Sistem Nilai Online SMAN 25 Bandung Berbasis Android

(1)

1 1.1. Latar Belakang

Dengan pesatnya perkembangan Teknologi Informasi (IT), maka perkembangan teknologi pun mengalami kemajuan yang sangat cepat, dimana berbagai aktivitas manusia tak luput dari penggunaan komputer sebagai salah satu hal yang penting dalam kehidupannya. Berbagai perangkat diciptakan dan disesuaikan sesuai penggunanya. Dari perangkat yang sederhana dan mudah dalam penggunaanya hingga yang rumit dan sangat kompleks. Semua itu diciptakan untuk memberikan kemudahan untuk pekerjaan manusia.

Sistem informasi merupakan salah satu produk karya cipta dari teknologi yang berkembang saat ini. Kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara manusia.

Sistem informasi akademik pada sebuah lembaga pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi para siswanya. Sistem informasi akademik dapat digunakan untuk melihat jumlah presensi, melihat nilai dan indeks prestasi, sehingga sistem informasi tersebut harus senantiasa diberikan pemeliharaan (maintenance) dan pengembangan (development).

Untuk menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang handal harus didukung oleh kualitas sarana dan prasarana pendidikan, karena sarana dan


(2)

SMA(Sekolah Menengah Atas) adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Menengah Pertama(atau sederajat). Sekolah menengah atas ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 10 sampai kelas 12.SMAN 25 Bandung merupakan salah satu sekolah menengah atas negeri didaerah Bandung, yang tentunya akan terus berkembang demi meningkatkan kompetensi dan kualitas bagi siswa - siswinya. Akan tetapi kurangnya sarana dan prasarana yang ada di lingkungan sekolah. Karena sudah selayaknya SMAN 25 Bandung memiliki sebuah Sistem Informasi

berupa nilai online yang mampu membantu aktivitas kegiatan akademik di

lingkungan sekolahnya.

Ada beberapa permasalahan yang dimiliki oleh pihak Sekolah SMAN 25 Bandung penulis menemukan permasalahan yaitu dalam sistem penilaian siswa, sistem penjadwalan pelajaran, sistem absensi siswa dan sistem pengumuman sering terjadinya kesalahan dalam proses pengolahan data akademik di sekolah tersebut, dikarenakan masih menggunakan proses pencatatan lewat kertas, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama dalam hal pencarian dan pembuatan laporan, banyaknya penumpukan-penumpukan kertas dan dokumen-dokumen sehingga sering kali terjadi kehilangan dan kerusakan pada dokumen-dokumen

berupa berkas atau arsip dan belum memiliki penyimpanan basis dan dapat terjadi duplikasi data, masih menggunakan dokumen berupa kertas sehingga dapat memungkinkan terjadinya kerusakan atau kehilangan dokumen tersebut,


(3)

Melihat realita diatas, guna membantu mengatasi masalah yang ada serta mempermudah dalam pengolahan informasinya, maka pengembangan sistem nilai

online berbasis mobile sangat penting untuk dilakukan. Siswa dan guru dapat

dengan mudah mengakses sistem nilai online melalui perangkat mobile yang ada.

Mereka dapat mengkasesnya dimanapun dan kapanpun selama mereka terhubung

dalam jaringan internet.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis dalam kesempatan ini

merasa tertarik untuk membangun suatu sistem nilai online berbasis Android yang

dapat mengakomodir permasalahan-permasalahan akademik yang ada di SMAN

25 Bandung dengan judul "SISTEM NILAI ONLINE SMAN 25 BANDUNG

BERBASIS ANDROID". Aplikasi ini diharapkan memiliki beberapa kelebihan, baik dari segi kemudahan operasional, kecepatan akses, serta kelengkapan fitur aplikasinya.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berikut adalah identifikasi dan rumusan masalahnya :

1.2.1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan suatu tahap permulaan dari penguasaan masalah dimana objek dalam suatu jalinan tertentu dapat dikenali sebagai suatu masalah (Suria Sumantri (2001 : 309).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis


(4)

atau arsip dan pencatatan ke dalam buku nilai siswa sehingga belum memiliki penyimpanan basis data dimana dalam proses menulisnya dapat memakan waktu yang lama dan dapat terjadi duplikasi data. 2. Proses pembuatan jadwal pelajaran siswa masih dilakukan kedalam

buku mata pelajaran siswa sehingga siswa sering mengalami

keterlambatan dan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam mendapatkan informasi jadwal.

3. Belum adanya sistem yang memperlihatkan proses absensi siswa setiap pertemuan sehingga siswa hanya dapat melihat laporan

absensi siswa pada saat raport di bagikan.

4. Proses pengumuman perbaikan nilai masih sering terlambat karena masih menggunakan sistem pembicaraan antar siswa yang disampaikan langsung oleh guru yang bersangkutan.

1.2.2. Rumusan Masalah

Menurut Pariata Westra (1981 : 263) rumusan masalah adalah suatu masalah yang terjadi apabila seseorang berusaha mencoba suatu tujuan atau percobaannya yang pertama untuk mencapai tujuan itu hingga berhasil. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana proses pengolahan data Sistem Nilai Online yang


(5)

3. Bagaimana proses pengujian Sistem Nilai Online di SMAN 25

Bandung.

4. Bagaimana proses implementasi Sistem Nilai Online di SMAN 25

Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Berikut adalah maksud dan tujuan masalahnya :

1.3.1 Maksud Penelitian

Penulis mengangkat topik penelitian ini bertujuan untuk

membangun Sistem Nilai Online di SMAN 25 Bandung guna menawarkan

solusi dalam memecahkan permasalahan yang ada dalam sistem pengolahan data yang sedang berjalan sekarang guna membantu tugas para guru terkait agar lebih mudah dan cepat dan juga agar para guru dan siswa yang khususnya ada di lingkungan SMAN 25 Bandung bisa mengikuti perkembangan teknologi.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menggambarkan proses dari aplikasi Sistem Nilai Online di

SMAN 25 Bandung tersebut mendapatkan informasi pengolahan data secara cepat dan efisien.

2. Untuk membuat proses perancangan dari aplikasi Sistem Nilai


(6)

4. Untuk menerapkan proses implementasi dari aplikasi Sistem Nilai

Online di SMAN 25 Bandung. Untuk meningkatkan kualitas

pendidikan didalam sekolah.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian terbagi menjadi 2 bagian diantaranya sebagai berikut:

1.4.1 Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis yang dapat diperoleh siswa dan guru yang berada di SMAN 25 Bandung :

1. Agar user dapat mengakses informasi nilai tanpa harus menunggu

hasil nilai di bagikan. Sehingga siswa dapat memperbaiki nilai bila mendapatkan nilai yang kurang dari KKM.

2. Memberikan manfaat kepada pihak sekolah SMAN 25 Bandung

dalam mengembangkan sistem pengolahan data akademik yang sudah ada menjadi lebih baik lagi sehingga dapat menambah kinerja para guru dalam menjalankan tugasnya dan juga pelayanan kepada siswa.


(7)

kegunaan sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan

pengetahuan baik teori maupun praktek dalam hal menganalisa, merancang dan mengimplementasikan terutama di bidang IT dalam suatu instansi pendidikan terhadap penggunaanya, sehingga suatu saat nanti dapat dijadikan referensi bagi penulis dalam menghadapi dunia kerja terutama dalam instasi pendidikan. Serta membantu penulis dalam menentukan kriteria sistem informasi yang baik untuk di implementasikan pada suatu instansi. Serta memenuhi salah satu syarat kelulusan Strata satu (S1) Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

2. Bagi Pengembang Ilmu

Hasil pembuatan sistem ini diharapkan dapat menambah sumbangan informasi ilmu pengetahuan khususnya di bidang teknologi berbasis android dan sistem informasi. Serta diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan antara ilmu yang didapat diperkuliahan (teori) dengan implementasi langsung terhadap keadaan atau situasi yang terjadi di lapangan (praktek).


(8)

Hasil dari peneliti ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain atau para akademisi yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi didalam penulisan. Sehingga tercipta sebuah sistem yang lebih baik dan meminimalisir kesalahan yang sering terjadi pada sistem.

1.5 Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat lebih terarah sehingga tidak keluar dari maksud dan tujuan yang telah ditetapkan, maka penulisan ini dibatasi pada ruang lingkup pembahasan sebagai berikut:

1. Sistem informasi ini dibangun dengan hanya memberikan beberapa

informasi-informasi dari keseluruhan pengolahan data di SMAN 25 Bandung.

2. Proses yang dapat dilakukan Sistem Informasi pengolahan data

pada siswa di SMAN 25 Bandung antara lain, yaitu:

a. Siswa dapat mengakses nilai TUGAS, NU (Nilai Ulangan),

nilai UTS (Ujian Tengah Semester), nilai UAS (Ujian Akhir

Semester) melalui perangkat mobile yang ada pada satu

sistem operasi saja, yaitu Android yang berupa nilai yang menyerupai hasil nilai siswa di SMAN 25 Bandung.

b. Siswa dapat melihat informasi jadwal mata pelajaran yang


(9)

tersebut mendapatkan nilai yang harus di remedial.

