Kapasitas Lalu Lintas Terminal Penumpang

• Pengamat yang berada di dalam areal terminal, mengamati nomor kendaraan umum bis yang sedang parkir di dalam lajur antrian yang kemudian dicatat waktu tunggu awal yang kemudian disampaikan ke pengamat di pintu keluar.. • Pengamat pada pintu keluar terminal, mengamati kendaraan umum khususnya Bis Antar Kota Antar Propinsi, Bis Antar Kota Dalam Propinsi untuk mencatat nomor kendaraan dan waktu keluar pada selang waktu yang telah ditentukan. Data yang terkumpul dari volume lalu lintas dipilih dan disajikan dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan, yaitu : Grafik volume , yang menunjukkan kecenderungan naik turunnya volume lalu lintas terminal dalam suatu kurun masa tertentu. Grafik tersebut sangat berguna untuk rancangan pengembangan dan perencanaan dimasa datang.

2.7 Kapasitas Lalu Lintas Terminal Penumpang

Kapasitas lalu lintas terminal adalah kemampuan terminal untuk menampung volume lalu lintas, dinyatakan sebagai jumlah kendaraan maksimum dalam sebuah terminal dalam satuan waktu, biasanya dalam jam kendaraan per jam. Kapasitas dan volume adalah ukuran-ukuran arus lalu lintas yang mempunyai satuan yang sama . Volume menyatakan sebuah nilai nyata dari arus dan menanggapi variasi-variasi dalam kebutuhan lalu lintas, sementara kapasitas menyatakan sebuah kemampuan atau nilai maksimum dari arus dengan karakteristik tingkat pelayanan tertentu yang dapat diberikan oleh sebuah terminal. Dalam kapasitas terminal pada dasarnya terdapat dua konsep, dimana kapasitas merupakan ukuran dari volume yang melalui terminal atau sebagian dari terminal . Untuk konsep pertama, agar kemungkinan arus lalu lintas maksimum yang melalui terminal dapat terjadi, selalu harus terdapat suatu satuan lalu lintas yang menunggu untuk memasuki tempat pelayanan segera mungkin sesudah tempat itu tersedia. Kondisi ini jarang dipakai untuk periode yang panjang, sebagian disebabkan karena arus lalu lintas biasanya mempunyai puncak, seperti periode puncak untuk pergi ketempat pekerjaan di daerah perkotaan ataupun arus puncak pada saat liburan di tempat-tempat wisata. Selain itu secara praktis tertahannya jumlah arus yang besar tadi akan mengakibatkan berbagai keterlambatan yang dapat mengganggu lalu lintas, yaitu keterlambatan yang secara ekonomi dan sosial tidak dapat diterima. Hal tersebut menyebabkan adanya konsep kedua dari kapasitas, yaitu volume maksimum yang masih dapat ditampung dengan waktu menunggu atau keterlambatan yang masih dapat diterima. Berdasarkan Sumber Menuju Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang Tertib tingkat pelayanan yang dinyatakan dengan jumlah arus minimum kendaraan per satuan waktu alternatif standar terminal, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1. Terminal Tipe A : 50 - 100 Kendaraan per jam 2. Terminal Tipe B : 25 - 50 Kendaraan per jam 3. Terminal Tipe C : 25 Kendaraan per jam

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN