AL QURAN HADIS VIII BUKU SISWA MTs

(1)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Sambutan

Pedoman Transliterasi Petunjuk Penggunan Daftar Isi

BAB I : BENTANGAN REZEKI-MU KUSAMBUT DENGAN IKHTIYAR

Kompetensi Inti (KI) ……… Kompetensi Dasar (KD) ……… Tujuan Pembelajaran ……… A. Amati Gambar…….……… B. Ungkapkan Rasa Ingin Tahu…… ……… C. Bukalah Wawasanmu……… D. Kembangkan Pikiranmu……… E. Akhirnya Aku Tahu ……… F. Mutiara Hikmah……….

G. Rangkuman ……… H. Berlatihlah ………

BAB II : GEMAR MENOLONG DAN SAYANG ANAK YATIM WUJUD KEPEDULIAN SOSIALKU

Kompetensi Inti (KI) ……… Kompetensi Dasar (KD) ……… Tujuan Pembelajaran ……… A. Amati Gambar…….……… B. Ungkapkan Rasa Ingin Tahu…… ……… C. Bukalah Wawasanmu……… D. Kembangkan Pikranmu……… E. Akhirnya Aku Tahu ……… F. Mutiara Hikmah………. ……… G. Rangkuman ……… H. Berlatihlah ………

BAB III : KUPERINDAH BACAAN AL-QUR’AN DENGAN TAJWID ( HUKUM BACAAN MAD IWAD, MAD LAYYIN DAN MAD

ARID LIS-SUKUN

Kompetensi Inti (KI) ……… Kompetensi Dasar (KD) ………


(2)

Tujuan Pembelajaran ……… A. Amati Ayat

B. Ungkapkan Rasa Ingin Tahu…… ……… C. Bukalah Wawasanmu……… D. Kembangkan Pikranmu……… E. Akhirnya Aku Tahu ……… F. Mutiara Hikmah………. ……… G. Rangkuman ……… H. Berlatihlah ………

BAB IV : KURAIH KETENANGAN HIDUP DENGAN TIDAK TAMAK

TERHADAP HARTA

Kompetensi Inti (KI) ……… Kompetensi Dasar (KD) ……… Tujuan Pembelajaran ……… A. Cermati Cerita…….……… B. Ungkapkan Rasa Ingin Tahu…… ……… C. Bukalah Wawasanmu……… D. Kembangkan Pikranmu……… E. Akhirnya Aku Tahu ……… F. Mutiara Hikmah………. ……… G. Rangkuman ……… H. Berlatihlah ………

BAB V : KONSEP KESIMBANGAN HIDUP DI DUNIA DAN AKHIRAT

Kompetensi Inti (KI) ……… Kompetensi Dasar (KD) ……… Tujuan Pembelajaran ……… A. Cermati Cerita…….……… B. Ungkapkan Rasa Ingin Tahu…… ……… C. Bukalah Wawasanmu……… D. Kembangkan Pikranmu……… E. Akhirnya Aku Tahu ……… F. Mutiara Hikmah………. ……… G. Rangkuman ……….

Berlatihlah ………

BAB VI : KUPERINDAH BACAAN AL-QUR’AN DENGAN TAJWID ( HUKUM BACAAN LAM DAN RA)

Kompetensi Inti (KI) ……… Kompetensi Dasar (KD) ……… Tujuan Pembelajaran ………


(3)

C. Bukalah Wawasanmu……… D. Kembangkan Pikranmu……… E. Akhirnya Aku Tahu ……… F. Mutiara Hikmah………. ……… G. Rangkuman ……….. H. Berlatihlah ……… Daftar Pustaka

Glosarium

BAB - I

KU GAPAI REZEKIMU

DENGAN

IKHTIYARKU


(4)

Kompetensi Inti (KI)

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

Kompetensi Dasar (KD)

1.1 Meyakini bahwa setiap rezeki telah ditentukan oleh Allah.

3.1 Memahami isi kandungan Q.S. Quraisy (106) dan Q.S. al- Insyirah (94) tentang ketentuan rezeki Allah

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan diharapkan peserta didik mampu membaca, menerjemahkan dan memahami isi kandungan Q.S. Quraisy (106) dan Q.S. al- Insyirah (94) tentang ketentuan rezeki dari Allah.

AMATI GAMBAR

A

HALAL

HARUS!

DISIPLIN

YES!


(5)

Banyak diantara manusia yang mendapatkan rezeki dengan sangat mudah, sebaliknya diantara mereka ada juga yang merasa sulit mendapatkan rezeki meskipun sudah berjuang keras untuk memperolehnya. Manusia diwajibkan untuk berusaha mendapatkan rezeki tersebut sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing, salah satu upaya mencari rezeki Allah adalah dengan bekerja. Setelah mencermati kedua gambar tersebut , tentu ada banyak hal yang kalian pikirkan, muncul beberapa pertanyaan di benak kalian. Maka cobalah untuk menulis apa yang kalian pikirkan dari kedua gambar tersebut pada kolom berikut ini:

Setelah kamu mengamati gambar di atas buat daftar komentar atau pertanyaan yang relevan

1……… 2. ………. 3……… 4……….. 5………..

Setelah kamu mengamati gambar di atas buat daftar komentar atau pertanyaan yang relevan

1. ……….. 2. ……… 3. ……… 4. ………

5. ………


(6)

1. Rezeki Allah Sangat Luas

Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna. Badan yang sehat, otak yang cerdas, keimanan dan kemampuan melaksanakan ibadah dengan baik adalah bagian dari sekian banyak karunia Allah yang diberikan kepada manusia. Namun demikian ada sebagian dari manusia yang terjebak dengan pemikiran bahwa rezeki Allah hanya berupa materi. Padahal rezeki Allah sebenarnya sangatlah luas. Tahukah kalian bahwa udara yang kita hirup setiap hari juga merupakan bagian rezeki dari Allah untuk manusia? Bahkan akal fikiran dan perasaan yang Allah karuniakan kepada kita di mana potensi tersebut bisa menjadikan manusia bermartabat dibandingkan dengan makhluk yang lain itu juga termasuk rezeki Allah? Lalu apakah pengertian rezeki itu?

a. Pengertian Rezeki

Kata rezeki berarti penghidupan, tiap-tiap yang bermanfaat, segala yang berdaya guna bagi makhluk. Rezeki Allah swt berarti penghidupan atau tiap-tiap yang berguna bagi kehidupan makhluk berasal dari Allah swt. Rezeki juga berarti anugrah, karunia atau pemberian dari sisi Allah swt kepada makhluk-Nya. Tahukah kalian bahwa rezeki manusia dan seluruh makhluk hidup sudah dijamin oleh Allah? Perhatikan firman Allah dalam surah ar-Rum : 40 berikut ini :

ل

ل هههه ملههككِيِييحليك ممههثك ملككتكِيمييك ممثك ملككقهزهره ممثك ملككقهلهخه ِيذيلما هكلملا

ءْءي

ل ش

ه ن

ل مي م

ل ك

ك ليذه ن

ل مي ل

ك عهفليه ن

ل مه م

ل ك

ك ئيَاكهرهشك نلمي

َ.ن

ه ُوك

ك ريشليك َاممعه َىلهَاعهتهوه هكنهَاحهبلسك

Artinya “Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezki, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu dari yang demikian itu? Maha sucilah Dia dan Maha

Tinggi dari apa yang mereka persekutukan .”

Pada ayat di atas, Allah menegaskan bahwa Dia telah menghidupkan manusia, memberi rezeki, mematikan dan menghidupkan mereka kembali. Kemudian Allah mempertanyakan kepada manusia “Adakah di antara mereka yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat

BUKALAH WAWASANMU

C


(7)

bahwa tidak ada makhluk yang dapat berbuat. Inilah yang membutikan bahwa tidak ada yang dapat disekutukan dengan Allah. Dia maha suci dari segala anggapan orang-orang yang menyekutukan-Nya.

b. Spirit Dari Al Qur'an Dalam Mencari Rezeki

Setelah kalian tahu bahwa semua makhluk yang ada di muka bumi rezekinya dijamin oleh Allah, bukan berarti manusia tanpa berbuat apa-apa kemudian rezeki itu ada dengan sendirinya, tetapi dengan akal cerdas yang kita miliki kita harus berpikir bahwa untuk mendapatkan rezeki itu tentunya tidak mudah harus ada proses pengupayaan yaitu melalui usaha atau kerja. Islam tidak menganjurkan pemeluknya untuk memerankan diri sebagai penganggur, meski dengan alasan untuk mengkonsentrasikan diri dalam beribadah kepada Allah swt. Atau menggantungkan belas kasihan orang lain dengan cara meminta-minta. Jadi, berusaha mencari rezeki adalah suatu keharusan. Seseorang yang bekerja dengan cara yang baik, halal , motivasi dan tujuannya benar, maka dia akan mendapatkan rezeki dalam bentuk materi dan juga pahala karena apa yang diusahakannya termasuk ibadah.

Renungkan firman Allah swt: ”Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” ( Q.S. Al-Jumu'ah (62):10 ). Tentang ayat ini dalam tafsir Ar-Razi dinyatakan bahwa makna ” maka bertebaranlah kamu di muka bumi” mengacu dua hal yaitu pertama, perintah untuk menyelesaikan tugas-tugas hidup setelah selesai salat jumat dan kedua, larangan untuk berdiam diri, istirahat, tidur di dalam masjid setelah selesai salat jumat. Dalam firman Allah ini tentunya meberi inspirasi bagi kalian untuk senantiasa ”produktif, energig dan efisien dalam menggunakan waktu dan dilarang keras untuk bermalas-malasan.

Allah swt berfirman: ”Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya, dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya”. (QS.al-Mulk(67):15)

Tentang ayat ini, Ibnu Katsir mengatakan: ” Menyebarlah kemanapun kalian inginkan di penjuru-penjuru-Nya, dan berkelilinglah di sudut-sudut, tepian dan wilayah-wilayah-Nya untuk menjalankan usaha dan perniagaan". Jadi salah satu pintu rezeki Allah yang bisa dimasuki manusia adalah lewat bidang perdagangan. kebiasaan mencari nafkah dengan berdagang ternyata sudah dilakukan oleh orang-orang suku Quraisy dari sejak zaman Rasulullah saw. Perjalanan dagang mereka ke luar wilayah Mekah, yaitu pada musim dingin, mereka melakukan perjalanan ke Yaman untuk berbelanja parfum dan rempah-rempah. Selama musim panas mereka pergi ke Syam untuk berbelanja hasil pertanian. Hal ini dinyatakan oleh Allah dalam firman-Nya yang terdapat pada Q.S. Quraisy: 2

) ف

ي ِيلص

م لاوه ءيَاتهش

ش لا ةهلهحلري ملهيفيليإي

٢


(8)

(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.

c. Rezeki yang halal dan berkah

Setiap manusia berhak untuk hidup layak, aman, damai dan bahagia. Untuk hidup layak ini, menurut Al-Qur’an merupakan hak sekaligus kewajiban asas yang paling utama dalam Islam. Ajaran al- Qur'an dan hadis mendorong manusia agar mencari rezeki yang halal dan thayyib. Rasulullah saw bersabda: ”Wahai manusia, bertakwalah engkau kepada Allah, pakailah cara baik dalam mencari (rezeki) ...” Rasulullah saw juga mengingatkan manusia agar berhati-hati dalam mencari harta dan harus selektif dengan cara memperolehnya sehingga harta yang dimiliki benar-benar halal.

، م

ه لمس

ه وه هيِيللهع

ه هكلملا َىلمص

ه هيلملا ل

ه ُوس

ك ره ن

م أه ، ةهرهيلرههك يَبأ

ه نلعه

: ل

ه َاقه

س

ي

َانملا َىلهع

ه ن

م ِيهتيأ

ل ِيهله

ن

ن َامهزه

ملأه لْءلهحه ن

ل ههمي م أ

ه لهَاههمهللا ذهههخهأه َاههمهَبي ءكرلههمهللا يليَابهيك له

م

ْء ارهحه ن

ل مي

ىرَاخبلا)

ُوَبأو

(َىلعي

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Pasti akan datang pada manusia suatu zaman dimana orang tidak perduli lagi dengan apa dia mengambil harta, apakah dari yang halal ataukah dari yang haram. (Hadis shahih riwayat Al-Bukhari dan Abu Ya’la).

2. Q.S. QURAISY DAN Q.S. AL-INSYIRAH

Q. S. Quraisy 1-4

No Terjemah Ayat

1 Karena kebiasaan orang-orang

Quraisy

(

١

) ش

ْء

يلرهقك ف

ي ليل

2

(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas

ءيَاتههههش

ش لا ةههههلهحلري ملههههيفيليإي

) ف

ي ِيلص

م لاوه

٢

(

3 mamenyembah Rabb Pemilik ka hendaklah mereka

rumah ini (kabah).

) ت

ي ِيلبهللا اذههه ب

م ره اودكبكعلِيهللفه

٣

(


(9)

4 menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan

عْءُوههجك نلههمي ملهكمهعهط

ل أه ِيذيلما

) ف

ْء ُولخه ن

ل مي م

ل هكنهمهَآوه

٤

(

Q.S. Al-Insyirah 1-8

No Terjemah Ayat

1 Bukankah Kami telah

melapangkan untukmu dadamu?

(

١

) ك

ه رهدلص

ه ك

ه له حلرهشلنه مللهأه

2 dan Kami telah menghilangkan

daripadamu bebanmu

(

٢

) ك

ه رهزلوي كهنلعه َانهعلض

ه وهوه

3 yang memberatkan punggungmu

(

٣

) ك

ه رههلظ

ه ض

ه

قهنلأه ِيذيلما

4 Dan Kami tinggikan bagimu

sebutan (nama)mu

(

٤

) ك

ه رهكلذي كهله َانهعلفهرهوه

5 Karena sesungguhnya sesudah

kesulitan itu ada kemudahan

(

٥

) اررس

ل يك ريس

ل عكللا عهمه ن

م إيفه

6 sesungguhnya sesudah kesulitan

itu ada kemudahan.

(

٦

) اررس

ل يك ريس

ل عكللا عهمه ن

م إي

7

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan),

kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain

) ب

ل ص

ه نلَافه ت

ه غلرهفه اذهإيفه

٧

(

8 dan hanya kepada Tuhanmulah

hendaknya kamu berharap

(

٨

) ب

ل غهرلَافه ك

ه َبشره َىلهإيوه

a. Kandungan Q.S. Quraisy

Surah Quraisy terdiri dari 4 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyyah . Ayat 1, menjelaskan bahwa nama Quraisy diambil dari kata ”

ش

ْء

يلرهقك

” yang terdapat pada ayat pertama yang berarti Suku Quraisy. Suku Quraisy adalah suku yang mendapat kehormatan untuk memelihara Ka’bah. Pokok kandungan Q.S. Quraisy adalah:

Ayat 1, menjelaskan tentang kebiasaan suku Quraisy yang mempunyai mata pencaharian pokok berdagang,

Ayat 2, menjelaskan tentang perjalanan dagang orang-orang Quraisy pada musim dingin pergi ke negeri Yaman dan pada musim panas ke negeri Syam dalam setiap tahunnya. Mereka bepergian dengan tujuan untuk berniaga yang keuntungannya digunakan untuk keperluan hidup di Mekah

dan untuk berkhidmat kepada Baitullah yang merupakan kebanggaan mereka.

Ayat 3, Allah mengingatkan suku Quraisy khususnya dan umat Islam umumnya agar selalu bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah. Mereka diperintahkan untuk beribadah kepada Tuhan (pemilik) Ka’bah. Terhadap


(10)

rezeki yang diterima, mereka harus mensyukurinya dengan cara memanfaatkannya sesuai dengan perintah Allah.

Ayat 4 Allah swt. menunjukkan akan kenikmatan yang telah diberikan kepada mereka yaitu berupa makanan dan rasa aman. Tuhan pemilik Ka’bah itu telah memberikan kepada mereka makan untuk menghilangkan lapar. Mereka juga diberi keistimewaan dengan rasa aman dan tenteram. Maka dari itu hendaklah mereka mengesakan Allah SWT. dalam beribadah, tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun dan tidak menyembah selain Allah . Dengan demikian di sini Allah memadukan rasa aman di dunia dan rasa aman di akhirat dengan melaksanakan perintah-Nya untuk mengesakan Allah SWT. dalam beribadah. Dan barang siapa yang mendurhakai perintah Allah itu, maka Allah akan mencabut rasa aman di akhirat sebagaimana firman-Nya :

َاههقكزلري َاههِيتيأ

ل يه ةرنمئيمهطلمك ةرنهميَآ تلنهَاكه ةريهرلقه لثهمه هكلملا بهرهضهوه

هكههلملا َاههههقهاذهأ

ه فه هيههلملا ميعكنلأهههَبي تلرهههفهكهفه نْءَاكهمه لشكك نلمي ادرغهره

ن

ه ُوعكنهص

ل يه اُونكَاك

ه َامهَبي ف

ي ُولخهللاوه عيُوجكللا س

ه

َابهلي

َ.

م

ل هكءهَاههجه دلقهلهوه

) ن

ه ُومكليَاظ

ه ملهكوه بكاذهعهللا مكهكذهخهأهفه هكُوَبكذمكهفه ملهكنلمي لنُوسكره

: لهحهنهلا

112

-113

(

Artinya : “ Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan ( dengan ) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi ( penduduk ) nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; Karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. Dan Sesungguhnya telah datang kepada mereka seorang Rasul dari mereka sendiri, tetapi mereka mendustakannya; Karena itu mereka dimusnahkan azab dan mereka adalah orang-orang yang zalim. ( QS. an-Nahl : 112 – 113 )

Dari penjelasan di atas dapatlah disimpulkan bahwa inti pokok yang terkandung pada Q.S. Quraisy adalah peringatan Allah swt. kepada orang-orang Quraisy tentang nikmat-nikmat yang telah diberikan Allah kepada mereka. Karena itu mereka diperintahkan untuk menyembah Allah semata dan tidak menyekutukan dengan sesuatupun.

b. Kandungan Q.S. al- Insyirah

Surat al- Insyirah terdiri dari 8 ayat dan tergolong surah Makkiyah. Surah al-Insyirah ini merupakan tasliyah ( penghibur ) bagi Nabi Muhammad saw. Adapun isi kandungannya sebagai berikut :

Ayat 1, Allah menyatakan kepada nabi Muhammad SAW, dengan peryataan bahwa sesungguhnya Kami telah melapangkan dadamu dan Kami memberikan cahaya sehingga dadamu menjadi lapang dan luas. Ayat 2-3, Allah telah meringankan beban nabi Muhammad, maksud beban di sini ialah kesusahan-kesusahan yang diderita nabi Muhammad saw dalam menyampaikan risalah.


(11)

Ayat 5-6, Allah menyatakan bahwa disetiap kesulitan akan datang kemudahan. Allah menyampaikan hal tersebut untuk memberi motivasi kepada nabi muhammad dan hamba- hamba-Nya bahwa tidak ada kesulitan yang tidak teratasi selama manusia memiliki semangat untuk keluar dari kesulitan dan selalu bertawakkal kepada Allah.

Ayat 7, Allah mengingatkan kepada nabi Muhammad dan umatnya agar tidak cepat puas dengan hasil usahanya dan mengingatkan apabila telah menyelesaikan suatu urusan maka segeralah untuk menyelesaikan urusan yang lain.