3. Data yang dapat diolah Sistem Informasi pengolahan data pada

siswa di SMAN 25 Bandung antara lain, yaitu:

a. Data nilai TUGAS, NU (Nilai Ulangan), nilai UTS (Ujian

Tengah Semester), nilai UAS (Ujian Akhir Semester) dapat diinput langsung oleh guru di dalam aplikasi android.

b. Guru dapat mengedit atau mengupdate nilai secara

langsung bila terjadi kesalahan pada nilai siswa.

c. Guru dapat membuat pengumuman perbaikan nilai bila

nilai siswa mendapatkan remedial.

d. Admin dapat mengedit atau mengupdate absensi dan

penjadwalan siswa melalui tampilan admin .

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Berikut lokasi dan waktu penelitiannya :

1.6.1 Lokasi

Sesuai dengan judul dari penelitian ini yaitu Sistem Informasi Nilai

Online SMAN 25 Bandung Berbasis Android, maka tempat dilakukannya penelitian adalah di Komp. Batu Raden VIII/21 Ciwastra, Bandung, Jawa Barat.


(10)

2014 hingga January 2015. Detail waktu pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1. Waktu Penelitian


(11)

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan masalah, lokasi dan waktu penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dibahas mengenai landasan teori yang menyangkut kasus yang akan dibahas di skripsi ini.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai objek dan metode penelitian yang digunakan pada pembuatan skripsi ini.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil perancangan dan pembangunan Sistem Nilai Online SMAN 25 Bandung.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dari keseluruhan masalah yang telah dibahas pada bab sebelumnya dan dilengkapi dengan saran-saran yang dapat dijadikan masukan bagi pihak instansi.


(12)

12 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Pada dasarnya sistem informasi bukanlah sistem yang selalu terkait dengan komputer. Adapun beberapa penjelasan terkait dengan sistem informasi adalah pengertian sistem, pengertian data, pengertian informasi, dan pengertian sistem informasi itu sendiri.

Menurut Jogiyanto (2008:34) sistem dapat didefinisikan melalui pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dalam pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Dalam pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Pengertian lain sistem menurut Zulkifli Amsyah (2005: 27) sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan.

Gambar 2.1 Bentuk Dasar Suatu Sistem Sumber Jogiyanto (2004 :689)


(13)

Gambar 2.2 Sistem Dengan Sistem Pengendalian Umpan Balik Sumber Jogiyanto (2004 :689)

2.2 Pengertian Data

Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian–kejadian dan

kesatuan yang nyata. Atau data adalah : representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pelanggan), hewan, peristiwa, konsep, keadaan dll, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

2.3 Konsep Dasar Informasi

Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam

mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business sistem).

Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.

2.3.1 Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto (2008:36), Informasi (information) adalah data yang

diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya, Sedangkan menurut

Jack Febrian (2007:238), Informasi adalah keterangan, penerangan, data yang


(14)

mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang, susunan hirarki informasi mulai dari data atau fakta, kemudian diseleksi dan diolah menjadi sesuatu yang berguna. Andri Kristanto menyimpulkan bahwa informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Dengan kata lain sumber informasi adalah data. Data menggambarkan suatu kejadian yang sedang terjadi, dimana data tersebut akan diolah dan diterapkan dalam sistem menjadi input yang berguna dalam suatu sistem.

2.3.2 Kualitas Informasi

Untuk dapat berguna informasi harus didukung oleh pilar sebagai berikut:

1. Tepat kepada orangnya (relevance), yaitu informasi yang disampaikan

harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut.

2. Tepat waktu (timelines), yaitu informasi yang datang pada penerima

tidak boleh terlambat.

3. Tepat nilai (accurate), yaitu informasi harus bebas dari kesalahan,

tidak bias dan tidak menyesatkan.

Keluaran yang tidak didukung ketiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna.

2.3.3 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk


(15)

menghasilkan informasi. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.

Gambar : 2.3 Siklus Informasi

Sumber : Jogiyanto, H.M (2008 : 9) Analisis dan Design

2.4 Akademik

Kata akademik berasal dari bahasa yunani yakni academos yang berarti

sebuah taman umum (plasa) disebelah barat laut kota Athena. Nama academos

adalah nama seorang pahlawan yang terbunuh pada saat perang legendaris Troya.

Pada plasa inilah filosof Socrates berpidato dan membuka arena perdebatan


(16)

mengajarkan pikiran-pikiran filosofinya kepada orang-orang yang datang. Sesudah itu, kata academos berubah menjadi akademik, yaitu semacam tempat

perguruan. Para pengikut perguruan tersebut disebut academis, sedangkan

perguruan semacam itu disebut academia. Berdasarkan hal ini, inti dari pengertian

akademik adalah keadaan orang-orang bisa menyampaikan dan menerima gagasan, pemikiran, ilmu pengetahuan, dan sekaligus dapat mengujinya secara jujur, terbuka, dan leluasa.

Menurut Fadjar (2002 : 5), akademik adalah keadaan orang-orang bisa menyampaikan dan menerima gagasan, pemikiran, ilmu pengetahuan, dan sekaligus dapat mengujinya secara jujur, terbuka, dan leluasa.

Menurut Satoto (2009 : 2), perangkat lunak yang digunakan untuk menyajikan informasi dan menata administrasi yang berhubungan dengan kegiatan akademis dibuat sistem informasi akademik.

Disamping itu Ansari (2012 : 10), juga mengungkapkan bahwa sistem informasi akademik merupakan suatu aplikasi yang membantu sekolah mengolah data-data mengenai akademik.

Data akademik tersebut secara umum meliputi data masukan (input) yang terdiri dari data siswa, data guru, data jadwal mengajar, daftar nilai, data pendaftar siswa baru. Dan keluaran (output) dari sistem informasi akademik yaitu daftar nilai siswa, daftar nama guru, jadwal mengajar, daftar nilai siswa, daftar nama pendaftar.


(17)

Secara garis besar untuk membangun sebuah sistem informasi akademik harus mempunyai komponen yang sama dengan sistem inforamsi secara umum, yaitu :

a. Komponen input akademik

Sistem informasi akademik mengumpulkan data yang berkaitan dengan pengolahan data misalanya data siswa dan data guru.

b. Komponen model akademik

Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan

yang merubah bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi

akademik banyak digunakan untuk menghasilkan informasi-informasi tentang pengolahan data siswa, guru.

c. Komponen basis data akademik

Data yang digunakan output yang berasal dari database.

d. Komponen output akademik

Tiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem

itu sebagai bagian dari bauran.

Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan penerapan sistem informasi akademik ini adalah :

a. Kemudahan bagi siswa untuk memperoleh informasi tanpa harus


(18)

informasi tersebut dapat diperoleh dengan melakukan pencarian data melalui komputer yang terkoneksi secara internet.

b. Kemudahan bagi setiap bagian dikarenakan berkurangnya interaksi secara

langsung dan lebih dilakukan interaksi terhadap data-data yang diinputkan oleh siswa yang merupakan kebutuhan untuk proses pengolahan data.

c. Penyimpanan data yang terstruktur dikarenakan sistem informasi

akademik menggunakan database yang tersimpan didalam komputer. d. Updating informasi antara bagian administrasi akademik maupun dengan

bagian keuangan yang merupakan validasi untuk status siswa sehingga dapat melakukan kegiatan belajar mengajar. Dimana terjadi interaksi data secara langsung tanpa memerlukan update data secara manual. Update data dari sistem keuangan dan sistem akademik merupakan proses penting dimana proses ini mengupdate status siswa dalam interval waktu tertentu.

e. Kemudahan bagi pengajar untuk melakukan kegiatan belajar mengajar

dimana pada komponen Front End Web dan komponen Back End Web

dapat membantu para pengajar untuk menyampaikan informasi secara

online dan menerima informasi secara online dari siswa.

f. Pada sistem ini dapat mereduksi waktu yang dilakukan pada sistem

akademik secara manual. Ansari (2012 : 10 ).

2.5 Pengertian Nilai

Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia.Adanya dua macam nilai tersebut sejalan dengan penegasan


(19)

pancasila sebagai ideologi terbuka. Perumusan pancasila sebagai dalam pembukaan UUD 1945. Alinea 4 dinyatakan sebagai nilai dasar dan penjabarannya sebagai nilai instrumental. Nilai dasar tidak berubah dan tidak boleh diubah lagi. Betapapun pentingnya nilai dasar yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 itu, sifatnya belum operasional. Artinya kita belum dapat menjabarkannya secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Penjelasan UUD 1945 sendiri menunjuk adanya undang-undang sebagai pelaksanaan hukum dasar tertulis itu. Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 itu memerlukan penjabaran lebih lanjut. Penjabaran itu sebagai arahan untuk kehidupan nyata. Penjabaran itu kemudian dinamakan Nilai Instrumental. Nilai Instrumental harus tetap mengacu kepada nilai-nilai dasar yang dijabarkannya Penjabaran itu bisa dilakukan secara kreatif dan dinamis dalam bentuk-bentuk baru untuk mewujudkan semangat yang sama dan dalam batas-batasyang dimungkinkan oleh nilai dasar itu. Penjabaran itu jelas tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai dasarnya.

