Perancangan Sistem Informasi Kesehatan Di Rumah Bersalin Ibu Mairah Bandung

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk Penyususnan Skripsi pada Program Studi Sistem Informasi

Oleh : Tika Trisnawati

10507256

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG 2011


(2)

i

Rumah Bersalin Ibu Mairah ini didirikan pada tahun 1982 dengan nama Rumah Bersalin Ibu Mairah, sesuai nama pendiri awal rumah bersalin ini, di bawah pengawasan Yayasan Panca Bhakti. Proses pengolahan data pasien yang meliputi proses pendaftaran, pencatatan hasil pemeriksaan, dan rekap laporan-laporan yang ada pada Rumah Bersalin tersebut masih dilakukan pencatatan manual dalam dokumen. Sehingga hal ini membuat proses yang dilakukan kurang efektif dan sering terjadi redudansi data pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sistem informasi kesehatan di rumah bersalin Ibu Mairah dan kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat mempermudah, mengefektifkan pelayanan terhadap masyarakat dan mempermudah dalam pembuatan laporan-laporan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara terstruktur dan data-data diperoleh dengan cara observasi dan wawancara. Metode

pengembangan sistem yang digunakan adalah Prototype dengan menggunakan

alat pemodelan Flowmap, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus

Data, Normalisasi, Tabel Relasi dan Entity Relationship Diagram (ERD).

Perangkat lunak yang digunakan yaitu Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server

2000.

Sistem informasi kesehatan yang dihasilkan ini diharapkan dapat membantu mempermudah, mengefektifkan pencatatan data pasien dan rekam medis pasien yang ada di rumah bersalin Ibu Mairah. Dengan demikian pelayanan pada rumah bersalin Ibu Mairah dapat berjalan secara efektif dan efisien, serta kenyamanan untuk pasien.


(3)

ii

Ibu Mairah Maternity hospital was established in 1982, according to the original founder under supervision of Panca Bhakti Foundation. The processing of patient data includes registration process, recording results of check-up, and summary reports currently are still done by manually in document. So it makes the processing less effective and often redundant patient data. The purpose of this research is to create information systems in Ibu Mairah maternity hospitals and to be provided simplify, streamline public services and simplify of making reports.

Method which applied in this research is structural and data was obtained by observation and interview. System development method is Prototype by using Flow map modeling, Context Diagram, Data Flow Diagram (DFD), Data of dictionary, Normalization, Relationship Tables and Entity Relationship Diagram (ERD). Software which applied is Visual Basic 6.0 and Microsoft SQL Server 2000.

The system of health information that expected is to simplify, streamline the recording of patient data and medical records of patients in the Ibu Mairah maternity hospital. Thus services this maternity hospital could be able to effectively and efficiently, as well as comfort for the patient.


(4)

iii

Puji syukur kehadirat Illahi Rabbi yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan

Skripsi yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Kesehatan Di Rumah

Bersalin Ibu Mairah Bandung”. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu

syarat dalam menyelesaikan program studi pendidikan Stara I Universitas Komputer Indonesia Jurusan Manajemen Informatika.

Penulis menyadari kehadiran Skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini, dengan tulus penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

2. Bapak Dr. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Teknik dan Ilmu

Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Dadang Munandar, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manjemen

Informatika.

4. Bapak Tono Hartono, S.Si., MT. selaku pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan dan masukannya dalam penyusunan Skripsi ini.

5. DR. Dr. Rachmadi Saiman, SpOG, MBA selaku Direktur Rumah Bersalin


(5)

iv

7. Bidan Nuri selaku bidan yang telah membimbing penulis dalam

melakukan penelitian.

8. Bapak dan ibu petugas Rumah Bersalin Ibu Mairah Bandung.

9. Ibu Citra Noviyasari, S.Si, MT dan Ibu Marliana B Winanti S.Si, M.Si

selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyempurnaan karya tulis ini.

10.Ibu Citra Noviyasari, S.Si, MT., selaku Dosen Wali penulis yang telah

memberikan banyak arahan dan bimbingan kepada penulis.

11.Seluruh dosen beserta civitas Universitas Komputer Indonesia Jurusan

Manajemen Informatika yang telah banyak membekali ilmu kepada penulis.

12.Bapak ibu tercinta serta kakak-kakak dan keponakanku tersayang yang

selalu memberikan doa, semangat dan kasih sayang yang tak terkira kepada penulis.

13.Muhammad Raziq yang sabar, selalu memberikan semangat dan perhatian

yang besar kepada penulis dan memberikan inspirasi untuk mengambil penelitian di rumah bersalin.

14.Kang Dani Hamdani yang telah banyak membantu dan membimbing

penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

15.Sahabat-sahabat terdekatku, MYGIFT, Fetti, Yuli, Gina, Icha, Mia, dan


(6)

v

16.Rekan-rekan mahasiswa jurusan Manajemen Informatika angkatan 2007

serta semua pihak yang telah membantu

Semoga Allah SWT membalas kebaikan dengan pahala yang setimpal. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, segala teguran, saran dan kritik yang bersifat membangun akan senantiasa penulis sambut dengan kelapangan hati.

Akhir kata dengan segala kekurangan, penulis minta maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan. Akhirnya hanya kepada Allah SWT segala kebaikan diserahkan dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin

Bandung, Juli 2011


(7)

1 1.1. Latar Belakang Penelitian

Saat ini teknologi informasi dan komunikasi pada setiap instansi sangat berperan penting dan dibutuhkan untuk suatu pekerjaan. Selain akan memberikan kemudahan untuk menyelesaikan pekerjaan, dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi ini akan meningkatkan keakuratan data dan kemungkinan data redudansi akan lebih kecil. Teknologi informasi dan komunikasi tersebut merupakan segala hal yang berkaitan dengan proses, sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi informasi mencakup teknologi komputer dan teknologi komunikasi. Lebih rinci, teknologi informasi dapat dikelompokkan menjadi enam teknologi, yakni teknologi komunikasi, teknologi masukan, teknologi perangkat lunak, teknologi penyimpanan, dan teknologi mesin pemroses.

Namun pada saat ini masih terdapat instansi yang belum menggunakan dan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, dan hal seperti ini terdapat pada instansi-instansi kecil atau menengah kebawah. Sehingga mereka masih menggunakan sistem manual untuk proses pekerjaanya. Hal ini pun penulis dapatkan pada klinik Rumah Bersalin Ibu Mairah yang merupakan suatu badan organisasi yang bergerak di bidang kesehatan khusunya dalam hal persalinan, dimana terdapat berbagai macam pelayanan yang dapat dilakukan di


(8)

pemeriksaan ibu dan anak, pelayanan laboratorium, dan pelayanan rawat inap untuk persalinan. Namun di Rumah Bersalin Ibu Mairah ini proses yang dilakukan masih manual, misalnya untuk proses pendaftaran masih mencatat pada buku pendaftaran, pencarian rekam medis pasien pun masih membutuhkan waktu yang cukup lama karena belum adanya sistem informasi. Rumah Bersalin Ibu Mairah ini masih menyimpan dokumen-dokumen data pasien dalam tumpukan rak, dan apabila kartu berobat pasien hilang, maka pasien harus kembali mendaftar dan dibuatkan kartu berobat serta rekam medisnya kembali. Hal ini menghambat para pegawai Rumah Bersalin Ibu Mairah dalam melakukan pelayanan terhadap pasien, sehingga pasien masih harus menunggu lama pada saat proses registrasi dan menghambat dalam membuat laporan-laporannya.

Mengingat kebutuhan saat ini dan perkembangan di masa yang akan datang, kebanyakan instansi pelayanan kesehatan seperti ini sudah menggunakan teknologi dan sistem informasi. Dimana dalam sistem informasi tersebut terdapat database yang digunakan untuk menyimpan data-data, sehingga tidak perlu mencari data secara manual dan prosesnya akan lebih baik dibandingkan pencarian secara manual. Dengan adanya permasalahan diatas, mendorong penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut di Rumah Bersalin Ibu Mairah tersebut dengan tujuan dapat memberikan kemudahan dalam proses pelayanan kesehatan pasien di Rumah Bersalin Ibu Mairah ini dan proses yang dilakukan dapat lebih efektif dan efisien.

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, pihak Rumah Bersalin Ibu Mairah membutuhkan sistem informasi untuk mempermudah proses


(9)

pelayanan pasien, maka penulis menetapkan judul penelitian “Perancangan Sistem

Informasi Kesehatan Di Rumah Bersalin Ibu Mairah Bandung“. Dengan adanya

sistem informasi kesehatan ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi pihak Rumah Bersalin Ibu Mairah dan kenyaman bagi pasien Rumah Bersalin Ibu Mairah, serta keakuratan data pasien Rumah Bersalin Ibu Mairah.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada pada Rumah Bersalin Ibu Mairah yang telah diuraikan diatas, terdapat beberapa identifikasi masalah yang dapat dikemukakan, diantaranya :

1. Proses pengolahan data pasien Rumah Bersalin Ibu Mairah yaitu meliputi

proses pendaftaran, pelayanan rawat jalan ibu dan anak , dan pelayanan rawat inap persalinan masih dilakukan pencatatan manual dalam dokumen.

2. Kurang efektifnya sistem pelayanan pasien dalam hal pencarian data

pasien di Rumah Bersalin Ibu Mairah, sehingga pasien masih harus menunggu lama dalam proses registrasi atau pencarian rekam medis pasien.

3. Penyimpanan data rekam medis pasien masih disimpan dalam tumpukan

rak, dan terkadang adanya redudansi rekam medis.

Dengan melihat pada uraian identifikasi masalah diatas, adapun rumusan masalah yang diuraikan pada masalah ini, diantaranya :

1. Bagaimana sistem pengolahan data pasien pelayanan kesehatan yang


(10)

2. Bagaimana perancangan sistem informasi pengolahan data pasien pelayanan kesehatan di Rumah Bersalin Ibu Mairah.

3. Bagaimana implementasi sistem informasi pengolahan data pasien

pelayanan kesehatan di Rumah Bersalin Ibu Mairah

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dilakukan penelitian pada Rumah Bersalin Ibu Mairah ini yaitu untuk merancang sebuah sistem informasi pengolahan data pasien pelayanan kesehatan pada Rumah Bersalin Ibu Mairah Bandung. Sedangkan tujuan dilakukan penelitian ini, diantaranya yaitu :

1. Untuk mengetahui sistem pengolahan data pasien pelayanan kesehatan di

Rumah Bersalin Ibu Mairah Bandung yang sedang berjalan.

2. Untuk memberikan kemudahan bagi Rumah Bersalin Ibu Mairah dalam

proses pelayanan kesehatan kepada pasien dan dalam pembuatan laporan-laporannya.

3. Untuk membuat perancangan sistem informasi pengolahan data pasien

pelayanan kesehatan di Rumah Bersalin Ibu Mairah Bandung.

4. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi pengolahan data pasien


(11)

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dilakukan penelitian di Rumah Bersalin Ibu Mairah Bandung ini yaitu :

1. Bagi pihak Rumah Bersalin Ibu Mairah

Mempermudah bagi pegawai Rumah Bersalin Ibu Mairah dalam proses pencatatan data pasien dan pelayanannya pun dapat lebih efektif dan efisien, begitu juga dalam hal pembuatan laporannya.

2. Bagi Pasien Rumah Bersalin Ibu Mairah

Memberikan kenyamanan bagi pasien dalam hal pendaftaran dan pelayanan, sehingga pasien tidak perlu menunggu lama dalam proses registrasi data pasien di Rumah Bersalin Ibu Mairah

1.4.2. Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis dilakukan penelitian di Rumah Bersalin Ibu Mairah Bandung ini yaitu :

1. Bagi Pengembangan Ilmu

Dapat memberikan perbandingan untuk pengembangan sistem informasi selanjutnya.

2. Bagi Peneliti

Dapat memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan atas perkembangan sistem informasi, memberikan solusi atas


(12)

permasalahan dan kekurangan sistem yang berjalan di Rumah Bersalin Ibu Mairah Bandung.

3. Bagi Peneliti Lain

Memberikan acuan atau sebagai referensi bagi peneliti yang akan melakukan penelitian untuk tugas akhirnya atau skripsinya.

1.5. Batasan Masalah

Dari persoalan yang diuraikan dalam identifikasi masalah diatas telah dijelaskan bahwa sistem informasi kesehatan yang akan diteliti di Rumah Bersalin Ibu Mairah ini merupakan suatu sistem yang melayani kesehatan seperti pelayanan rawat jalan ibu dan anak seperti KB, imunisasi, periksa kehamilan dan pelayanan rawat inap persalinan, yang dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut :

1. Sistem informasi ini hanya digunakan di Rumah Bersalin Ibu Mairah

tepatnya jalan Babakan Tarogong no 12-16 Bandung.

2. Sistem ini hanya membahas hal yang berkaitan dengan proses pelayanan

seperti pendaftaran, pelayanan KB, pelayanan imunisasi, pelayanan rawat inap persalinan, administrasi pelayanan, laporan data kunjungan dan laporan data obat.

3. Persediaan obat diasumsikan selalu ada, hanya membahas penjualan obat.

4. Hanya membahas rawat inap untuk persalinan.

5. Pembayaran rawat inap dibayar ketika pasien selesai perawatan, tidak

membahas uang muka dan hanya membahas rawat inap khusus paket selama 3 hari.


(13)

6. Bagian obat hanya membahas penjualan obat dengan resep dokter Rumah Bersalin Ibu Mairah.

7. Perangkat lunak ini saling terintegrasi atau client-server antara bagian

pendaftaran, pemeriksaan, apotik dan admininstrasi dengan menggunakan

Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server 2000.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin Ibu Mairah Bandung yang beralamat di Jalan Babakan Tarogong no 12-16 Telepon (022) 6011700 Bandung. Sedangkan untuk rencana waktu penelitian yang dilakukan di Rumah Bersalin Ibu Mairah ini yaitu sebagai berikut.

Tabel 1.1. Jadwal Penelitian

No Kegiatan Penelitian

2011

Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan Proposal

2 Survei Objek Penelitian

3 Pengumpulan Data

a. Observasi

b. Wawancara

4 Analisa dan Perencanaan

a. Analisis prosedur

b. Analisis dokumen

c. Perancangan database

d. Perancangan I/O

5 Pengkodean


(14)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.Konsep Dasar Sistem

Suatu konsep dasar sistem sangat diperlukan sebelum melakukan perancangan sistem. Untuk itu sebaiknya kita mengetahui konsep dasar sistem terlebih dahulu. Dimana pada definisi sistem terdapat 2 kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu dengan menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada elemennya.

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Agus Mulyanto dalam bukunya (2009 : 1) mendefinisikan sistem secara umum sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan.

Sedangkan menurut Jerry Fith Gerald (Jogiyanto : 2000) dalam buku Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi pengarang Agus Mulyanto mendefinisikan “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Dan menurut Agus Mulyanto (2009 : 2) mendefinisikan sistem dalam

bidang sistem informasi sebagai “sekelompok komponen yang saling


(15)

menerima proses input serta menghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur”.

Dengan demikian pengertian sistem dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur atau elemen yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 2) mengatakan bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik agar sistem dapat dibedakan dengan sistem yang lain. Berikut ini macam-macam karakteristik suatu sistem, diantaranya :

1. Komponen Sistem (component), dimana suatu sistem terdiri dari

sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka disebut subsistem, sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya.

2. Batas Sistem (boundary) merupakan pembatas atau pemisah suatu

sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan Luar Sistem (environment) merupakan sesuatu di luar batas

dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan.

4. Penghubung Sistem (interface) merupakan hal yang sangat penting,


(16)

subsistem yang berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan. Maka dari itu penghubung dapat juga didefinisikan sebagai tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi.

5. Masukan Sistem (input) merupakan energi yang dimasukkan ke dalam

sistem, dimana masukan tersebut dapat berupa bahan yang dimasukkan

agar sistem tersebut dapat beroperasi (maintenance input), dan masukan

yang diproses untuk mendapat keluaran (signal input).

6. Keluaran Sistem (output) merupakan hasil dari pemrosesan, yang

berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.

7. Pengolah sistem (process) merupakan bagian yang melakukan

perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

8. Sasaran Sistem merupakan suatu tujuan yang ingin dicapai dalam

sistem, agar sistem menjadi terarah dan terkendali.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 8) mengatakan bahwa sistem pun dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem Abstrak (abstact system) adalah sistem yang berupa pemikiran

atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya, sistem agama/ teologi.


(17)

Sistem Fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya, sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem transportasi.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan

Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena

proses alam, bukan buatan manusia. Misalnya, sistem tatasurya, sistem rotasi bumi.

Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang terjadi

melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya, sistem komputer, sistem transportasi.

3. Sistem Tertentu dan Tak Tentu

Sistem tertentu (deterministic system) adalah sistem yang operasinya

dapat diprediksi secara cepat dan interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Misalnya, sistem komputer karena operasinya dapat diprediksi berdasarkan program yang dijalankan.

Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang hasilnya

tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya, sistem persediaan.

4. Sistem Tertutup Dan Terbuka ( Open Sistem )

Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak berhubungan

dengan lingkungan di luar sistem. Sebenarnya sistem tertutup tidak ada, yang ada adalah relatif tertutup.


(18)

Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan output untuk subsistem yang lain.

2.2.Konsep Dasar Informasi

2.2.1 Pengertian Data dan Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 15) bahwa data dan informasi merupakan sebuah pondasi untuk memahami konsep sistem informasi. Menurut Agus Mulyanto (2009 : 16) mengemukakan bahwa data merupakan material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang lebih bermakna.

Sedangkan pengertian informasi menurut McFadden dkk (1999) dalam buku Agus Mulyanto (2009 : 16) mengemukakan bahwa informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

2.2.2 Kualitas Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 20) bahwa suatu informasi merupakan data yang telah diolah dan bermanfaat, maka dari itu ada beberapa kualitas informasi, diantaranya :


(19)

1. Akurasi (accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Suatu informasi dikatakan akurat apabila jelas maksudnya dan tidak ada kesalahan-kesalahan.

2. Relevansi (relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya, bahwa suatu informasi harus bermanfaat bagi pemakainya.

3. Tepat Waktu (timeliness)

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat, karena informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik.

2.2.3 Karakteristik Data dan Informasi

Menurut Alter (1992) dalam buku Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi pengarang Agus Mulyanto mengemukakan bahwa data dan informasi memiliki beberapa karakteristik, yaitu :

1. Tipe Data

Ada beberapa tipe data, diantaranya teks, gambar, audio, dan video. Tipe data yang digunakan harus sesuai dengan tujuan.


(20)

2. Akurasi dan Presisi

Akurasi menyatakan tingkat kebenaran terhadap informasi dan menentukan kehandalan informasi, sedangkan presisi menyatakan tingkat ketelitian suatu informasi.

3. Usia Informasi

Usia informasi ini dipengaruhi oleh interval dan keterlambatan, dimana usia informasi ini dapat dinyatakan oleh lama waktu sejak informasi dihasilkan sampai saat ini.

4. Rentang waktu

Rentang waktu adalah selang waktu yang digunakan untuk mencakup data.

5. Tingkat Keringkasan

Informasi yang terlalu detail tidak memberikan hasil yang baik karena tidak mudah dimengerti, tetapi informasi yang terlalu singkat pun tidak baik, karena tidak sesuai dengan informasi yang diperoleh, maka dari itu informasi mempunyai tingkat keringkasan, agar informasi yang dihasilkan tidak terlalu banyak atau pun sedikit.

6. Kelengkapan

Suatu data dan informasi haruslah lengkap, karena suatu informasi dapat mempengaruhi suatu pengambilan keputusan agar keputusan yang diambil pun tepat dan sesuai informasi yang terjadi.


(21)

7. Kemudahan Akses Sumber Data

Suatu informasi pun tidak dapat dikatakan berkualitas, apabila informasi

tersebut sulit untuk diakses atau untuk share, maka dari itu suatu

informasi harus mudah diakses oleh banyak orang.

8. Relevansi

Relevansi suatu informasi ditentukan oleh pemakainya sendiri, karena pamakailah yang dapat menentukan informasi tersebut bermanfaat atau tidak untuk mereka.

2.3.Pengertian Sistem Informasi

Dalam buku Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi pengarang Agus Mulyanto menjelaskan bahwa menurut Bodnar dan Hopwood (1993) dalam buku

Acounting Information System edisi kelima mendefinisikan sistem informasi

sebagai kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.

Dari beberapa definisi menurut para ahli, maka Agus mulyanto (2009 : 29) mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.

Komponen sistem informasi menurut Andri Kristanto (2007 : 13) mengemukakan ada enam macam, diantaranya :

1. Input merupakan semua data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi,


(22)

2. Proses merupakan kumpulan prosedur yang akan memanipulasi input yang kemudian akan disimpan dalam bagian basis data dan seterusnya akan

diolah menjadi suatu output yang akan digunakan oleh penerima.

3. Output merupakan semua keluaran atau hasil dari model yang sudah diolah

menjadi suatu informasi yang berguna dan dapat dipakai penerima.

4. Teknologi merupakan bagian yang berfungsi untuk memasukkan input,

mengolah input dan menghasilkan keluaran.

5. Basis Data merupakan kumpulan data-data yang saling berhubungan satu

dengan lain yang disimpan dalam perangkat keras komputer dan akan diolah menggunakan perangkat lunak.

6. Kendali merupakan semua tindakan yang diambil untuk menjaga sistem

informasi tersebut agar dapat berjalan dengan lancar dan tidak mengalami gangguan.

2.4.Jaringan Komputer

2.4.1 Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi (2008 : 2) jaringan komputer adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Gabungan teknologi ini menghasilkan pengolahan data yang dapat didistribusikan, mencakup

pemakaian database, software aplikasi dan peralatan hardware secara


(23)

2.4.2. Tipe-tipe Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi dalam bukunya (2008 : 1-6) mengemukakan suatu jaringan komputer memiliki skop dan luasnya masing-masing, untuk itu secara geografis jaringan komputer dibedakan menjadi beberapa macam, sebagai berikut :

1. Local Area Network(LAN)

Local Area Network (LAN) adalah jaringan yang bersifat internal dan

biasanya milik pribadi di dalam sebuah perusahaan kecil atau menengah dan biasanya berukuran sampai beberapa kilometer. LAN biasanya digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan

workstation dalam kantor suatu perusahaan untuk pemakaian sumber

daya bersama, serta sarana untuk saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN) adalah sebuah jaringan

menggunakan teknologi yang sama dengan LAN, hanya ukurannya biasanya lebih luas dari pada LAN dan biasanya MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau antar sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi atau umum. MAN pun mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN) adalah sebuah jaringan yang jangkauannya


(24)

sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan LAN, MAN, dan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program aplikasi pemakai.

4. Internet

Internet adalah kumpulan dari beberapa jenis jaringan yang berbeda LAN, WAN, atau keduanya mencakup seluruh dunia yang saling terkoneksi.

2.4.3. Topologi Jaringan

Menurut Dede Sopandi dalam bukunya mengenai jaringan komputer (2008 : 27-32) topologi jaringan adalah susunan atau pemetaan interkoneksi

antara node, dari suatu jaringan, baik secara fisik (riil) dan logis (virtual).

Topologi menggambarkan metode yang digunakan untuk melakukan pengkabelan secara fisik dari suatu jaringan.

Gambar 2.1 Jenis-jenis Topologi Jaringan


(25)

Topologi fisik jaringan adalah cara yang digunakan untuk

menghubungkan workstation-workstation di dalam LAN tersebut.

Macam-macam topologi jaringan fisik, antara lain :

1. Topologi Bus atau Linier

Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel coaxial menjamur. Karakteristik topologi ini yaitu satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel

terdapat node-node, paling prevevalent karena sederhana dalam

instalasi, signal melewati kabel 2 arah dan mungkin terjadi collision.

Gambar 2.2 Topologi Bus

(Sumber : Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Dede Sopandi 2002 : 28)

2. Topologi Ring

Topologi ring adalah topologi yang informasi dan data serta traffic

disalurkan sedemikian rupa. Umumnya fasilitas ini memanfaatkan fiber

optic sebagai sarananya. Karakteristik topologi ini yaitu lingkaran

tertutup yang berisi node-node, sederhana dalam layout, signal mengalir


(26)

Gambar 2.3 Topologi Ring

(Sumber : Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Dede Sopandi 2002 : 29)

3. Topologi Star

Topologi star merupakan topologi yang banyak digunakan diberbagai

tempat, karena kemudahan untuk menambah, mengurangi, atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Karakteristik topologi ini

yaitu setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic

data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi, mudah

dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung

terhubung ke central node, keunggulannya jika satu kabel node terputus

maka yang lainnya tidak akan terganggu.

Gambar 2.4 Topologi Star


(27)

4. Topologi Tree

Topologi tree merupakan topologi jaringan dimana topologi ini

merupakan gabungan atau kombinasi dari ketiga topologi yang ada

yaitu topologi star, topologi ring, dan topologi bus.

Gambar 2.5 Topologi Tree

(Sumber : Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Dede Sopandi 2002 : 31)

2.4.4.Manfaat Jaringan Komputer

Dalam membangun jaringan komputer di perusahaan / organisasi, ada

beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dalam hal-hal resource sharing,

reliabilitas tinggi, lebih ekonomis, skalabilitas, dan media komunikasi.

1. Resource sharingbertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya


(28)

terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakai. Jadi source sharing adalah suatu usaha untuk menghilangkan kendala jarak.

2. Dengan menggunakan jaringan komputer akan memberikan reliabilitas

tinggi yaitu adanya sumber-sumber alternatif pengganti jika terjadi masalah pada salah satu perangkat dalam jaringan, artinya karena perangkat yang digunakan lebih dari satu jika salah satu perangkat mengalami masalah, maka perangkat yang lain dapat menggantikannya.

3. Komputer yang kecil memiliki rasio harga/kinerja yang lebih baik

dibanding dengan komputer besar. Komputer mainframe memiliki

kecepatan kurang lebih sepuluh kali lipat kecepatan komputer pribadi,

akan tetapi harga mainframe seribu kalinya lebih mahal. Dengan selisih

rasio harga/kinerja yang cukup besar ini menyebabkan perancang sistem memilih membangun sistem yang terdiri dari

komputer-komputer pribadi dibanding menggunakan mainframe.

4. Yang dimaksud dengan skalabilitas yaitu kemampuan untuk

meningkatkan kinerja sistem secara berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan dengan hanya menambahkan sejumlah prosesor. Pada

komputer mainframe yang tersentralisasi, jika sistem sudah jenuh, maka

komputer harus diganti dengan komputer yang mempunyai kemampuan lebih besar. Hal ini membutuhkan biaya yang sangat besar dan dapat menyebabkan gangguan terhadap kontinyuitas kerja para pemakai.

5. Sebuah jaringan komputer mampu bertindak sebagai media komunikasi


(29)

jaringan, dua orang atau lebih yang tinggal berjauhan akan lebih mudah bekerja sama dalam menyusun laporan.

2.4.5 Model Hubungan Client-Server

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 41) mendefinisikan client-server

sebagai arsitektur yang paling banyak digunakan saat ini. Dimana client dapat

melakukan proses sendiri, ketika client meminta data, server akan

mengirimkan data sesuai yang diminta, kemudian proses akan dilakukan di

client. Arsitektur client-server memiliki kelebihan sebagai berikut :

1. Pemrosesan dapat dilakukan di komputer client, sehingga data dapat

diproses sesuai dengan kebutuhan client.

2. Proses bisnis tetap akan berjalan meskipun terjadi kemacetan mesin.

3. Pada arsitektur client-server hanya dibutuhkan mesin-mesin yang

sederhana, sehingga dapat mengurangi biaya dalam membangun sistem.

