Pupuk Kotoran Sapi Pengaruh Kompos Sampah Kota dan Pupuk andang Sapi Terhadap Beberapa Sifat Kimia Tanah dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharat) Pada Fluventic Eutrudepts Asal Jatinagor Kabupaten Sumedang.

5

2.3. Kompos Sampah Kota

Kompos merupakan zat akhir dari suatu proses fermentasi tumpukan sampahserasah tanaman dan adakalanya pula termasuk bangkai binatang. Pembuatan kompos pada hakikatnya adalah menumpukkan bahan-bahan organik dan membiarkannya terurai menjadi bahan-bahan yang mempunyai perbandingan CN yang rendah sebelum digunakan sebagai pupuk Mul Mulyani, 2002. Sampah merupakan bahan yang tidak homogen baik fisik, kimia, maupun biologinya. Wied 2000 menggolongkan sampah atau waste ke dalam empat kelompok, yaitu : 1. Human excreta, merupakan bahan buangan yang dikeluarkan dari tubuh manusia, meliputi tinja feces air kencing urine 2. Sewage, merupakan air limbah yang dibuang oleh pabrik maupun rumah tangga. 3. Refuse, merupakan hasil sampingan kegiatan rumah tangga dalam pengertian sehari-hari sering disebut sampah 4. Industrial waste, merupakan bahan-bahan buangan dari sisa-sisa proses produksi. Hanya sampah lapuk garbage saja yang dapat dijadikan kompos, oleh karena itu perlu adanya proses pemilihan sampah terlebih dahulu, sehingga hanya sampah-sampah yang lapuk saja yang akan dikomposkan. Pengomposan didefinisikan sebagai suatu proses dekomposisi penguraian secara biologis dari senyawa-senyawa organic yang terjadi karena adanya kegiatan mikroorganisme yang bekerja pada suhu tertentu. Pengomposan merupakan salah satu metoda pengelolaan sampah organik menjadi material baru seperti humus yang relative stabil kompos. Kompos apabila dimasukan kedalam tanah, maka bahan organik yang ada didalammya dapat digunakan sebagai sumber energi mikroorganisme untuk hidup dan berkembang biak dalam tanah sekaligus sebagai tambahan unsur hara bagi tanaman. Penambahan bahan organik ke dalam tanah mempunyai fungsi antara lain : 1 sebagai salah satu sumber unsur hara, 2 pengikat unsur-unsur mikro 6 dan kation, 3 meningkatkan kapasitas tukar kation tanah, 4 meningkatkan ketersediaan fosfor Buckman dan Brady, 1982. Apabila bahan organik telah didekomposisikan dengan baik, selain dapat menambah unsur hara bagi tanaman juga memperbesar daya ikat tanah, memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kemampuan menahan air, penyangga kation, mencegah pencucian, dan meningkatkan pengaruh pemupukan dari pupuk buatan Murbandono, 1982.

2.4. Tanaman Jagung

Tanaman Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman jagung diklasifikasikan, sebagaimana dikutip Purwono dan Rudi Hartono 2005 sebagai berikut : Divisio : Spermatophyta Sub-Divisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledone Ordo : Graminae Famili : Graminaceae Genus : Zea Spesies : Zea mays L. Jagung termasuk tanaman berakar serabut yang terdiri dari tiga tipe akar, akar seminal dan adventif, dan akar udara. Akar seminal tumbuh dari radikula dan embrio. Akar adventif tumbuh dari buku paling bawah, yaitu sekitar 4 cm di bawah permukaan tanah. Sementara akar udara adalah akar yang keluar dari dua atau lebih buku terbawah dekat permukaan tanah. Perkembangan akar jagung tergantung dari varietas, kesuburan tanah dan keadaan air tanah. Tanaman jagung berasal dari daerah tropis yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan di luar daerah tersebut. Tanaman jagung tidak menuntut persyaratan lingkungan yang terlalu ketat, dapat tumbuh pada berbagai macam tanah bahkan pada kondisi tanah yang agak kering.

Dokumen yang terkait

Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.) pada Beberapa Persiapan Tanah dan Jarak Tanam

1 33 172

Tanggap Tanaman Jagung ( Zea mays L ) Terhadap Pemupukan P dan Kotoran Ayam Pada Tanah Ultisol Asal Mancang Kabupaten Langkat

7 53 66

Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) pada Ultisol Akibat Pemberian Limbah PKS dan Cacing Tanah

2 41 58

EFISIENSI APLIKASI PUPUK HIJAU PADA BERBAGAI KELENGASAN TERHADAP TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L Saccharat) DI TANAH REGOSOL

2 8 68

PENGARUH BEBERAPA TAKARAN KOMPOS TITHONIA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata).

0 1 1

PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS ECENG GONDOK TERHADAP BEBERAPA SIFAT FISIKA TANAH DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Strut) PADA TANAH REGOSOL.

0 0 11

Pengaruh Kompos Sampah Kota Dan Pupuk Kandang Ayam Terhadap Beberapa Sifat Kimia Tanah Dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata) Pada Fluventic Eutrudepts Asal Jatinangor Kabupaten Sumedang.

0 0 69

Pengaruh Kompos Sampah Kota Dan Pupuk Kandang Domba Terhadap Beberapa Sifat Kimia Tanah Dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata) Pada Fluventic Eutrudepts Asal Jatinangor Kabupaten Sumedang.

0 0 28

Pengaruh Kompos Sampah Kota dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Sifat Kimia Tanah dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata) pada Fluventic Eutrudepts Asal Jatinangor Kabupaten Sumedang.

0 0 37

Pengaruh Kompos Kulit Buah Kakao Dan Kascing Terhadap Perbaikan Beberapa Sifat Kimia Fluventic Eutrudepts.

0 0 43