Ayat 8, Allah mengingatkan kepada nabi Muhammad dan umatnya agar senantiasa bersandar dan mohon pertolongan hanya kepada Allah.

1. Berdiskusilah

Dengan memahami materi di atas, ada dua hal yang perlu kalian diskusikan dengan temanmu.

a. Berkelompoklah 5 orang dengan tertib!

b. Diskusikan hal-hal berikut dengan saling menghargai pendapat teman! c. Tuliskan hasil diskusimu dan serahkan ke bapak/ibu guru!

BAHAN DISKUSI

1

Dalam surah al- Jumu’ah ayat 10 tentang spirit Allah dalam mencari rezeki disebutkan “ketika kita telah selesai mengerjakan salat maka bertebaranlah di muka bumi”َ. Ini memerintahkan kepada kita untuk senantiasa produktif, mampu memanfaatkan waktu dan tidak bermalas-masalasan dalam menggapai rezeki Allah, bagaimana pendapatmu? Agar bisa produktif apa yang harus kamu persiapkan?

BAHAN DISKUSI

2

Allah mengingatkan kepada nabi Muhammad dan umatnya agar tidak cepat puas dengan hasil usahanya dan mengingatkan apabila telah menyelesaikan suatu urusan maka segeralah untuk menyelesaikan urusan yang lain, bagaimana tanggapan Rasulullah dengan pernyataan Allah tersebut? Nilai-nilai karakter apa yang dapat kalian kembangkan dari pernyataan Allah tersebut?


(12)

2. Memperluas Wawasan

Tahukah kalian, bahwa reziki Allah itu tidak terbatas hanya pada materi saja? macam-macam rezeki Allah itu ternyata sangat luas, manusia diperintahkan untuk mencari rezeki tersebut dengan jalan ikhtiyar, galilah macam-macam rezeki yang telah dibentangkan oleh Allah swt kepada makhlukNya, dan segala sesuatu yang diciptakan Allah itu tentulah tidak sia-sia, pasti semua mempunyai daya guna bagi makhluk.

No Jenis Rezeki Allah

1 2 3 4 5

Begitu besar rezeki Allah yang telah diberikan kepada manusia, ada yang dikaruniai dengan harta yang melimpah, menduduki jabatan yang terhormat, sehat jasmani dan ruhani, namun dari sekian rezeki tersebut ada rezeki paling berharga yang diberikan kepada seseorang yaitu berupa iman dan islam yang melekat kuat di hati. Ayo, tuliskan rezeki Allah yang telah diberikan kepadamu dan kemukakan bagaimana cara kamu mensyukurinya!

NO Rezeki Allah Cara mensyukuri ttd orang tua 1

2 3 4 5 6 7 8 9 10

AKHIRNYA AKU TAHU

MUTIARA HIKMAH

E


(13)

memiliki harta, melainkan kaya diri ( hati)”.

اُوَبكرهههشلاوه اُوهلكككوه دْءجيههس

ل مه ل

ش هك

ك دهنلعي ملككتهنهيزي اوذكخك مهدهَآ ينيَبه َايه

ن

ه ِيفيريس

ل مكللا ب

ب ح

ي يك ل هكنمإي اُوفكريس

ل تك لوه

Artinya, “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) masjid. Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”

1. Rezeki adalah segala sesuatu yang berdaya guna bagi kehidupan makhluk. 2. Allah swt memerintahkan kepada manusia untuk selalu bersyukur atas

rezeki yang telah diberikan kepadanya

3. Mata pencaharian suku Quraisy umumnya adalah berdagang. Pada musim dingin mereka dagang ke Yaman, sedangkan pada musim panas berdagang ke Syam ( Suriah).

4. Allah swt telah melapangkan dada nabi Muhammad dalam menghadapi rintangan dari orang kafir.

5. Allah swt menjanjikan bahwa setelah kesulitan yang dihadapi Rasulullah Muhammad saw. dan umatnya akan datang kemudahan.

6. Etos kerja harus ditumbuh kembangkan yaitu jika telah menyelesaikan suatu pekerjaan segeralah untuk mengerjakan yang lain.

7. Kita harus senantiasa mengharap pertolongan dari Allah swt. karena Dialah sebaik-baik pemberi pertolongan.

1. Uji Kompetensi

1. Usaha Rasulullah yang gigih dalam menjalankan risalah dakwah akhirnya membuahkan hasil yang gemilang oleh karena itu Allah memberikan penghargaan berupa pengangkatan nama beliau, sebagaimana pernyataan Allah dalam surah al- Insyirah ayat 4, dan penghargaan itu belum pernah diberikan kepada orang lain, terletak dimana sajakah pengangkatan nama tersebut?

2. Isi kandungan Surah Quraisy dan surah al- Insyirah mempunyai keterkaitan yang erat, sebutkan bagaimana penerapan isi kandungan kedua surah tersebut dalam kehidupan sehari-hari!

RANGKUMAN

BERLATIHLAH

G


(14)

BAB II

KEBAHAGIAAN si

YATIM ADALAH

KEBAHAGIAAN KU


(15)

Kompetensi Inti (KI)

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menghargai, dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 Mengolah, menyaji dan menalar , dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)dan ranah

abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar

1.2 Menghayati keutamaan tolong menolong dan menyantuni anak yatim.

2.1 Memiliki sikap peduli sebagai implentasi dari pemahaman Q.S. al-Kautsar (108) dan al- Ma’un (107).

2.2 Memiliki sikap tolong menolong dan mencintai anak yatim.

3.2 Memahami isi kandungan Q.S. al-Kautsar (108) dan Q.S. al-Maa’un

(107) tentang kepedulian sosial dan isi kandungan hadis tentang perilaku tolong menolong riwayat Bukhori dari Abdullah ibnu Umar

(هملسي لو هملظيل ملسملا وخأ ملسملا... ) dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah

(ةبرك هنع هللا سفن ةبرك نمؤم نع سفن نم.. ) dan hadis tentang mencintai anak yatim riwayat Bukhori dari Sahl bin saad (انأ ميتيلا لفاكو...) dan hadis riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah (

ميتي هيف تيب نيملسملا يف تيب ريخ..) dalam fenomena kehidupan dan akibatnya.

4.2 Menulis hadis tentang tolong menolong dan mencintai anak yatim.

4.3 Menerjemahkan hadis tentang tolong menolong dan mencintai anak yatim.

4.4 Menghafal hadis tentang perilaku tolong menolong

riwayat Bukhori dari Abdullah ibnu Umar (

وخأ ملسملا

هملسي لو هملظيل ملسملا

) dan hadis riwayat Muslim

dari Abu Hurairah (

سفن ةبرك نمؤم نع سفن نم

ةبرك هنع هللا

) dan hadis tentang mencintai anak yatim

riwayat Bukhori dari Sahl bin saad (

ميتيلا لفاكو انأ

) dan hadis riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah (

ريخ


(16)

ميتي هيف تيب نيملسملا يف تيب

)

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan diharapkan peserta didik mampu menjelaskan isi kandungan Q.S. al-Kautsar (108) dan Q.S. al-Maa’un (107) tentang kepedulian sosial, menulis, menerjemah, menghafal dan menjelaskan isi kandungan hadis tentang perilaku tolong menolong riwayat Bukhori dari Abdullah ibnu Umar (ملسملا هملسي لو هملظيل ملسملا وخأ ) dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah (ةبرك هنع هللا سفن ةبرك نمؤم نع سفن نم)dan hadis tentang mencintai anak yatim riwayat Bukhori dari Sahl bin saad (ميتيلا لفاكو انأ)dan hadis riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah (تيب نيملسملا يف تيب ريخ ميتي هيف)dalam fenomena kehidupan dan akibatnya.

AMATI GAMBAR

A


(17)

https://www.google.com/search?q=gambar+orang+memberi+bantuan+untuk+korban+bencana


(18)

Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang senantiasa mengadakan hubungan dengan sesamanya. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya manusia perlu mengadakan kerjasama dengan pihak lain. Kerjasama dengan orang ain dapat terbina dengan baik apabila masing-masing pihak memiliki kepedulian sosial. Kepedulian sosial dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan tolong menolong dan menyantuni anak yatim. Amati gambar di atas dengan cermat ! Setelah mencermati kedua gambar tersebut , tentu ada banyak hal yang kalian pikirkan, muncul beberapa pertanyaan di benak kalian. Maka cobalah untuk menulis apa yang kalian pikirkan dari kedua gambar tersebut pada kolom berikut ini:

A. Konsep Kepedulian Sosial menurut Q.S. Al- Kautsar dan Q.S. Al- 1. Kepedulian Sosial

Kata kepedulian berasal dari akar kata peduli yang artinya memerhatikan atau menghiraukan. Menaruh peduli berarti menaruh perhatian atau menghiaraukan sesuatu. Kepedulian merupakan suatu sikap memperhatikan atau menghiraukan urusan orang lain ( sesam anggota masyarakat). Kepedulan sosial bukan berarti mencampuri urusan orang lain tetapi lebih pada membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi orang lain dengan tujuan kebaikan. Mengapa manusia perlu memiliki kepedulian sosial? Dikarenakan manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa menjalin hubungan

UNGKAPKAN RASA INGIN TAHU

Setelah kamu mengamati gambar di atas buat pertanyaan yang relevan

1. ……….. 2. ……….. 3. ……….. 4. ……….. 5. ………..

Setelah kamu mengamati gambar di atas buat pertanyaan yang relevan

1. ……….. 2. ……….. 3. ……….. 4. ……….. 5. ………..