4. Mudah dalam melakukan up-grade pada perangkat sistem.

5. Dapat menggunakan berbagai platform aplikasi pada client.

2.5.Perangkat Lunak Pendukung

2.5.1.Sekilas mengenai Visual Basic 6.0

Menurut Andi Sunyoto (2007 : 1) mendefinisikan visual basic sebagai

program untuk membuat aplikasi berbasis Microsoft Windows secara cepat


(30)

sederhana sampai aplikasi kompleks atau rumit, baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan perusahaan dengan sistem yang lebih besar.

Visual dalam nama pemrograman ini mewakili pada metode untuk

membuat Graphical User Interface (GUI). Dengan hanya mengatur letak dari

elemen-elemen sebuah interface tanpa menuliskan baris kode yang banyak.

Kata BASIC sendiri merupakan kependekan dari Beginners All-Purpose

Symbolic Instruction Code. Di dalam bahasa Visual Basic telah dilengkapi

dengan beberapa ratus pernyataan, fungsi dan kata kunci, banyak di antaranya

berkaitan langsung dengan GUI dari windows, selain itu Visual Basic 6,0

memiliki kemampuan utama di antaranya seperti :

a. Data Access, digunakan untuk membuat aplikasi database dan aplikasi

front-end, baik untuk database standalone maupun client-server.

b. Teknologi ActiveX berguna untuk membuat fungsi-fungsi yang dapat

digunakan untuk aplikasi lain, seperti pengolahan kata Microsoft Word,

Microsoft Excel Spreadsheet, dan aplikasi windows lainya.

c. Internet, digunakan untuk membuat aplikasi berbasis internet yang

mampu mengintegrasi dokumen, baik dari aplikasi kita ke internet maupun dari internet ke aplikasi kita.

d. Finishing aplikasi, digunakan untuk kompilasi aplikasi menjadi file .exe.

Kemudian dengan menggunakan Virtual Basic Machine, aplikasi kita


(31)

Gambar 2.6 Tampilan Kerja Visual Basic 6.0

1. Menu bar merupakan menu yang berisi menu-menu utama, seperti file,

edit, view, project, format,dll.

2. Toolbar merupakan sebuah menu window yang berisi icon-icon yang

berfungsi sama dengan menu bar, tetapi dapat digunakan dengan lebih

cepat karena sebuah icon mewakili satu perintah tertentu.

3. Toolbox merupakan kotak perangkat yang terdiri atas beberapa class

objek yang digunakan dalam proses pembuatan aplikasi.

4. Project explorer merupakan jendela yang digunakan untuk

menampilkan file-file yang terlibat di dalam suatu project, berisi form,

modul, class, user control, report, dst.

Menu Bar Toolbar Project Explorer


(32)

5. Properties window merupakan jendela yang digunakan untuk

menampilkan dan mengubah properties / atribut / sifat dari sebuah

objek, misalnya name, width, height, caption, dsb.

6. Form window merupakan objek yang digunakan untuk merancang

aplikasi dengan menempatkan objek-objek lain dari toolbox.

7. Form layout window merupakan jendela untuk melihat form window.

2.5.2.Sekilas mengenai Microsoft SQL Server 2000

Menurut Andi Sunyoto ( 2007 : 125 ) “ Microsoft SQL Server 2000

adalah salah satu produk andalan Microsoft untuk database server” .

Kemampuan dalam manajemen data dan kemudahan pengoperasian membuat

DMBS (Database Management Sistem) menjadi pilihan para database

administrator.

2.5.2.1.Layanan Microsoft SQL Server 2000

Microsoft SQL Server 2000 mempunyai layanan sebagai berikut:

1. Web Assisten Wizard membentuk file html dari hasil Query untuk

dipublikasikan ke internet.

2. SQL Server Profiler ,memonitor dan merekam seluruh aktivitas

database.

3. SQL Server Manager, mengatur seluruh objek SQL Server,SQL

server Agent dan MS DTC


(33)

5. SQL Query Analyzer menjalankan perintah Query yang dapat memproses database, mulai dari menampilkan data, mengedit, menghapus dan lain sebagainya.

2.5.2.2Objek dalam SQL Server 2000

Objek-objek yang ada di dalam SQL Server 2000 adalah sebagai

berikut :

1. Database

Database berisi berbagai objek yang digunakan untuk mewakili menyimpan data dan mengakses data.

2. Tabel

Tabel berisi baris-baris atau record data yang saling berhubungan satu

sama lain.

3. Data diagram

Data diagram secara grafis menampilkan database sehingga biasa

memanipulasi tanpa harus menggunakan perintah Transact –SQL.

4. Indeks

Indeks merupakan file-file tambahan yang dapat meningkatkan

kecepatan akses baris tabel.

5. View

View menyediakan cara untuk melihat data yang berbeda dengan


(34)

2.6.Konsep Dasar Kehamilan , Persalinan, KB, dan Imunisasi 2.6.1. Pengertian Kehamilan

Menurut dr. Suririnah (2008 : 1) hamil adalah suatu masa dari mulai terjadinya pembuahan dalam rahim seorang wanita sampai bayinya dilahirkan. Dimana tanda-tanda awal kehamilan yaitu tidak mendapat haid/menstruasi, mual dan muntah, sering buang air kecil, mengidam, dan rasa mengantuk.

2.6.2. Pengertian Persalinan

Menurut Manuaba, 1998 dalam buku Asuhan keperawatan persalinan normal pengarang B. Sri Hari Ujiningtyas (2009 :1) persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan urin) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan.

2.6.3. Pengertian Keluarga Berencana (KB)

KB merupakan suatu tindakan perencanaan pasangan suami istri untuk mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval kelahiran dan menentukan jumlah anak sesuai dengan kemampuannya serta sesuai situasi masyarakat dan negara.


(35)

2.6.4. Pengertian Imunisasi

Imunisasi adalah suatu cara untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak bayi terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau sakit ringan. (Depkes RI, 2005).

2.7.Pengertian Pelayanan

Pelayanan adalah suatu kegiatan atau uraian kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan (pasien). Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang. Kep.MenPan No 81/93 menyatakan bahwa pelayanan umum adalah segala bentuk pelayanan yang diberikan oleh pemerintah pusat/daerah, BUMN / BUMD, dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sumber : (http://www.damandiri.or.id/file/nurhasyimadunairbab2.pdf)/

05 maret 2010

2.8.Pengertian Pasien

Kata pasien dari bahasa Indonesia analog dengan kata patient dari bahasa

Inggris. Patient diturunkan dari bahasa Latin yaitu patiens yang memiliki


(36)

seseorang yang menerima perawatan medis. Sering kali, pasien menderita penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter atau tenaga medis untuk

memulihkannya. Sumber : (http://id.wikipedia.org/wiki/Pasien) 05 maret 2011

2.9.Rekam Medis

Menurut PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Catatan merupakan tulisan-tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka palayanan kesehatan. Rekam medis terdiri dari catatan-catatan data pasien yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan. Catatan-catatan tersebut sangat penting untuk pelayanan bagi pasien karena dengan data yang lengkap dapat memberikan informasi dalam menentukan keputusan baik pengobatan, penanganan, tindakan medis dan lainnya.

Sumber :


(37)

31

3.1. Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin Ibu Mairah Bandung yang berada di Jl.Babakan Tarogong no 12-16 Bandung 40232, telepon (022) 6011700. Objek penelitian ini dilakukan tepatnya pada bagian pendaftaran, pemeriksaan rawat jalan dan rawat inap persalinan, bagian pelayanan obat, dan pembayaran pelayanan.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Rumah Bersalin Ibu Mairah ini didirikan pada tahun 1982 dengan nama Rumah Bersalin Ibu Mairah, sesuai nama pendiri awal rumah bersalin ini, di bawah pengawasan Yayasan Panca Bhakti. Pada awal pendirian, Rumah Bersalin Ibu Mairah bertempat di JL.Babakan Tarogong No.3 Bandung, melayani persalinan rawat inap, Ibu Hamil sebanyak 20 pasien/bulan. Pada tahun 1985 tempat pelayanan diperluas dengan mempergunakan bangunan di JL.Babakan Tarogong No.12 Bandung. Jumlah persalinan dan pasien rawat inap mencapai 50 orang/bulan.

Pada tahun 1987 jumlah pelayanan persalinan rawat inap, dan ibu hamil telah mencapai 70 pasien/bulan dan tempat pelayanan telah mengalami perluasan ke JL.Babakan Tarogong No.14 dan No.16 Bandung.


(38)

Periode 1987 hingga 1996 adalah periodisasi pembangunan berbagai infrastruktur penunjang operasional medis dan ditujukan untuk stabilisasi dan rehabilitasi berbagai elemen penunjang operasional rumah bersalin, seperti apotik, ruang administrasi, dan perencanaan ruang operasi. Sejak tahun 1990, Rumah Bersalin Ibu Mairah bekerja sama dengan BKKBN Propinsi Jawa Barat melaksanakan program Keluarga Berencana (KB) safari, yaitu pelayanan KB gratis bagi keluarga tidak mampu. Pada masa ini jumlah persalinan dan rawat inap mencapai 120 ibu hamil/bulan.

