan masalah agar dalam penjelasannya nanti lebih mudah,terarah,dan sesuai dengan sasaran yang ditentukan penulis. Batasan ini juga berfungsi agar topik tidak melebar terlalu jauh.

Adapun batasan masalah yang ingin dibahas adalah:

1. Kami hanya membuat analisis sistem informasi prosedur pelaksanaan tabungan saja tanpa membuat sistem berbasis apapun.

2. Membahas bagaimana cara pendaftaran nasaba baru. 3. Membahas bagaimana prosedur pelaksanaan tabungan.

4. Tidak membahas nasabah yang ingin keluar atau menutup tabungannya.


(4)

4

1.5 Metode Penelitian

Metodologi penulisan dalam kerja praktek ini adalah: 1. Tahap Pengumpulan Data

a. Study Literatur, yaitu pengumpulan data dengan cara menggunakan literatur, paper dan buku-buku yang terkait didalamnya

b. Observasi, yaitu mengamati secara langsung proses kerja staff untuk mendapatkan data yang benar dan meneliti kekurangan sistem kerja. c. Wawancara, yaitu tanya jawab ke sumber pembicara untuk menggali

pengetahuan tentang sistem yang di teliti sehingga mendapatkan hal apa yang dibutuhkan atau masalah yang terkait.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab I ini membahas latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II ini membahas profil dan tempat kerja praktek, membahas landasan teori. Pada profil dan tempat kerja praktek yang di cantumkanpenulis tentang sejarah instansi, visi dan misi instansi, struktur organisasi serta job descriptionnya. Pada landasan teori, membahas mengenai teori-teori yang berhubungan dan mendukung penulisan penelitian ini atau sebagaiu referensi penulis.


(5)

5 BAB III PEMBAHASAN

Bab III ini membahas tentang analisis dan perancangan sistem sesuai topik penelitian.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab IV ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran tentang penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Disini menjelaskan sumber-sumber informasi penulisan mengenai topik penelitian yang berupa nama pengarang, judul, penerbit, dan judul dari buku atau judul artikel.


(6)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek

2.1.1 Sejarah Instansi

Sejarah terbentuknya PD BPR Banjaran tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk membangun di bidang ekonomi terutama ekonomi di tingkat pedesaan. Karna daerah pedesaan merupakan sumberproduksi yang sangat penting dan mempunyai potensi keuangan yang sangat besar, tetapi karena rendahnya kemampuan berproduksi dan rndahnya nilai tukar, maka potensi keuangan pedesaan bukan makin berkembang justr makin lama makin mundur. Hal ini disebabkan karna :

1. Adanya tengkulak/pengijon beroperasi di desa-desa yang membeli hasil produksi pedesaan dengan harga rendah untuk di jual di daerah perkotaan egan harga tinggi. Sehingga para petani/produsen yang bekerja keras mendapatkan keuntunga yang kecil, sebaliknya para tengkulak dan pengijon mendapatkan keuntungan yang lebih besar, mereka tinggal di kota-kota dan mempunyai kaki tangan di desa-desa.

2. Uang yang beredar di pedesaan lebih kecil dibandingkan dengan di perkotaan. Shingga terjadi kepincangan yang mengakibatkan makin menekan nilai tukar hasil produksi masyarakat desa.

3. Lembaga-lembaga keuangan pada umumnya bergerak di kota-kota sehungga tidak dapat menjangkau kebutuhan masyarakat pedesaan berupa kredit sebagai modal kerja ntuk meningkatkan hasil produksinya

Dengan adanya ketimpangan tersebut maka terjadilah kekurangan uang di daerah peesaan disebabkan adanaya pelarian modal dari desa ke kota sehingga sangat sulit mencari uang di pdesaan maka terjadilah urbanisasi.


(7)

7

Untuk mengatasi hal tersebut di atas, maka pemerintah daerah tingkat I Jawa Barat mendirikan PD. BPR dengan surat keputusan Gubernur Dati I Jawa Barat No. 40/B.I./Pme/SK/65 tertanggal 21 Desember 1965 tentang pembentukan Bank Produksi Desa dan Lumbung Desa di pedesaan dengan tujuan untuk meningatkan taraf hidup masyarakat desa menuju masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Tuhan Yang Maha Esa dengan jalan meningkatkan daya tukar hasil produksi dan meningkatkan daya produksi dari masyarakat desa.

PD.BPR Banjaran yang berlokasi di Jl. Alun-alun Timur No.19 Banjaran Kabupaten Bandung merupakan BPR yang didirikan oleh Pemerintah Daerah Tingkat II sebagai kelanjutan dari Surat Keputusan Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat yang mulai beroperasi pada tanggal 12 Agustus 1967 dengan izin usaha Menteri Keuangan No. Kep-911/DJM.III.3/11/1973 yang mempunyai Misi, Fungsi dan Tujuan.

2.1.2 VISI MISI DAN TUJUAN

Misi : PD.BPR dalam hal membangun ekonomi di pedesaan sebagai motor

penggerak dalam usaha mencari dan menggali sumber-sumber keuangan yang potensial, yang terdapat di daerah-daerah operasinya.

Fungsi : PD.BPR sebagai wadah untuk menghimpun dana masyarakat

pedesaan sebagai modal usaha untuk meningkatkan produksinya dan memberantas para pelepas uang, praktek ijon yang merugikan masyarkat.

Tujuan : Membantu masyarakat pedesaan dalam menumbukan modal usaha.

Membimbing masyarakat pedesaan agar mengenal ekonomi perbankan.


(8)

8

Meningkatkan daya produksi masyarakat pedesaan meningkatkan daya “Hasil Produksi” di wilayah pedesaan.

Bertindak sebagai pemegang kas desa/kecamatan dan pembantu kas pemerintah daerah.

Dengan keluarnya kebijakan pemerintah pakto 27/1988 yang meberikan kesempatan untuk meningkatkan bank-bank baru maka sejak tanggal 5 januari 1999 Bank Karya Produksi Desa (BKPD) telah ditingkatkan statusnya menjadi Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD BPR) gaya baru dengan status kepemilikannya milik Pemerintah Daerah Tingkat II, Kabupaten Bandung. Perubahan status ini berdasarkan peraturan pemerintah No. 71/1992 dan peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1993 begitu pula BKPD Kecamatan Banjaran berubah statusnya menjadi PD BPR Banjaran.

2.1.3 Logo Instansi


(9)

9 2.1.4 Badan Hukum Instansi

Adapun badan hukum dari PD BPR Cabang Banjaran Yaitu:

1. SK Gubernur Propinsi Jawa Barat No.25/Reg/9A/A.F/1967, perihal pendirian Bank-Bank Karya Produksi Desa

2. Perda Kabupaten DT. II Bandung No.VI/1979, tentang Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kabupaten DT.II Bandung

3. Perda Kabupaten DT. II Bandung No.23/1996 dan SK Gubernur KDH I Jawa Barat No.188.342/SK.234-HUK/97 seri D, tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat

Izin Usaha

1. Surat Ijin Usaha No. :KEP 911/DJM III.3/11.1973

2. Surat Ijin Mentri Keuangan RI Nomor : KEP-720/KM.17/1997, tentang persetujuan perubahan nama dari Bank Karya Produksi Desa Kecamatan Banjaran menjadi Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Banjaran


(10)

10

2.1.5 Struktur Organisasi dan Job Description

A. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI PD. BPR BANJARAN

DIREKTUR

BAGIAN UMUM

BAGIAN

KEUANGAN BAGIAN DANA BAGIANKREDIT

SEKSI SEKRETARIAT

SEKSI KAS

SEKSI

TABUNGAN ANALISASEKSI

SEKSI PELAPOR

SEKSI PEMBUKUAN

SEKSI DEPOSITO

SEKSI ADMINISTRASI

SEKSI PINJAMAN

SEKSI SUPERVISI

PHBK POSKAS

Gambar 2.2 Struktur Organisasi

B. Job Description

I. Direktur

Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank, mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam AD/ART perusahaan, melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi serta mempertanggung jawabkan pelaksanaan


(11)

11

tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham.

II. Bagian Umum

1. Tugas Pokok

a. Membidangi masalah permodalan, pengadaan kerumahtanggaan, kepegawaian, pelaporan, dan perancanaan.

b. Mengkoordinasikan tugas-tugas bawahannya dan bertanggung jawab di dalam melakukan kegiatan-kegiatan

2. Dalam melaksanakan pekerjaan Kepala Bagian Umun menghimpun kegiatakegiatan sebagai berikut

a. Penyimpanan dan pemeliharaan dokumen-dokumen penting.

b. Mempersiapkan penyelenggaraan rapat-rapat atau pertemuan intern yang diselenggarakan oleh direktur

c. Menyediakan perlengkapan atau peralatan yang dibutuhkan untuk keperluan operasional

d. Menjaga dan memelihara harta benda yang dimiliki atau dikuasai oleh Bank dan mengelola administrasinya

e. Menjaga hubungan dengan masyarakat, lingkungan instant pemerintah, dan lembaga lainnya dengan tujuan meningkatkan pengertian terhadap tugas, wewenang, dan kedudukan Bank.

f. Mengurus segala sesuatu yang berkenaan dengan masalah kepegawaian, di antaranya :

1. Pengurus kenaikan pangkat 2. Pembayaran gaji

3. Kesejahteraan pegawai dan pendayagunaan pegawai melalui pendidikan dan latihan

g. Mengurus dan mengkoordinsi dengan bagian lainnya dala penyelenggaraan rencana kerja dan anggaran pendapatan dan belanja Bank.