BUKALAH WAWASANMU

B


(19)

kepedulian sosial sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Karena kepedulian sosial mempunyai dampak positif antara lain terwujudnya sikap tolong menolong sehingga menumbuhkan kerukunan dan dan kebersamaan yang erat. Banyak cara untuk membentuk jiwa social dalam kehidupan masyarakat , antara lain :

a. Menyadari bahwa rezeki adalah berasal dari Allah dan jika Allah menghendaki dapat di ambil dalam waktu yang relative singkat. b. Menyadari bahwa kepedulian social termasuk ibadah yang pasti

akan mendapat pahala dari Allah.

c. Menjauhkan diri dari sifat rakus(Tamak), kikir dan bakhil.

Konsep kepedulian sosial terdapat pada surah al-Kautsar dan al- Maun.

2. Surah Al Kautsar dan Al-Maun Tentang Kepedulian Sosial a. Surah al- Kautsar



























1 (

Terjemah surah

1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.

2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah 3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang

terputus.

2) Penjelasan surah

Surah al-Kautsar terdiri dari 3 ayat, termasuk golongan surat-surat makiyyah. Surah ini diturunkan oleh Allah menghibur hati nabi Muhammad. Adapun isi kandungan surah al- Kautsar sebagai berikut:

Ayat 1, menerangkan tentang Allah telah memberikan yang banyak kepada Nabi Muhammad SAW. Nikmat yang banyak tersebut disebut Al-Kautsar.

Ayat 2, menerangkan tentang dua perintah kepada Nabi Muhammad saw., khususnya dan umat Islam pada umumnya, yaitu melaksanakan sholat dan berqurban. Pelaksanaan dua perintah tersebut sebagai bukti rasa syukur atas limpahan nikmat Allah swt. Yang begitu banyak


(20)

Ayat 3, menerangkan tentang orang yang membenci Nabi Muhammad saw. Dan risalahnya akan terputus dari rahmat-Nya. Dalam ayat ini terdapat lafal al-abtar. Menurut kebiasaan orang arab, kata ini digunakan untuk menyebut orang yang tidak memiliki anak laki-laki.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bahwa isi kandugan surah al-Kautsar menjelaskan bahwa Allah mengnugerahkan nikmat yang berlimpah kepada nabi muhammad, sehingga Allah memerintahkan untuk bersyukur denga mendirikan salat dan berkurban penuh keikhlasan.Orang-orang yang membenci Nabi Muhammad tidak akan mendapat kebaikan dunia dan akhirat, dia benar-benar orang yang merugi.

b. Surah al- Ma’un

































































1) Terjemah surah

1. tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,

3. dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin. 4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, 5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, 6. orang-orang yang berbuat riya

7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna

2) Penjelasan surah

Ayat1-3 menjelaskan tentang pendusta agama yaitu orang yang menghardik ( menyia-nyiakan) anak yatim dan enggan memberi makan kepada orang miskin.


(21)

melaksanakan salat tetapi mendapat celaka. Kecelakan disebabkan karena mereka lalai atau mengabaikan waktu salatnya. Orang yang melalaikan salatnya termasuk pendusta agama.

Juga menjelaskan tentang ria, yaitu orang-orang yang berbuat baik karena ingin memperoleh pujian dan sanjungan dari orang lain bukan ikhlas karena Allah. Al- Ghazali dalam menjelaskan ria terjadi jika seseorang menampilkan amal dalam bentuk ibadah dengan tujuan supaya diperhatikan oleh orang lain, sehingga ia mendapat tempat di dalam hatinya. Orang yang ria termasuk pendusta agama karena pernbuatan itu menyekutukan Allah.

Ayat 7, mnerupakan salah satu ajaran tentang larangan berperilaku bakhil atau kikir yaitu enggan memberi bantuan kepada orang lain. Perilaku ini termasuk pendustaan terhadap agama.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa surah al-Ma’un menjelaskan tentang sifat manusia yang dipandang oleh Allah sebagai pendusta agama, yaitu:

a. Orang-orang yang menghardik anak yatim

b. Enggan memberi bantuan kepada orang lain lain yang sangat membutuhkan bantuannya.

c. Orang yang enggan member makan kepada fakir miskun. d. Orang yang lalai dalam salat dan ria.

Pengertian menghardik anak yatim ada dua kategori yaitu menghardik secara verbal dan menghardik secara non verbal. Menghardik secara verbal yaitu menghardik dengan ucapan-ucapan yang kasar, sedangkan menghardik yang bersifat nonverbal misalnya bertutur kata lembut dengan anak yatim , tetapi tidak memberikan makan dan pakaian yang dan pendidikan yang layak bagi mereka Para pelaku kesewenang-wenangan terhadap yatim, akan mendapatkan balasan dari Allah swt. antara lain, ditegaskan di surah an-Nisaa’ ayat 10. Allah mengganjar mereka yang memakan


(22)

harta yatim secara lalim, sebenarnya menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala neraka.





























Artinya, “ Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).”

Kedua, menghina anak yatim sama saja dengan menempuh jalan ke neraka. Karena, dengan menyakiti hati anak yatim, apa pun doa anak yatim akan dikabulkan oleh Allah swt. “Doa baik dan buruk dari yatim akan dikabulkan oleh Allah.,”

3. Hadis Tentang Tolong Menolong dan Mencintai Anak Yatim A. Hadis Tentang Tolong Menolong

هكرهبهخلأه َامههكنلعه هكلملا ي

ه ض

ي ره رهمهعك ن

ه َبل هيلملا دهبلع

ه ن

م أه

ل

ه َاههقه مهلمههس

ه وه هيههِيللهع

ه هكههلملا َىلمص

ه هيلملا ل

ه ُوس

ك ره ن

م أه

هكمكليههس

ل يك ل

ه وه هكههمكليظ

ل يه ل

ه م

ي ليههس

ل مكللا ُوههخكأ

ه مكليسلمكللا

يههفي هكههلملا نهَاههكه هيههِيخيأه ةيههجهَاحه يههفي نهَاههكه ن

ل ههمهوه

هكههلملا جهرمههفه ةرَبهرلكك م

ْء ليس

ل مك ن

ل ع

ه جهرمفه ن

ل مهوه هيتيجهَاحه

رهتهههس

ه ن

ل مهوه ةيمهَاِيهقيللا م

ي ُوليه ت

ي َاَبهرككك ن

ل مي ةرَبهرلك

ك هكنلعه

ةيمهَاِيهقيللا مهُوليه هكلملا هكرهتهس

ه َامرليس

ل مك

(

( ِيرَاخبلا هاور

َاهِينلدبلا ب

ي ارهك

ك ن

ل مي ةرَبهرلك

ك نْءميؤلمك نلعه س

ه

فمنه ن

ل مه

ن

ل مهوه ةيمهَاِيهقيلال م

ي ُوليه ب

ي ارهك

ك ن

ل مي ةرَبهرلك

ك هكنلعه هكللا س

ه

فلنه

َاِيهنلدبلا َىفي هيِيللهعه هكللا رهس

م يه رْءس

ي علمك َىلهع

ه رهس

م يه

َاِيهنلدبلا َىفي هكللا هكرهتهس

ه َامرليس

ل مك رهتهس

ه ن

ل مهوه ةيرهخيلل

ه اوه

َىفي دكبلعهلال ن

ه َاك

ه َامه ديبلعهللا نيُولعه َىفي هكللاوه ةيرهخيللهاوه


(23)

س

ه

فلنه َاهِينلدبلا ب

ي ارهك

ك ن

ل مي ةرَبهرلك

ك نْءميؤلمك نلعه س

ه

فمنه ن

ل مه

رهس

م يه ن

ل مهوه ةيمهَاِيهقيلال م

ي ُوليه ب

ي ارهك

ك ن

ل مي ةرَبهرلك

ك هكنلعه هكللا

ةيرهخيلل

ه اوه َاِيهنلدبلا َىفي هيِيللهعه هكللا رهس

م يه رْءس

ي علمك َىلهع

ه

ةيرهخيلل

ه اوه َاِيهنلدبلا َىفي هكللا هكرهتهس

ه َامرليس

ل مك رهتهس

ه ن

ل مهوه

َ.هيِيخياه ن

ي ُولع

ه َىفي دكبلعهلال ن

ه َاك

ه َامه ديبلعهللا نيُولعه َىفي هكللاوه

ةهرهيلرههك َىَبياه ن

ل ع

ه م

ن ليس

ل مك هكاوهره

َ.

1. Terjemahan Hadis

Hadis Pertama

"Bahwasanya Abdullah bin Umar r.a. mengabarkan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: ” Muslim yang satu adalah saudara muslim yang lain; oleh karena itu ia tidak boleh menganiaya dan mendiamkannya. Barang siapa memperhatikan kepentingan saudaranya, maka Allah akan memperhatikan kepentingannya. Barang siapa membantu kesulitan seorang muslim, maka Allah akan membantu kesulitannya dari beberapa kesulitannya nanti pada hari kiamat. Dan barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah akan menutupi (aib)nya pada hari kiamat ” . ( HR Bukhari )

Hadis kedua

Barang siapa melapangkan seorang mukmin dari satu kesusahan dunia, Allah akan melapangkannya dari salah satu kesusahan di hari kiamat. Barang siapa meringankan penderitaan seseorang, Allah akan meringankan penderitaannya di dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan menutupi (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang hamba selama hamba itu mau menolong saudaranya. (H>R. Muslim dari Abu Hurairah).

a. Penjelasan Hadis

Hadis pertama, Rasulullah SAW. mengajarkan kepada kita agar saling tolong-menolong. Tolong menolong atau ta’awun

merupakan kebutuhan hidup manusia yang tidak dapat dipungkiri. Kenyataan telah membuktikan, bahwa suatu pekerjaan atau apa saja yang membutuhkan pihak lain, pasti tidak akan dapat dilakukan secara sendirian meskipun dia seorang yang memiliki


(24)

kemampuan dan pengetahuan tentang hal itu. Ini menunjukkan, bahwa tolong-menolong dan saling membantu merupakan sebuah keharusan dalam hidup manusia. Allah Subhannahu wa Ta’ala telah berfirman:

َىههلهع

ه اُونكوهَاههعهته لوه ىُوهههقلتملاوه رشههبيللا َىلهعه اُونكوهَاعهتهوه

دكيديههش

ه ههههلملا نمإي ههههلملا اُوههقكتماوه نياوهدلههعكللاوه م

ي ههثللا

) ب

ي َاقهعيللا

٢

(

Artinya” ….Dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya”.