Periode selanjutnya yaitu tahun 1996 hingga sekarang adalah periode pengembangan cabang-cabang. Dimulai dengan cabang Laswi pada tahun 1996, cabang A.Yani/Cidurian pada tahun 1998, cabang Papanggungan di tahun 2000, dan pada tahun 2005 telah dibuka cabang Kopo.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Setiap organisasi atau instansi mempunyai visi dan misinya masing-masing, Rumah Bersalin Ibu Mairah ini mempunyai visi dan misi sebagai berikut :

Visi

Visi Rumah Bersalin Ibu Mairah yaitu ”Menjadi Rumah Bersalin

yang unggul dalam memberikan pelayanan kesehatan, khusunya kebidanan dan kandungan terbaik di Kota Bandung, guna kepuasan, kebahagiaan, dan kesejahteraan rohani dan sosial bagi seluruh pasien, karyawan, dan pemilik


(39)

Misi

Adapun Misi Rumah Bersalin Ibu Mairah yaitu:

1. Memberikan pelayanan terbaik kepada pasien dan keluarganya.

2. Membentuk dan mengembangkan SDM yang lebih baik dalam jasmani,

rohani, dan sosial

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi dari Rumah Bersalin Ibu Mairah Bandung adalah :

DIREKTUR

Dr. dr. Rachmadi Saiman, SpOG, MBA

SDM

Drs. Alex MD,MBA

PENUNJANG MEDIS

Dr.Mahdar S

MEDIS

Dr. Miming J, MHA

V K

Bidan Hj.Mutmainah

KEPERAWATAN

Zr. Eva Yuditira

KEBIDANAN

Bidan Nuri N

AKSI KESEHATAN

Budimansyah,

MEDIA

Agung Chandra,

LABORATORIUM

Andri P Kaidoen

FARMASI

Atikah Aniroen

RAWAT INAP

Bidan Enih N

RAWAT JALAN

Zr. Lina H

KEUANGAN

Diana ES, SE, MBA

PEMASARAN

Rinaldi S, SE

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Rumah Bersalin Ibu Mairah Bandung


(40)

3.1.4. Deskripsi Tugas A. Layanan Medis

Sebagai petugas yang mengkoordinasikan seluruh kegiatan dan kebutuhan pelayanan medis yang menangani kebidanan, perawatan, rawat inap maupun rawat jalan pasien.

B. Kebidanan

Sebagai petugas yang melayani pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta melayani asuhan kebidanan.

C. Perawat

Sebagai pendamping tugas dokter dan pelaksana asuhan kebidanan.

D. Rawat Inap

Sebagai petugas yang melayani pelayanan rawat inap pada pasien yang berobat termasuk menyiapkan kebutuhan rawat inap seperti penyiapan kamar dan peralatan yang akan digunakan.

E. Rawat Jalan

Sebagai petugas yang melayani pelayanan rawat jalan pada pasien seperti melayani pelayanan kb, pemeriksaan sebelum atau sesudah melahirkan, pelayanan imunisasi.

F. Farmasi

Sebagai petugas yang melayani pelayanan kesehatan obat, mulai dari pengadaan, penyimpanan, pengarsipan dan pendistribusian obat dan perlengkapan kesehatan.


(41)

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan prosedur atau cara-cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan. Dimana metode penelitian memiliki ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sitematis. Rasional berarti suatu penelitian harus masuk akal. Empiris berarti cara yang dilakukan dapat diamati oleh indra manusia. Sedangkan sistematis berarti suatu proses yang dilakukan menggunakan langkah-langkah tertentu yang logis dan beraturan.

3.2.1. Desain Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif memaparkan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, Metode deskriptif pada hakekatnya adalah mencari teori, bukan menguji teori, yang lebih dititik beratkan adalah observasi dan suasana alamiah, dimana dalam hal ini peneliti sebagai pengamat.

Tujuan metode deskriptif yaitu mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah serta memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi, menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.


(42)

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan suatu teknik atau cara untuk memperoleh, mencari, mengumpulkan dan mencatat data yang digunakan untuk menyusun karya ilmiah. Adapun data itu sendiri terbagi menjadi 2 yaitu data primer dan sekunder.

3.2.2.1. Sumber Data Primer (Wawancara, Observasi)

Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh penulis secara langsung melalui objek penelitian, yaitu dengan cara observasi, wawancara, mengamati dan mencatat.

a. Observasi

Observasi adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan melakukan penelitian secara langsung datang ke Rumah Bersalin Ibu Mairah dengan materi mengenai persalinan rawat inap dan rawat jalan yang ada pada Rumah Bersalin Ibu Mairah, kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengamati dan mendapatkan data serta informasi terhadap kegiatan-kegiatan yang akan diteliti. Misalnya mengamati petugas

pendaftaran pada saat mendata pasien yang akan melakukan

pendaftaran, pencarian data pasien, bidan/dokter ketika memeriksa dan mencatat hasil pemeriksaan , bagian administrasi dan bagian obat.


(43)

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data melalui tanya jawab secara langsung antara peneliti (pengumpulan data) dengan responden (sumber data), dalam hal ini wawancara dilakukan dengan responden yang berhubungan langsung pada sistem informasi pendaftaran pasien. Misalnya tanya jawab mengenai pendataan pasien pada saat mendaftar, prosedur pelayanan pasien dan mengenai kendala-kendala yang dihadapi.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder (dokumentasi)

Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi berupa dokumen, publikasi atau data yang diperolah dari luar objek penelitian tetapi masih berkaitan dengan masalah yang diteliti, misalnya pengertian dasar tentang sistem, tentang informasi, laporan bulanan Rumah Bersalin Ibu Mairah, tentang data pasien yang melakukan pemeriksaan, tentang jenis pelayanan dan sebagainya.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem yang digunakan dalam perancangan

sistem informasi ini adalah pendekatan terstruktur. Pada pendekatan


(44)

Kontek, Data Flow Diagram (DFD), kamus data, normalisasi, tabel

relasi dan Entiti Relationship Diagram (ERD).

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah

dengan menggunakan metode prototyping. Menurut Roger. S.

Pressman, Ph. D (2002 : 40) mengemukakan bahwa Prototyping

Paradigma dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan. Pengembang

dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan sistem (perangkat lunak) yang akan dibuat, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih

jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan “perancangan kilat”.

Perancangan kilat berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi pelanggan/pemakai

(contohnya pendekatan input dan format output). Perancangan kilat

membawa kepada konstruksi sebuah prototype. Prototype tersebut

dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak. Iterasi terjadi pada saat

prototype disetel untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dan pada

saat yang sama memungkinkan pengembang untuk secara lebih baik

memahami apa yang harus dilakukannya. Berikut gambar prototpe


(45)

Gambar 3.2 Metode Pengembangan Prototype Paradigma (Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak, Roger. S. Pressman, Ph. D 2002 : 4)

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu analisis dan perancangan atau yang sering

disebut peralatan yang dipakai dalam pendekatan terstruktur kadang-kadang dikelompokkan ke dalam desain dan peralatan analisis. Beberapa alat bantu analisis dan perancangan yang akan dijelaskan

pada sub bab berikut diantaranya adalah diagram alir (flow map),

diagram konteks, data flow diagram (DFD), kamus data dan

perancangan basis data yang meliputi normalisasi dan tabel relasi.

1. Flow Map

Flow Map disebut juga diagram aliran dokumen atau diagram

prosedur kerja merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari


(46)

menggambarkan pergerakan proses diantara unit kerja yang berbeda-beda, sekaligus menggambarkan arus dari dokumen, aliran data fisik, entitas-entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang

berhubungan dengan sistem informasi. Kegunaan dari Flow Map ini

adalah :

1. Menggambarkan aktivitas apa saja yang sedang berjalan.

2. Menjabarkan aliran dokumen yang terlihat.

3. Menjelaskan hubungan-hubungan data dan informasi dengan

bagian-bagian dalam aktivitas tersebut .

2. Diagram Kontek

Menururt Andri Kristanto (2007 : 70) diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entiti luar, masukan dan keluaran dari sistem. Diagram konteks direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

3. Data Flow Diagram

Menurut Roger. S. Pressman, Ph. D (2002 : 40) DFD (Data

Flow Diagram) merupakan sebuah teknik grafis yang

menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang

diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output.

Menururt Andri Kristanto (2007 : 64) simbol-simbol Data Flow


(47)

1. Entiti Luar

Entiti luar digambarkan dengan symbol persegi biasa. Entiti luar merupakan sumber satu tujuan dari aliran data baik dari atau ke sistem.

2. Aliran Data

Menggambarkan aliran data dari suatu proses ke proses yang lainnya.

3. Proses

Menggambarkan suatu proses yang mentransformasikan data secara umum yg digambarkan dengan sebuah lingkaran.

4. Tempat Penyimpanan

Tempat penyimpanan merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan data atau file. Simbol dari berkas ini digambarkan dengan garis paralel.

4. Kamus Data

Menurut Roger. S. Pressman, Ph. D (2002 : 40) kamus data adalah sebuah daftar yang terorganisasi dari elemen data yang berhubungan dengan sistem, dengan definisi yang telah diteliti, sehingga pemakai dan analisis sistem akan memiliki pemahaman

yang umum mengenai input, output, dan komponen penyimpan dan


(48)

1. Nama arus data, karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DAD, maka nama dari arus data juga harus dicatat di kamus data.