(12)

12

h. Melakukan identifikasi masalah yang timbul dari pelaksanaan operasional Bank dalam usaha perbaikanpenyelenggaraan pekerjaan dan prosedur dari masing-masing unit bagian.

i. Menghitung laba/rugi perusahaan

j. Menyelenggarakan administrasi modal disetor dan modal cadangan

k. Menyusun penetapan ketentuan pembagian keuntungan Bank

l. Menghimpun data laporan keuanga dari unit bagian untuk pelaporan pertanggung jawaban keuangan Bank

m. Penyampain laporan pertanggung jawaban keuangan Bank kepada Bank Indonesia dan Bank Daerah

Kepala Bagian Umum dibantu oleh : 1. Seksi Sekretariat

a. Mencatat setiap bentuk surat masuk dan keluar b. Mencatat daftar hadir karyawan

c. Melayani tamu yang bermaksud untuk kepentingan dinas d. Memelihara dokumen-dokumen penting

e. Melaksanakan dan mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah kepegawaian, antara lain :

1) Pengurusan kenaikan pangkat 2) Pembayarab gaji

3) Pemberian tunjangan atau kesejahteraan pegawai lainnya 4) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan

2. Seksi Pelaporan

a. Menghimpun data laporan dari unit-unit lain.

b. Membuat dan menyampaikan laporan pertanggung jawaban keuangan Bank, dalam bentuk :

1) Laporan harian 2) Laporan bulanan 3) Laporan triwulan


(13)

13 4) Laporansemesteran

5) Laporan tahunan

c. Menghimpun data Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan d. Melaksanakan laporan tahunan ketentuan hasil usaha perusahaan 3. Seksi Sarana

a. Mempersiapkan sarana rapat/petermuan intern

b. Menyediakan peraatan/perlengkapan keperluan operasional dan menginventariskan barang-barang yang dimiliki atau yang dikuasai oleh Bank c. Menjaga dan memelihara barang-barang, baik barang bergerak maupun harta

tetap yang dimiliki atau yang dikuasai Bank d. Pelaksanaan pembayaran kewajiban pajak-pajak

III. Bagian Keuangan

1. Tugas pokok

2. Dalam melaksanakan tugasnya, kepala again keuangan bertanggung jawab dalam kegiatan :

a. Mengatur penerimaan dan penluaran, penguusn uang secara teliti dan seksama erdasarkan bukti-bukti yang sah.

b. Melaksakan administrasi kas dalam pembayaran dan penerimaan uang c. Membuat berita acara perincian uang kas/kas opname setiap hari kerja

d. Melaksanakan penyimpanan uang dan surat-surat berharga serta sejenisnya dengan sebaik-baiknya pada tempat yang aman.

e. Menjaga likuiditas dan solvabilitas

f. Mengurus transaksi penetapan dana di Bank lain ( antar Bank aktiva)

Kepala Bagian Keuangan dibantu oleh : 1. Seksi Kas

a. Melaksanakan administrasi transaksi penerimaan dan pengeluaran uang berdasarkan bukti-bukti yang sah


(14)

14

c. Melaksanakan berita acara perincian uang kas setiap hari kerja

d. Menyimpan dan memelihara uang kas secara teliti pada tempat penyimpana uang kas

2. Seksi Pembukuan

a. Melaksanakan administrasi transaksi penerimaan dan pengeluaran uang secara terperinci (jurnal)

b. Pengadministrasian transaksi dana di Bank lain (antar Bank aktiva)

IV. Bagian Dana

1. Tugas Pokok

Menghimpun pengerahan dana, baik yang bersumber dari dana masyarakat maupun dana kerjasama

2. Dalam melaksanakan tugasnya kepala bagian dana bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan bawahannya, antara lain :

a. Menyelenggarakan administrasi lengkap yang berkenaan dengan penerimaan dan pengeluaran transaksi dana

b. Mengatur perluasan produk baru pengerahan dana c. Melaksanakan perhitungan atas jasa-jasa

d. Menghimpun data rekapitulasi dana

e. Mengkoordinir petugas lapangan dalam kegiatan penrikan Tabungan Kotak Masyarakat

Kepala bagian Dana dibantu oleh : 1. Seksi Tabungan

a. Pelayanan terhadap nasabah baru

b. Penyelenggaraan administrasi lengkap yang berkenaan dengan penerimaan atau pengeluaran transaksi tabungan

c. Melaksanakan perhitungan bunga tabungan d. Menyusun atau merekapitulasi dana tabungan


(15)

15 2. Seksi Deposito

a. Pelayanan terhadap deposan baru

b. Penyelenggaraan administrasi lengkap yang berkenaan dengan penerimaan atau pengeluaran transaksi deposito

c. Melaksanakan perhitungan bunga deposito d. Menyusun atau merekapitulasi dana deposito 3. Seksi Pinjaman

a. Menyimpan dan memelihara dokumentasi yang berkitan dengan transaksi pinjaman yang diterima atau kredit kejasama

b. Melaksananakan administrasi lengkap yang berkaitan dengan transaksi pinjaman yang diterima atau dana kerjasama

V. Bagian Kredit

1. Tugas pokok

Menyalurkan dana dalam bentuk kredit dan meningkatkan usaha jasa-jasa perbankan lainnya

2. Kepala bagian kredit bertanggung jawab dalam mengkoordinasi dan menghimpun tugas-tugas yang dilaksanakan oleh bawahannya, antara lain :

a. Mengatur segala kegiatan penyelenggaraan dan pembiayaan kredit sector usaha yang produktif, terutama membantu golongan ekonomi lemah

b. Member penjelasan mengenai syarat-syarat dan prosedur kredit kepala calon debitur

c. Meneliti syarat-syarat dan menganalisa laporan yang disampaikan calon debitr tentang proyek usaha yang akan dibiayai sebagai dasar untuk menerima putusan dari Direktur

d. Melaksanakan administrasi lengkap untuk persiapan realitas kredit yang diberikan, sesuai kebijaksanaan atau putusan Direktur

e. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan terhadap nasabah peminjam baik yang tergolong lancer, kurang lancer, diragukan atau macet

f. Melaksanakan penagihan pengembalian kredit bagi kredit tergolong kurang lancer, diragukan atau macet


(16)

16

g. Usaha-usaha untuk menyelamatkan kredit bagi nasabah peminjam yang dlam keadaan posisi macet

h. Pengadministrasian pendapatan operasional Bank

Kepala bagian Kredit dibantu oleh : 1. Bagian Analisa Kredit

a. Meneliti syarat – syarat yang diajukan oleh debitur.

b. Pemeriksaan dan penilaian ke tempat usaha debitur/proyek atau tempat lain yang ada kaitannya dengan usaha calon debitur, untuk memperoleh keyakinan bahwa usaha/kegiatan debitur sesuai dengan laporannya.

c. Melaksanakan admisnistrasi/buku catatan atas usaha debitur, sehingga teruji kebenarannya, pengumpulan data, baik data intern maupun data ekstern lainnya secara sistematis dan aman jangan sampai bocor kepada pihak lain.

d. Penyampaian dokumen hasil analisa Kepala Bagian Kredit untuk mendapat pertimbangan dan putusan mengenai kredit tersebut.

2. Seleksi Administrasi

a. Pencatatan/registrasi permohonan kredit.

b. Pelayanan administrasi pemberian kredit dengan mengadakan proses perjanjian kredit, baik pengikatan yang dilakukan secara notarial maupun di bawah tangan.

c. Pelayanan penerimaan pembayaran angsuran, pengembalian kredit dan perhitungan kewajiban membayar bungan dan lainnya.

d. Pendapatan nominatif kredit. 3.Bagian Supervisi

a. Penyusunan/evaluasi tingkat kolektibilitas debitur dengan criteria : 1) Lancar

2) Kurang Lancar 3) Diragukan 4) Macet


(17)

17

Masing-masing kriteria ini didasarkan pada peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

b. Pengawasan dan pembinaan terhadap kredit, baik kredit baru maupun kredit yang sedang berjalan, agar kredit tersebut tetap berjalan lancer. c. Mengadakan penagihan yang efektif bagi kredit yang tergolong kriteria

kurang lancar, diragukan atau macet.

d. Usaha-usaha penyelamatan kredit bagi nasabah yang sudah dalam posisi macet.

Bagian Pengembangan Hubungan Bank dengan Kelompok swadaya masyarakat (PHBK).

Tugas Pokok

1. Melakukan identifikasi terhadap nsabah-nasabah yang dibentuk melalui KPM (Kelompok Pengusaha Mikro).

2. Melakukan pembentukan kelompok yang terdiri dari anggota-anggota yang sudah diseleksi oleh pengurus KPM.

3. Membuat berita acara pembentukan kelompok yang dilaporkan kepada Kepala Bagian Kredit.

4. Melakukan pembinaan secara rutin kepada KPM, baik KPM baru maupun KPM yang telah memperoleh realisasi kredit.

5. Mencari/melayani pengajuan kredit dari anggota KPM yang sudah memenuhi persyaratan untuk mengajukan kredit.

6. Melakukan pengecekan terhadap berkas/persyaratan permohonan kredit dari anggota KPM.

7. Melakukan analisa kredit di tempat usaha/domisili anggota KPM yang mengajukan permohonan kredit khususnya bagi calon debitur baru.

8. Melaporkan hasil analisa tersebut kepada Kepala Bagian Kredit sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan kredit.

9. Menghitung insensif untuk pengurus KPM yang dihitung dari bunga yang masuk setiap bulan.

10.Melakukan penagihan/penarikan tabungan maupun setoran kredit kepada KPM sesuai dengan waktu yang telah disepakati.


(18)

18

11.Membuat laporan bulanan mengenai neraca/perkembangan kredit Pengembangan Hubungan Bang dengan Kelompok swadaya masyarakat (PHBK) kepada Bank Indonesia.

12.Melakukan koordinasi dengan unit/bagian-bagian terkait yang berkenaan dengan pelayanan tabungan maupun pelayanan kredit kelompok.

VI. Pos Kas

Dalam usaha mempermudah pelayanan terhadap masyarakat yang jauh dari kantor induk PD. BPR Banjaran, dibuka beberapa pos kas yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan perbankan sama dengan kegiatan pelayanan yang dilaksanakan di kantor induk. Adapun tugas Kepala Pos Kas adalah :

1. Pelayanan terhadap nasabah baru.

2. Pelayanan penerimaan/pembayaran tabungan dan kewajiban membayar bunga. 3. Meneliti syarat-syarat yang diajukan oleh calon debitur.

4. Memeriksa dan menilai ke tempat usaha calon debitur untuk mendapatkan keyakinan bahwa usaha debitur sesuai dengan laporan.

5. Menyampaikan dokumen hasil analisa kepada Kepala Bagian Kredit untuk mendapat pertimbangan dan pemutusan mengenai pinjaman.

6. Mencatat permohonan kredit.

7. Pelayanan administrasi pemberian kredit, mengadakan proses perjanjian kredit baik yang diatur secara notarial atau di bawah tangan.

8. Pelayanan penerimaan pembayaran angsuran/pengembalian kredit dan perhitungan kewajiban pembayaran bunganya.

9. Mencatat penerimaan maupun pengeluaran pada buku harian kas pembantu untuk diteruskan dalam pengadministrasian induk.


(19)

19

VII. Bagian Operasional

Untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat yang berada jauh dari kantor induk maupun Pos kas pelayanan, maka bagi masyarakat yang kurang berkesempatan datang ke kantor pelayanan tersebut dapat memanfaatkan jasa-jasa perbankan dengan system Tabungan Kotak Masyarakat yang dilayani oleh karyawan bagian opersional lapangan dengan tidak banyak meninggalkan tempat usaha nasabah.

Adapun tugas Bagian Operasional Lapangan adalah :

1. Pelayanan di tempat nasabah baru Tabungan Kotak Masyarakat.

2. Menarik dana di tempat Tabungan Kotak Masyarakat secara harian, mingguan, maupun bulanan.

3. Mencatat rekapitulasi penerimaan Tabungan Kotak Masyarakat untuk diteruskan dalam pengadministrasian induk secara lengkap.

4. Menarik setoran pengembalian kredit dan mencatat rekapitulasi untuk diteruskan dalam pengadministrasian induk secara lengkap.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Konsep Dasar Sistem

Sistem adalah sekelompok komponen yang terdiri dari manusia atau bukan yang membentuk suatu kebulatan atau totalitas yang saling ketergantungan yang melakukan kegiatan menurut fungsinya untuk mencapai tujuan, sasaran atau akhir.

Sistem terdiri dari elemen-elemen yang saling berkaitan, elemen tersebut dapat menyusun sebuah sistem yang terdiri dari:

1. Tujuan, merupakan tujuan dari sistem tersebut.

2. Batasan, merupakan batasan yang ada untuk mencapai tujuan dari sistem. 3. Control, merupakan pengawasan dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem. 4. Input, merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima


(20)

20

5. Proses, merupakan bagian yang memproses masukan data mengenai informasi yang sesuai dengan keinginan penerima.

6. Output, merupakan keluaran atau tujuan akhir dari sistem.

7. Umpan Balik, merupakan elemen sistem yang mempunyai tugas untuk melihat kembali apakah sistem telah berjalan sesuai dengan yang diinginkan.

2.2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi merupakan hasil dari pemprosesan data, akan tetapi tidak semua dari hasil pemprosesan data tersebut bisa menjadi informasi. Hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak memberikan manfaat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut.

2.2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi dalam sebuah sistem meliputi pemasukan data (input) kemudian diolah melalui suatu model dalam pemprosesan data, dan hasil informasi akan ditangkap kembali sebagai suatu input dan seterusnya sehingga membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh dari sistem informasi sebagai sistem khusus dalam organisasi untuk mengolah informasi tersebut.

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan-kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan.


(21)

21 Penyimpanan

Proses

Kontrol

Output Input

Berikut ini merupakan komponen-komponen fungsional dari sistem.

Gambar 2.3 komponen-komponen fungsional dari sistem

2.2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Komponen sistem informasi terdiri dari:

a. Hardware, terdiri dari komputer, printer dan jaringan.

b. Software, merupakan kumpulan dari perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan computer dalam melaksanakan tugas tertentu.

c. Data, merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan suatu informasi.

d. Manusia, yang terlibat dalam komponen manusia sebagai operator dan sebagainya. Prosedur seperti dokumen prosedur, buku penuntun operasional dan teknis.

2.2.3.2 Kegiatan Sistem Informasi

Kegiatan yang terdapat dalam sistem informasi adalah sebagai berikut: a. Input, menggambarkan bagaimana suatu kegiatan untuk

menyediakan data untuk diproses.

b. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.


(22)

22

c. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses tersebut.

d. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

e. Control, suatu kegiatan untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

2.2.3.3 Alat-Alat Pemodelan Sistem Informasi a. Diagram Alir Dokumen / Flowmap

Diagram Alir Dokumen menggambarkan suatu aliran data dari satu entitas ke entitas lain.

b. Diagram Konteks / Context Diagram

Diagram Konteks merupakan arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antar sistem dengan bagian-bagian luar (kesatuan luar). Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data atau tujuan data yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut.

c. Diagram Arus Data / Data Fow Diagram

Data Flow Diagram adalah teknis grafis yang menggambarkan aliran informasi dan perubahan yang digunakan sebagai perpindahan data dari masukan ke keluaran.

2.2.4 Perbankan dan Perkreditan

Kegiatan utama perbankan adalah menghimpun dan menyalurkan dana dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukan dana untuk investasi, modal kerja maupun konsumsi. Dari kredit yang diberikan pihak bank memperoleh jasa dari debitur sebagai keuntungan bank. Sementara pihak yang menerima kredit diharapkan memperoleh nilai tambah serta dapat mengembangkan usaha agar lebih maju. Pemberian Kredit harus dilakukan secara


(23)

23

hati-hati agar kredit yang disalurkan dapat kembali sesuai perjanjian. Namun, kehati-hatian tersebut sering diartikan sebagai bentuk keengganan perbankan dalam menyalurkan kredit kepada UMKM. Potensi usaha dan jumlah UMKM yang membutuhkan kredit dari perbankan cukup besar, namun hanya sebagian yang dapat memperoleh fasilitas kredit karena pihak perbankan belum mengenal betul UMKM, sementara dipihak lain UMKM yang ada masih banyak yang belum yang memenuhi persyaratan teknis perbankan. Oleh karena itu peranan Konsultan KKMB yang membina UMKM hingga layak berhubungan dengan bank sangat penting

dalam rangka meningkatkan penyaluran kredit UMKM perbankan secara keseluruhan. Untuk memperkuat kemampuan Konsultan dalam menghubungkan UMKM dengan bank maka para Konsultan perlu mengenal kegiatan bank khususnya tentang perkreditan mulai dari prosedur, penilaian hingga monitoring dan pembinaan kredit, serta aspek lainnya yang berhubungan dengan perkreditan perbankan.

2.2.4.1 Bank

Dalam Undang-undang Nomor 7/1992 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dalam pasal 5 undang-undang yang dimaksud, menurut jenisnya bank terdiri dari:

1. Bank Umum, adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2. Bank Perkreditan Rakyat, adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang disamakan dengan itu.


(24)

24 2.2.4.2 Kredit

Sesungguhnya makna dari kredit dapat disamakan dengan utang. Kata kredit yang berarti kepercayaan artinya adanya saling percaya antara kreditur selaku pemberi kredit dan debitur sebagai penerima kredit. Perjanjian kredit dalam perbankan dilandasi atau berlaku dengan dasar hukum baik undang-undang, peraturan-peraturan yang berhubungan dengan perbankan, kebiasaan praktek dalam perbankan juga yurisprudensi.

Pemberian kredit yang tertuang dalam suatu perjanjian tidak dapat dilepaskan dengan unsur atau prinsip kepercayaan, yang hal ini sering mengundang malapetaka bagi kreditur yaitu dengan munculnya kredit macet. Untuk itu diperlukan berbagai unsur seperti halnya safety, soundness, without substantial risk, juga dalam bidang perundang-undangannya/peraturan perlu mendapatkan perhatian, karena dalam kenyataan perangkat hukumnya dianggap kurang memuaskan untuk menyelesaikan permasalahan kredit macet.

2.2.4.2.1 Tujuan Kredit

Pemberian kredit dimaksud untuk memperoleh keuntungan, maka bank hanya boleh meneruskan simpanan masyarakat kepada nasabahnya dalam bentuk kredit, jika ia betul-betul merasa yakin bahwa nasabah yang akan menerima kredit itu mampu dan mau mengembalikan kredit yang telah diterimanya. Dari faktor kemampuan dan kemauan tersebut, tersimpul unsure sebagai berikut (Suyatno, Thomas, dkk, 2003: 15):

1. Unsur Keamanan (safety)

Prestasi yang diberikan dalam bentuk uang, barang, atau jasa itu betul- betul terjamin pengembaliannya, sehingga keuntungan yang diharapkan itu dapat menjadi kenyataan.


(25)

25 2. Unsur Keuntungan (profitability)

Keuntungan atau profitability merupakan tujuan dari pemberian kredit yang terjelma dalam bentuk bunga yang diterima. Berdasarkan kebijakan di bidang ekonomi dan pembangunan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku di negara kita, maka secara umum dapat dikemukakan bahwa kebijakan kredit perbankan adalah sebagai berikut(Suyatno, Thomas, dkk,

2003: 16):

a. Pemberian kredit harus sesuai dan seirama dengan kebijakan moneter dan ekonomi.

b. Pemberian kredit harus selektif dan diarahkan kepada sektor-sektor yang diprioritaskan.

c. Bank dilarang memeberikan kredit kepada usaha-usaha yang diragukan ability-nya oleh bank.

d. Setiap kredit harus diikat dengan suatu perjanjian kredit (akad kredit). Di sini tersirat pertimbangan yuridis dari revenue (penghasilan pemerintah dengan adanya bea materai kredit).

e. Overdraft (penarikan uang dari bank melebihi saldo giro atau melebihi plafon kredit yang disetujui) dilarang.

f. Pemberian kredit untuk pembayaran kembali kepada pemerintah dilarang (kredit untuk membayar pajak dan bea cukai).

g. Kredit tanpa jaminan dilarang (pertimbangan keamanan dan safety).

2.2.4.2.2 Fungsi Kredit

Dalam kehidupan perekonomian yang modern, bank memegang peranan yang sangat penting. Oleh karena itu, organisasi-organisasi bank selalu diikutsertakan dalam menentukan kebijakan di bidang moneter, pengawasan devisa, pencatatan efek-efek, dan lain-lain. Hal ini antara lain disebabkan usaha pokok bank adalah memeberikan kredit, dan kredit yang diberikan oleh bank mempunyai pengaruh yang sangat luas dalam segala bidang kehidupan, khususnya di bidang ekonomi (Suyatno, Thomas, dkk, 2003: 16)


(26)

26

Fungsi kredit perbankan dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan antara lain sebagai berikut:

1. Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna uang

a. Para pemilik uang/ modal dapat secara langsung meminjamkan uangnya kepada para pengusaha yang memerlukan, untuk meningkatkan produksi atau untuk meningkatkan usahanya.

b. Para pemilik uang/ modal dapat menyimpan uangnya pada lembaga- lembaga keuangan. Uang tersebut diberikan sebagai pinjaman kepada perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan usahanya

2. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

Kredit uang yang disalurkan melalui rekening giro dapat menciptakan pembayaran baru seperti cek, giro, bilyet, dan wesel, sehingga apabila pembayaran-pembayaran dilakukan dengan cek, giro, bilyet, dan wesel maka akan dapat meningkatkan peredaran uang giral. Di samping itu, kredit perbankan yang ditarik secara tunai dapat pula meningkatkan peredaran uang kartal, sehingga arus lalu lintas uang akan berkembang pula.

3. Kredit dapat pula meningkatkan daya guna dan peredaran barang

Dengan mendapat kredit, para penguasaha dapat memproses bahan baku menjadi barang jadi, sehingga daya guna barang tersebut menjadi meningkat. Di samping itu, kredit dapat pula meningkatkan peredaran barang, baik melalui penjualan secara kredit maupun dengan membeli barang-barang dari satu tempat dan menjualnya ke tempat lain.