Ta'awun (saling tolong menolong), adalah merupakan salah satu cara menjaga ukhuwah islamiah (persaudaraan dalam islam). Tidak ada arti dan nilainya jika kita menganggap saudara tetapi kita tidak membantu saudara kita ketika memerlukan bantuan, dan menolongnya ketika dia ditimpa cobaan, serta belas kasihan ketika ia dalam keadaan lemah.

Rasulullah SAW. telah mengajarkan tujuan saling tolong menolong dalam bermasyarakat adalah bagaikan bangunan:

َاههض

ر علَبه هكض

ك علَبه دبش

ك يه نيَاِيهنلبكللَاكه نيميؤلمكلللي نكميؤلمكللا

هعيَبيَاص

ه أ

ه نهِيلَبه كهبمشهوه

ج - ِيرَاخبلا حِيحص)

8

ص /

315

)

Artinya:"Mukmin yang satu dengan yang lainnya bagaikan sebuah bangunan yang saling memperkuat antara sebagian dengan sebagian yang lainnya. (Rasulullah SAW. sambil memasukkan jari-jari tangan ke sela jari- jari lainnya) (HR. Bukhari)

Coba kalian renungkan , Satu batu merah tentu saja lemah, meskipun terlihat kuat. Dan seribu batu bata yang berserakan (tidak teratur), tidak mempunyai nilai karena tidak bisa membentuk bangunan. Tetapi manakala batu bata itu disusun dengan teratur dalam susunan yang rapi dan kokoh sesuai dengan aturan yang berlaku maka akan membentuk suatu bangunan. batu-bata tersebut tidak lagi disebut batu bata tapi berubah menjadi dinding yang kokoh dan dinding-dinding itu akan berubah wajah menjadi rumah yang kuat , yang tidak mudah dirobohkan oleh tangan-tangan yang jahil yang menghendaki


(25)

apresiasi kepada orang yang mau membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan membantunya dalam memenuhi kebutuhannya. Orang yang mau melepaskan kesusahan orang lain maka ia akan dilepaskan dari kesusahannya di hari kiamat. Orang yang suka menutupi aib orang lain, ia akan ditutupi oleh Allah dari aibnya di hari kiamat nanti.

Hadis kedua, menjelaskan tentang sikap hidup yang harus ditumbuh kembangkan dalam kehidupan bermasyarkat sehari-hari. Yaitu, kesediaan melapangkan kesusahan, meringankan beban penderitaan, menjaga atau menutupi aib saudaranya agar tidak diketahui oleh orang banyak, dan kesediaan menolong sesama, jika hal tersebut ditumbuh kembangkan dalam kehidupan sehari dengan ikhlas insya Allah akan mendapat balasan dari Allah, yaitu akan dilapangkan, diringankan, ditutupi aibnya dan mendapat pertolongan Allah dari kesusahan-kesusahan di hari kiamat.

1. Hadis Tentang Mencintai Anak Yatim

َىلمص

ه هيلملا ل

ك ُوس

ك ره ل

ه َاقه ل

ه َاقه ةهرهيلرههك يَبيأه نلعه

يَبيأه ن

ل ع

ه وه َانهأه :مهلمس

ه وه هيِيللهع

ه هكلملا

ةيَبهَابمس

م لَاَبي رهَاش

ه أهوه اذهكههه ةينمجهللا يفي م

ي ِيتيِيهللا ل

ك فيَاكه

َامههكنهِيلَبه رهَاشهأهوه َىط

ه س

ل ُوكللاوه

(ملسم هاور )

ن

ك س

ه ح

ل يك م

ن ِيلتييه هيِيلفي ت

ن ِيلَبه ن

ه ِيلميليس

ل مكلال َىفي ت

ْء ِيلَبه ركِيلخه

هيِيلفي ت

ن ِيلَبه ن

ه ِيلميليس

ل مكلال َىفي ت

ْء ِيلَبه ربش

ه وه هيِيللهاي

هيِيللهاي ءكَاس

ه يك م

ن ِيلتييه

.

ةهرهيلرههك َىَبياه نل عه هكجهَامه نك َبلا هكاوهره َ.

a. Terjemah hadis

Hadis Pertama

Artinya:” Aku dan orang-orang yang memelihara anak yatim di syurga seperti ini. Beliau menunjukkan telunjuk jari tengah serta beliau merenggangkan antara keduanya”. (H.R. Muslim)

Hadis kedua

Sebaik-baik rumah orang islam adalah rumah yang di dalamnya ada anak yatim dan diasuh dengan baik. Seburuk-buruk rumah orang islam adalah


(26)

rumah yang di dalamnya ada anak yatim yang diperlakukan dengan jahat. (H.R. Ibnu Majjah dari Abu Hurairah).

b. Penjelasan Hadis

Hadis di atas memberikan motivasi kepada kita untuk mau peduli terhadap anak yatim. Orang yang mau peduli terhadap anak yatim dengan cara memeliharanya, akan memperoleh kedudukan yang tinggi yaitu berada di surga bersama Nabi Muhammad SAW. Layaknyajari telunjuk dan jari tengah.

Anak yatim ialah anak-anak yang belum balig yang ditinggal mati oleh kedua orang tuanya atau salah satunya. Orang yang pertama yang bertanggung jawab adalah ahli warisnya untuk memelihara, mendidik, dan membesarkannya sehingga ia dapat menjalani hidup secara mandiri. Yatim piatu (istilah di Indonesia) yang diartikan sebagai anak yang ditinggal mati oleh ayah dan ibunya.

Anak-anak yatim membutuhkan bimbingan dan kasih sayang orang tua untuk perkembangan kepribadiannya. Namun, mereka tidak mendapatkan hal tersebut, karena ayah atau ibunya sudah meninggal. Maka, diperlukan orang lain yang dapat menggantikan peran orang tua untuk menuntun mereka ke jalan yang benar.

Tanpa perhatian dan kasih sayang, anak-anak yang kehilangan orang tua itu, tidak dapat tumbuh secara seimbang antara jasmani dan rohaninya, sehingga memungkinkan anak mengalami perkembangan yang timpang. Oleh karena itu, Rasulullah menganjurkan umat Islam agar mau menggantikan peran ayah dan ibunya dengan jaminan surga yang berdekatan dengan surga nabi.

Selama ini, pengertian menyantuni anak yatim cenderung pada kebutuhan fisiknya saja. Sedang yang bersifat psikologis belum banyak dilakukan. Padahal anak-anak yatim yang tinggal di panti maupun di rumahnya sendiri, mereka merindukan figur ayah/ibu yang menjadi tempat curhat dan bermanja. Oleh karena itu sebaiknya pemberian bantuan untuk kebutuhan fisik, disertai pula dengan komunikasi pribadi yang intens untuk memahami kebutuhan


(27)

bagi masa depannya.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW. pada Hadis tersebut bahwa orang yang menyantuni anak yatim dengan baik maka ia akan bisa bersama dengan rasulullah SAW. masuk syurga.

Hadis kedua menjelaskan rumah yang paling mulia dalam pandangan nabi Muhammad adalah rumah yang ada anak yatim dan diasuh dengan baik. Sebaliknya sejelek-jelek rumah adalah apabila di dalamnya ada anak yatim dan disia-siakan, jika demikian maka aura keberkahan hidup tidak akan pernah terpancar di rumah tersebut beserta penghuninya.

1. Diskusi

Setelah belajar dan memahami materi di atas, ada dua hal yang perlu kalian diskusikan dengan teman kalian, yaitu :

a. Menghardik anak yatim termasuk kategori pendusta Agama? Apa saja yang termasuk perilaku “menghardik anak yatim” itu?

b. Bagaimana sikap kalian terhadap anak yatim yang mempunyai penyimpangan akhlak misalnya bertemperamen emosial sehingga gemar berkelahi?

2. Memperluas wawasan

Tahukah kalian, jika sikap hidup kepedulian social, tolong menolong dan mencintai anak yatim dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, akan membawa dampak positif? Coba kalian temukan dampak positif tolong menolong dan mencitai anak yatim.

KEMBANGKAN PIKIRANMU


(28)

No Dampak Positif

1 2 3 4 5

1. Islam sangat menganjurkan sikap tolong menolong dan mencintai anak yatim, hal ini memberi kesadaran pada diri saya agar selalu dapat berbuat kebajikan setiap harinya. “ Kebajikan apa yang telah saya perbuat hari ini? Apa tujuan saya berbuat kebajikan?”

No Kepedulian Sosial Tujuan

1 2 3 4 5 7 8 9 10

اُوقكفينلتك َامهوه نهُوببحيتك َامممي اُوقكفينلتك َىتمحه رمبيللا اُولكَانهته ن

ل له

م

ن ِيليع

ه هيَبي ههلملا ن

م إيفه ءْءي

ل ش

ه ن

ل مي

AKHIRNYA AKU TAHU

MUTIARA HIKMAH

E


(29)

Allah maha mengetahui” ( Q.S. Ali Imran : 92)

ةْءبمحه ل

ي ثهمهك

ه هيلملا ليِيبيسه يفي ملهكلهاُوهملأه نهُوقكفينليك نهيذيلما لكثهمه

هكلملاوه ةْءبمحه ةكئهَامي ةْءلهبكنلس

ك ل

ش ك

ك يفي لهَبيَانهس

ه عهبلس

ه ت

ل تهبهنلأ

ه

) م

ن ِيليع

ه عنس

ي اوه هكلملاوه ءكَاش

ه يه ن

ل مهلي ف

ك عيَاض

ه يك

٢٦١

)

“ Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui”.

1. Surat Al-kausar dan Al-Ma’un adalah surat yang mengungkap informasi Allah, bahwa kaum muslimin harus mempunyai dan selalu menumbuh kembangkan sikap kepedulian social kepada orang lain

2. Kepedulian sosial dalam surat al-kautsar diwujudkan dengan menyembelih kurban dan diniatkan hanya semata – mata karena Allah. 3. Kepedulian sosial dalam surat Al- Ma’un di wujudkan dalam bentuk

- Tidak menyia-nyiakan anak yatim ,menyantuni fakir miskin

- Menganjurkan untuk memberi makan orang miskin dan memberi sesuatu yang dapat berguna bagi orang lain.

4. Dalam surah al- Maun Allah menjelaskan tentang ciri-ciri orang yang mendustakan agama, yaitu :

a. Menyia-nyiakan anak yatim b. Melalaikan salat

c. Ria

d. Enggan memberi pertolongan.

5. Menyintai anak yatim merupakan perintah agama yang besar pahalanya 6. Keutamaan orang menyintai anak yatim adalah akan berada di surga

bersama rasululullah yang dekatnya bagaikan jari telunjuk dan jari tengah. 7. Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi

aubnya di dunia dan di akhirat.

BERLATIHLAH

RANGKUMAN

G


(30)

Uji Kompetensi

1. Setelah kalian memahami isi kandungan hadis tentang mencintai anak yatim, Apa yang harus kamu lakukan agar kamu mampu meraih surga bersama Rasulullah yang diibaratkan dekatnya bagai jari telunjuk dan jari tengah?

2. Mengapa menghardik anak yatim termasuk kategori pendusta Agama? Bagaimana sikapmu terhadap anak yatim yang mempunyai penyimpangan akhlak misalnya bertemperamen emosial sehingga gemar berkelahi?

Portofolio

Fenomena kehidupan di masyarakat mengharuskan seseorang mempunyai rasa kepedulian sosial yang tinggi, karena pada dasarnya Islam sangat menganjurkan sikap tolong menolong dan menyantuni anak yatim. Ayo! Amati dan temukan kegiatan di lingkungan sekelilingmu yang merupakan wujud kepedulian sosial, Jangan lupa tulislah hasil pengamatanmu pada kolom berikut:

NO Hari/Tanggal

Bentuk kepedulian

sosial

Pelaku dan sasaran

Dampak positif

1 2 3 4 5

Tanggal Penilaian Nilai Paraf Orang


(31)

BAB -III

KUPERINDAH

BACAAN

AL-QUR’AN

DENGAN TAJWID

(Hukum Bacaan Mad Iwadl, Mad Layyin dan Mad Arid Lis-Sukun)

http://www.carigold.com

Kompetensi Inti

KI-4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

Kompetensi Dasar (KD)

4.1. Menerapkan hukum bacaan mad iwadl, mad layyin, dan mad arid lis-sukun dalam al-Quran.


(32)

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan diharapkan peserta didik mampu menjelaskan ketentuan hukum bacaan mad mad iwadl, mad layyin, dan mad arid lis-sukun dalam al-Qur’an, mampu menunjukkan contoh hukum bacaan mad iwadl, mad layyin, dan mad arid lis-sukun dalam al-Qur’an dan mampu mendemonstrasikan contoh

bacaan lafal mad iwadl, mad layyin, dan mad arid lis-sukun dalam al-Qur’an.

NO LAFAL HUKUM BACAAN

1

ض

ك

رللا ت

ي جمرك اذهإي

َاججره

Mad Iwadl

2

ت

ي ِيلبهللا اذههه

Mad Layyin

3

ن

ه ِيقيتممكلللي ىدرهك

Mad Arid Lis-Sukun

Setelah mengamati ayat di atas dengan seksama, tentu ada banyak hal yang kalian pikirkan, banyak pertanyaan yang mucul di benak kalian . Buatlah daftar pertanyaan yang relevan dari pencermatanmu terhadap ayat-ayat tersebut pada kolom berikut ini:

No .

Kata tanya Pertanyaan

1 2 3 4 5

CERMATI AYAT

UNGKAPKAN RASA INGIN TAHU

A


(33)

8 9 10

Membaca Al-Qur’an dengan benar dan fasih adalah suatu keharusan bagi orang Islam. Tahukah kalian, bahwa panjang atau pendeknya dalam bacaan dalam membaca Al-Qur’an sangat berpengaruh terhadap arti/ makna ayat-ayat Al-Quran? Oleh karena itu dalam membaca Al-Quran kalian harus hati-hati agar tidak terjadi kesalahan. Membaca Al-Qur’an dengan benar tentunya akan menambah kesempurnaan kalian dalam beribadah kepada Allah. Untuk bisa membaca Al-Qur’an dengan benar kalian harus faham ilmu tajwid. Untuk memperbaiki bacan al-Qur’an kalian berikut ini kalian akan mempelajari materi hukum bacaan mad, yaitu mad iwadl, mad layyin dan arid lis-sukun.

a. Mad Iwadl

Menurut bahasa mad artinya panjang dan Iwadl artinya pengganti. Sedangkan menurut istilah mad iwadl adalah mad yang terjadi apabila ada fathatain yang berada di akhir ayat atau ada tanda waqaf. Bacaan mad di sini menggantikan bunyi fathatain. Cara membacanya dipanjangkan dua harakat atau satu alif. Contoh hukum bacaan mad iwadl terdapat pada surah al- Kahfi ayat 110. Perhatikan lafal yang berwarna merah.



















































Juga terdapat pada surah an-Nashr ayat 3. Perhatikan lafal yang berwarna merah berikut :


















(34)

Khusus fathatain yang berada pada huruf ta marbutah tidak di baca mad karena huruf tersebut jika di waqafkan berubah bunyi menjadi huruf ha.

Contoh terdapat di surah Ali Imran: 8 perhatikan lafal yang berwarna

merah berikut ini.

































b. Mad Layyin

Menurut bahasa mad artinya panjang dan layyin artinya lunak. Sedangkan menurut istilah mad layyin adalah mad yang terjadi apabila ada wau sukun atau ya sukun dan didahului oleh huruf yang berharakat fathah dan setelahnya berupa huruf hidup yang dibaca waqaf. Cara membacanya boleh dipanjangkan sebanyak dua harakat, empat harakat atau enam harakat. Contoh mad layin terdapat pada surah Quraisy ayat 1-2, surah Ali Imran ayat 26. Perhatikan lafal yang berwarna merah.





































































c. Mad ’arid lis-sukun

Menurut bahasa Mad artinya panjang, arid artinya baru/ tiba-tiba ada dan sukun artinya mati. Menurut istilah mad yang terjadi apabila ada huruf mad (wau, alif atau ya) yang berada di akhir ayat atau terdapat tanda waqaf. Cara membaca mad arid lis-sukun ada tiga macam, yaitu boleh dua harakat ( Qashr) empat harakat ( Tawassuth), atau enam harakat (Thul). Yang paling utama adalah membaca dengan panjang bacaan enam harakat. Contoh bacaan mad arid lis-sukun terdapat pada surah al-Ma’un ayat 1, surah Yasin ayat 9, az-Zumar ayat 20. Perhatikan lafal yang berwarna merah.


(35)









 













































1 .

DISKUSI

Untuk lebih memahami dan mendalami materi tersebut di atas, berdiskusilah dengan teman kalian dengan langkah-langkah berikut :

a. Berkelompoklah 5 orang setiap kelompok! b. Siapkan alat tulis untuk mencatat hasil diskusi! c. Hargai pendapat temanmu!

d. Presentasikan hasil diskusi di depan kelompok lain.

No Lafal Hukum Bacaan Keterangan

1

ركِيلخهللا ك

ه ديِيهَبي

2

هيلملا ن

ي يدي يفي

َاجراُوهفلأه

3

م

ن ِيليع

ه

4

ن

ه ُولكمهعلته َاممع

ه

5

ريُومكلا م

ي زلع

ه ن

ل مي

6

ل

ك َابهجيللا ت

ي س

م َبكوه

َاس

ج َبه

7

ب

ي ُوض

ك غلمهللا ريِيلغه

8

ف

ي ِيلص

م لاوه

9

ت

ي جمرك اذهإي

َاججره ض

ك

رللا

10

ن

ه ُونكس

ي ح

ل مك

Tanggal Penilaian Nilai Paraf Orang Tua

Paraf Guru


(36)

2 . Memperluas wawasan

Untuk menguji bacaan kalian sudah tartil atau belum maka bacalah al-Qur’an. Surah al-Waqiah kemudian tuliskan bacaan mad iwadl dan bacaan mad arid lis-sukun serta lafalkanlah dihadapan orang tua, atau teman untuk menguji sejauh mana kemampuan membaca kalian apakah sudah tartil atau belum. Jika kalian laksanakan dengan sungguh-sungguh maka semakin luaslah wawasan dan pemahaman kalian tentang “hukum bacaan mad iwadl dan Mad Arid Lis-Sukun”. Semakin bagus dan tartil bacaanmu, insya Allah nilai ibadahmu semakin sempurna di hadapan Allah.