2. Alias, alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila

nama lain ini ada. Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen satu dengan yang lainnya. Misalnya bagian pembuat faktur dan langganan menyebut bukti penjualan sebagai faktur, sedangkan bagian gudang menyebutnya sebagai tembusan permintaan persediaan. Baik faktur dan tembusan permintaan persediaan ini mempunyai struktur data yang sama, tetapi mempunyai struktur yang berbeda.

3. Arus data, arus data menunjukkan dari mana data mengalir

dan ke mana data akan menuju. Keterangan ini perlu dicatat di kamus data agar mudah mencari arus data di DAD.

4. Struktur data, struktur data menunjukkan arus data yang

dicatat di kamus data terdiri dari item-item data apa saja. Contoh :

Nama Arus Data : KHS

Alias : -

Arus Data : Dosen-P1, P1-mahasiswa

Struktur Data :nim, nama, semester, fakultas,


(49)

kode_mk, nama_mk, SKS, nilai, sks_nilai, ket

5. Perancangan Basis Data a. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang tidak lagi memiliki masalah tersebut.

Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh tabel-tabel tersebut pada level-level normalisasi. Ada macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga. Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bentuk tidak normal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya.


(50)

2. Bentuk normal pertama

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak perlu ada indeks dalam memberi nama kolom).

3. Bentuk normal kedua

Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika tabel berada dalam bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci primer tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama.

4. Bentuk normal ketiga

Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel berada dalam bentuk normal kedua, setiap

kolom bukan kunci primer tidak memiliki


(51)

Contoh kasus :

Bentuk unnormal / normal 1:

Nim Nama Dosen Wali

Smt TA Fak Jur Prodi Kls No_MK Nama MK

SKS Index Tot SKS

IPK

10507210 vani Rina 9 08-09

FTIK Mi S1 Mi3 Mi2230 SO 3 B 8 2,8

10507210 vani Rina 9 08-09

FTIK Mi S1 Mi3 Mi2123 PIK 3 C 8 2,8

10507210 vani Rina 9 08-09

FTIK Mi S1 Mi3 Mi2229 PO 2 B 8 2,8

10506214 Rika Rina 7 06-07

FTIK Mi S1 Mi3 Mi2020 VB 2 A 12 3,5

Bentuk normal 2 :

Mahasiswa : {nim*, nama, dosen_wali, fak, jur, prodi, kelas} Mata kuliah : {no_MK*, nama_MK, SKS, SMT, TA, index, tot_SKS, IPK, nim**}

Bentuk normal 3 :

Mahasiswa : {nim*, nama, dosen_wali, fak, jur, prodi, kelas} Mata kuliah : {no_MK*, nama_MK, SKS}

KHS : {SMT, TA, index, tot_SKS, IPK, no_MK**}

Bentuk normal boyce codd:

Mahasiswa : {nim*, nama, dosen_wali, fak, jur, prodi, kelas} Mata kuliah : {no_MK*, nama_MK, SKS}

KHS : {nim**, SMT, TA, tot_SKS, IPK} Nilai : {nim**, no_MK**, index}


(52)

b. Tabel Relasi

Tabel Relasi adalah hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan tabel yang lainnya, yang berfungsi untuk mengatur operasi suatu database.

Contoh tabel relasi kasus KHS seperti contoh normalisasi diatas :

Mahasiswa Nim* Nama Dosen_wali Fak Jur Prodi Kelas

MK No_MK* Nama_MK SKS

KHS Nim** SMT TA Tot_SKS Index

Nilai Nim** No_MK** Index

6. ERD ( Entiti Relationship Diagram)

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data

yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk

memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :


(53)

a. Entiti

Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain . Simbol dari

entitiini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.

b. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain

c. Hubungan Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis

datayaitu :

1. Satu ke satu (One to one)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

2. Satu ke banyak (One to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat


(54)

berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

3. Banyak ke satu (Many to one)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.

Contoh ERD pada kasus KHS yang telah dibahas di normalisasi dan tabel relasi :

Mahasiswa memiliki MK

Memiliki KHS

1 N

1

1

3.2.4. Pengujian Software

Menurut Roger. S. Pressman, Ph. D (2002 : 551) mengemukakan

bahwa metode ujicoba blackbox memfokuskan pada keperluan fungsional

dari software. Pengujian blackbox memungkinkan pengembang software

untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh

syarat-syarat fungsional suatu program. Ujicoba blackbox bukan merupakan

alternatif dari ujicoba whitebox, tetapi merupakan pendekatan yang


(55)

metode whitebox. Ujicoba blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :

1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan performa

5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

Tidak seperti pengujian white-box, yang dilakukan pada saat awal

proses pengujian, pengujian black-box cenderung diaplikasikan selama tahap

akhir pengujian. Karena pengujian black-box memperhatikan struktur

control, maka perhatian berfokus pada domain informasi. Alasan menggunakan pengujian black box karena dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan. Dimana pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.


(56)

50 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem kesehatan di Rumah Bersalin Ibu Mairah yang sedang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan mempelajari sistem yang ada. Untuk mengetahui hal tersebut diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi dari bagian-bagian yang terlibat pada Rumah Bersalin Ibu Mairah.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan metode analisis data dengan cara

mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan objek yang akan diteliti dengan memperhatikan fungsi dokumen, sumber data dan atribut yang ada dalam dokumen tersebut yang ada pada Rumah Bersalin Ibu Mairah. Di bawah ini merupakan analisis dokumen yang terdapat di Rumah Bersalin Ibu Mairah Bandung.

1. Nama : Data Pelanggan

Fungsi : Untuk kartu berobat pasien ketika melakukan pengobatan

kembali

Sumber data : Bagian Pendaftaran

Rangkap : 1 (satu)

Atribut :no_reg, nama_pasien, alamat, no_telepon, tgl_lahir,


(57)

2. Nama : Buku Daftar Pasien Baru

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah pasien yang terdaftar

Sumber Data : Bagian pendaftaran

Rangkap : 1 (satu)

Atribut :no_reg, nama_pasien, tgl_lahir, nama_suami, tlp_pasien,

alamat, tujuan_pemeriksaan, tgl_pendaftaran

3. Nama : Buku Kunjungan Pasien

Fungsi : Untuk mengetahui pasien yang berkunjung

Sumber Data : Bagian pendaftaran

Rangkap : 1 (satu)

Atribut :no_reg, tgl_pemeriksaan, nama_pasien, tgl_lahir,

nama_suami, tlp_pasien, alamat, tujuan_pemeriksaan

4. Nama : Kartu Menuju Sehat (KMS)

Fungsi : Untuk mengetahui rekam medis imunisasi anak

Sumber Data : Bagian Pendaftaran

Rangkap : 1 (satu)

Atribut :no_reg, nama_anak, tgl_pemeriksaan1, tgl_lahir_anak,

riwayat_kelahiran, BBL, PBL, nama_ayah, umur_ayah, pekerjaan_ayah, nama_ibu, umur_ibu, pekerjaan_ibu,

alamat, riwayat_saudara, jenis_imunisasi,

tgl_pemeriksaan_selanjutnya, jenis_kelamin,


(58)

5. Nama : Rekam Medis Rawat Jalan Anak

Fungsi : Untuk mengetahui rekam medis pemeriksaan pasien

Sumber Data : Bagian Pendaftaran

Rangkap : 1 (satu)

Atribut :no_reg, nama_anak, umur_anak, tgl_lahir_anak, alamat,

nama_ayah, pekerjaan_ayah, agama_ayah,

no_telepon_ayah, tgl_pemeriksaan, hasil_pemeriksaan.

6. Nama : Rekam Medis Rawat Jalan Ibu

Fungsi : Untuk mengetahui rekam medis pemeriksaan pasien

Sumber Data : Bagian Pendaftaran

Rangkap : 1 (satu)

Atribut :no_reg, nama_ibu, umur_ibu, tgl_lahir_ibu, alamat,

nama_suami, pekerjaan_suami, agama_suami,

no_telepon_suami, tgl_pemeriksaan, hasil_pemeriksaan, G, P, Ab.

7. Nama : Nota Pembayaran Obat Pasien

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah pembayaran resep obat

Sumber Data : Bagian obat

Rangkap : 2 (dua)

Atribut :no_nota, tanggal_pembayaran, no_reg, jumlah_obat,

nama_obat, harga_satuan, jumlah_harga,


(59)

8. Nama : Form Pembayaran Pelayanan Rawat Jalan Pasien

Fungsi : Untuk mengetahui jenis pelayanan/pemeriksaan pasien

Sumber Data : Bidan / dokter

Rangkap : 1 (satu)

Atribut :no_reg, nama_pasien, tanggal_pemeriksaan,

jenis_pelayanan, dokter_pemeriksa

9. Nama : Form Rawat Inap Pasien

Fungsi : Untuk mengetahui riwayat pasien sebelum persalinan

Sumber Data : Bidan/dokter

Rangkap : 1 (satu)

Atribut :no_reg, nama_istri/ibu, umur_ibu, agama, pekerjaan_ibu,

nama_suami, umur_suami, pekerjaan_suami, alamat,

tgl_masuk_RS, jam_masuk_RS, tgl_keluar_RS,

jam_keluar_RS, tgl_pemeriksaan, G, P, A,

riwayat_penyakit, hari_persalinan, tgl_persalinan,

jenis_kelamin_bayi, BB_bayi, PB_bayi, apgar_score, dokter_pemeriksa.