4. Kredit sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi

Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat, kebijakan diarahkan kepada usaha-usaha antar lain:

a. Pengendalian inflasi. b. Peningkatan ekspor.


(27)

27

Arus kredit diarahkan pada sektor-sektor yang produktif dengan pembatasan kualitatif dan kuantitatif. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi dan memenuhi kebutuhan dalam negeri agar bias diekspor. Kebijakan tersebut telah berhasil dengan baik.

5. Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha

Setiap orang yang berusaha selalu ingin meningkatkan usaha tersebut, namun ada kalanya dibatasi oleh kemampuan di bidang permodalan. Bantuan kredit yang diberikan oleh bank akan dapat mengatasi kekurang mampuan para pengusaha di bidang permodalan tersebut, sehingga para pengusaha akan dapat meningkatkan usahanya.

6. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan

Dengan bantuan kredit dari bank, para pengusaha dapat memperluas usahanya dan mendirikan proyek-proyek baru. Peningkatan usaha dan pendirian proyek baru akan membutuhkan tenaga kerja untuk melaksanakan proyek-proyek tersebut. Dengan demikian mereka akan memperoleh pendapatan.

7. Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional

Bank-bank besar di luar negeri yang memepunyai jaringan usaha, dapat memeberikan bantuan dalam bentuk kredit, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan-perusahaan di dalam negeri. Begitu juga negara-negara yang telah maju yang memepunyai cadangan devisa dan tabungan yang tinggi, dapat memeberikan bantuan-bantuan dalam bentuk kredit kepada negara-negara yang sedang berkembang untuk memebangun. Bantuan dalam bentuk kredit ini tidak saja dapat mempererat hubungan ekonomi antar negara yang bersangkutan tetapi juga juga dapat meningkatkan hubungan internasional. (Suyatno, Thomas, dkk, 2003: 17)


(28)

28 2.2.4.2.3 Prosedur Kredit

Bagi bank umum, penyaluran kredit adalah merupakan salah satu kegiatan yang utama. Di samping itu penyaluran kredit juga sekaligus merupakan kegiatan yang paling besar risikonya. Untuk mengurangi besarnya risiko tersebut itulah maka sebelum pemberian kredit diputuskan, bank perlu terlebih dahulu melakukan analisis terhadap setiap permohonan kredit, sehingga didapatkan gambaran tentang kemampuan dan kesanggupan calon debitur dalam pengembalikan kredit sesuai yang diperjanjikan. Untuk keperluan itu maka ditetapkanlah beberapa keterangan yang diperlukan oleh bank dan harus dipersiapkan oleh calon debitur, berikut prosedur pengajuan kreditnya, latar belakang pertimbangan-pertimbangan seperti itulah, yang dalam penerapannya secara teknis operasional sehari-hari, sering menimbulkan kesan, atau bahkan sering dirasakan sebagai hal yang berbelit-belit, rumit dan sulit untuk dapat dipenuhi oleh Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM).

Pada dasarnya masing-masing bank mempunyai tata cara, persyaratan dan prosedur permohonan kreditnya sendiri-sendiri, namun tetap secara konsisten mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku bagi kalangan perbankan terutama yang berkait dengan penerapan prinsip kehati-hatian.

Secara garis besar prosedur untuk memperoleh kredit pada bank umum adalah sebagai berikut :

1) Mengisi formulir aplikasi (permohonan kredit, data dan informasi perusahaan).

2) Melengkapi persyaratan formulir permohonan kredit dengan dokumendokumen (data historis perusahaan, data proyeksi dan data jaminan)


(29)

29 3) Analisis Kelayakan Kredit

Analisis kelayakan kredit, yang sekurang-kurangnya akan mencakup 5 (lima) hal utama, yaitu :

a. Watak calon debitur ( Character),

Obyek analisis adalah sifat-sifat positif calon debitur (perusahaan/proyek) yang tercermin dari kemauan (willingness) dan bertanggung jawab atas kewajibannya. Sifat-sifat tersebut adalah integrasi antara keterbukaan, kejujuran, kemauan keras,tanggung jawab, bermoral baik, tekun, tidak berjudi, hemat/efisien, sabar, konsultatif, kooperatif dan sebagainya.

b. Kemampuan calon debitur ( Capacity),

Obyek analisis adalah kemampuan manajemen mengkoordinasikan faktor faktor sumber daya, memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat, dan menghasilkan pendapatan. Dalam cakupan kemampuan

calon debitur adalah kemampuan untuk mengkalkulasikan atau menghitung penghasilan sebagai gambaran untuk menilai kemampuannya melunasi hutangnya. c. Modal calon debitur (Capital),

Menganalisis modal yang dimiliki calon debitur, sehingga dapat memperoleh gambaran struktur modalnya dan dengan demikian dapat dinilai pula besar kecilnya tanggung jawab calon debitur (risikonya). Modal terdiri modal saham, pinjaman bank, dan pinjaman dari pihak ketiga lainnya. Hal ini dapat dilihat dari neraca, dan bukti-bukti akuntasi perusahaan.

d. Agunan/jaminan (Collateral),

Analisis terhadap jaminan kredit adalah untuk meyakinkan bank atas kesanggupan debitur dalam melunasi kewajibannya. Jaminan dapat berupa jaminan pokok yaitu suatu jaminan yang dibiayai dengan kredit dan jaminan tambahan yang merupakan jaminan selain jaminan pokok.


(30)

30

e. Kondisi perekonomian/keuangan (Condition).

Analisis ini merupakan analisis terhadap suatu keadaan/kondisi perkembangan ekonomi, moneter, keuangan, perbankan baik tingkat nasional maupun internasional, yang dapat diantisipasi dampaknya terhadap kegiatan usaha debitur.

4) Analisis keuangan

Rasio-rasio keuangan yang sering digunakan untuk analisis keuangan calon debitur adalah :

1. Liquidity ratio: rasio likuiditas, digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan atau kemampuan perusahaan untuk membayar hutang perusahaan yang jatuh tempo. Rasio ini dapat dihitung berdasarkan (a) current ratio (jumlah harta lancar/ jumlah hutang lancar), (b) quick ratio (jumlah harta lancar – persediaan/hutang lancar).

2. Leverage ratio: rasio untuk mengukur seberapa jauh perbandingan aktiva yang dibiayai dari hutang atau bagaimana perbandingan risiko yang ditanggung oleh kreditur dan para pemegang saham pada perusahaan yang diberi kredit. Apabila jumlah kredit yang diberikan oleh kreditur lebih besar dari modal sendiri perusahaan, maka risiko kreditur menjadi lebih besar. Rasio ini dapat dihitung berdasarkan

a. debt/networth (jumlah kredit/jumlah modal sendiri) b. debt/asset (jumlah saldo kredit/ harta perusahaan),

c. interest coverage (laba sebelum pajak dan bunga/ bunga yang dibayar.

3. Activity ratio: rasio untuk mengukur seberapa jauh efektivitas perusahaan dalam mengelola sumber-sumber keuangan atau berbagai macam harta operasional perusahaan.


(31)

31 Rasio ini dapat dihitung berdasarkan :

1) Average collection (jumlah saldo piutangdagang/hasil penjualan bersih 365 hari)

2) inventory turn over (saldo persediaan rata-rata / harga pokok penjualan x 365 hari)

3) fix asset turn over (hasil penjualan bersih/harta tetap bersih)

4) cash to cash cycle (saldo kas rata-rata/hasil penjualan per hari +average collection period),

4. Rasio Kemampuan Memperoleh Laba (Profitability ratios): rasio untuk menunjukkan hasil akhir yang dicapai manajemen dari setiap kebijakan dan keputusannya serta sekaligus untuk mengukur efisiensi perusahan secara keseluruhan, dengan membandingkan jumlah keuntungan dengan jumlah hasil penjualan atau investasi.

Rasio ini dapat dihitung berdasarkan

1) profit margin, (laba sesudah pajak per penjualan bersih x 100%), 2) return on investment (jumlah laba sesudah pajak per jumlah harta

rata-rata x 100%)

3) return on equity ( jumlah laba sesudah pajak per jumlah modal sendiri rata-rata x 100%)


(32)

32 2.2.4.2.4 Permohonan Kredit

Syarat-syarat atau petunjuk tindakan-tindakan yang harus dilakukan sejak diajukannya permohonan kredit sampai nasabah dengan lunasnya suatu kredit yang diberikan oleh bank, adapun penyajian konteksnyua dalam bentuk urutan langkah-langkah yang lazim dalam prosedur perkreditan yang harus ditangani oleh bank, yaitu tahap-tahap permohonan kredit, penyidikan dan analisis, keputusan persetujuan atau penolakan permohonan, pencairan kredit, administrasi, pengawasan dan pembinaan serta pelunasan kredit. Adakalanya beberapa jenis kredit memiliki kekhususan dalam ketentuan dan prosedurnya.

2.2.4.2.5 Persetujuan Permohonan Kredit

Persetujuan permohonan kredit adalah keputusan bank untuk mengabulkan sebagian atau seluruh permohonan kredit dari calon debitur. Untuk melindungi kepentingan bank dalam pelaksanaan persetujuan tersebut, maka biasanya ditegaskan terlebih dahulu syarat-syarat fasilitas kredit dan prosedur yang harus ditempuh oleh nasabah.


(33)

33 BAB III

ANALISIS DATA

3.1. TABUNGAN

3.1.1. Pembukuan Tabungan

Sebelum melakukan perancangan system yang akan dikerjakan, diperlukan melakukan analisis terhadap system yang sedang berjalan. Tujuan dari analisis dan evaluasi system adalah untuk menganalisis system pengelolaan data serta pengembangan system agar dalam membuat system baru dapat menghasilkan suatu system informasi yang lebih baik. Analisis prosedur yang sedang berjalan akan diuraikan secara sistematis aktifitas–aktifitas apa yang terjadi dalam sistem informasi yang sedang berjalan di bawah ini :


(34)

34 3.1.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

Sistem Informasi tabungan yang akan dibuat, agar mampu mengolah data-data yang ada, sehingga menghasilkan suatu informasi yang lebih baik.

Dibawah ini adalah flowmap simpan pinjam yang diusulkan:


(35)

35

1. Tabungan diperuntukan bagi nasabah, perorangan maupun badan hukum atas nama yayasan. Jenis Tabungan PD. BPR dalam hal ini adalah Tabungan Umum (TAMASA); Tabungan Khusus (KOTAK MAS; TAWAP; TAS; KERSA) dan Tabungan Titipan.

