Diagnosis Laboratorium Pencegahan dan Pengobatan

2.2.7 Diagnosis Laboratorium

Biakan P. aeruginosa merupakan biakan yang dapat diuji dengan tes spesifik. P. aeruginosa merupakan bakteri batang Gram negatif yang tumbuh pada media isolasi primer dan dapat diisolasi dari spesimen klinik maupun lingkungan rumah sakit. P. aeruginosa diisolasi pada media agar pepton dengan atau tanpa penambahan 5 darah domba atau kelinci. Namun demikian agar darah bukan media utama untuk mengisolasi bakteri P. aeruginosa. Media diferensial dapat digunakan untuk mengisolasi P. aeruginosa, seperti Mac Conkey agar atau eosin methylthionine blue agar . Pada media ini koloni P. aeruginosa dapat diidentifikasi karena bakteri tersebut tidak memfermentasi laktosa. Media ini diinkubasi pada suhu 37 °C. Levinson Jawetz, 2003. Prosedur skrining untuk membedakan P. aeruginosa dari genus yang sama dan spesies non fermenter lainnya adalah bau, pigmen, morfologi koloni, reaksi pada pewarnaan Gram, morfologi flagel. Sedangkan dari uji biokimia dapat dilihat bentuk penggunaan glukosa, produksi hidrogen sulfida, arginin dihidrolase indofenol oksidase, pertumbuhan pada 42°C, proses oksidasi glukosa, xylosa, laktosa, dan maltosa pada media basal oxidative fermentative OF Balows, 1991.

2.2.8 Pencegahan dan Pengobatan

Pengobatan terhadap infeksi P. aeruginosa dilakukan dengan menggunakan pengobatan antibiotik. Obat-obat yang biasa digunakan adalah penisilin anti-Pseudomonas mezlosilin, piperasilin, karbenisilin, tikarsilin, dan azlosilin, sefalosporin generasi ketiga seftazidim, sefoperazon, sefepime, dan sefotaksim, aminoglikosida gentamisin, amikasin, netilmisin, dan tobramisin, karboksikuinolon berfluor siprofloksasin, levofloksasin, lomefloksasin, norfloksasin, dan ofloksasin, monobaktam aztreonam, dan tienamisin imipenem dan meropenem. Selain itu, antibiotik dapat digunakan sebagai kombinasi yang sinergis Drummond., 2007.

2.3 Antibiotik

Dokumen yang terkait

Uji Efektifitas Bakteri Pseudomonas fluorescens dari beberapa Rizosfer terhadap Penyakit Virus pada Tanaman Cabai (Capsicum annum L.) di Lapangan

1 53 101

Penetuan Koefisien Fenol Pembersih Lantai yang Mengandung Pine Oil 2,5 % terhadap Pseudomonas aeruginosa. 2015

11 132 60

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 1 12

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 0 15

Uji Kepekaan Beberapa Sediaan Antiseptik Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Staphylococcus Aureus Resisten Metisilin (Mrsa).

0 2 50

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN JINTEN (Coleus amboinicus Lour.) TERHADAP BAKTERI Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) DAN Pseudomonas aeruginosa Multi Resistant (PAMR) DENG.

0 0 2

Aktivitas Antibakteri Madu Amber Dan Madu Putih Terhadap Bakteri Pseudomonas Aeruginosa Multiresisten Dan Staphylococcus Aureus Resisten Metisilin.

2 5 72

PA0305Of Pseudomonas aeruginosa 2011

0 1 28

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bakteri Pseudomonas aeruginosa 2.1.1. Klasifikasi Pseudomonas aeruginosa - UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK KULIT BUAH KAKAO ( Theobroma cacao) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Pseudomonas aeruginosa - repository perpustakaan

0 0 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pseudomonas aeruginosa Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri patogen oportunistik dimana bakteri - DAYA HAMBAT EKSTRAK BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill) METODE SOXHLETASI TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Pseudomonas aeruginosa

0 0 8