10.Nama : Form Status Perawatan Rawat Inap Pasien Persalinan

Fungsi : Untuk mengetahui data pasien

Sumber Data : Bidan/dokter


(60)

Atribut :no_reg, nama_pasien, umur_pasien, tgl_masuk_RS,

jam_masuk_RS, jenis_kamar, tgl_pemeriksaan,

hasil_pemeriksaan, dokter_pemeriksa

11.Nama : Form Rawat Inap Urusan Penderita

Fungsi : Untuk mengetahui hasil perkembangan pemeriksaan

pasien persalinan Sumber Data : Bidan/dokter

Rangkap : 1 (satu)

Atribut :no_reg, nama_ibu, umur_ibu, tgl_masuk_RS,

jenis_kamar, bangsa, agama, alamat,

biaya_perawatan_sehari, nama_penanggungjawab,

pekerjaan_penanggungjawab, alamat_penanggungjawab, telp_penanggungjawab, nama_keluarga, telp_keluarga,

alamat_keluarga, tgl_keluar_RS, tgl_keluar_RS,

nama_pemeriksa.

12.Nama : Nota Pembayaran Rawat Inap

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah papembayaran rawat inap

Sumber Data : Bagian administrasi

Rangkap : 2 (dua)

Atribut :no_reg, nama_pasien, umur_pasien, alamat, jenis_kamar,

tgl_masuk, tgl_keluar, nama_penanggungjawab, tindakan, total_biaya_perawatan.


(61)

13.Nama : Surat Rujukan ke RS

Fungsi : Untuk mengetahui pasien yang dirujuk ke RS

Sumber Data : Bagian pendaftaran

Rangkap : 1 (satu)

Atribut :no_reg, tgl_rujukan, nama_dokter_RS, nama_RS,

nama_pasien, umur_pasien, alamat, diagnosa, tindakan, dokter_periksa, nip.

14.Nama : Resep Obat

Fungsi : Untuk mengetahui resep obat pasien

Sumber Data : Dokter/bidan

Rangkap : 1 (satu)

Atribut :tgl_resep, nama_pasien, umur_pasien, alamat,

nama_obat, dosis, jml_obat

15.Nama : Laporan Kegiatan Tahunan (laporan pelayanan)

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah pasien pelayanan setiap tahun

Sumber Data : Bagian rekam medis

Rangkap : 2 (dua)

Atribut :jenis_pelayanan, bulan, jumlah_pasien, total

16.Nama : Laporan Obat

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah obat yang keluar setiap bulan

Sumber Data : Bagian obat


(62)

Atribut :no, nama_obat, awal, masuk, jumlah_masuk, jumlah_keluar, sisa

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Berjalan

Analisis sistem dilakukan sebagai pengurai dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Berikut ini adalah prosedur pendaftaran pasien baru yang berjalan pada Rumah Bersalin Ibu Mairah Bandung :

1. Pasien datang ke bagian pendaftaran untuk mendaftar dengan membawa

identitas pasien yaitu KTP.

2. Bagian pendaftaran mencatat data pendaftar pada buku pendaftaran,

dan pasien dibuatkan kartu pelanggan (kartu berobat) untuk kunjungan selanjutnya, dan rekam medis pasien tersebut.

3. Kemudian bagian pendaftaran mengembalikan identitas pasien dan

menyerahkan kartu pelanggan untuk pemeriksaan.

4. Rekam medis diarsipkan oleh bagian pendaftaran untuk kunjungan


(63)

Prosedur pelayanan rawat jalan ibu dan anak yang sedang berjalan di Rumah Bersalin Ibu Mairah :

1. Pasien yang akan melakukan pemeriksaan rawat jalan datang ke bagian

pendaftaran untuk registrasi data pasien dan mengisi buku kunjungan, kemudian memberikan kartu pelanggan kepada bagian pendaftaran.

2. Petugas pendaftaran mencari rekam medis pasien sesuai dengan no reg

pasien, jika rekam medis tidak ditemukan maka dibuatkan kembali rekam medis, jika ditemukan kemudian rekam medis diserahkan kepada bidan/dokter

3. Jika pasien akan melakukan pemeriksaan imunisasi, maka pasien

memberikan KMS anak kepada dokter/bidan.

4. Bidan melakukan pemeriksaan dan pencatatan hasil pemeriksaan pada

rekam medis pasien, kemudian membuatkan resep obat.

5. Kemudian setelah selesai, bidan memberikan KMS yang terisi kepada

pasien, form jenis pelayanan untuk pembayaran dan resep obat, sedangkan rekam medis yang telah diisi diberikan kepada bagian pendaftaran untuk diarsipkan.

6. Pasien menyerahkan form jenis pelayanan kepada bagian administrasi

untuk pembayaran pelayanan.

7. Bagian administrasi menghitung pembayaran pelayanan pasien,

kemudian form jenis pelayanan diarsipkan oleh bagian administrasi.


(64)

9. Bagian obat menyiapkan obat dan membuat nota pembayaran obat (2 rangkap), 1 diberikan kepada pasien, 1 diarsipkan oleh bagian obat.

10.Setiap bulannya bagian obat membuat laporan pengeluaran obat.

Prosedur pelayanan rawat inap pasien persalinan yang sedang berjalan di Rumah Bersalin Ibu Mairah :

1. Pasien yang akan melakukan pemeriksaan rawat inap datang ke bagian

pendaftaran untuk registrasi data pasien dan mengisi buku kunjungan, kemudian memberikan kartu pelanggan kepada bagian pendaftaran.

2. Petugas pendaftaran mencari rekam medis pasien sesuai dengan no reg

pasien, jika rekam medis tidak ditemukan maka dibuatkan kembali rekam medis, jika ditemukan kartu pelanggan dikembalikan kepada pasien.

3. Bagian pendaftaran mengecek keberadaan kamar, jika ada kamar

kosong, maka bagian pendaftaran mengubah keberadaan kamar.

4. Jika tidak ada yang kosong, maka dokter/bidan membuatkan surat

rujukan untuk ke RS.

5. Rekam medis pasien diserahkan kepada dokter/bidan, bidan melakukan

pemeriksaan dan mencatat hasil pemeriksaan dan persalinan pasien dalam formulir-formulir yang telah disediakan.

6. Kemudian setelah selesai, bidan/dokter memberikan rekam medis yang

telah diisi kepada bagian pendaftaran untuk diarsipkan, sedangkan form perawatan rawat inap dan form persalinan diarsipkan oleh dokter/bidan,


(65)

dan form urusan penderita diberikan kepada pasien untuk pembayaran rawat inap.

4.1.2.1 Flowmap

Flowmap pendaftaran pasien baru yang berjalan

Bagian Pendaftaran Pasien

KTP pasien KTP pasien

Mencatat data pasien dalam buku kunjungan

KTP pasien Buku daftar

pasien A

Membuat kartu pelanggan &

KMS

Membuat rekam medis

B

A : buku daftar pasien B : rekam medis pasien KMS

KTP pasien Kartu pelanggan

KMS KTP pasien

Kartu pelanggan

KMS KTP pasien

Kartu pelanggan Rekam medis

Gambar 4.1 Flowmap pendaftaran pasien baru yang sedang berjalan di


(66)

Flowmap rawat jalan yang berjalan

Direktur Bagian

Pendaftaran Bidan / Dokter

Bagian

Administrasi Bagian Obat

Pasien Kartu Pelanggan Kartu Pelanggan Mencatat data kunjungan pasien Buku kunjungan Kartu Pelanggan Mencari rekam medis pasien B C Ada? Rekam medis Kartu Pelanggan Ya Membuat rekam medis Tidak Kartu Pelanggan Rekam medis Pelayanan imunisasi Benar? KMS KMS Rekam medis Ya Mencatat anamnesa pasien Tidak KMS terisi Rekam medis terisi Membuat resep obat dan form pembayaran KMS terisi Resep obat Rekam medis terisi Form pembayaran pelayanan Rekam medis KMS terisi Resep obat Form pembayaran pelayanan 1 1 Form pembayaran pelayanan Menghitung pembayaran Form pembayaran pelayanan valid D Resep obat 2 2 2 Membuat nota pembayaran Resep obat 1 2 nota pembayaran obat F E Nota pembayaran obat Buku kunjungan Membuat laporan pelayanan 1 2 lap pelayanan C G Lap pelayanan Membuat lap obat 1 2 lap data obat

Lap data obat

H B

Gambar 4.2 Flowmap pelayanan rawat jalan yang sedang berjalan di

Rumah Bersalin Ibu Mairah B : Rekam Medis Pasien C : Buku kunjungan pasien

D : Form pembayaran pelayanan valid E : resep obat


(67)

G : Laporan pelayanan H : Laporan data obat

Flowmap rawat inap yang berjalan

Bagian

Pendaftaran Bidan / Dokter

Bagian Administrasi Direktur Pasien Kartu pelanggan Kartu pelanggan Mencatat data kunjungan pasien Buku kunjungan Kartu pelanggan C Mencari rekam medis pasien B Ada ? Membuat rekam medis Tidak Rekam medis Kartu pelanggan Ya Mengecek kamar Ada ? Mengisi form RI (urusan penderita) Ya Surat rujukan Kartu pelanggan Mencatat hasil pemeriksaan & persalinan Rekam medis terisi Form perawatan Form persalinan Form RI (urusan penderita) Form urusan penderita Membuat nota biaya rawat inap Form urusan penderita 1