2. Untuk setiap pembukuan rekening tabungan maka nama dan lamat penabung harus sesuai dengan kartu identitas diri yang sah dan masih berlaku.

3. Untuk setiap pembukuan rekening tabungan, maka customer servis wajib untuk memeriksa/memastikan apakah nasabah tersebut sudah memiliki rekening di Bank. 4. Customer wajib memeriksa kelengkapan dan kebenaran dokumen untuk

pembukuan rekening yang telah diberikan nasabah seperti : a. Aplikasi pembukuan tabungan (Aplikasi)

b. Kartu contoh tanda tangan (KCTT) c. Surat kuasa khusus (SKK) jika diperlukan

5. Dalam hal penabungan memeberikan kuasa kepda pihak lain maka customer sevice wajib meneliti kelengkapan dokumen yang diperlukan atas pemberian kuas tersebut, seperti kartu identitas diri penerima kuasa dan surat kuasa khusus.

6. Dalam hal penabung menginginkan dapat melakukan transaksi penarikan di kantor lain harus mendapatkan persetujuan pejabat yang berwenag, dan customer service wajib mendistribusikan fotokopi KCTT yang sudah distempel sesuai dengan aslinya dan ditandatangani oleh customer service supervisor atau pejabat yang berwenang.

7. Untuk setiap jenis tabungan, bank akan mengeluarkan ketentuan-ketentuan mengenai :

a. Jumlah nominal setoran awal b.Jumlah minimal setoran selanjutnya c. Jumlah maksimal dalam sekali penarikan

d.Jumlah maksimal frekuensi penarikan dalam satu hari e. Jumlah minimal saldo yang tersisa setelah penarikan f. Suku penariakn tabungan


(36)

36

8. Atas bunga tabungan akan dikenakan pajak sesuai dengan kentuan perpajakan yang berlaku

9. Bank akan memberikan buku tabungan dan menyediakan slip setoran, serta slip penarikan/

10.Rekening tabungan yang dalam jangka waktu satu tahin tidak terdapat mutasi dan posisi saldo erada pada batas minimum, akan dimasukan dalam daftar penabung pasif yang selanjutnya tidak dilakukan perhitungan bunga bahkan akan dikenakan pinalty.

11.Dalam hal penabung meninggal dunia, maka pembayaran oleg bank akan diberikan kepada ahli waris penabung yang sah.

12.Customer service operator wajib membutuhkan stempel TD (telah diinpit) pada setiap pembukuan rekening tabungan yang telat diinput.

13.Petugas yang ditunjuk di Administration Support Department (ASD) wajib memastikan bahwa seluruh kelengkapan dokumen pembukuan rekening tabungan sudahdisetujui dan diinput (terdapat stempel TD), dan kemudian diperiksa ulang sebelum melakukan pemeliharaan (scanning) contoh tanda tangan atas rekeningtersebut.

14.Pemeliharaan atas contoh tanda tangan utuk pembukuan rekening yang sekaligus menjadi data nasabah dilakukan pada Pemeliharaan Tanda Tangan Nasabah. Untuk pembukuan rekening selanjutnya dengan wewenang tanda tangan pada data nasabah, maka tidak perlu dilakukan pemeliharaan contoh tanda tangan. Untuk pembukuan rekening selanjutya dengan wewenang tanda tangan yang berbeda dengan wewenang randa tangan pada data nasabah, wajib dilakukan pemeliharaan contoh tanda tangan oleh petugas yang ditunjuk di Administration Support Department dan kemudian wajib mendapatkan persetujuan dari Administration Support Department atau pejabat yang berwenang.

15.Dokumen-dokumen yang berhubungan dengan tabungan wajib disimpan dan dipelihara oleh petugas penyimpan di Administration Support Department, berdasarkan nomor nasabah dalam kotak/box khusus yang dimasukkan ke dalam khazanah utama.


(37)

37

16.Disamping berpegang pada ketentuan-ketentuan di atas, juga berpegang pada ketentuan uang tunai dan teller, ketentuan dokumentasi dan pemeriksaan tanda tangan dan peraturan lainnya yang berhubungan dengan tabungan.

3.1.3.Pembukaan Tabungan ( CS – Operator) 1. Jelaskan kepada calonpenabung :

a. Ketentuan-ketentuan yang berlaku atas tabungan b. Dokumen-dokumen yang diperlukan

i. Aplikasi pembukuantabungan (Aplikasi) ii. Kartu Contoh Tanda Tangan (KCTT)

iii. Kartu Identitas diri yang sah dan masih berlaku iv. Surat Kuasa Khusus (SKK), jika diperlukan

2. Minta pada penabung untukk mengisi serta menandatangani secara lengkap dan benar

a. Aplikasi pembukuantabungan (Aplikasi) b. Kartu Contoh Tanda Tangan (KCTT) c. Surat Kuasa Khusus (SKK), jika diperlukan

3. Periksa pengisian dokumen dan cocokkan tanda tangan penabung pada semua dokumen dengan tandatangan pada kartu identitas diri penabung yang masih berlaku.

a. Jika sudah benar, beritanda atas kebenarannya dan buat 1 lembar fotocopy kartu identitas diri penabung. Bubuhkan stempel sesuai dengan aslinya, tanggal dan paraf fotocopy identitas diri tersebut.

b. Jika belum benar, maka kembalikan aplikasi ke nasabah untuk mendapatkan perbaikan.

4. Input data nasabah :

a. Masuk ke menu pemeliharaan pembukuan rekening lainnya b. Masukkan password


(38)

38 c. Imput data :

i. Nama lengkap nasabah ii. NPWP

iii. Kartu identitas diri (KTP, SIM, Paspor) iv. Nomor Identitas Diri

v. Jatuh tempo identitas diri

vi. Alamat utama dan alamat alternative (jika ada) vii. Kota dan kode pos

viii. Kode lokasi dan nama lokasi ix. Nomor telepon, telex fax

x. Golongan pemilik (menurut sandi BI) xi. Jenis kelamin

xii. Tanggal lahir xiii.Agama

xiv.Kewarganegaraan xv. Pekerjaan

d.Cocokkan data yang telah diinput dengan data pada aplikasi : i. Jika data tersebut sudah benar, simpan data tersebut ii. Data tersebut belum benar, ulangi pengisian datanya e. Input data rekening

i. Jenis / kode produk ii. Kode mata uang iii.Nama pada rekening iv. Sektor ekonomi

v. Cara pengkreditan buga

f. Cocokkan data yang telah diinput dengan data pada aplikasi : i. Jika data tersebut sudah benar, simpan data tersebut ii. Jika data tersebut belum benar, ulangi pengisian datanya


(39)

39

6. Berikan semua dokumen tersebut kepada customer service supervisor atau pejabat yang berwenang untuk mendapat persetujuan dengan tanda terima yang memadai. 7. Pada terminal, periksa apakah pembukaan rekening nasabah sudah disetujui :

a.Jika sudah disetujui, maka informasikan kepada nasabah yang bersangkutkan. Berikan Buku Tabungan dan sip setoran kepada nasabah, dan minta kepada nasabah untuk melakukan setoran pertama di teller.

b.Jika belum disetujui, maka tanyakan hal tersebut kepada Customer Service Supervisior atau pejabat yang berwenang :

i. Jika belum disetujui minta untuk segera disetujui

ii. Jika pembukaan rekening tabungan ditolak, tanyakan alasan penolakan dan informasikan kepada nasabah yang bersangkutan.

3.1.4. Pembukuan Tabungan (CS Supervisor)

1. Terima semua dokumen atas pembukaan rekening tabungan dari Customer Service Operator.

2. Periksa :

a. Kelengkapan dokumen dan apakah sudah memenuhi persyaratan b.Apakah sudah terdapat stempel TD,tanggal dan paraf operator

3. Apabila sudah memenuhi persyaratan,cocokan data pada aplikasi dengan data yang sudah diinput :

a. Masukan ke menu persetujuan pembukaan rekening b.Masukan Password

c. Masukan nomor rekening

d.Cocokan data yang ditampilkan dengan data pada aplikasi pembukaan rekening tersebut

e. Jika data sudah benar,maka berikan persetujuan

f. Bubuhkan paraf dan tanggal pada kolom yang tersedia pada aplikasi

4. Serahkan semua dokumen pembukaan rekening tersebut ke Administrator Support Department dengan tanda terima yang memadai,dan informasikan kepada Customer Service Operator bahwa pembukaan rekening sudah disetujui.


(40)

40 3.1.5. Pembukaan Tabungan ( ASD Operator)

1. Terima dari Customer Service Supervisor atau pejabat yang berwenang semua dokumen pembukaan rekening tabungan dengan tanda terima yang memadai

2. Periksa :

a. Stempel TD,tanggal dan paraf Customer Service Operator

b.Tanggal dan paraf persetujuan atas pembukaan rekening tabungan tersebut

3. Bila sudah ada maka lakukan pemeliharaan tanda tangan yang berlaku atas rekening tersebut sesuai dengan prosedur pemeliharaan tanda tangan (Dokumentasi dan pemeriksaan Tanda Tangan)

4. Bubuhkan Stempel TD,tanggal dan paraf pada setiap formulir tanda tangan yang telah diinput

5. Serahkan semua dokumen pembukaan rekening tersebut ke Administration Support Supervisor atau pejabat yang berwenang untuk mendapat persetujuan atas pemeliharaan tanda tangan, dengan tanda terima yang memadai.

3.1.6. Pembukaan Tabungan ( ASD Supervisor)

1. Terima semua dokumen pembukaan rekening tabungan dan Administration Support Operator dengan tanda terima yang memadai

2. Cocokan :

a. Contoh tanda tangan pada KCTT dengan foto copy kartu identitas diri pemegang rekening

b.Contoh tanda tangan pada surat kuasa dengan foto copy identitas diri penerima kuasa

3. Apabila sudah benar, maka berikan persetujuan atas kebenarannya

4. Periksa :

a. Apakah sudah terdapat stempel TD,tanggal dan paraf petugas scanning pada formulir tanda tangan tersebut


(41)

41

5. Jika sudah benar maka berikan persetujuan atas pemeliharaan contoh tanda tangan tersebut

6. Simpan semua dokumen atas pembukaan rekening tabungan tersebut berdasarkan nomor nasabah

3.2.1.Penarikan Tabungan

1. Penarikan tabungan dapat dilakukan dengan menggunakan slip penarikan 2. Penarikan tabungan untuk pemindah bukuan yang diatur dalam bab ini, hanya

berlaku untuk pemindah bukuan antar rekening dalam satu kantor

3. Penarikan tabungan yang dilakukan bukan oleh penabung harus dilengkapi dengan surat kuasa bermaterai sesuai ketentuan atas materai yang berlaku. Dan pembawa slip penarikan harus penerima kuasa yang tertera di halaman belakang lembar pertama slip penarikan

4. Untuk surat kuasa yang hanya berlaku satu kali saja, maka verifikasi tanda tangan penerima kuas dilakukan secara manual dicocokan dengan identitas diri yang sah dan masih berlaku

5. Dalam hal penarikan tabungan tanpa membawa Buku Tabungan, maka Teller wajib meminta penarik dana untuk menunjukan kartu Identitas dirinya yang masih berlaku 6. Untuk setiap penarikan tabungan, Teller wajib melakukan :

a)Mencocokan jumlah yang ditulis dalam angka dan huruf

b)Tanda tangan penabung di sebelah angka-angka / kata-kata yang diubah

c)Mencocokan tanda tangan penerima kuasa dengan identitas dirinya yang masih berlaku

3.2.2. Penarikan Tabungan ( CD – Teller) 1. Terima slip penarikan dari nasabah

2. Periksa kebenaran dan kelengkapan atas pengisian slip penarikan

3. Apabila yang datang penerima kuasa maka cocokan kelengkapan dan kebenaran data serta tanda tangan penerima kuasa dengan kartu identitas dirinya yang masih berlaku


(42)

42 4. Input trnsaksi :

a. Masukan ke Menu Transaksi umum b.Masukan password

c. Input data :

Transaksi Penarikan untuk pemindahbukuan I. Kode Transaksi (debet)

II. Nomer rekening Debet III. Nomor rekening kredit IV. Nomor Slip

V. Nilai debet

Transaksi penarikan untuk diambil tunai I. Kode Transaksi

II. Nomor Rekening III. Nomor Slip IV. Sandi Mata Uang

V. Nilai Transaksi

d) Cocokan data yang telah diinput, dengan data pada slip penarikan I. Jika datanya sudah benar, simpan data tersebut

II. Jika datanya belum benar, ulangi pengisian datanya

e) Cocokan tanda tangan pada slip penarikan dengan tanda tangan pada terminal I. Jika tanda tangan cocok, lanjutkan proses

II. Jika tanda tangan meragukan, minta perseujuan pejabat yang berwenang f) Serahkan ke pejabat yang berwenang untuk mendapatkan persetujuan untuk setiap

penarikan yang melebihi limit teller, penarikan maksimal, saldo minimal yang ditetapkan

5. Cetak validasi pada slip penarikan dan cetak transaksi pada Buku Tabungan (bila penarik Dana membawa buku Tabungan)

6. Periksa kebenaran nama teller, dan cocokan validasi dengan data pada slip penarikan : a. Nomor slip


(43)

43 c. Nomor Rekening

d. Nama Penabung e. Jenis Transaksi

f. Nilai (jumlah Nominal)

7. Untuk penarikan tabungan yang diambil uang tunai : a. Hitung uang yang akan dibayarkan

b. Beri tanda lingkaran dan garis pemisah nominal pada jumlah yang ditulis dengan angka dan garis bawah pada jumlah yang ditulis dengan huruf pada slip penarikan untuk memastikan kebenaran dalam pembayaran

c. Serahkan uang tunai kepada penarik dana dan minta kepadanya untuk bertanda tangan di halaman belakang lembar pertama slip penarikan sebagai tanda terima uang tunai

8. Distribusikan

a. Lembar pertama slip penarikan kepada petugas Re-Key-in (Administration Support Department)

b. Lembar kedua slip penarikan sebagai bukti teller

c. Buku tabungan kepada penarik dana (bila penarik dana membawa buku tabaungan)

3.2.3. Penarik Tabungan (ASD-Petugas Re-Key-In) 1. Terima slip penarikan dari teller

2. Periksa Validasi Teller. Apabila sudah ada,input slip penarikan tersebut : a. Masuk ke Menu Verifikasi Transaksi

b.Masukan Password c. Input data:

Transaksi penarikan untuk pemindah bukuan i. Nomor slip/warkat

ii. Kode transaksi

iii. Nomor rekening Debet iv. Nomor Rekening kredit


(44)

44 v. Nilai debet

Transaksi penarikan untuk diambil tunai i. Nomor slip/warkat

ii. Kode transaksi iii. Nomor rekening iv. Nilai transaksi

d. Cocokan data yang sudah diinput dengan data pada slip penarikan, jika sudah benar, simpan data tersebut

i. Jika dapat diterima oleh sistem, maka lanjutkan proses berikutnya

ii. Jika ditolak oleh sistem, maka serahkan ke Administration Support Supervisor atau pejabat yang berwenang untuk mendapat koreksi atas transaksi tersebut

3. Bubuhkan stempel TR pada slip penarikan, dan tempatkan sesuai dengan kelompok transaksinya

4. Pada akhir hari serahkan semua slip yang sudah di re-key-in kepada Internet Control Department


(45)

45

Flow Map Penarikan Tabungan

Nasabah Cd-Teller ASD- Pet.Re-Key-In

Pengisian Buku Tabungan (BT) Perbaikan Buku Tabungan (BT) Uang Tunai (U) Periksa kebenaran & kelengkapan slip OK ?

Input data & cetak val.Slip trans. Pd BT

Slip Penarikan (SP) Proses Re-Key-In Pada terminal OK ?

Simpan data & serahkan SP 1 ke int. kntrl Dept

Serahkan SP1 Ke Supervisor Uang Tunai (U) OK ? Hitung Uang yg

akan Dibayarkan 2 1 Slip Penarikan (SP) 2 1 Slip Penarikan (SP) (SP2) (SP1) S.Penarikan Buku Tabungan (BT) tidak tidak Ya Ya Jika Penarikan Tunai


(46)

46

Flow Map Pembukaan Rekening Tabungan

CS-SUPERVISOR ASD-PET.SCANNING ASD-SUPERVISOR

(SKK) (KCTT) (FID) (A) Aplokasi (SKK) (KCTT) (FID) (A) Aplokasi (SKK) (KCTT) (FID) (A) Aplokasi (SKK) (KCTT) (FID) (A) Aplokasi P S L

Serahkan semua dokumen Ke ASD Serahkan semua dokumen Ke ASD Serahkan semua dokumen Ke ASD Serahkan semua dokumen Ke ASD Serahkan semua dokumen Ke ASD Serahkan semua dokumen Ke ASD OK?

Disimpan sampai ada perunbahan data /penutupan

rekening FILE

Ya


(47)

47 3.2. DEPOSITO BERJANGKA

3.2.1. Permohonan / Penerbit

1. Deposito adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank.

2. Deposito berjangka adaah simpanan berjangka atas nama yang kontraprestsinya di bayar kemudian.

3. Segala resiko yang mungkin timbul akibat peraturan Bank atau Peraturan Pemerintah atas dana yang didepositokan di Bank, akan menjadi tanggung jawab deposan. Perjanjian ini harus terdapat pada halaman belakang dari Aplikasi maupun Nota Deposito Berjangka.

4. Deposito berjangka, merupakan bilyet yang tidak dapat diperjualbeikan. Bukti deposito berjangka hanya berfungsi sebagai nota yang merupakan lembar pertama dari Nota Deposito Berjangka.

5. Deposito Berjangka dapat diterima dalam rupiah dari perorangan perusahaan maupun dari Bank lain.

6. Permohonan pembukaan / penerbitan seposito berjangka dari nasabah dilakukan dengan menggunakan formulir aplikasi deposito berjangka yang terdiri dari 3 rangkap. 7. Setiap perminaan untuk pembukaan deposito harus dilaksanakan berdasarkan suatu

kontrak / perjanjian, yaitu mengisi dan menandatangani Aplikasi Deposito Berjangka yang menjelaskan mencantumkan hal-ha sebagai berikut :

a. Nama dan alamat deposan b. Nomina deposito

c. Jangka waktu d. Suku bunga

e. Tanggal pembukuan

f. Instruksi terhadap nominal pada saat jatuh tempo g. Instruksi terhadap bunga dan instruksi lainnya.


(48)

48

h. Syarat-syarat penerimaan Deposito pada halaman bekerja wajib dipenuhi oleh deposan.

8. Suku bunga deposito berjangka ditetapkan berdasarkan kebijakan bank, dan atas bunga deposito berjangka dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. 9. Program menyediakan fasilitas untuk dapat melakukan prubahan pada :

a. Data Finansial, meliputi perubahan (seluruhnya hanya dapat dilakukan jika bilyet deposito belum dicetak

i. Suku bunga efektif

ii. Perubahan tanggal atau periode pembayaran bunga iii. Tanggal mulai perhitungan bunga

iv. Tanggal jatuh tempo

b. Data Non Financial, meliputi perubahan : i. Nama pada rekening

ii. Cara kirim statement iii. Cara kirim advis

iv. Apakah rekening yang brsangkutan bebas pajak v. Sandi sekor ekonomi

vi. Nama account officer vii. Cara pembayaran nominal viii. Cara pembayaran bunga

10.Nota Deposito Berjangka terbuat dari safety paper dan disediakan oleh Bank.

11.Persediaan sehari-hari blanko nota deposito berjangka harus senantiasa disimpan / ditempatkan didalam box terkunci dibawah tanggung jawab petugas yang ditunjuk secara tertulis

12.Nota yang tidak dapat dipergunakan karena rusak, salah ketik atau karena sebab lainnya wajib diserahkan kepada petugas Kontrol (dalam keadaan lengkap) setelah dibubuhi stempel, tanggal pembaalan, dan paraf Kepala Bagian serta kolom Tanda Tangan yang berwenang di robek.


(49)

49

13.Jatuh tempo pokok maupun buga deposito berjangka tidak dapat jatuh pada hari minggu dan libur, program akan membuat jatuh temponya menjadi hari kerja berikutnya.

14.Pada setiap permohonan pembukaan deposito, deposan harus membubuhkan tanda tangannya pada kartu Contoh Tanda Tangan, apabila permohonan pembukaan deposito dilakukan oleh wakil deposan, maka blanko Kartu Contoh Tanda Tangan dapat dibawa untuk diisi oeh deposan dan segera dikembalikan kepada bank disertai dengan KTP / Identitas lain milik deposan, yang masih berlaku untuk diverifikasi oleh petugas pemeriksa tanda tangan.

15.Permohonan pembukaan deposito dilakukan dengan menggunakan Aplikasi Deposito Berjangka. Satu buah aplikasi digunakan hanya untuk satu buah permohonan pembukaan deposito

16.Dengan persetujuan direktur, Bank dapat menerima permintaan penerbit deposito dari nasabah yang telah dikenal melalui telepon, telex dan lain sebagainya. Dalam hal permohonan pembukaan deposito diterima melalui telepon oleh Pejabat Bank yang ditunjuk. Aplikasi deposito akan ditandatangani oleh pejabat yang bersangkutan

17.Instruksi ARO untuk bunga hanya dapat diberikan kepada bilyet dengan jangka waktu pembayaran bunga yang sama dengan jangka waktu deposito yang bersangkutan. 18.Pemberian special Rate, transaksi valuta mundur, tangga mulai perhitungan bunga, dan

Maturity date dapat dilakukan melalui menu pemeliharaan data financial pada hari yang sama dengan hari penerbitan deposit yang bersangkutan dan bilyet deposito belum diceta.

19.Pembukaan rekening deposito berjangka dengan setoran menggunakan warkat klirin dan warkat lainnya, dilakukan setelah diketahui bahwa dana warkat tersebut adalah baik.


(50)

50 3.2.2. Prosedur Deposito CS-Operator

1. Terangkan kepada calon deposan syarat-syarat untuk menempatkan deposito sesuai dengan dutir 4. Ketentuan umum dan butir 1. Ketentuan permohonan / penerbitan deposito.

2. Minta kepada calon deposan untuk mengisi aplikasi serta menandatangani Kartu Contoh Tanda Tangan (KCTT), jika deposan belum pernah memiliki rekening. Sedangkan untuk deposan atas nama Badan Usaha/Yayasan minta agar menyerahkan dokumen-dokumen yang sesuai dengan pembukaan reenin tabungan.

3. Verifikasi tandatangan pada fotocopy Kartu Pengenal dan KCTT dengan Kartu Pengenal asli. Jika cocok,bubuhkan stempel sesuai dengan aslinya dan paraf pada fotocopy Kartu Pengenal dan KCTT

4. Tanyakan jenis setoran yang akan dilakukan oleh deposan :

a. Jika setoran yang akan dilakukan deposan adalah tunai atau pemindahbkuan dan deposan sudah memenuhi semua persyratan pembukaan/penerbitan depsito,maka petugas dapat melakukan :

i. Pembukaan rekening

ii. Pemeliharaan data financial untuk deposito-deposito yang mendapatkan : Suku bunga khusus

Periode pembayaran bunga yang khusus Penerbitan valuta mundur

Tanggal jatuh tempo yg tidak sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang ditentukan oleh program

iii. Membubuhkan stempel TD dan paraf pada semua formulir yang datanya sudah dibukukan.

iv. Menyatukan aplikasi, KCTT, fotocopy kartu pengenal dan kartu pengenal asli, kemudian diberikan kepada supervisor untuk mendapatkan persetujuan b.Jika deposan melakukan setoran dengan menggunkan warkat kliring dan deposan

sudah memenuhi semua persyaratan pembukaan / penerbitan deposito, maka petugas dapat melakukan


(51)

51

i. Mengembalikan kartu pengenal asli dan aplikasi, kepada deposan dan memberi tahu calon deposan untuk melakukan setoran kliring kepda CD-Teller

ii. Menyimpan KCTT dan fotocopy kartu pengenal untuk digunakan pada saat setelah setoran kliring diketahui berdan baik

iii. Setelah diketahui setoran kliring berdana baik :

Menerima fotocopy aplikasi lembar 1/3 dari OSD-petugas kliring Menyatukan fotocopy aplikasi lembar 1/3 dengan KCTT dan fotocopy kartu pengenal yang sesuai kemudian lakukan

Pembukaan rekening

Pemeliharaan data financial untuk menentukan Tanggal mulai perhitungan bunga

Membubuhkan stempel TD dan paraf pada semua formulir yang datanya sudah diinput

Menyatukan fotocopy aplikasi, KCTT, fotocopy kartu pengenal, dan berikan kepada supervisor untuk mendapatkan pembukaan rekening baru

c. Jika deposan sudah memenuhi semua persyaratan pembukaan / penerbitan deposito, maka petugas dapat melakukan

i. Mengembalikan kartu pengenal asli dan aplikasi kepada deposan serta memberi tahu calon deposan untuk melakukan setoran kepada teller. ii. Menyimpan KCTT dan fotocopy kartu pengenal untuk digunakan pada

saat setoran diketahui berdana baik

iii. Pada saat diketaui setoran yang dilakukan berdana baik, maka lakukan : Menerima aplikasi, warkat, dan berita earmark / voucher pembukaan yang dananya sudah baik dar OSD-petugas earmark.

Menyatukan aplikasi, warkat dan berita Earmark dengan KCTT dan fotocopy kartu pengenal yang sesuai


(52)

52 Pembukaan rekening

Jika diperlukan, melakukan pemeliharaan data financial

Membubuhkan stempel TD dan paraf pada semua formulir yang dataya sudah dibukukan

Menyatukan aplikasi, warkat, berita Earmark, KCTT dan fotocopy kartu pengenal, kemudian berikan kepada CS-Supervisor untuk mendapatkan persetujuan.

3.2.3. Permohonan Penerbitan CS-Supervisor

1. Terima aplikasi jadi atau fotocopy, KCTT, fotocopy kartu pengenal atau kartu pengenal asli dan jika ada berita Earmark / voucer pembukuan dan formulir pemeliharaan data financial CS-Operator

2. Cocokan data yang sudah iinput oleh operator dengan data yang tertulis pada aplikasi, KCTT, dan kartu pengenal.

3. Jika tidak cocok kembalikan seluruh berkas kepada operaor, untuk diperbaiki.

4. Jika cocok, berikan persetujuan terhadap data hasil input operator dan bubuhkan paraf pada tempat yang tersedia pada semua formulir yang sudah mendapatkan persetujuan.

5. Distribusikan berkas sebagai berikut :

a. Berikan KCTT dan fotocopy kartu pengenal, kepada ASD-Petugas scanning untuk dilakukan proses pemeliharaan contoh tanda tangan.

b.Perhatikan jenis setoran yang dilkukan deposan, dan lakukan :

i. Untuk deposito dengan setoran tunai atau pemindahbukuan, kembalikan aplikasi dan kartu pengenal asli kepada operator, untuk kemudian dikembalikan kepada deposan dan selanjutnya dilakukan penyetoran dana kepada CD-Teller.

ii. Untuk deposito dengan setoran kliring,berikan fotocopy aplikasi lembar 1/3 kepada OSD-Petugas deposito untuk input transaksi.


(53)

53

iii. Untuk deposito dengan setoran warkat Bank kantor lain, berikan aplikasi, warkat, dan Earmark kepada OSD-Petugas deposito untuk input transaksi.

3.2.4. Permohonan Penerbitan CD-Teller

1. Terima aplikasi beserta dananya dari deposan

2. Sesuai dengan jenis setoran (Tunai atau pemindhbukuan atau setoran kliring) proses setoran tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Jika input transaksi diterima, lakukan validasi pada aplikasi 4. Distribusikan berkas dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Aplikasi lembar 3/3 untuk deposan b.Aplikasi lembar 1/3 kepada :

ASD-Petugas Re-Key-in, untuk setoran tunai atau pemindah bukuan. OSD-Petugas kliring, untuk setoran kliring

c. Simpan aplikasi lembar 2/3

3.2.5. Permohonan Penerbitan ASD-Petugas Re-Key-In 1. Terima aplikasi :

a. Aplikasi lembar 1/3 yang sudah divalidasi, dari cash departement atau OSD-Petugas Deposito, untuk penerbitan atau pembukuan deposito dengan setoran tunai atau setoran pemindahbukuan atau setoran warkat bank kantor lain.

b.Fotocopy aplikasi lembar 1/3 dan voucher likuidasi yang sudah divalidasi, dari OSD-Petugas Deposito, untuk penerbitan / pembukaan deposito dengan setoran menggunakan warkat kliring

2. Berdasarkan berkas yang diterima, lakukan re-key-in terhadap transaksi yang sudah dibukukan oleh CD-Teller atau OSD-Petugas Deposito

3. Jika tidak cocok, berikan aplikasi kepada CD-Supervisor atau OSD-Supervisor untuk proses koreksi (koreksi data pada aplikasi dan atau data hasil input)

4. Jika cocok, bubuhkan stempel TR dan paraf pada aplikasi atau voucer likuidasi 5. Berikan aplikasi (dan voucher likuidasi) kepada OSD-Petugas Deposito untuk


(54)

54

3.2.6. Permohonan Penerbitan ASD-Petugas Scanning

1. Terima KCTT dan fotocopy kartu pengenal dari CS Department

2. Proses berkas sesuai dengan prosedur pemeliharaan tanda tangan yang berlaku.

3.2.7. Permohonan Penerbitan OSD-Petugas Kliring

1. Terima aplikasi lembar 1/3 yang sudah divalidasi berserta warkat kliringnya dari cash department

2. Buat fotocopy aplikasi lembar 1/3 dan bubuhkan paraf kolom nominal deposito 3. Berdasarkan aplikasi lembar 1/3, lakukan input setoran kliring secara terinci

4. Jika nilai total hasil input tidak sesuai dengan hasil input teller, maka berikan aplikasi kepada CD-Supervisor untuk proses koreksi

5. Jika cocok :

a. Bubuhkan stempel TR dan paraf pada kolom Re-key-in b.Proses warkat kliring sesuai dengan prosedur yang berlaku 6. Berikan aplikasi lembar 1/3 kepada ICD

7. Jika dana setoran kliring baik :

a. Lakukan percetakan voucher likuidasi setoran kliring untuk deposito b.Bubuhkan paraf pada kolom nominal voucher likuidasi

c. Distribusikan berkas :

i. Berikan fotocopy aplikasi lembar 1/3 kepada CSD-Operator, untuk dilakukan pembukuan rekening

ii. Berikan voucher likuidasi kepada OSD_Petugas Deposito untuk digunakan sebagai dasar input transaksi penerbitan deposito


(55)

55

3.2.8. Permohonan Penerbitan OSD-Petugas Earmark

1. Terima aplikasi (lengkap) dan warkat kantor bank lain dari CSD-Operator

2. Lakukan earmark debet kepada kantor pemeliharaan rekening, sesuai dengan prosedur yang berlaku

3. Jika dana baik, berikan aplikasi, warkat, dan berita earmark / voucher pembukuan kepada CSD-Operator dilakukan pembukuan rekening deposito

3.2.9. Permohonan Penerbitan OSD-Petugas Deposito 1. Input transaksi Back Offce :

a. Terima berkas setoran deposito dari CS Department

i. Fotocopy aplikasi lembar 1/3 dan voucher likudasi 9setoran kliring) atau ii. Aplikasi lembar 1/3 warkat bank kantor lain, dan berita Earmark/voucher

pembukuan (setoran dengan warkat bank kantor lain)

b.Untuk setoran kliring, ambil voucher likuidasi yang sesuai dengan fotocopy aplikasi lembar 1/3 dari file yang tersedia.

c. Lakukan input transaksi :

i. Berdasarkan voucher likuidasi dan fotocopy aplikasi lembar 1/3 untuk deposito dengan setoran kliring, dengan mendebet rekening KSD-Setoran Kliring untuk deposito

ii. Berdasarkan berita earmark/voucher pembukuan, untuk deposito dengan setoran menggunakan warkat bank kantor lain, dengan mendebet rekening pada kantor pusat kantor pemeliharaan rekening

d.Jika transaksi diterima, laukan validasi pada voucher likuidasi (setoran kliring) atau berita earmark / voucher pembukuan

e. Minta persetujuan input transaksi kepada Supervisor, dengan cara

OSD-Supervisor, membubuhkan paraf pada hasil validasi, sebagai tanda bahwa hasil input operator sudah sesuai dengan nilai voucher.