2.5.1 Konsep Nilai Online Mobile

Pengolahan data merupakan manipulasi data agara menjadi bentuk yang lebih berguna, oleh karena itu dibutuhkan suatu pemicu berupa sistem yang bisa

mengelola secara simple dan usefull serta mudah digunakan untuk membantu

pengolahan data baik dari segi guru maupun siswa dalam menggunakan sistem. Selama ini sistem pengolahan nilai yang ada disetiap Sekolah kebanyakan,

hanyalah secara manual, atau secara desktop, mulai dari melihat pengumuman,


(20)

penyajian data-data rekapan. Dengan semakin perkembangan teknologi yang semakin maju, serta target pencapaian jumlah. Guru dan siswa disuatu Sekolah maka pengolahan nilai secara manual ini mengalami banyak kesulitan terutama dalam keterlibatan tenaga operator / asisten untuk memproses nilai-nilai tersebut. Disisi lain untuk memudahkan proses penilaian, penjadwalan, absensi data dan

lain-lain, dibutuhkan suatu proses secara online supaya diharapkan seluruh proses

penilaian dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, sehingga dapat memudahkan siswa ataupun guru di sekolah, dan untuk meminimalisir sumber daya yang digunakan.

Dengan menggunakan sistem yang berbasis android, proses penilaian dan

pendataan nilai siswa dapat dilakukan lebih cepat dan akurat, dengan

menggunakan media internet yang dilengkapi dengan beberapa fasilitas untuk

mempermudah proses pengolahan nilai siswa. Pengolahan nilai siswa melalui

android ini, akan jauh lebih efektif dan efisien bila dibandingkan dengan cara

yang ada sekarang (manual). Serta mudah digunakan oleh guru dan siswa, karena tampilan dan petunjuk yang mudah dipahami dan pada laporan datanya akan menghasilkan rekapan yang akurat dan mudah didapatkan kapan saja.

2.6 Prototype

Menurut situs wikipedia “A prototype is an early sample or model built to

test a concept or process or to act as a thing to be replicated or learned from. It is

a term used in a variety of contexts, including semantics, design, electronics, and

software programming. A prototype is designed to test and trial a new design to


(21)

specifications for a real, working system rather than a theoretical one.”Prototype

adalah sampel awal, atau model yang dibangun untuk menguji suatu konsep atau proses yang bertindak sebagai sesuatu untuk direplikasi dan yang dipelajari. Ini adalah istilah yang digunakan dalam berbagai konteks, termasuk semantik, desain, elektronik, dan pemrograman perangkat lunak. Sebuah prototipe dirancang untuk menguji dan mencoba sebuah disain baru untuk meningkatkan ketepatan yang

biasanya dilakukan oleh para analis sistem dan pengguna (user). Prototyping

berfungsi untuk memberikan spesifikasi sebuah system yang nyata dan biasanya lebih bekerja daripada yang bersifat teoritis.

Sedangkan menurut M.Salahudin dan Rosa A.S (2011 : 29) Prototype dibuat

agar user lebih dapat membayangkan apa yang sebenarnya mereka ingin bangun.

Program prototype biasanya merupakan program yang belum jadi. Program ini

biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkat lunak sehingga tampak seperti perangkat lunak yang sudah jadi.

2.7 Android

Gambar 2.4 Logo Android


(22)

Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel.

Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance,

konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

Beberapa pengertian lain dari Android, yaitu:

1. Merupakan platform terbuka (open source) bagi para programmer untuk

membuat aplikasi.

2. Merupakan sistem operasi yang dibeli Google Inc dari Android Inc.

3. Bukan bahasa pemrograman, akan tetapi hanya menyediakan lingkungan

hidup atau run time environment yang di sebut DVM (Dalvik Virtual

Machine) yang telah dioptimasi untuk device dengan sistem memori yang

kecil.

2.7.1 Sejarah Android

Pada Juli 2000, Google bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri Android Inc. bekerja pada Google, diantaranya Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Saat itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc. Hanyalah sebagai perangkat lunak pada telepon seluler. Sejak saat itu muncul rumor bahwa Google hendak memasuki pasar telepon seluler. Di perusahaan Google, tim yang dipimpin


(23)

Rubin bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung oleh kernel Linux. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa Google sedang bersiap menghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler. Versi android terbaru yaitu

versi 4.0. (Ice Cream Sandwitch). Android juga sudah bergabung dengan beberapa

smart mobile seperti LG, Samsung, Sony Ericsson, dan lainnya.

Sekitar September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar GSM yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010).

Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA

mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat bergerak (Mobile)

yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru.

2.7.2 Versi Android

Banyak smartphone dan PC Tablet menggunakan sistem operasi dengan versi yang berbeda. Semakin tinggi versi, fiturnya semakin canggih dan banyak. Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream yang dirilis pada tangggal 22 oktober 2008. Beberapa uraian versi android seperti dibawah ini:


(24)

1. Android versi 1.1

Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

2. Android versi 1.5 (Cupcake)

Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.

3. Android versi 1.6 (Donut)

Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus pada kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan pada CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine. Kemampuan dial kontak teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel).


(25)

4. Android versi 2.0/2.1 (Eclair)

Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi

2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware,

peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.

Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi Mobile terbaik ( killer apps- aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik.

Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug.

Sistem operasi Android dalam situs Internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.

5. Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)

Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google


(26)

Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.

6. Android versi 2.3 (Gingerbread)

Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan ( gaming), peningkatan fungsi copy paste ,layar antar muka ( User Interface ) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

7. Android versi 3.0 (Honeycomb)

Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet . Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras ( hardware ) untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom.

8. Android versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)

Diumumkan pada tanggal 19 Oktober 2011, membawa fitur Honeycomb untuk smartphone dan menambahkan fitur baru termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan penggunaan dan kontrol,


(27)

terpadu kontak jaringan sosial, perangkat tambahan fotografi, mencari email secara offline, dan berbagi informasi dengan menggunakan NFC.

9. Android versi 4.2 (Jelly Bean)

Diumumkan dirilis tahun 2012 ini. Android Jelly Bean ini diperuntukkan untuk komputer tablet dan memungkinkan untuk digunakan pada sistem operasi PC atau Komputer. Sehingga rumornya kemunculan Android Jelly Bean ini untuk menyaingi rilis terbaru Windows 8 yang juga akan segera dirilis. Karena kita ketahui bersama perbincangan versi Android sebelumnya yaitu Android Ice Cream Sandwhich pun masih hangat di telinga.

10.Android versi 4.4 (Kitkat)

Siapa yang tidak kenal dengan Android 4.4, sistem operasi sumber terbuka (open source) untuk perangkat mobile yang kini telah menjelma menjadi

jawara dan mendominasi di berbagai device yang ada. Sampai saat ini, Android OS telah memberi kekuatan ke lebih dari 1 milyar device. Berita barunya, sistem operasi ini telah menapaki tangga versi berikutnya yaitu Android 4.4. Sebagaimana versi sebelumnya yang diberi nama dari nama makanan pencuci mulut (dessert), codename untuk versi terbaru ini adalah Android Kitkat. Kitkat adalah nama merek dagang (trademark) cokelat terkenal dari Nestle.

2.7.3 Kelebihan Android

Sudah banyak platform untuk perangkat selular saat ini, termasuk didalamnya Symbian, iPhone, Windows Mobile, BlackBerry, Java Mobile Edition, Linux Mobile (LiM), dan banyak lagi. Namun ada beberapa hal


(28)

yang menjadi kelebihan Android. Walaupun beberapa fitur-fitur yang ada telah muncul sebelumnya pada platform lain, Android adalah yang pertama menggabungkan hal seperti berikut:

1. Keterbukaan, Bebas pengembangan tanpa dikenakan biaya terhadap sistem

karena berbasiskan Linux dan open source . Pembuat perangkat menyukai hal ini karena dapat membangun platform yang sesuai yang diinginkan tanpa harus membayar royality. Sementara pengembang software menyukai karena android dapat digunakan diperangkat manapun dan tanpa terikat oleh vendor manapun.

2. Arsitektur komponen dasar android terinspirasi dari teknologi internet

Mashup. Bagian dalam sebuah aplikasi dapat digunakan oleh aplikasi lainnya, bahkan dapat diganti dengan komponen lain yang sesuai dengan aplikasi yang dikembangkan.

3. Banyak dukungan service, kemudahan dalam menggunakan berbagai

macam layanan pada aplikasi seperti penggunaan layanan pencarian lokasi, database SQL, browser dan penggunaan peta. Semua itu sudah tertanam pada android sehingga memudahkan dalam pengembangan aplikasi.