No Lafal Hukum

bacaan

Ayat ke

pelafalan Paraf

orang tua

benar salah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15


(37)

Didalam Al Qur’an banyak sekali kalimat yang mengandung hukum bacaan mad iwadl, mad layyin dan mad arid lis-sukun maka saya akan mencari dan akan saya akan saya catat dalam daftar berikut ini:

MUTIARA HIKMAH

Hasil pencarian hukum bacaan mad iwadl, mad layyin dan mad arid lis-sukun dalam Al- Qur’an:

No Lafal Hukum bacaan Surat/Ayat ke

1

2 3 4 5 6 7 8 9 10


(38)

Abu Hurairah r.a. berkata: Saya telah mendengar Rasullah bersabda: ”Bacalah Qur’an karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pembela pada orang yang

mempelajari dan mentaatinya .”

Usman bin Affan r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda:”sebaik-baik kamu yaitu orang yang mempelajari Qur’an dan mengajarkannya

.”

1. Menurut istilah mad iwadl adalah mad yang terjadi apabila ada fathatain yang berada di akhir ayat atau ada tanda waqaf. Bacaan mad di sini menggantikan bunyi fathatain.

2. Panjang bacaan mad iwadl adalah dua harakat atau satu alif.

3. Mad layin adalah mad yang terjadi apabila ada wau sukun atau ya sukun dan huruf sebelumnya berharakat fathah dan setelahnya berupa huruf hidup kemudian dibaca waqaf.

4. Panjang bacaan mad layin adalah dua harakat, empat harakat atau enam harakat.

5. Mad adrid lis- sukun adalah mad yang terjadi apabila ada huruf mad (wau, alif atau ya) yang berada di akhir ayat atau terdapat tanda waqaf.

6. Panjang bacaan mad arid lis-sukun adalah boleh dua, empat atau enam harakat.

1. Rasulullah saw bersabda: ” Siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka mendapat kebaikan dan tiap kebaikan mempunyai

BERLATIHLAH

RANGKUMAN

G


(39)

2. Menurutmu apakah ada perbedaan pahala bagi orang yang membaca Al-Quran dengan tartil dan yang tidak tartil?

BAB -IV

KURAIH

KETENANGAN HIDUP

DENGAN

MENGHINDARI

KETAMAKAN

http://himmatunayat.org.

Kompetensi Inti (KI)

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menghargai, dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

Kompetensi Dasar (KD)

1.2 Menyadari akibat sikap buruk sebagaimana kandungan Q.S. al- Humazah (104) dan Q.S. at- Takatsur (102).

2.1 Terbiasa menghindari sikap buruk sesuai isi kandungan Q.S. al- Humazah (104) dan Q.S. at-Takatsur (102) dalam fenomena kehidupan sehari-hari dan akibatnya.

3.1 Memahami isi kandungan Q.S. al- Humazah (104) dan at-Takatsur (102) tentang sifat cinta dunia dan melupakan kebahagiaan hakiki.


(40)

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengamati, menanya, mengekspolarasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan diharapkan peserta didik mampu menjelaskan isi kandungan Q.S. al-Humazah (104) Q.S. at- Takatsur (102) tentang sifat cinta dunia dan melupakan kebahagiaan hakiki, serta mampu menunjukkan contoh perilaku menghindari sifat-sifat buruk sesuai isi kandungan Q.S. al-Humazah (104) Q.S.

at- Takatsur (102) dalam fenomena kehidupan sehari-hari.

Kisah Qarun

Ingatkah kalian tentang kisah Qarun? Qarun adalah orang yang sangat kaya rayaَ. Harta kekayaannya sangat melimpah namun dia termasuk orang yang kikir, sombong dan tamak terhadap hartaَ. Karena kekayaan yang dimilikinya itu ia tidak mau menyembah Tuhannya dan enggan mengeluarkan zakatَ. Dia beranggapan bahwa apa yang dimiliki semata-mata adalah karena jerih payahnya sendiri dan ilmu yang dimiliki sehingga menganggap tidak ada keterlibatan Tuhan di dalamnyaَ. Akibat keserakahannya dan ketamakannya terhadap harta itu, Allah kemudian mengadzab dengan menenggelamkan harta kekayaan yang ia miliki bersama dirinya ke dalam tanahَ. Kisah tersebut menggambarkan sikap seseorang yang menjadikan harta kekayaan sebagai tujuan hidup dan menjadikan harta sebagai “berhala” yang selalu dipuja-puja sehingga melahirkan sikap kikir dan serakahَ. Hidup di dunia yang sementara seharusnya kita jadikan sebagai jembatan menuju kehidupan akhirat yang hakikiَ. Kehidupan dunia merupakan lahan tempat kita menanam kebajikan yang hasilnya akan kita panen di kehidupan akhirat nantiَ.

CERMATI CERITA

UNGKAPKAN RASA INGIN TAHU

A


(41)

kisah tersebut pada kolom berikut ini:

No. Kata tanya Kalimat Tanya

1 apa Apakah yang dimaksud dengan tamak terhadap harta?

2 3 4 5 6

A. Tamak terhadap Harta

Islam mewajibkan umatnya untuk bekerja mencukupi kebutuhan hidup dengan cara yang benar. Dengan bekerja maka manusia akan memperoleh hak milik berupa harta benda. Selain untuk memenuhi kebutuhan hidup, harta tersebut juga harus dimanfaatkan dengan tujuan beribadah kepada Allah SWT.

Tahukah kalian, bahwa kepemilikan harta yang melimpah terkadang bisa memunculkan perilaku Akhlakul mazmumah yaitu tamak terhadap harta? Sifat tamak muncul karena manusia sangat mencintai harta kekayaan. Karena kecintaannya terhadap harta yang mendalam, sebagian manusia berkeinginan menimbun harta untuk kepentingan pribadi, dengan kekayaan yang bertambah bersamaan itu muncul sikap batin yang tidak baik, yaitu keserakahan dan keinginan yang tidak terkendali terhadap harta kekayaan, selalu berusaha mengejar dan mencari kekayaan dengan segala macam cara. Dia tidak pernah memiliki kepuasan terhadap apa yang ada padanya dan tidak mampu membendung keinginan-keinginan terhadap apa yang belum berhasil dicapai. Dia tidak pernah merasa bersyukur dengan apa yang dia miliki, tetapi justru keserakahan terhadap apa yang belum dimiliki menjadi memuncak. Sikap seperti inilah yang disinyalir oleh Allah dalam al-Qur’an surat at-Takatsur, bahwa pada dasarnya manusia mempunyai kecenderungan untuk tamak dan serakah terhadap harta. ”Obsesi untuk mengumpulkan kekayaan yang sebanyak-banyaknya tidak pernah berakhir dalam diri manusia sampai dia masuk ke liang kubur” Naudzubillah min dzalik!


(42)

1. Pengertian tamak

Era sekarang manusia lebih memilih hidup mewah dan berlaku konsumtif. Salah satu efek negatif dari gaya hidup konsumtif adalah menumbuhkan sifat tamak terhadap harta. Lalu apakah yang dimaksud dengan tamak terhadap harta?

Tamak terhadap harta adalah suatu keinginan yang amat besar untuk memperoleh harta sebanyak-banyaknya. Keinginan untuk memperoleh harta itu didorong oleh kecintaan terhadap harta melebihi yang lain.

Sebenarnya Islam tidak melarang jika seseorang itu mencintai harta, hanya saja Islam mengingatkan agar kecintaannya pada harta itu bukan dijadikan sebagai tujuan hidup. Tujuan hidup manusia tidak terletak pada kecukupan harta, tetapi kepuasan ruhani yang mengantarkan manusia menikmati kehidupan di masa datang (kehidupan Akhirat) secara lebih hakiki.

Al-Qur’an mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang membuat manusia senang terhadap harta, karena harta merupakan hiasan kehidupan dunia. Coba renungkan firman Allah yang terdapat pada surah al-Kahfi ayat 46, berikut :





























Artinya:” Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan”.

Sepanjang hayat masih dikandung badan keinginan manusia untuk menambah dan mengumpulkan harta tidak akan pupus. Semakin bertambah kekayaan yang diperoleh dan dikuasai , semakin tinggi semangatnya untuk menambah kekayaan. Rasulullah dalam salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari bersabda: ” Seandainya manusia ada yang memiliki dua lembah yang penuh dengan emas maka dia akan tetap mengharapkan mempunyai lembah yang ketiga”.

2. Akibat buruk dari sifat Tamak terhadap Harta

Prilaku-perilaku negatif yang ditimbulkan dari sifat tamak antara lain : a. Bakhil yaitu sikap terlalu sayang terhadap harta sehingga enggan

memberikan kepada orang lain.

b. Egois yaitu suatu sikap yang mementingkan diri sendiri

c. Individualis yaitu suatu sikap yang tidak peduli dengan lingkungannya. d. Ambisius yaitu keinginan berlebih-lebihan untuk memperoleh harta

sebanyak-banyaknya.

e. Menjadikan harta sebagai ”berhala” ( suatu yang dipuja-puja, diimpi-impikan) sehingga melalaikan tujuan kehidupan hakiki (akhirat).

Sifat tamak sangat dibenci oleh Allah, sebagaimana yang terkandung dalam Surat al-Humazah dan at-Takatsur.


(43)

terhadap harta benda. Surah ini menggambarkan tentang ancaman Allah bagi orang-orang yang suka mencela, dan suka menimbun harta, bermegah-megahan dengan harta serta enggan menafkahkan harta di jalan Allah. B. Kandungan Surah al-Humazah dan at-Takatsur

Surah al- Humazah dan at-Takatsur merupakan dua surah yang membahas tentang sifat orang yang tamak terhadap harta. Mari kita pelajari surah tersebut dengan sungguh-sungguh!

1. Surah al- Humazah

Pembahasan surah al-Humazah meliputi lafal surah, terjemah dan penjelasannya.

a. Lafal dan terjemahan surah al-Humazah





















































































“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.”

b. Asbabun Nuzul

Dalam satu riwayat dikatakan bahwa Utsman dan Ibnu Umar berkata: Masih segar terngiang di telinga kami bahwa ayat ini ( surah al-Humazah 1-2) turun berkenaan dengan Ubay bin Khalaf, seorang tokoh Quraisy yang kaya raya dan selalu mengejek dan menghina rasul dengan kekayaannya.” Demikianlah yang diriwayatkan Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Utsman dan Ibnu ‘Umar.

c. Penjelasan Ayat

Surah al-Humazah termasuk golongan Surah Makiyyah, Surah al-Humazah terdiri dari sembilan ayat. al-Humazah artinya pengumpat, yaitu salah satu sifat tercela dan dilarang oleh agama. Pokok kandungan surah al- Humazah sebagai berikut:


(44)

Ayat 1, menjelaskan tentang orang yang suka mencela dan mengumpat akan celaka.

Ayat 2, menjelaskan tentang perilaku orang kafir yang gemar mengumpulkan harta dan sibuk menghitung kekayaannya, mereka lebih berkonsentrasi pada kehidupan dunia yang fana.

Ayat 3, menjelaskan tentang perilaku orang kafir yang menganggap bahwa harta yang dimiliki bisa membawa pada kesenangan selama-lamanya.

Ayat 4, Allah menjelaskan bahwa semua anggapan orang kafir itu salah, kekayaan yang mereka miliki tidak bermanfaat. Mereka akan mendapat balasan dari perbuatannya, yaitu dilempar ke neraka Hutamah.

Ayat 5-7, menjelaskan tentang tempat bagi pencela dan pengumpat, yaitu neraka Hutamah merupakan api neraka yang akan membakar hingga masuk ke dalam hati mereka.

Ayat 8-9, menjelaskan keadaan mereka ketika berada di neraka hutamah, yaitu tidak dapat keluar karena sudah ditutup rapat dan mereka diikat di tiang-tiang panjang.

Setelah kalian memahami kandungan surah al-Humazah pasti kalian akan berfikir lebih jauh untuk mampu menghindari perilaku-perilaku buruk yang terungkap dalam surah tersebut. Yakinlah bahwa kalian mampu dan mohonlah perlindungan dari Allah, karena Allah adalah sebaik-baik tempat berlindung.

Ancaman bagi orang-orang yang tidak mampu menghindari sifat-sifat buruk yang terungkap dalam surah al- Humazah adalah neraka Hutamah, sifat api Hutamah berbeda dengan api yang berada di dunia. Api Hutamah dapat menyusup masuk ke rongga badan hingga membakar hati. Hati merupakan anggota badan yang sangat sensitif, jika hati terbakar tentunya rasa sakitnya tiada terkira. Neraka tersebut terkunci rapat, sehingga setiap kali mereka hendak keluar karena merasakan kesengsaraan, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya lagi, begitulah penderitaan yang mereka alami. Yakinlah bahwa kalian mampu dan mohonlah perlindungan dari Allah, karena Allah adalah sebaik-baik tempat berlindung.

2. Surah at- Takatsur

Pembahasan surah at-Takatsur meliputi lafal surah, terjemah dan penjelasannya.

a. Lafal dan terjemah surah at-Takatsur
































































(1)

3

ك

ه َبشره م

ي س

ل َاَبي أ

ل رهقلا

ق

ه لهخه ِيذيلما

4

م

ك تكرلزك َىتمحه

رهَبيَاقهمهللا

5

ريُومكلا م

ي زلع

ه ن

ل مي

6

دنحهأه هكلملا ُوههك للقك

7

هيلملا ل

ي ِيبيس

ه يفي

8

هيلملا ةيَاض

ه رلمه

9

هكلملا ن

ك ِيشبهيك

10

هلملا هيجلوه

Tanggal Penilaian

Nilai Paraf Orang Tua

Paraf Guru

b. Perluas Wawasan

Didalam al- Qur’an banyak sekali kalimat yang mengandung hukum bacaan lam dan ra saya akan mencari dan akan saya catat dalam daftar berikut ini:

Hasil pencarian hukum bacaan Lam dan Ra dalam Al Qur’an:

No Lafal Hukum

Bacaan

Surah/ ayat ke 1

2 3 4


(2)

9 10

Didalam surah al- Fajr terdapat banyak sekali kalimat yang mengandung hukum bacaan Lam dan Ra saya akan mencari dan akan saya catat dan saya akan melafalkannya di hadapan orang tua atau guru atau temanku yang sudah mahir membaca, tujuanku untuk menguji sejauh mana bacaanku sudah tartil atau belum. Untuk itu terlebih dahulu saya catat dalam daftar berikut ini:

No Lafal Hukum

bacaan

Ayat ke

pelafalan Paraf orang tua benar salah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

AKHIRNYA AKU TAHU

E


(3)

Abu Musa Al-Asy’ari berkata: Rasulullah saw. bersabda “ Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur’an bagaikan buah limau baunya harum dan rasanya lezat. Dan perumpamaan mukmin yang tidak dapat membaca Al-Qur’an bagaikan kurma, rasanya lezat dan tidak berbau. Dan perumpamaan munafiq yang membaca Al-Qur’an bagaikan bunga berbau harum dan rasanya pahit, dan peumpamaan munafiq yang tidak membaca Al-Qur’an baikan buah handhold tidak berbau dan rasanya pahit “.

Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda : “Orang yang mahir dalam membaca Al-Qur’an akan berkumpul dengan malaikat-malaikat yang mulia-mulia ta’at. Sedang orang yang terbata-bata dan berat jika membaca Al-Qur’an , mendapat pahala lipat dua kali”

2. Hukum bacaan lam ada dua yaitu lam tafkhim dan lam tarqiq.

3. Hukum bacaan ra ada tiga, yaitu ra tarqiq, ra tafkhim dan jawazul wajhain. 4. Ra dibaca tafkhim (tebal) karena beberapa syarat, yaitu:

a. Jika ra difathah atau difathatain b. Jika ra didammah atau dhammatain

c. Jika ra disukun jatuh sesudah huruf yang difathah atau di dhamah.

d. Jika ra disukun dan huruf sebelumnya dikasrah tetapi kasrahnya tidak asli dari kalimat itu.

e. Jika ra berharakat sukun sedangkan huruf sebelumnya berharakat kasrah asli, namun sesudah ra sukun itu ada huruf ISTI’LA ( ءلهعهتهسإ ) yang tidak dikasrah (huruf isti’la tidak dikasrah)

4. Jawzul wajhain adalah ra yang dapat dibaca tipis atau dibaca tebal

5. Huruf isti’la adalah huruf makhrajnya terletak pada pangkal lidah sebelah atas.

MUTIARA HIKMAH

RANGKUMAN

BERLATIHLAH

F

G


(4)

datang pada hari kiamat memberi syafaat bagi para pembacanya”. Jelaskan pendapatmu apa yang dimaksud syafaat dalam hadis tersebut? Upaya-upaya yang harus kamu tempuh untuk mendapatkan syafaat itu?

2. Aflakukhur Ridho berpendapat bahwa mempelajari ilmu tajwid tidak perlu sebab ilmu tajdwid berkembang setelah rasulullah wafat. Bagaimana pendapatmu terhadap pernyataan tersebut? Jelaskan!

DAFTAR PUSTAKA

Ali Nashif, Mansyur, Mahkota Pokok-pokok Hadis Rasulullah saw jilid 2 Bandung : Sinar Baru Al Gensindo,1994.

Al Mahally, Imam Jalauddin dan Imam Jalaluddin As-Suyuthi, Tafsir Jalalain Berikut Asbabun Nuzul Ayat, Surat, Bandung: Sinar Baru, 1990.

As’ad, Mahrus dkk, Ayo Memahami Al-Qur’an dan Hadis 2, Jakarta: Erlangga, 2009.

Asy’ari, Abdullah, Pelajaran Tajwid Qaidah Bagaimana Seharusnya Membaca Al-Qur’an untuk Pelajaran Permulaan, Surabaya: Apollo, 1987.


(5)

Hatta, Ahmad, Tafsir Qur’an Per Kata ( dilengkapi dengan Ababun Nuzul dan Terjemah)

Shaleh, K.H.Q dan H.A.A. Dahlan dkk, Asbabun Nuzul Latar Belakang Historis Turunnya ayat-ayat Al-Qur’an, Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2000. Shihab, Umar, Konstektualitas Alqur’an Kajian Tematik atas Ayat-ayat Hukum

Dalam Al-Qur’an, Jakarta, Penamadani, 2008.

Shihab, Quraisy, Membumikan Al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1994.

Silberman, Melvin L, Active Learning 101 Cara Belajar Aktif, Bandung : Nusamedia, 1996.

Tholchah Hasan, Muhammad, Dinamika Kehidupan Religius, Jakarta: PT. Listafariska Putra, 2000.

Umar, Nasaruddin, Ulumul Qur’an, Mengungkap makna-makna tersembunyi Al-Qur’an, Jakarta: Al Ghazali Center, 2008.

Ensiklopedi Islam, Jakarta: PT. Ikhtiyar Baru Van Hoeve, 2002.

GLOSARIUM

Aib : Kejelekan

Asbabun Nuzul : Sebab-sebab turunnya ayat/surah dalam Al-Qur’an

Egois : Mementingkan diri sendiri

Huruf Isti/la : Huruf yang makhrajnya terletak pada pangkal lidah

Ikhtiyar : Usaha, upaya

Ilmu Tajwid : Ilmu yang mempelajari cara membaca Al-Qur’an yang baik

Individualis : Sikap tidak peduli terhadap lingkungan

Loba : Serakah

Peduli : Perhatian

Simpati : Rasa senang

Spirit : Dorongan semangat

Thayyibah : Baik, bagus

Rakus : Ingin memperoleh harta lebih banyak dari yang dibutuhkan


(6)