Throughput Jitter Packet Loss

karakteristik dan sifat dari suatu layanan. Pada jaringan berbasis IP, IP QoS mengacu pada performansi dari paket - paket IP yang lewat melalui satu atau lebih jaringan. QoS didesain untuk membantu end user menjadi lebih produktif dengan memastikan bahwa end user mendapatkan performansi yang handal dari aplikasi - aplikasi berbasis jaringan. QoS mengacu pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda. Teknologi QoS adalah teknologi yang memungkinkan administrator jaringan untuk dapat menangani berbagai efek akibat terjadinya konjesti pada lalu lintas aliran paket dari berbagai layanan. Penanganan QoS dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya jaringan secara optimal, dibandingkan dengan menambah kapasitas fisik jaringan tersebut. QoS bertujuan untuk menyediakan kualitas layanan yang berbeda-beda untuk beragam kebutuhan akan layanan di dalam jaringan IP, sebagai contoh untuk menyediakan bandwidth yang khusus, menurunkan hilangnya paket-paket, menurunkan waktu tunda dan variasi waktu tunda di dalam proses transmisinya. QoS menawarkan kemampuan untuk mendefinisikan atribut-atribut layanan yang disediakan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. [6]

2.5.1 Throughput

Throughput merupakan bandwidth aktual yang terukur pada suatu ukuran waktu tertentu dalam mentransmisikan data. Berbeda dengan bandwidth, walaupun satuannya sama bits per second bps, tapi throughput lebih 21 menggambarkan bandwidth yang sebenarnya pada suatu waktu dan pada kondisi dan jaringan tertentu yang digunakan untuk mengunduh suatu file dengan ukuran tertentu. Jika tp adalah throughput, dz adalah ukuran data yang dikirim, dan t adalah waktu yang dibutuhkan, maka rumus untuk menentukan throughput jaringan komputer sebagai berikut: tp = dz t Perhitungan waktu yang dibutuhkan untuk mengukur throughput pada jaringan komputer saat mengunduh data dari server bisa dihitung menggunakan stopwatch, dari mulai unduh sampai selesai.

2.5.2 Jitter

Merupakan variasi waktu kedatangan antara paket-paket yang dikirimkan terus menerus dari satu terminal source ke terminal yang lain destination pada jaringan IP. Biasanya dikenal juga dengan standar deviasi. Hal ini disebabkan oleh beban trafik, perubahan rute paket, kemacetan paket congestion, dan waktu tunda pemrosesan.Ada tiga kategori penurunan kualitas jaringan berdasarkan nilai variasi waktu tunda. Tabel 2.4.menunjukkan kategori tingkat kualitas jaringan IP berdasarkan jitter. Kategori Degradasi Jitter Sangat bagus 0 ms Bagus 3 sd 75 ms 22 Sedang 76 sd 125 ms Jelek 126 sd 225 ms Tabel 2.2 Jitter berdasarkan stardardisasi ITU-T G.1010

2.5.3 Packet Loss

Paket hilang packet loss merupakan penyebab utama pelemahan audio dan video pada multimedia streaming. Paket hilang dapat disebabkan oleh pembuangan paket di jaringan network loss atau pembuangan paket di gatewayterminal sampai kedatangan terakhir late loss. Network loss secara normal disebabkan kemacetan router buffer overflow, perubahan rute secara seketika, kegagalan link, dan lossy link seperti saluran nirkabel. Kemacetan atau kongesti pada jaringan merupakan penyebab utama dari paket hilang. Packet loss diukur dalam ukuran persen . Pada implementasi jaringan IP, nilai packet loss ini diharapkan mempunyai nilai yang minimum. Rumus dari packet loss adalah sebagai berikut : Parameter penilaian packet loss dapat dilihat pada tabel 2.5 dibawah ini. Kategori Degradasi Packet Loss 23 Sangat bagus Bagus 3 Sedang 15 Jelek 25 Tabel 2.3 Packet Loss berdasarkan stardardisasi ITU-T G.1010 24

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Topologi Jaringan

Perancangan jaringan yang akan digunakan pada penelitian ini terdiri dari 1 buah server untuk streaming, PC dengan usb adapter wireless TP-LINK dan laptop sebagai user client, 1 buah router Linksys yang juga sebagai access point dan sebuah handycam yang terhubung memakai firewire ke server. Server streaming akan menggunakan VLC Media Player. Router dihubungkan ke LAN dengan memakai kabel ethernet begitu juga server akan dihubungkan dengan router tersebut. Sedangkan PC menggunakan usb adapter wireless dan laptop sebagai user client langsung terhubung ke access point yang disediakan oleh router. Berikut topologi jaringan yang digunakan : Gambar 3.1 Topologi Jaringan 25