4. Siklus hidup aplikasi diatur secara otomatis, setiap program terjaga antara

satu sama lain oleh berbagai lapisan keamanan, sehingga kerja sistem menjadi lebih stabil. Pengguna tak perlu kawatir dalam menggunakan aplikasi pada perangkat yang memorinya terbatas.

5. Dukungan grafis dan suarat terbaik, dengan adanya dukungan 2D


(29)

menggunakan OpenGLmemungkinkan membuat aplikasi maupun game yang berbeda.

6. Portabilitas aplikasi, aplikasi dapat digunakan pada perangkat yang ada

saat ini maupun yang akan datang. Semua program ditulis dengan menggunakan bahas pemrograman Java dan dieksekusi oleh mesin virtual Dalvik, sehingga kode program portabel antara ARM, X86, dan arsitektur lainnya. Sama halnya dengan dukungan masukan seperti penggunaan Keyboard, layar sentuh, trackball dan resolusi layar semua dapat disesuaikan dengan program.

2.8 Tinjauan Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat pendukung yang penulis pergunakan adalah Mozilla Firefox, dan Adobe Dreamwaver, dengan bahasa pmrograman JAVA, PHP, ECLIPS, XAMPP.

2.8.1 JAVA

Gambar 2.5 Logo Java

(http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/2/2e/Java_Logo.svg)

Java adalah bahasa pemograman tingkat tinggi yang berorientasi objek, diedarkan oleh Sun Microsystem1 pada awal tahun 1996. Sejarah awal Java berawal di tahun 1991 ketika satu group insinyur-insinyur Sun, yang dipimpin


(30)

pemograman komputer yang berukuran kecil yang dapat digunakan untuk

peralatan elektronika konsumen sepertu switchboxes TV kabel.

Dikarenakan peralatan-peralatan ini menggunakan konsumsi daya dan

memory yang rendah, maka bahasa pemograman tersebut harus berukuran sangat

kecil. Juga karena setiap vendor menggunakan CPUs (Central Processing Unit)

yang berbeda, maka bahasa tersebut harus bersifat multiplatfrom, tidak terikat

hanya pada satu arsitektur (Architecture Neutral). Proyek ini diberi nama Green

Project.

2.8.1.1 Karakteristik JAVA 1. Sederhana

Inti dari Java terutama terletak pada kemiripannya dengan C dan C++.

Karena programmer-programmer masa kini khususnya yang tertarik

menggunakan Java telah memiliki pengalaman setidaknya dengan C dan mungkin dengan C++, Java tentu saja terlihat sederhana dan akrab bagi programmer- programmer ini.

Java menyederhanakan bahasa C++ dengan menambahkan fitur-fitur pendukung yang belum terdapat dalam C++ dan membuang beberapa fitur yang membuat C++ menjadi bahasa yang rumit dan sulit untuk dikuasai. Java

sederhana karena hanya ia memiliki tiga tipe angka data primitif, tipe Boolean dan

array. Selebihnya, semua dalam Java adalah sebuah kelas. Salah satu fitur penting

yang ditawarkan Java (yang belum ada pada C++) adalah pengumpulan sampah (garbage collection). Dengan mekanisme ini, user tidak perlu membebaskan


(31)

juga mendukung penulisan program multi jalinan, yaitu suatu program yang dapat melakukan lebih dari satu pekerjaan dalam waktu yang bersamaan.

2. Berorientasi Objek

Dalam pendekatannya pada orientasi obyek, Java lebih merujuk pada SmallTalk daripada C++. Selain tipe data primitivenya, semua yang ada pada Java adalah kelas. Sebaliknya dalam C++ semuanya serba campur, dimana programmer dapat secara bebas (benar-benar bebas)dalam mencampur kode-kode orientasi obyek (kelas) (kelas) dengan kode prosedural (fungsi). Dalam Java semua ini tidak diperbolehkan. Tidak ada fungsi global dalam Java, semua fungsi harus dipanggil melalui sebuah obyek.

Dukungan Java terhadap orientasi-obyek tidak termasuk penurunan (inheritansi) ganda. Para perancang Java merasa kerumitan yang dimunculkan

inheritansi ganda tidak sebanding dengan keuntungan yang dihasilkan. Sebagai

ganti dari inheritansi ganda, Java kemudian menyediakan antarmuka (interface).

3. Terdistribusi

Java memudahkan pembuatan aplikasi terdistribusi dengan sekumpulan kelas yang digunakan pada aplikasi-aplikasi jaringan. Dengan menggunakan kelas

URL (Uniform Resource Locator) Java, suatu aplikasi dapat dengan mudah

mengakses server-jauh (remote server).

4. Terinterpretasi

Karena Java adalah bahasa interpretasi, sekali Interpreter Java terpasang, terinstal pada suatu mesin tertentu, mesin tersebut dapat secara langsung menjalankan aplikasi-aplikasi Java (tidak peduli platform atau sistem operasi apa


(32)

yang terpasang pada mesin tersebut). Ketika menggunakan bahasa interpreter, programmer juga terbebas dari kekhawatiran berkaitan dengan ketergantungan antar modul.

Keuntungan lain adalah waktu yang digunakan untuk lingkaran

edit-compile-link-test dapat dipotong. Tanpa adanya langkah kompile dan link, maka

bekerja dalam lingkungan interpreter lebih sederhana dan lebih hemat waktu karena hanya melalui lingkaran edit-test.

5. Kokoh

Membuat suatu program yang terdistribusi, mendukung multi-jalinan yang dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi dan berbagai prosesor bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Berdasarkan pemikiran ini, maka Java diciptakan

sebagai bahasa yang sangat ketat dalam penulisan (strongly typed language).

Dalam Java management memori telah disederhanakan dengan dua cara. Pertama

Java tidak mendukung manipulasi pointer atau aritmatik secara langsung,

sehingga mustahil bagi program Java untuk menumpuk (meng-overwrite) memori

atau mengkorupsi data. Kedua Java menggunakan mekanisme pengumpulan

sampah saat program berjalan (runtime) daripada pembebasan memori secara

eksplisit.

6. Aman

Karena Java tidak menggunakan pointer yang secara langsung merujuk pada lokasi memori seperti yang terdapat pada C atau C++, Java memiliki kendali penuh terhadap semua kode yang ada pada lingkungan Java. Sebelumnya telah diantisipasi bahwa aplikasi-aplikasi Java akan dijalankan di internet dan akan


(33)

secara dinamis dapat dijalankan bersama atau mengeksekusi program lain di tempat yang berlainan melalui internet, maka para pengembang Java berpendapat tentang perlu adanya kompiler Java yang akan menghasilkan kode bite Java yang

akan melewati standar keamanan runtime Java

7. Arsitektur Netral

Sebelum dijalankan, program Java harus dikompile terlebih dulu menggunakan kompiler Java. Proses kompilasi ini kemudian akan menghasilkan

suatu kode bite tertentu yang serupa dengan file kode (bahasa) mesin yang dapat

dieksekusi pada mesin apapun yang memiliki interpreter Java.

8. Portable

Salah satu tujuan penting pembuatan Java adalah kode-kode Java haruslah

Portable, sehingga ketika arsitektur baru (baik itu perangkat keras ataupun sistem

operasi atau keduanya) berkembang, lingkungan Java dapat diterapkan dan dipindahkan pada mereka.

Pada Java, semua tipe data primitif (integer, long, float, double dan

sebagainya) memiliki ukuran tertentu, tidak bergantung pada mesin atau sistem operasi dimana program Java dijalankan. Hal ini sangat berlawanan dengan bahasa seperti C atau C++ yang menyerahkan ukuran tipe data primitif pada

kompiler dan mesin (serta sistem operasi). Java portable karena kompiler Java

sendiri ditulis menggunakan Java.

9. Berkinerja Tinggi

Sebuah aplikasi Java tidak akan menyamai kinerja aplikasi bahasa terkompilasi penuh seperti C atau C++. Namun demikian untuk sebagian besar


(34)

aplikasi termasuk pengolahan grafis, satu dari berbagai macam hal yang dapat

ditemui secara umum pada World Wide Web, kinerja Java lebih dari cukup.

Banyak pengadopsi awal C++ khawatir aanya kemungkinan penurunan kinerja saat mereka mengubah program mereka dari C ke C++. Namun para pengadopsi (pengguna) awal C++ menemukan walaupun program dalam C akan melebihi suatu program C++ dalam banyak kasus, waktu untuk pengembangan lebih lanjut dan biaya tidak sesuai dengan kinerja yang dihasilkan.

Walupun aplikasi Java mungkin tidak dapat menyamai aplikasi C++, namun secara normal aplikasi Java akan cukup cepat, dan Java memungkinkan user melakukan banyak hal yang tidak dapat dilakukan dengan C++.

