belakang Rasulullah, mereka menyerahkan langsung zakat mereka ke tangan Rasulullah dan seterusnya. Akan tetapi semua amalan
besar lagi hebat tersebut tidak berarti di hadapan Allah Ta’ala, bahkan
Allah menetapkan
hukum-Nya kepada
mereka, “Sesungguhnya orang-orang munafik berada di lapisan terbawah dari neraka.” Hal itu karena Allah telah membongkar
kebusukan hati mereka dengan firman-Nya, “Di antara manusia yang mengatakan, “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir,”
padahal mereka bukanlah orang-orang yang beriman.” QS. Al- Baqarah.
3. Pengamalan dengan anggota tubuh. Ini termasuk permasalahan yang butuh dipahami dengan
baik, yaitu amalan adalah bagian dari definisi iman, bukan penyempurnanya dan bukan pula sekedar suatu kewajiban dari
iman, bahkan dia adalah keimanan itu sendiri. Tidak ada amalan tanpa iman dan tidak ada juga iman tanpa amalan.
Di antara dalilnya adalah ayat dalam surah An-Nisa` dan hadits Abu Hurairah riwayat Muslim, yang telah kami sebutkan di
atas dan juga ayat dalam surah Al-Anfal yang akan kami sebutkan. Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- juga bersabda kepada
rombongan Abdu Al-Qais, “Saya memerintahkan kalian untuk beriman kepada Allah semata. Tahukah kalian apa itu beriman
kepada Allah semata? Yaitu persaksian bahwa tiada sembahan yang berhak disembah selain Allah, penegakan shalat, penunaian
zakat, berpuasa ramadhan dan kalian menyerahkan seperlima dari ghanimah kalian.” HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas
Dalam hadits ini, beliau -shallallahu alaihi wasallam- menafsirkan keimanan dengan amalan zhahir.
Rukun Iman Yang Enam
Rasulullah SAW bersabda dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim dari…
ليربج ل د اقد
ىنإرنبإخنأ د فد
:ل د اقد ن
إ امدين ل إ ان ن
إ ع د
ن ف مرؤعتن ن
ع أف ه
ر للابر ه
ر لرس ن أرن وف هربرتنك
ن وف هرتركفئرَلمفوف ر
ر خ ر لا م
ر وعيفلعاوف ن
ن مرؤعتنوف أرردفقفلعابر
هررريعخف .هررلش
ف وف ملسم هاور
Jibril berkata: beritahukanlah padaku tentang iman Jawab Nabi SAW: Hendaknya engkau beriman kepada Allah, kepada
malaikatNya, kepada kitab-kitabNya, kepada Rasul-rasulNya, kepada hari kiamat, dan beriman kepada Qadar yang baik serta
yang buruk. HR.Muslim
Sungguh, jika seseorang benar-benar beriman kepada Allah, meyakini keberadaanNya dan mengikrarkanNya dengan
bersyahadat maka menjalankan perintahNya bukanlah lagi sebagai kewajiban. Melainkan suatu kebutuhan.
Perlu ditambah……
BAB -IV SIKAP TOLERANKU
MEWUJUDKAN KEDAMAIAN
A. Kompetensi Inti KI