2 nota biaya rawat inap J I K L Nota pembayaran rawat inap Membuat laporan pelayanan C Buku kunjungan 1 lap pelayanan 1 2 lap pelayanan M Rekam medis Form RI (urusan

penderita) Rekam medis Form RI (urusan penderita) Membuat surat rujukan Surat rujukan Rekam medis B Tidak 1 1 Rekam medis

Gambar 4.3 Flowmap pelayanan rawat inap persalinan yang sedang


(68)

B : Rekam Medis Pasien C : Buku kunjungan pasien I : Form persalinan

J : Form perawatan K : nota biaya rawat inap L : Form urusan penderita M: Lap pelayanan

4.1.2.2. Diagram Konteks

Pasien

SI PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH BERSALIN IBU

MAIRAH

Lap pelayanan

K.pelanggan, resep, form pembayaran, S.rujukan Nota pembayaran obatt, nota pembayaran rawat inap

KTP, KMS, Kartu pelanggan Resep, form pembayaran

Direktur

Gambar 4.4 Diagram Konteks Pelayanan Kesehatan Di Rumah Bersalin Ibu Mairah


(69)

4.1.2.3. Data Flow Diagram

1.0 Pendaftaran pasien

Pasien

2.0 Pemeriksaan rawat jalan

3.0 Pemeriksaaan rawat inap

Data pasien

Rekam medis pasien

Data kunjungan

Data pembayaran

Resep obat

Data pembayaran obat

Data kamar

Form pemeriksaaan

Form rawat inap

Form persalinan

Direktur

Lap pelayanan KTP

KTP, Kartu pelanggan

Kartu pelanggan

Kartu pelanggan, resep, form pembayaran, KMS

Resep, form pembayaran

Nota pembayaran obat

Kartu pelanggan, surat rujukan, nota biaya rawat inap

K .P e la n g g a n , R

M K.P

e la n g g a n , R M Lap pelayanan

Gambar 4.5 DFD Level 1 Pelayanan kesehatan di Rumah Bersalin Ibu Mairah

1.1 Mencatat data pasien

Buku daftar pasien

Pasien

1.2 Membuat kartu pelanggan

Rekam medis pasien

KTP

KTP

KTP, kartu pelanggan

1.3 Membuat rekam medis KTP, kartu pelanggan

Gambar 4.6 DFD Level 2 proses 1 pelayanan pendaftaran di Rumah Bersalin Ibu Mairah


(70)

Pasien Mencatat data 2.1 kunjungan pasien

2.2 Mencari rekam medis

pasien

2.3 Membuat rekam medis

baru

2.6 Menghitung pembayaran pelayanan 2.5

Membuat resep dan data pembayaran pasien 2.4 Memeriksa dan mencatat anamnesia pasien 2.7 Menghitung pembayaran obat 2.9 Membuat laporan pelayanan B kunjungan pasien

Rekam medis pasien

Form pembayaran pelayanan

Nota pembayaran obat Resep obat

Laporan data pelayanan

Direktur Kartu pelanggan Kartu pelanggan Kartu pelanggan Kartu pelanggan K ar tu p e lan g g an Re k am m e d is Rekam medis

Rekam medis update KMS

Resep obat

Nota pembayaran obat

Form pembayaran K MS , r e se p , fo rm p e m b ay ar an Laporan data pelayanan 2.8 Membuat laporan data

obat Lap d ata ob at

Gambar 4.7 DFD Level 2 proses 2 pelayanan rawat jalan di Rumah Bersalin Ibu Mairah


(71)

Pasien 3.1 Mencatat data kunjungan pasien 3.5 Membuat surat rujukan pasien 3.2 Mencari rekam medis

pasien 3.3 Membuat rekam medis baru 3.4 Mengecek kamar 3.6 Ubah data kamar

3.8 Membuat nota pembayaran rawat inap 3.7 Mencatat hasi pemeriksaan dan persalinan 3.9 Membuat laporan data pelayanan Buku kunjungan pasien

Direktur

Rekam medis pasien

Data kamar Data kamar Form pemeriksaan Form perawatan Kartu pelanggan Kartu pelanggan Kartu pelanggan Kartu pelanggan Kartu pelanggan Re k am m e d is Re k am m e d is Rekam medis Rekam medis Rekam medis

Rekam medis update

Form urusan penderita

Lap o ran d ata p e lay an an Surat rujukan

Nota biaya rawat inap

Gambar 4.8 DFD Level 2 proses 3 pelayanan rawat inap di Rumah Bersalin Ibu Mairah

4.1.3. Evaluasi Sistem yang Berjalan

Melihat beberapa hasil analisis sistem yang berjalan di Rumah Bersalin Ibu Mairah yang telah diuraikan diatas, masih terdapat beberapa kekurangan pada sistem yang berjalan, untuk itu telah dilakukan analisis, penulis mulai mengevaluasi dan merancang sistem yang diusulkan dari kekurangan sistem yang berjalan, diantaranya :


(1)

168

Telepon

mengisi dengan huruf

Muncul pesan “Isi no telepon dengan angka”

Data dokter harus diisi semua untuk dapat

menyimpan

[y] diterima [ ] ditolak

Status kosong Muncul pesan “status dokter belum diisi”

Data dokter harus diisi semua untuk dapat

menyimpan

[y] diterima [ ] ditolak

5.2.3. Kesimpulan Hasil pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus uji sample di atas dapat diambil kesimpulan bahwa perangkat lunak bebas dari kesalahan sintaks dan secara fungsional mengeluarkan hasil sesuai dengan yang diharapkan.


(2)

168 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan, pembahasan, dan pengujian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan terhadap sisitem informasi kesehatan di rumah bersalin ibu mairah ini sebagai berikut :

1. Sistem yang berjalan sebelumnya pada rumah bersalin ibu mairah memiliki beberapa kelemahan diantaranya proses pendaftaran, pencatatan hasil pemeriksaan, pembayaran dan laporan yang masih menggunakan sistem manual yaitu pencatatan dalam buku besar. Hal tersebut membuat kinerja para pegawai tidak efektif dan efisien, dan membuat pasien menunggu lama dalam proses registrasi.

2. Dengan menganalisis dari sistem yang berjalan sebelumnya, dengan adanya sistem informasi kesehatan di rumah bersalin ibu mairah yang diusulkan diharapkan dapat mengurangi kelemahan-kelemahan sistem sebelumnya, dengan adanya sistem terkomputerisasi ini petugas pendaftaran dapat mengolah data pasien lebih efektif dan efisien, begitu pun pada proses pemeriksaan, pembayaran, dan memberikan kepuasan kepada pasien serta proses pembuatan laporan dapat dilakukan secara otomatis.

3. Proses pencarian dapat lebih cepat dan akurat, serta dalam hal penyimpanan data pasien digunakan database sebagai sarana penyimpanan data.


(3)

169

6.2. SARAN

Sistem informasi kesehatan yang dibangun ini memiliki keterbatasan dan masih jauh dari sempurna, untuk itu disarankan agar :

1. Pada bagian obat, dapat membahas proses pembelian obat dari supplier, sehingga proses penjualan dan pembelian pun dapat lebih terkontrol dengan baik.

2. Dalam pembuatan sistem informasi selanjutnya, sebaiknya dibuat dengan aplikasi website, sehingga antara rumah bersalin ibu mairah yang berada di babakan tarogong dengan cabang yang ada dapat saling terhubung dan lebih mudah untuk sharing informasi.

3. Dalam pembuatan laporan, sebaiknya membahas laporan keuangan seperti buku besar, jurnal, pengeluaran dan pemasukan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Agus Mulyanto. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Andi Sunyota. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL. Andi Offset. Yogyakarta

Andri Kristanto. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya.penerbit Gava Media.Yogyakarta.

B. Sri. Hari. Ujiningtyas. 2009. Asuhan Keperawatan Persalinan Normal. Salemba Medika. Jakarta

Dede Sopandi. 2008. Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer. Informatika. Bandung

Jogiyanto HM., Akt., MBA., Ph.D. 2001. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur dan Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta.

Roger. S. Pressman. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak. Andi.Yogyakarta.

Suririnah. 2008. Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Online :

http://jayagila.wordpress.com/mengenal-microsoft-sql-server-2000/06 April 2011


(5)

http://rekamkesehatan.wordpress.com/definisi-dan-isi-rekam-medis/08 Maret 2011

http://cuplis.net/metode-penelitian-metris/07 April 2011

http://file.upi.edu/klasifikasi-sistem/08 Maret 2011

http://www.unhas.ac.id/MAKALAH-jaringan-komputer.doc/08 Maret 2011

http://www.wimpermana.web.ugm.ac.id/client_server/08 Maret 2011

http://www.tongkosong.co.cc/normalisasi/08 Maret 2011

http://blog.re.or.id/erd-entity-relationship-diagram/08 Maret 2011


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama Lengkap : Tika Trisnawati

Nim : 10507256

Jurusan : Manajemen Informatika

Agana : Islam

Tempat / tanggal lahir : Bandung, 18 Oktober 1989 Alamat rumah dan no tlp : Jl. Caringin blk no 197 Bandung

40223. Telp 085720349318

Alamat Email : tiramissu.ka09@gmail.com

Data Pendidikan

 SDN Babakan Ciparay IV Bandung  SMP N 36 Bandung

 SMA N 17 Bandung  UNIKOM