10. Multi - Jalinan

Menulis suatu bahasa yang hanya bisa melakukan satu perkerjaan adalah hal yang biasa dalam bahasa pemrograman. Program-program Java dapat terdiri atas beberapa jalinan yang memungkinkan program untuk melakukan beberapa pekerjaan sekaligus. Suatu contoh, sebuah program multi jalinan dapat me-render sebuah image di layar pada satu jalinan disamping menerima masukan dari keyboard user pada jalinan utama-nya.

Dukungan terhadap beberapa jalinan tersinkronisasi sekaligus telah

terbangun (secara internal) pada Java dan lingkungan runtime-nya. Jalinan

tersinkronisasi sangat berguna dalam membuat aplikasi yang terdistribusi dan berbasis jaringan. Aplikasi semacam ini dapat berkomunikasi dengan server jauh pada satu jalinan dan berinteraksi dengan user pada jalinan yang lain.


(35)

11. Dinamis

Karena terinterpretasi, Java adalah bahasa yang benar-benar dinamis. Saat

runtime, lingkungan Java dapat mengembangkan dirinya dengan terhubung pada

kelas-kelas yang mungkin terletak pada server-jauh pada suatu jaringan (misalnya, lewat internet). Pada C++ setiap kali anggota variabel atau fungsi ditambahkan pada suatu kelas, maka kelas tersebut dan semua kode tambahan yang merujuk pada kelas tersebut perlu dikompile ulang. Java menyederhanakan masalah ini

dengan menyerahkan pada runtime. Saat runtime interpreter Java melakukan

resolusi nama ketika terhubung dengan kelas-kelas yang bersangkutan. Interpreter Java juga bertanggung-jawab dalam menentukan penempatan obyek dalam memori. Dua fitur pada interpreter Java ini memecahkan masalah berkaitan degan perubahan definisi kelas ketika digunakan kelas-kelas yang lain.

2.8.2 PHP

PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan untuk digunakan untuk pemakaian lain. PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP bernama FI

(Form Interpreted). Pada saat tersebut PHP adalah sekumpulan script yang

digunakan untuk mengolah data form dari web. Perkembangan selanjutnya adalah Rasmus melepaskan kode sumber tersebut dan menamakannya PHP/ FI, pada saat

tersebut kepanjangan dari PHP/ FI adalah Personal Home Page/Form Interpreter.

Dengan pelepasan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP. Pada November


(36)

1997, dirilis PHP/ FI 2.0. Pada rilis ini interpreter sudah diimplementasikan dalam C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/ FI secara signifikan.

PHP merupakan bahasa pemrograman web, penulisan script PHP dapat dijadikan satu dengan kode html dan disimpan dalam satu file yang sama ataupun berdiri sendiri dengan nama file berekstensi *.php. Ciri khas PHP diawali dengan tanda

“<?php“ dan diakhiri dengan “?>”. PHP memiliki fasilitas untuk melakukan koneksi ke database. Script program PHP disimpan dan dijalankan di sisi server sehingga keamanan data lebih terjamin.

2.8.3 ECLIPSE

Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform (platform-independent). Berikut ini adalah sifat dari Eclipse:

a. Multi-platform: Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows,

Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X.

b. Mulit-language: Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java,

akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain sebagainya.

c. Multi-role: Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun

bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web, dan lain sebagainya.


(37)

2.8.3.1Sejarah ECLIPSE

Eclipse awalnya dikembangkan oleh IBM untuk menggantikan perangkat

lunak IBM Visual Age for Java 4.0. Produk ini diluncurkan oleh IBM pada

tanggal 5 November 2001, yang menginvestasikan sebanyak US$ 40 juta untuk

pengembangannya. Semenjak itu konsursium Eclipse Foundation mengambil alih

untuk pengembangan Eclipse lebih lanjut dan pengaturan organisasinya).

“The future of mobile computing is becoming even more exciting. Mobile devices are continually growing more capable, especially with the advent of

cleverly integrated phone capabilities. With better and better wireless networks

capable of transferring media in real time, an entirely new breed of applications is now possible”.(Ashwin Kumar:2012:1).

2.8.3.2Arsitektur ECLIPSE

Sejak versi 3.0, Eclipse pada dasarnya merupakan sebuah kernel, yang mengangkat plug-in. Apa yang dapat digunakan di dalam Eclipse sebenarnya adalah fungsi dari plug-in yang sudah diinstal. Ini merupakan basis dari Eclipse

yang dinamakan Rich Client Platform (RCP). Berikut ini adalah komponen yang

membentuk RCP:

a. Core platform

b. OSGi

c. SWT (Standard Widget Toolkit)

d. JFace


(38)

Secara standar Eclipse selalu dilengkapi dengan JDT (Java Development

Tools), plug-in yang membuat Eclipse kompatibel untuk mengembangkan

program Java, dan PDE (Plug-in Development Environment) untuk

mengembangkan plug-in baru. Eclipse beserta plug-in-nya diimplementasikan

dalam bahasa pemrograman Java.

2.8.4 JSON

JSON (JavaScript Object Notation) adalah format pertukaran data yang ringan, mudah dibaca dan ditulis oleh manusia, serta mudah diterjemahkan dan

dibuat (generate) oleh komputer. Format ini dibuat berdasarkan bagian dari

Bahasa Pemprograman JavaScript, Standar ECMA-262 Edisi ke-3 Desember 1999. JSON merupakan format teks yang tidak bergantung pada bahasa pemprograman apapun karena menggunakan gaya bahasa yang umum digunakan oleh programmer keluarga C termasuk C, C++, C#, Java, JavaScript, Perl, Python dll. Oleh karena sifat-sifat tersebut, menjadikan JSON ideal sebagai bahasa pertukaran-data.

JSON terbuat dari dua struktur:

1. Kumpulan pasangan nama/nilai. Pada beberapa bahasa, hal ini dinyatakan

sebagai objek (object), rekaman (record), struktur (struct), kamus

(dictionary), tabel hash (hash table), daftar berkunci (keyed list) atau

associative array.

2. Daftar nilai terurutkan (an ordered list of values). Pada kebanyakan bahasa,

hal ini dinyatakan sebagai larik (array), vektor (vector), daftar (list), atau


(39)

Struktur-struktur data ini disebut sebagai struktur data universal. Pada dasarnya, semua bahasa pemprograman moderen mendukung struktur data ini dalam bentuk yang sama maupun berlainan. Hal ini pantas disebut demikian karena format data mudah dipertukarkan dengan bahasa-bahasa pemprograman yang juga berdasarkan pada struktur data ini. JSON menggunakan bentuk sebagai berikut:

1. Objek

Objek adalah sepasang nama/nilai yang tidak terurutkan. Objek dimulai dengan { (kurung kurawal buka) dan diakhiri dengan } (kurung kurawal tutup). Setiap nama diikuti dengan : (titik dua) dan setiap pasangan nama/nilai dipisahkan oleh , (koma).

Gambar 2.6 Object JSON

(sumber :Http://www.json.org/json-id.html) 2. Larik

Larik adalah kumpulan nilai yang terurutkan. Larik dimulai dengan [ (kurung kotak buka) dan diakhiri dengan ] (kurung kotak tutup). Setiap nilai dipisahkan oleh , (koma).


(40)

Gambar 2.7 Larik JSON

(sumber :Http://www.json.org/json-id.html) 3. Nilai

Nilai (value) dapat berupa sebuah string dalam tanda kutip ganda, atau angka, atau true atau false atau null, atau sebuah objek atau sebuah larik. Struktur-struktur tersebut dapat disusun bertingkat.

Gambar 2.8 Nilai JSON

(sumber :Http://www.json.org/json-id.html) 4. String

String adalah kumpulan dari nol atau lebih karakter Unicode, yang dibungkus dengan tanda kutip ganda. Di dalam string dapat digunakan backslash escapes "\" untuk membentuk karakter khusus

Gambar 2.9 String JSON


(41)

5. Angka

Angka adalah sangat mirip dengan angka di C atau Java, kecuali format oktal dan heksadesimal tidak digunakan

Gambar 2.10 Angka JSON

(sumber :Http://www.json.org/json-id.html) 2.8.5 XML

XML (Extensible Markup Language) adalah bahasa markup untuk

keperluan umum yang disarankan oleh W3C untuk membuat dokumen markup keperluan pertukaran data antar sistem yang beraneka ragam. XML merupakan

kelanjutan dari HTML (Hyper Text Markup Language) yang merupakan bahasa

standar untuk melacak Internet. Teknologi XML adalah teknologi keturunan dari

SGML (Standard Generalized Markup Language, ISO 8879) yang dikembangkan

pada tahun 1980-an. XML adalah suatu bahasa Markup, yaitu bahasa yang berisikan kode-kode berupa tanda-tanda tertentu dengan aturan tertentu untuk memformat dokumen teks dengan tag sendiri agar dapat dimengerti. XML adalah language untuk mengidentifikasi dan menandai data terstruktur

XML didesain untuk mempu menyimpan data secara ringkas dan mudah diatur. Kata kunci utama XML adalah data (jamak dari datum) yang jika diolah bisa memberikan informasi. XML menyediakan suatu cara terstandarisasi namun bisa dimodifikasi untuk menggambarkan isi dari dokumen. Dengan sendirinya,


(42)

XML dapat digunakan untuk menggambarkan sembarang view database, tetapi dengan suatu cara yang standar.

