Analisis Multiplier Product Matrix MPM dan Economic Landscape

5 kebalikan Leontief I-O tertutup disebut dengan pengganda output Tipe II. b. Pengganda Pendapatan Income Multiplier Analisis pengganda pendapatan di sini merupakan suatu alat analisis untuk melihat pengaruh dari perubahan-perubahan permintaan akhir di dalam satu sektor terhadap pendapatan di sektor tersebut di dalam perekonomian yang tercermin dalam nilai tambah bruto pada Table I-O. Jadi nilai angka pengganda pendapatan sektor j menunjukan jumlah pendapatan rumah tangga total yang tercipta akibat adanya tambahan satu unit permintaan akhir disektor j tersebut. Pengaruh disebut dengan pengganda pendapatan rumah tangga household income multiplier yang sering disebut juga dengan efek pendapatan income effect. c. Pengganda Tenaga Kerja Labor Multiplier Untuk mencari nilai pengganda tenaga kerja perlu ditambahkan baris baru pada Tabel I-O yang memuat informasi tenaga kerja yang digunakan oleh masing-masing sektor dalam melakukan proses produksinya. Dan data tenaga kerja sektoral tidak terdapat di dalam Tabel I-O, sehingga diperoleh dari sumber eksternal. Umumnya, satuan jumlah tenaga kerja sektoral yang digunakan adalah orang. Analisis pengganda tenaga kerja ini digunakan untuk melihat peran suatu sektor dalam hal meningkatkan besarnya jumlah tenaga kerja yang terserap oleh perekonomian. Jika nilai pengganda tenaga kerja disuatu sektor lebih besar dari satu menunjukkan daya serap tenaga kerja di sektor yang bersangkutan cukup tinggi.