(56)

56 2. Pencetakan bilyet deposito :

a. Terima berkas setoran deposito dari ASD-Petugas Re-Key_In

b.Periksa keabsahan paraf dan stempel petugas Re_Key_In pada voucher pembukuan

c. Jika tidak absah, kembalikan berkas pada ASD-Petugas Re-Key_in untuk proses koreksi

d.Jika absah, lakukan percetakan bilyet

e. Teliti kecocokan data pada bilyet deposito dengan aplikasi

f. Jika sesuai, bubuhkan tanda tangan pejabat berwenang dan cap perusahaab pada kolom tanda tangan

g.Berikan bilyet deposito dan aplikasi kepada pejabat berwenang, untuk diteliti dan ditandatangani

h.Terima kembali bilyet deposito yang sudah ditandatangani dan aplikasi pejabat berwenang

i. Distribusikan :

i. Berikan bilyet deposito lembar 1/3 kepada CD-Teller atau CS Department untuk selanjutnya diberikan kepada nasabah.

ii. Satukan aplikasi lembar 1/3 dengan bilyet deposito lembar 3/3, dan berikan kepada internal control department

iii. Simpan bilyet deposito lembar 2/3, berurut berdasarkan : Mata uang

Intruksi pembayaran bunga Tanggal jatuh tempo bunga

3.2.10.Permohonan Penerbitan Internal Control Department

1. Terima berkas permohonan / penerbitan deposito dari OSD-Petugas Deposito 2. Proses berkas tersebut sesuai dengan prosedur yang berlaku


(57)

57

Flow Map Pembukaan Deposito Berjangka

NASABAH CSD-OPERATOR CSD-SUPERVISOR PET SCANNING

Aplikasi Deposito Aplikasi Deposito Aplikasi Deposito

KCTI KCTI KCTI

Fotocopy Kartu Pengenal Fotocopy Kartu Pengenal Fotocopy Kartu Pengenal Verifikasi tanda tangan dan periksa

kelengkapan pengisian data Input data pembukuan rekening Berikan stempel TD pada aplikasi Aplikasi Deposito Aplikasi Deposito Kartu pengenal 1 Kartu pengenal Verifikasi kelengkapan dan kebenaran hasil input dengan dokumen Copy Kartu pengenal KCTI Scaning tanda tangan x File Dokumen


(58)

58

Flow Map Pembukaan Deposito Berjangka

NASABAH TELLER HEAD TELLER PET RE-KEY-IN

Aplikasi Deposito Aplikasi Deposito 1 1 Setoran Input Transaksi ke terminal Perlu persetujuan Aplikasi Deposito Validasi Aplikasi Input Transaksi Lanjutan Input persetujuan transaksi Aplikasi Deposito Input koreksi transaksi Aplikasi Deposito Input ulang transaksi koreksi Tidak Ya Ya OSD- petugas deposito untuk mencetak bilyet deposito Tidak


(59)

59 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa Analisis sistem prosedur Pelaksanaan penarikan tabungan dan deposito pada PD.BPR Cabang Banjaran dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan dan proses pengembangan sistem prosedur ini yang sesuai tujuan :

a. Mempermudah proses prosedur penarikan tabungan yang dilakukan oleh nasabah

b. Mempercepat dalam melakukan proses prosedur deposito oleh nasabah c. Dalam Prosedur pelaksanaan penarikan Tabungan Simpatik plus,

Tabungan Simpatik dan Tabungan Siswa (TASIS) terdiri dari ketentuan dalam pembukaan, penyetoran, penarikan dan penutupan rekening.

4.2 SARAN-SARAN

Adapun saran-saran yang ingin disampaikan kepada pihak terkait demi perbaikan dan perkembangan Sistem prosedur pelaksanaan penarikan dan deposito antara lain :

1. Sistem Prosedur yang telah dibangun agar dijadikan sebuah tolak ukurbahwa kebutuhan akan suatu prosedur adalah hal yang penting,sehingga prosedur yang berhubungan dengan kepentingan nasabah agar dapat dikelola dengan sebaik mungkin.

2. Pengembangan sistem prosedur pelaksanaan penarikan tabungan dan deposito ini masih bisa dikembangkan seiring dengan berkembangnya spesifikasi kebutuhanpengguna.

3. Harus di buat file backup data, hal ini di perlukan untuk mengantisipasi jika terjadi kerusakan dalam kehilangan data.


(60)

ANALISIS

SISTEM PROSEDUR

PELAKSANAAN PENARIKAN TABUNGAN DAN DEPOSITO

PADA PD. BPR CABANG BANJARAN

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

MUHAMMAD SYAEFUL BAKHRI

10107562

RIZQI AKBAR NABAWI

10107546

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(61)

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR SIMBOL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ...ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 3

1.3Maksud dan Tujuan ... 3

1.4Batasan Masalah ………...……….3

1.5Metode Penelitian ………..……....4


(62)

v

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek ... 6

2.1.1. Sejarah Instansi ………..…….6

2.1.2. Visi, Misi, dan Tujuan ………...…….…7

2.1.3. Logo Isntansi ………...……8

2.1.4. Badan Hukum Instansi ………9

2.1.5. Stuktur Organisasi dan Job Description ………...10

2.2 Landasan teori ...19

2.2.1. Konsep Dasar Sistem ………19

2.2.2. Konsep Dasar Informasi ………..20

2.2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi ………..20

2.2.4. Perbankan dan Perkreditan ………..22

BAB III ANALISIS DATA ... 33

3.1 Tabungan ... 33

3.1.1. Pembukuan Tabungan ………...…...33

3.1.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ……….…...…….34

3.1.3. Pembukaan Tabungan ( CS – Operator) ………...……...37

3.1.4. Pembukuan Tabungan (CS Supervisor) ………...…………39

3.1.5. Pembukaan Tabungan ( ASD Operator) ………...…...40

3.1.6. Pembukaan Tabungan ( ASD Supervisor) ………...……40


(1)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Surat Balasan Penelitian ... A1 Lampiran B Daftar Kehadiran Kerja Praktek... B1 Lampiran C Nilai Kerja Praktek ... C1


(2)

60

DAFTAR PUSTAKA

1. H.M, Jogianto. 1999. Analisis Data Dan Desain Sistem Informasi . Penerbit Andi Offset,Yogyakarta

2. H.M, Jogianto. 1999. Pengantar Ilmu Komputer . Penerbit Andi Offset, Yogyakarta

3. Ladjamudin, al Bahra Bin, 2006, Rekayasa Perangkat Lunak, Penerbit Graha Ilmu yogyakarta

4. http://www.google.com/konsep dasar sistem

5. http://www.google.com/kumpulan artikel konsep dasar sistem 6. http://www.google.com/pengantar sistem informasi.

7. http://www.google.com/nugroho.cmsindo.com.

8. http://www.legalitas.org/database/artikel/perdata/perkreditan.pdf

9. Kristanto, Andri “Perancangan Sistem Informasi Dan Aplikasinya” oleh Penerbit Gava Media, Klaten 2007.

10. Bin Ladjamudin, Al Bahra “Analisis dan Desain Sistem Informasi” oleh Penerbit Graha Ilmu, Tangerang 2005.


(3)

i KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini dengan baik dan tepat waktu. Laporan ini dibuat berdasarkan pelaksanaan kerja praktek penulis di PD BPR Banjaran pada bulan Juli lalu. Dalam penyusunan laporan ini penulis mengambil judul “ Analisis Sistem Prosedur Pelaksanaan

Penarikan Tabungan Dan Deposito Pada PD BPR Cabang Banjaran”.

Mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis, maka penulis sadari bahwa laporan ini masih jauh dari kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun untuk perbaikan serta penambahan pengetahuan bagi penulis khususnya dan untuk pihak lain pada umumnya.

Dengan terselesaikannya laporan kerja praktek ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan dan dukungan baik yang bersifat moril maupun materil kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikn kesehatan sehingga dapat melakukan kerja praktek ini.

2. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung.

3. Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.


(4)

ii 4. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. Selaku Ketua Jurusan Teknik

Informatika Universitas Komputer Indonesia.

5. Bapak Ir. Taryana Suryana, M.Kom Selaku Dosen Wali dan Dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan saran dalam penyusunan laporan ini.

6. Ibu Hj. Sekartika,S.E selaku pembimbing kerja praktek di PD BPR Banjaran 7. Kepada seluruh staff pengajar, karyawan dan karyawati di Universitas

Komputer Indonesia Bandung.

8. Kepada seluruh staff dan karyawan PD BPR Banjaran.

9. Ayahanda dan Ibunda tercinta, adik serta pacar tersayang terima kasih yang tak terhingga atas kesabaran, do’a, cinta dan kasih sayang yang tidak pernah putus, bimbingan, motivasi, serta waktu untuk selalu bertukar pikiran dan kegigihan untuk memberikan kesempatan menikmati pendidikan yang terbaik sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

10. Teman-teman seperjuangan, Twelve 2007 Agus, robby, abdu, eko, hery yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis

11. Barudak Kosan Flamboyan 31 lantai atas terima kasih buat semuanya, kenangan bersama kalian akan selalu aku ingat.

12. Dan seluruh pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian laporan ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.


(5)

iii Akhir kata penulis sampaikan rasa terima kasih bagi semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam penyelesaian laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi penulis khususnya dan kita semua pada umumnya.

Bandung, 28 Februari 2011


(6)