XML memiliki tiga tipe file, diantaranya:

1. XML, merupakan standar format dari struktur berkas (file).

2. XSL, merupakan standar untuk memodifikasi data yang diimpor atau

diekspor.

3. XSD, merupakan standar yang mendefinisikan struktur database dalam

XML.

Keunggulan XML bisa diringkas sebagai berikut :

1. Pintar (Intelligence). XML dapat menangani berbagai tingkat (level)

kompleksitas.

2. Dapat beradaptasi. Dapat mengadaptasi untuk membuat bahasa sendiri.

Seperti Microsoft membuaat bahasa MSXML atau Macromedia

mengembangkan MXML.

3. Mudah pemeliharaannya.

4. Sederhana. XML lebih sederhana.

5. Mudah dipindah-pindahkan (Portability). XML mempunyai kemudahan

perpindahan (portabilitas) yang lebih bagus.

2.8.6 MYSQL

MySQL adalah multi user database yang menggunakan bahasa Strucktured

Query Language (SQL). MySQL dalam operasi client-server melibatkan server

daemon MySQL disisi server dan berbagai macam program serta library yang berjalan disisi client. MySQL mampu menangani data yang cukup besar.


(43)

Perusahaan yang mengembangkan MySQL yaitu TcX, mengaku menyimpan data lebih dari 40 database, 10.000 tabel dan sekitar 7 juta baris, totalnya kurang lebih 100 Gigabyte data. SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses database server. Bahasa ini pada awalnya dikembangkan oleh IBM, namun telah diadopsi dan digunakan sebagai standar industri. Dengan menggunakan SQL,

proses akses database menjadi lebih userfriendly dibandingkan dengan

menggunakan Dbase atau Clipper yang masih menggunakan perintah-perintah

pemrograman.

MySQL merupakan software database yang paling populer di lingkungan Linux, kepopuleran ini karena ditunjang performa query dari databasenya yang saat ini bisa dikatakan paling cepat dan jarang bermasalah. MySQL ini juga sudah dapat berjalan pada lingkungan Windows.

2.8.7 XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program.

Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri

atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa

yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP

merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL,

PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan

bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani

tampilan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkanya dapat mendownload


(44)

2.8.8 Mozilla Firefox

1. Mozilla Firefox (aslinya bernama Phoenix dan kemudian untuk sesaat

dikenal sebagai Mozilla Firebird) adalah peramban web lintas platform gratis yang dikembangkan oleh Yayasan Mozilla dan ratusan sukarelawan.

2. Sebelum rilis versi 1.0-nya pada 9 November 2004, Firefox telah

mendapatkan sambutan yang sangat bagus dari pihak media, termasuk dari

Forbes dan Wall Street Journal. Dengan lebih dari 5 juta download dalam

12 hari pertama rilisnya dan 6 juta hingga 24 November 2004, Firefox 1.0

adalah salah satu perangkat lunak gratis, sumber terbuka (open-source) yang

paling banyak digunakan di antara pengguna rumahan.

3. Melalui Firefox, Yayasan Mozilla betujuan untuk mengembangkan sebuah

peramban web yang kecil, cepat, sederhana, dan sangat bisa dikembangkan (terpisah dari Mozilla Suite yang lebih besar). Sejak 3 April 2003, Firefox dan klien surel Thunderbird telah menjadi fokus utama pengembang Yayasan Mozilla untuk menggantikan Mozilla Suite.[14]

4. Di antara fitur populer Firefox adalah pemblokir pop-up yang sudah

terpasang di dalamnya, dan sebuah mekanisme pengembangan (extension)

untuk menambah fungsionalitas tambahan. Meskipun fitur-fitur ini sudah tersedia untuk beberapa lamanya di peramban-peramban web lainnya seperti Mozilla Suite dan Opera, Firefox merupakan peramban web pertama yang mendapatkan penerimaan dalam skala sebesar ini.


(45)

2.8.9 Adobe Dreamweaver

Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web

keluaran Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver

keluaran Macromedia. Program ini banyak digunakan oleh pengembang web

karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan penggunaannya. Versi terakhir Macromedia Dreamweaver sebelum Macromedia dibeli oleh Adobe Systems yaitu versi 8. Versi terakhir Dreamweaver keluaran Adobe Systems adalah versi 10 yang ada dalam Adobe Creative Suite 4 (sering disingkat Adobe CS4).

2.9. Star UML

UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan artifact (bagian dari informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses pembuatan perangkat lunak. Artifact dapat berupa model, deskripsi atau perangkat lunak) dari system perangkat lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan system non perangkat lunak lainnya.

UML merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam memodelkan system yang besar dan kompleks. UML tidak hanya digunakan dalam proses pemodelan perangkat lunak, namun hampir dalam semua bidang yang membutuhkan pemodelan.


(46)

46 3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah “Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti

untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Objek penelitian merupakan sesuatu hal yang akan diteliti dengan data yang didapatkan untuk suatu tujuan tertentu. Dengan demikian objek penelitian yang diambil oleh peneliti pada Sekolah Menengah Atas 25 di Kota Bandung Selanjutnya untuk melengkapi objek penelitian ini, akan diuraikan tentang sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi dan deskripsi tugasnya di bawah ini.

Lokasi penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu SMAN 25 BANDUNG yang beralamat di Jalan Baturaden VIII No.21 Ciwastra Margacinta Bandung.

3.1.1 Sejarah Singkat Sekolah

SMA Negeri 25 Bandung, dulu adalah SMA negeri Buah Batu Kabupaten Bandung. Tahun 1983 menempati gedung baru di kawasan Baturaden Margacinta. Sejalan dengan pemekaran Kota Bandung maka SMA ini menjadi SMA Negeri Buah Batu Kota Bandung pada Tahun 1989.

Tahun 1996 berubah nama menjadi SMA Negeri 25 Kota Bandung. Dan bersamaan dengan berlakunya otonomi daerah SMA Negeri 25 Bandung beralih pengelolaan dari Departemen Pendidikan Nasional ke Pemerintah Kota Bandung.


(47)

Sejak 1981 hingga 2006 SMA ini sudah mengalami kepemimpinan 9 Kepala Sekolah, yaitu :

a. 1981-1984 : Drs. Rasidi

b. 1984-1989 : Drs. Satya Priyatna Kartapraja

c. 1989-1991 : Drs. Odas Djamudin

d. 1991-1993 : Drs. Mohamad Abidin

e. 1993-1996 : Drs. Anshor

f. 1996-1998 : Dra. Hj. Anna Rostiana

g. 1998-2002 : Drs. Sobir Komara

h. 2002-2005 : Drs. Nanang Krisnayadi

i. 2005-2010 : Drs. Ujang Sutiana.

j. 2010-Sekarang: Dr.Andang Segara, M.M.Pd.

3.1.2 Visi dan Misi Sekolah

Berikut adalah visi dan misi sekolah SMAN 25 Bandung :

Visi

Visi SMAN 25 Bandung adalah “Terwujudnya sekolah yang mampu

menghasilkan lulusan berwawasan imtaq, berbudaya lingkungan, berakar budaya

dan bangsa dan mampu hidup selaras di era globalisasi”.

Misi

a. Melaksanakan pembinaan keimanan dan ketaqwaan dengan melibatkan


(48)

b. Mengkondisikan sekolah sehingga kondusif dalam mendukung pembinaan

kepribadian dan keberhasilan proses belajar mengajar serta

mengembangkan program aksi lingkungan.

c. Menumbuhkan penghayatan terhadap budaya daerah sehingga menjadi

salah satu sumber kearifan dalam berperilaku dan bermasyarakat.

d. Menumbuhkan motivasi dalam pengembangan professionalisme dan

semangat keunggulan melalui penamaan wawasan kemandirian dan peningkatan kesejahteraan seluruh aktivitas akademik.

e. Memberdayakan seluruh komponen sekolah dan mengoptimalkan

sumberdaya sekolah, dalam membantu siswa untuk dapat mengembangkan diri secara optimal.

f. Mengembangkan prestasi kolektif sekolah,baik dlam bidang akademik

maupun non akademik.

Strategi

a. Mengembangkan kurikulum sesuai tuntutan masyarakat dan lingkungan.

b. Mewujudkan iklim belajar mandiri dengan memberdayakan sumber

belajar disekolah dan lingkungan sekitar.

c. Menerapkan dan mengembangkan hasil kerja team guru secara optimal

untuk meningkatkan mutupembelajaran.

d. Mengembangkan kegiatan ekstrakulikuler sebagai wahana aktualisasi


(49)

3.1.3.Struktur Organisasi SMAN 25 Bandung

Struktur Organisasi merupakan tata cara mengatur hubungan kerja setiap anggota, yaitu menentukan batas wewenang tugas beserta tanggung jawab masing- masing pegawai. Berdasarkan jabatan yang dipegang masing - masing dengan susunan organisasi akan terlibat dimana kedudukan batas wewenang dan tanggung jawab seseorang dengan kegiatan dan fungsi yang telah ditentukan saat ini adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMAN 25 Bandung

(Sumber : Dokumen Sekolah) Komite Sekolah

Drs. Agusdian Martdian

Wakil Kepala UR Kurikulum Aam Hamzah, S.Pd

Wakil Kepala UR. Kesiswaan Mustar, S.Pd

Wakil Kepala UR. Sarana

Drs.Khairil Anwar

Wakil Kepala UR. Humas Wawan Setiawan,S.Pd

GURU

Siswa - Siswi

Kepala Ur.Tu

Hj.Emma

Kepala Sekolah


(50)

3.1.4.Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas adalah suatu pernyataan tertulis yang berisi uraian atau gambaran tentang apa saja yang harus dilakukan oleh pemegang jabatan, bagaimana suatu pekerjaan dilakukan dan alasan apa yang mengharuskan pekerjaan tersebut dilakukan. Uraian tersebut berisi tentang hubungan antara suatu posisi tertentu dan posisi lainnya di dalam dan di luar organisasi serta ruang lingkup pekerjaan dimana pemegang jabatan diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh divisi atau unit kerja atau tujuan organisasi secara keseluruhan Berikut adalah uraian tugas pada sistem informasi akademik yang ada di SMAN 25 Bandung:

1. Kepala Sekolah mempunyai tugas pokok memimpin,mengendalikan dan

mengkoordinasikan kegiatan sekolah dalam pencapaain misi dan visi.

2. Komite sekolah mempunyai tugas memberi masukan, pertimbangan, dan

rekomendasi kepada sekolah mengenai kebijakan dan program sekolah, RAPBS, kriteria kinerja sekolah, kriteria tenaga kependidikan, kriteria fasilitas pendidikan, dan hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan.

3. Kepala Tata Usaha mempunyai tugas mengurusi masalah penerimaan

siswa baru dan administrasi siswa baik yang diperoleh dari iuran bulanan maupun dari dana sumbangan pendidikan siswa.

4. Wk. Ur. Kurikulum mempunyai tugas membantu kepala sekolah di dalam

bidang kurikulum.


(51)

menyusun program kerja kesiswaan, kegiatan luar sekolah dan mengkordinasikan pelaksanaannya.

6. Wk. Ur. Sarana mempunyai tugas merencanakan, mengorganisasikan,

mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi, hal-hal yang berkaitan sarana-prasarana sekolah

7. Wk. Ur. Humas memberikan penjelasan tentang kebijaksanaan sekolah,

situasi, dan perkembangan sekolah sesuai dengan pendelegasian Kepala Sekolah serta Menampung saran-saran dan pendapat masyarakat untuk memajukan sekolah dan membantu mewujudkan kerjasama dengan lembaga-lembaga yang berhubungan dengan usaha dan kegiatan pengabdian masyarakat.

8. Guru mempunyai tugas sebagai pengajar juga bertanggung jawab dalam

proses penerimaan siswa baru.

9. Siswa bertugas untuk menuntut ilmu yang diberikan oleh para guru.

3.2. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:2) Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metodologi penelitian dapat dikatakan sebagai suatu cara atau metode yang digunakan untuk melaksanakan penelitian untuk memperoleh sesuatu atau tujuan tertentu.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan metode kualitatif dan action. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan pada desain penelitian.


(52)

3.2.1.Desain Penelitian

Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (2005 : 234) :“Penelitian deskriptif

merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya

pada saat penelitian dilakukan”.

Seperti yang telah disebut diatas bahwa metode penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah berdasarkan metode kualitatif dan action. Metode

kualitatif menunjuk pada “cara-cara” yang mempelajari berbagai aspek kualitatif

dari kehidupan sosial yang mencangkup ragam dimensi social dari tindakan (action) dan keadaan (circumstance) hingga proses (process) dan peristiwa (event)

sebagaimana dimengerti dan berdasarkan kontruksi dan makna yang

diorganisasikan melalui praktik-praktik social (social practices) action atau

tindakan merupakan penelitian dimana pendidikan berupaya untuk memecahkan

masalah dunia nyata sambil mengkaji pengalaman–pengalaman dalam

memecahkan masalah yang ditemukan.

3.2.2.Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Penelitian yang dilakukan membutuhkan suatu metode yang digunakan sebagai alat atau sarana pengambilan data-data yang berkaitan. Metode yang dilakukan adalah sebagai berikut :

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah data yang didapat langsung dari sumber nya (responden). Responden adalah pemberi informasi yang diharapkan dapat


(53)

menjawab semua pertanyaan dengan jelas dan lengkap. Dalam hal ini penulis

memperoleh sumber data dari responden yang terkait dengan objek penelitian,

yaitu Siswa, Guru, dan Staff administrasi di SMAN 25 Bandung. Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

a. Wawancara (interview)

Merupakan teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi langsung dari sumbernya secara tatap muka dan wawancara

langsung dengan objek penelitian (responden). Teknik pengumpulan data

atau fakta yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara dilakukan dengan tatap muka langsung

terhadap responden dengan mengajukan beberapa pertanyaan. wawancara

tersebut dilakukan kepada Wakil Kepala Sekolah bagian humas di SMAN 25 di Kota Bandung untuk mengetahui data atau keterangan.

1. Menganalisa masalah - masalah proses pengolahan nilai, absensi,

dan penjadwalan di SMAN 25 Bandung yang dihadapi saat ini.

2. Mengetahui struktur atau pelaku yang bertanggung jawab

pengolahan nilai di SMAN 25 Bandung beserta tugas dan fungsinya.

b. Observasi

Observasi adalah suatu pengamatan sistematis yang dilakukan secara langsung terhadap objek di tempat penelitian atau kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena tersebut. Observasi menjadi bagain dari penelitian berbagai disiplin ilmu, baik ilmu ekstra


(54)

maupun ilmu-ilmu social, Observasi dapat berlangsung dalam konteks

laboratorium (experimental) maupun konteks alamiah. Observasi yang

berarti pengamatan bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Sebagai metode ilmiah observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan fenomena-fenomena yang diselidiki secara sistematik. Dalam arti yang luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dari hasil observasi ini bahwa pengolahan data nilai itu masih dilakukan secara manual dengan cara siswa mendapatkan nilai secara langsung dan pencatatan data nilai siswa hanya disimpan dalam buku

besar dan pada aplikasi Microsoft Excel yang tidak memiliki database

sendiri sehingga akan memungkinkan terjadinya kesalahan atau hilangnya laporan tersebut dalam penyimpanan data.

3.2.2.2. Sumber data Sekunder

Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer yaitu merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak pertama. Metode pengumpulan data yang akan dilaksanakan adalah pengolahan absensi siswa, pengolahan data siswa, dan pengolahan nilai siswa yaitu dengan mempelajari data-data sekolah yang dapat dijadikan pemicu untuk memahami persoalaan yang muncul dalam sistem informasi akademik yang sedang berjalan di SMAN 25 Bandung dan membaca buku-buku yang berkaitan dengan sistem


(55)

informasi yang akan dirancang.

Adapun sumber data sekunder yang penulis dapatkan adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari pengolahan data siswa, dan data nilai, yang ada untuk memperoleh data dan informasi dalam peneltian ini. Dokumen tersebut meliputi laporan artikel dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan topik penelitian ini. dokumen-dokumen tersebut digunakan untuk mendapatkan data sekunder

3.2.3.Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metodologi adalah kesatuan metodemetode, prosedurprosedur, konsep -konsep pekerjaan, aturan - aturan yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni, atau disiplin lainnya. Metode adalah suatu cara atau teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah analisis dan

perancangan secara object oriented yang di visualisasikan dengan UML dan

diantaranya adalah sebagai berikut ini : Use Case, Activity Diagram, Sequence

Diagram, Class Diagram, Colaboration Diagram, Component Diagram, dan

Deployment Diagram.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metodologi pengembangan sistem yang digunakan adalah metode

prototype karena metode ini menawarkan bagi pengembang sistem yang tidak

memiliki kepastian terhadap efisiensi algoritma, kemampuan penyesuaian dari sebuah sistem operasi atau bentuk-bentuk yang harus dilakukan oleh interaksi


(56)

manusia dengan mesin.

Model prototype dimulai dari mengumpulkan kebutuhan pelanggan

terhadap perangkat lunak yang akan dibuat. Lalu dibuatlah program prototype

agar pelanggan lebih terbayang dengan apa yang sebenarnya diinginkan. Program

prototype biasanya merupakan program yang belum jadi. Program ini biasanya

menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkat lunak sehingga tampak

seperti perangkat lunak yang sudah jadi. Program prototype ini dievaluasi oleh

user sampai ditemukan spesifikasi yang sesuai dengan keinginan pelanggan atau

user, model prototype ini dipilih dalam penelitian ini karena proses evaluasi dan

feedback dapat berjalan secara interaktif, user dapat melihat dan mencoba

prototype secara langsung sehingga program yang di buat sesuai keinginan user.

