Kerjasama dengan para pengusaha

29 anggotanya memberikan bimbingan ataupun pengajaran pembuatan kerajinan keramik bercorakan seni. 44 Sedangkan Kerjasama dengan Universitas Gadjah Mada lebih dipusatkan terhadap pengelolaan usaha kerajinan gerabah agar lebih maju didalam pemasaran maupun managementnya. Keadaan ini didukung banyaknya mahasiswa ataupun dosen-dosen Universitas Gadjah Mada yang melakukan penelitian di desa Kasongan. 45 Selain itu faktor dari dalam dimana para anak-anak pengrajin kebanyakan menempuh pendidikan di universitas tersebut.

2. Kerjasama dengan para pengusaha

Pengusaha atau penanam modal merupakan salah satu unsur dalam kegiatan perekonomian. Industri gerabah mempunyai fase dimana para pengusaha baik dari luar ataupun dari daerah Kasongan sendiri, akan tetapi pengusaha dari Kasongan mulai berkecimpung dalam industri kerajinan keramik ketika industri kerajinan keramik sudah menjadi kerajinan keramik yang modern. Hal ini tidak terlepas dari keadaan perekonomian pengrajin keramik pada masa tradisional. Pada tahun 1967-an seorang pengusaha karangan bunga yang berasal dari Solo bernama Ibu Suliantoro Soelaiman memesan tempat bunga yang terbuat dari tanah liat. 46 Akan tetapi pemesanan tersebut mengalami kesulitan seperti yang di bahas sebelumnya, namun setelah terjadinya kesepakatan antara pengrajin dan pengusaha tentang pembayaran yang akan dilakukan, maka pengrajin menyanggupi permintaan pesanan dari Ibu Suliantoro. 44 Wawancara dengan Bapak Karjo Ka Unit Pelayanan Praktis Gerabah Kasongan pada hari Kamis tanggal 20 Juni 2013, jam 13:00 WIB. 45 Ibid. 46 Ibid . 30 Dari kejadian itu para pengrajin mendapat ilmu atau wawasan oleh para pengusaha tentang pembayaran. Sehabis kedatangan Ibu Suliantoro kerajinan keramik Kasongan mengalami perkembangan yang sangat pesat sekali, kejadian ini berdampak dengan adanya para pengusaha yang berdatangan untuk menanam modal ataupun menawarkan kerjasama dengan para pengrajin. Meningkatnya kerajasama para pengrajin dengan pengusaha, juga berimbas terhadap pengetahuan para pengrajin untuk lebih pintar mengelola industri kerajinan keramik mereka. Pengajaran yang diberikan oleh para pengusaha seperti bimbingan dalam bidang transaksi, management, dan proses pembelian menjadikan pengrajin lebih modern dalam mengelola usahanya. 47 Perjalanan kerjasama tersebut bukan berarti semua berjalan lancar atau tidak mempunyai hambatan-hambatan yang berarti. Bagaimanapun juga dalam kegiatan perindustrian ada masa disaat waktu-waktu tertentu pengusaha mengalami penurunan ataupun kerugian. Pengusaha keramik Kasongan pun mengalami masa seperti itu, kejadian ini di akibatkan banyaknya pengusaha yang memesan kerajinan keramik dengan jumlah yang sangat besar dan hanya membayar uang muka sebesar 20 dari harga yang disepakati, namun tidak ada kelanjutan dari transaksi pengusaha tidak melunasi kekurangan pembayaran tersebut yang berakibat pengrajin mengalami kerugian dan yang lebih parahnya lagi ada beberapa pengusaha yang hanya mengambil sebagian dari jumlah produk yang disepakati, problem tersebut 47 Ibid . 31 mengakibatkan para pengrajin kadang mempunyai sifat yang kurang percaya terhadap transaksi dengan pengusaha yang tidak jelas akan pembayarannya. 48 Untuk mengatasi problem yang dihadapi oleh para pengrajin tersebut Kantor Unit Pelayanan Teknis mencanangkan bahwa sistem pembayaran yang dilakukan di awal harus sebesar 40 sampai 50 dari harga yang telah disepakati. 49 Sistem ini sangat membantu para pengrajin untuk lebih memudahkan dalam membiayai kegiatan produksi dan untuk memberikan tanggung jawab bagi para pengusaha yang telah memesan kerajinan keramik kepada pengrajin.

3. Peranan pemerintah dalam perkembangan usaha kerajinan keramik