3.4 Analisis Multiplier Product Matrix MPM dan Economic Landscape

Analisis dengan menggunakan tabel I-O tidak hanya terbatas menghitung besaran multiplier dan penggambaran keterkaitan antar sektor saja. Analisis tabel I-O juga dapat digunakan untuk menganalisis bagaimana terjadinya perubahan struktur perekonomian. Metode Multiplier Product Matrix MPM merupakan salah satu metode yang berusaha untuk menjelaskan ukuran keterkaitan sektor-sektor dalam perekonomian yang menggambarkan adanya pengaruh suatu sektor terhadap sektor lainnya pada periode waktu yang berbeda. Keterkaitan antarsektor tersebut dapat berupa keterkaitan ke depan forward linkage, maupun keterkaitan ke belakang backward linkage. Metode MPM merupakan metode yang menggabungkan kedua analisis keterkaitan dalam model input-output tersebut keterkaitan ke depan dan ke belakang secara bersamaan. Bentuk visualisasi dari metode MPM oleh Sonis dan Hewing 1999 dinamakan sebagai economic landscape. Sonis dan Hewing 1999 mengemukakan salah satu metode untuk menganalisis perubahan struktur perekonomian suatu wilayah melalui sebuah analisis yang terkait dengan hubungan antarsektor. Analisis ini dinamakan sebagai economic landscape lanskap ekonomi. Alat analisis yang digunakan untuk melihat lanskap ekonomi pada dasarnya merupakan kelanjutan dari pembahasan mengenai struktur ekonomi yang telah diusulkan oleh Miyazawa dalam pembahasan dekomposisi perekonomian dengan menggunakan tabel input-output multiregional-yang dikenal dengan left and right multiplier. Model Miyazawa 1966 memperhitungkan nilai dari matriks invers Leontief yang mencerminkan efek langsung dan tidak langsung dari perubahan dan juga loop berupa feedback permintaan akhir terhadap sektor-sektor di dalam perekonomian. Analisis perubahan struktur perekonomian suatu wilayah didapat dengan membandingkan bentuk economic landscape dari dua atau lebih tabel input-ouput perekonomian wilayah tersebut. 6 Teknik MPM pada prinsipnya adalah suatu teknik penggambaran urutan sektor yang ada dalam perekonomian berdasarkan nilai forward dan backward linkage sekaligus. Perhitungan MPM merupakan suatu instrument yang dikembangkan untuk melihat dampak suatu sektor secara keseluruhan dalam suatu perekonomian. Secara matematis MPM menunjukkan nilai first order intensity dan field of influence dari seluruh sel dalam matriks invers Leontief-yang dapat menjelaskan bagaimana reaksi pertama akan terjadi pada field of interest dari masing-masing sel jika terjadi perubahan suatu sel pada invers matriks Leontief akibat dari adanya perubahan variabel eksogen-misalkan saja permintaan akhir. Analisis dengan menggunakan metode MPM berkaitan erat dengan analisis keterkaitan antar sektor. Analisis MPM merupakan penggabungan dari kedua indeks keterkaitan yang ada pada tabel I-O-yaitu indeks keterkaitan ke depan dan ke belakang. Nilai MPM biasanya akan divisualisasikan melalui gambar 3 dimensi untuk melihat interaksi antarsektor dalam perekonomian. Penggambaran nilai MPM dalam bentuk grafis dikenal dengan nama lanskap ekonomi economic landscape. Ketinggian nilai grafis dari gambar 3 dimensi merupakan gambaran interaksi atau ketergantungan antarsektor, sehingga dapat diketahui sektor mana yang paling dominan pada perekonomian sektor yang memiliki keterkaitan ke- depan dan ke belakang yang besar. Analisis perubahan struktur dengan menggunakan MPM dan analisis lanskap ekonomi dilakukan dengan cara membandingkan minimal dua buah grafis lanskap ekonomi membandingkan minimal dua buah tabel input-ouput, dan kemudian melihat arah perubahan yang terjadi. Apabila pola kedua grafis tersebut mengalami perubahan hal tersebut menandakan adanya perubahan struktur dari perekonomian-yang disebabkan oleh adanya perubahan pada pola forward dan backward linkage dari sektor-sektor dalam perekonomian. Keuntungan menggunakan metode MPM untuk kepentingan analisis perubahan struktur dari suatu perekonomian disebabkan karena MPM dapat divisualisasikan kedalam grafik 3 dimensi-yang akan mempermudah seseorang membayangkan proses perubahan struktur perekonomian dari adanya perubahan bentuk dalam visualisasi nilai MPM yang didapatkan. 4 Metodologi Penelitian Dalam bagian ini diuraikan beberapa metode analisis input-output Jawa Barat tahun 2010. Pembahasan dimulai dengan analisis keterkaitan yang menggunakan indeks derajat kepekaan dan daya penyebaran, kemudian dilanjutkan dengan bermacam analisis dampak akibat kenaikan permintaan akhir terhadap output, nilai tambah, kebutuhan impor, kebutuhan tenaga kerja. Terakhir adalah analisis perubahan struktur ekonomi Jawa Barat. Secara detail, analisis kuantitatif yang akan dilakukan pada analisis tabel input-output Jawa Barat tahun 2010 diantaranya adalah: - Analisis Keterkaitan antara sektor, baik keterkaitan ke depan maupun keterkaitan ke belakang. Rumus yang digunakan untuk menghitung angka keterkaitan ke depan adalah α ij j= 1 n ∑ , sedangkan untuk menghitung angka keterkaitan ke belakang menggunakan rumus α ij i= 1 n ∑ . 7 Nilai keterkaitan ke depan dari suatu sektor i digunakan untuk mengetahui dampak dari peningkatan permintaaan akhir dari sektor i terhadap pasokan bagi kebutuhan input dari sektor-sektor lain pada perekonomian, sedangkan nilai keterkaitan ke belakang dari sektor j berguna untuk memberikan informasi mengenai kebutuhan input dari sektor- sektor lain yang harus di pasok ke sektor j, untuk setiap penambahan peningkatan permintaan akhir di sektor j sebesar satu satuan. - Analisis indeks daya penyebaran dan derajat kepekaan index of backward-forward linkage effect, yang kemudian dilakukan melalui pemetaan secara serempak dalam satu salib sumbu dapat menentukan beberapa sektor yang dapat dijadikan sebagai sektor unggulan dalam perekonomian. - Analisis Pengganda Output Perhitungan angka pengganda output dilakukan dengan menggunakan rumus angka penggada output sederhana, yaitu O j = α ij i= 1 n ∑ , dimana akan didapatkan hasil berupa nilai angka pengganda output dari masing-masing sektor. Selanjutnya pengganda output tersebut akan diurutkan berdasarkan ranking yang paling besar hingga yang paling kecil, untuk mengetahui sektor-sektor mana saja yang memiliki nilai pengganda output terbesar. Para pengambil kebijakan dapat menentukan sektor-sektor mana yang harus dijadikan prioritas ketika tujuan dari pembangunan ekonomi ditunjukkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sektor-sektor yang memiliki pengganda output terbesar merupakan sektor yang menjadi prioritas untuk dikembangkan. - Analisis Pengganda Pendapatan Perhitungan angka pengganda pendapatan dilakukan dengan menggunakan rumus angka pengganda pendapatan sederhana, yaitu H j = a n+1,i . α ij i=1 n ∑ . Dengan menggunakan rumus tersebut akan dihitung angka pengganda pendapatan untuk masing-masing sektor, sehingga dapat diketahui sektor-sektor perekonomian mana yang memiliki angka pengganda pendapatan rumah tangga terbesar. Para pengambil kebijakan dapat menentukan sektor-sektor mana yang menjadi prioritas untuk dikembangkan jika tujuan pembangunan ditekankan pada upaya untuk peningkatan pendapatan rumah tangga. Sektor-sektor yang memilki angka pengganda pendapatan terbesar dapat dijadikan sebagai sektor prioritas untuk dikembangkan. - Analisis Pengganda Tenaga Kerja Perhitungan angka pengganda kesempatan kerja dilakukan dengan menggunakan rumus angka pengganda tenaga kerja sederhana, yaitu E j = w n+1,i . α ij i=1 n ∑ . Dengan menggunakan rumus tersebut akan dihitung angka pengganda kesempatan kerja untuk masing-masing sektor, sehingga dapat diketahui sektor-sektor perekonomian mana yang memiliki angka pengganda kesempatan kerja terbesar. Para pengambil kebijakan dapat menentukan sektor-sektor mana yang menjadi prioritas untuk dikembangkan jika tujuan pembangunan ditekankan pada upaya untuk pengendalian pengangguran. Sektor-sektor yang memilki angka pengganda tenaga kerja terbesar dapat dijadikan sebagai sektor prioritas untuk dikembangkan. 8 - Analisis perubahan struktur perekonomian Jawa Barat, yang dilakukan melalui ukuran 3 dimensi yang akan menggambarkan adanya perubahan pada lanskap perekonomian yang ada di Jawa Barat. Sebagai pembanding analisis perubahan struktur digunakan tabel I-O Jawa Barata tahun 2003, yang merupakan tabel I-O yang juga sudah dibuat oleh BPS pada periode sebelumnya. Agar analisis yang dilakukan dapat dengan mudah dimengerti, maka beberapa teknik presentasi ditampilkan pada bab ini, seperti dalam bentuk grafik, atau dalam bentuk gambar yang berisi ranking dari nilai-nilai pengganda yang dianalisis. 5 Hasil dan Pembahasan

5.1 Analisis Keterkaitan Antar Sektor