Berikut adalah gambar dari model prototype :

Gambar 3.2 Model Prototype


(57)

Tahap – tahap yang dilakukan dalam model prototype untuk perancangan dan implementasi pengolahan nilai di SMAN 25 Bandung ini adalah :

1. Mendengarkan Pelanggan

Tahap pertama dari metode ini adalah mendengarkan pelanggan yaitu

mengumpulkan data – data mengenai kebutuhan sistem yang akan dibuat.

Tahap ini diawali dengan mengumpulkan kebutuhan yang dibutuhkan untuk melakukan proses pengolahan nilai di SMAN 25 Bandung.

2. Membangun Memperbaiki prototype

Setelah mendapatkan kebutuhan yang dibutuhkan untuk membuat

prototype, tahap berikutnya yang dilakukan adalah membangun

memperbaiki prototype tahap ini dilakukan dengan pembuatan sistem

secara keseluruhan hingga selesai berdasarkan pada analisa kebutuhan yang sudah dilakukan sebelumnya.

3. Pelanggan Menguji Coba Prototype

Tahap akhir dari model prototype ini adalah tahap pengujian (testing).

Pengujian dilakukan oleh pengguna dari sistem. Tahap pengujian dilakukan untuk mendapatkan tanggapan atas sistem yang telah dibuat.

Ketiga proses tersebut dilakukan secara berulang – ulang, hingga mendapatkan

kepuasan dari pelanggan atas sistem yang telah dibuat. Proses yang dilakukan harus sesuai dengan urutan.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Adapun alat bantu analasis dan perancangan yang digunakan oleh penulis sebagai berikut :


(58)

1. Use Case Diagram

Use case digunakan untuk memodelkan dan menyatakan unit fungsi atau

layanan yang disediakan oleh sistem ke pemakai. Use case dapat dilingkupi

dengan batasan sistem yang diberikan label nama sistem. Use case adalah

sesuatu yang menyediakan hasil yang dapat diukur ke pemakai atau sistem

eksternal.

Karakteristik :

1. Use case adalah interaksi atau dialog antara sistem dan actor, termasuk

pertukaran pesan dan tindakan yang dilakukan oleh sistem.

2. Use case bisa memiliki perluasan yang mendefinisikan tindakan khusus

dalam interaksi atau use case lain mungkin disisipkan.

3. Use case class memiliki objek use case yang disebut scenario. Scenario

menyatakan urutan pesan dan tindakan tunggal.

2. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem

yang sedang dirancang. Bagaimana masing-masing alir berawal, decision

yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram

juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

3. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di

sekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu.Sequence


(59)

Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau

rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah

event untuk menghasilkan output tertentu.

4. Class Diagram

Class Diagram adalah sebuah spesifikasi objek, yang memiliki atribut

dan layanan/fungsional (metode atau fungsi). Class diagram

menggambarkan struktur dan deskripsi kelas, package dan objek beserta

hubungan satu sama lain, seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan

lain-lain. Kelas memiliki tiga hal pokok yaitu : Nama, Atribut, dan Metode.

5. Colaboration Diagram

Pada collaboration diagram terdapat beberapa objek, link dan message.

Diagram ini digunakan sebagai alat untuk menggambarkan interaksi yang

mengungkapkan keputusan mengenai perilaku sistem. Collaboration

diagram menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram,

tetapi lebih menekankan pada peran atau hubungan masing-masing objek

dan bukan waktu penyampaian message. Setiap message memiliki sequence

number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Message

dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.

6. Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar

komponen perangkat lunak, termasuk ketergantungan (depedency) di


(60)

source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik

yang muncul pada compile time, link time, maupun run time.

Umumnya konponen terbentuk dari beberapa class atau package, tapi

dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat

juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah

komponen untuk komponen lain.

7. Deployment Diagram

Setiap model hanya memiliki satu diagram deployment dan

memperlihatkan pemetaan software kepada hardware. Deployment physical

diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam

infrastuktur sistem, dimana komponen akan terletak, hubungan antar node

(misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram

ini.

3.2.4.Pengujian Software

Setelah source code dihasilkan, perangkat lunak harus diuji untuk

menemukan dan membenarkan sebanyak mungkin kesalahan yang dibuat. Pengujian perangkat lunak adalah penyelidikan empiris para pemangku kepentingan untuk menyediakan informasi mengenai kualitas perangkat lunak

yang diuji. Pengujian perangkat lunak juga menyediakan pandangan independen

dari perangkat lunak yang objektif untuk memungkinkan bisnis untuk menghargai dan memahami risiko pada pelaksanaan perangkat lunak.

Teknik uji meliputi, tetapi tidak terbatas pada, proses eksekusi sebuah program atau aplikasi dengan tujuan menemukan bug perangkat lunak.


(61)

a. Black box testing

Black box testing adalah pengujian aspek fundamental sistem yang

memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Dengan digunakanya metode ini untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian ini merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. data uji dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah sesuai dengan harapan.

Adapun metode pengujian black box menemukan kesalahan dalam kategori:

a. Fungsi – fungsi yang tidak benar atau hilang.

b. Kesalahan interface.

c. Kesalahan dalam mengakses struktur data atau akses database

eksternal.

d. Kesalahan Kerja.

Pada hal penelitian ini dalam sistem informasi akademik untuk pengujian

software penulis mengambil metode pengujian black box.

3.3. Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana kerja suatu sistem dan mengetahui masalah yang dihadapi sistem untuk dapat dijadikan landasan usulan perancangan sistem baru.

Adapun analisis prosedur yang sedang berjalan di SMAN 25 Bandung adalah sebagai berikut :


(62)

3.3.1. Use Case Diagram

Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem Informasi Akademik yang Berjalan

3.3.1.1 Skenario Use Case

Skenario use case mendeskripsikan aktor-aktor yang melakukan prosedur

dalam sistem, serta menjelaskan respon yang ditanggapi oleh sistem tersebut

terhadap prosedur yang dilakukan oleh aktor. Berikut adalah sekenario use case

yang berjalan saat ini di SMAN 25 Bandung, yaitu: System

Siswa

Penjadwalan

Absensi

Nilai

Pengumuman

Bagian Kurikulum

Wali Kelas


(1)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWarahmatullaahi Wabarakaatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga pada kesempatan kali ini, penulis telah diberi kesempatan untuk menyelesaikan penyusunan Skripsi ini sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata-1 (S1) pada Program Studi Sistem Informasi di Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia dengan judul : “Sistem Informasi Nilai Online SMAN 25 Di Kota Bandung Berbasis Android”

Terlepas dari itu semua, skripsi ini dapat terwujud dengan bantuan, bimbingan, dorongan dan do’a berbagai pihak kepada penulis. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tidak terhingga, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie., Ir., M. Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.


(2)

iv

3. Ibu R.Fenny Syafariani, S.Si., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah bersabar dalam membimbing serta meluangkan waktu, tenaga serta pikirannya untuk penulis sehingga akhirnya Laporan Skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Ibu Citra Noviyasari, S.Si., M.T. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi dan juga dosen wali yang telah banyak memberikan motivasi, pengarahan dan masukan-masukan berharga kepada penulis sehingga dapat diselesaikannya skripsi ini dengan tepat waktu dan hasil yang optimal.

5. Seluruh dosen pengajar di Universitas Komputer Indonesia, khususnya di Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan ilmu kepada penulis, mudah-mudahan ilmu yang diajarkan bermanfaat dan menjadi amal kebaikan.

6. Seluruh Staf dan Karyawan di Universitas Komputer Indonesia, khususnya di Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan banyak informasi selama perkuliahan hingga wisuda.

7. Kepada kedua Orang Tua penulis yang selalu memberikan dukungan baik secara materi dan non-materi serta doa yang selalu dipanjatkan kepada penulis.

8. Seluruh rekan-rekan SI-08 angkatan 2010, terima kasih atas segala informasinya dan kekompakkannya. Sukses buat semua.

9. Sahabat-sahabat seperjuangan Agit Mahenda Putra, S.Kom, Aditya Arief Rahman, S.Kom, Muhammad Dwicahyono, S.Kom, Arie Ahmad Kurnia,


(3)

v

Fahri Rahmansyah, Satria Fajar Ramadhan, Muhammad Saroma, Eristiantini dan Ichsan Rifki.

10.Dan seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih telah membantu penulis dalam memperlancar proses pembuatan skripsi ini.

Akhir kata penulis sampaikan bahwa ilmu yang bermanfaat akan menjadi penolong kita di akhirat. Meski banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, mudah-mudahan Skripsi yang penulis susun ini dapat memberikan manfaat bagi diri penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin yaa robbal a’lamin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, Januari 2015


(4)

(5)

(6)