Laporan Praktek Kerja Lapangan Di Divisi Corporate Secretary RCTI (PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia)

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Sejarah PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia

PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia adalah stasiun Televisi Swasta pertama di Indonesia yang lahir pada 24 Agustus1989 dari gagasan perusahaan besar yaitu Bimantara Citra Tbk dan Rajawali Corporations.

Pembangunan PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur DKI Jakarta, Wiyog Atmodarminto pada 23 Juni 1988. pada 14 November 1988, PT Rajawali Citra Televisi Indonesia melakukan siaran percobaan untuk wilayah Jakarta selama 4 jam sehari dengan menggunakan decoder yang saat itu berjumlah 30.000 pelanggan.

Setelah PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia diresmikan oleh Presiden RI-Soeharto, jumlah pelanggan meningkat menjadi 125.000. penggunaan decoder untuk menangkap siaran PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia tidak berlangsung lama karena tepat satu tahun hari jadinya, PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia melakukan pelepasan penggunaan alat tersebut. Hal ini bertujuan agar semakin banyak pemirsa yang dapat menikmati siaran PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia.

Tetapi sebagai konsekuensinya, maka pendapatan PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia hanya bersumber dari iklan sebesar 20%. Sedangkan 18% untuk berita dan dialog serta 62% untuk hiburan, sports dan budaya. Iklan


(2)

tersebut juga mencakup local break yaitu iklan yang hanya ditayangkan di kota-kota tertentu saja seperti Jakarta (9 kota-kota), Bandung (3 kota-kota), jawa Timur (9 kota), Jawa Tengah (22 kota), Sumatera Utara (7 kota) dan 39 kota lainnya.

Pada Agustus 1990-1992, PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia bersama-sama dengan Surya Citra Televisi (SCTV) melakukan beberapa program kerja sama yaitu pemberitaan, sales dan marketing serta produksi dan teknik. Tidak sampai dengan meresmikan stasiun PT Rajawali Citra Televisi Indonesia Bandung pada 1 Mei 1991 dan mulai bersiarab secara nasional dua tahun kemudian tepatnya pada 24 Agustus 1993.

Untuk menigkatkan kualitas penyiaran, PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia memindahkan siaran dari Satelit Palapa C2 pada Maret 1996, di samping itu pada tanggal 1 Februari 2000, sistem siaran PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia diubah dari analog menjadi digital. Penajaman logo PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia juga dilakukan tepat saat hari jadi PT. Rajawali Televisi Indonesia yang ke-11 guna menggambarkan penampilan dan semangat baru.

Dengan meresmikan stasiun transmisi PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia yang ke-47 di Kota baru, Kalimantan Selatan pada 10 Februari 2001, praktis PT Rajawali Citra Televisi Indonesia telah mengoperasikan 47 buah stasiun transmisi yang mencakup 289 kota di seluruh Indonesia hingga saat ini. Secara populasi mencakup lebih dari 162,3 juta penduduk Indonesia. Untuk


(3)

itulah PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia selalu menjadi pilihan para cakupan terluas.

Sejak lahir, PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia identik dengan beragam program yang popular dan merupakan trensdsetter bagi televisi-televisi lainnya dimana pembagian program tayangnya adalah 51,2 program lokal dan sisanya, 48,8 program asing yang ditayangkan 20-24 jam setiap hari.

Hingga kini baru saja menginjak ulangtahunnya yang k2-17, PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia kembali melkuakan peminjaman logo dengan garis-garis biru terputus ditambah dengan penebalan pada garis-garis merah yang menandakan bahwa PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia kini lebih bersatu dan tegas untuk melangkah menghadapi persaingan di industri penyiaran, serta semakin menjadi kebanggan bangsa Indonesia.

1.1. Visi, Misi dan Pilar Utama 1.1.1. Visi

“Media Utama Hiburan dan Informasi”, kalimat ini Mengandung makna mencerminkan unsur kemuliaan karena melibatkan aspek aktualitas, kualitas, integritas dan dedikasi kepada masyarakat. Media utama hiburan dan informasi memiliki makna :

1. PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia unggul dalam hal kualitas materi dan penyajian program hiburan dan informasi,


(4)

2. PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia memperhatikan keseimbangan faktor bisnis dan bertanggung jawab sosial atas sajian program-programnya,

3. PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia menjadi pilihan yang utama dari para ”stakeholder” (karyawan, pemirsa, pengiklan, pemegang saham, pemasok, pesaing, perusahaan afiliasi, mitra startegis, masyarakat dan penyelenggara negara).

1.1.2. Misi

“Bersama Menyediakan Layanan Prima”. Dalam prosesinya interaksi kerja di perusahaan lebih mengutamakan semangat kebersamaan sebagai tim kerja yang kuat. Hal ini memungkinkan seluruh komponen perusahaan mulai dari level teratas sampai dengan level terbawah mampu berrsama-sama tertimulasi, terkoordinasi dan tersistematisasi memberikan karya terbaiknya demi mewujudkan pelayanan terbaik dan utama kepada ”stakeholder”.

1.1.3. Pilar Utama

Untuk mewujudkan visi dan misi, terdapat 3 (tiga) tata nilai yang perlu diketahui sebagai pilar utama PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia, yaitu ;

1. Keutamaan dalam Kebersamaan, 2. Bersatu Padu,


(5)

Proses kerja dilakukan dengan semangata kebersamaan untuk dapat mencapai hasil yang diakui oleh para ”stakholder” baik dari segi kualitas, integritas maupun dedikasi yang ditampilkan.

1.1.4 Logo

RCTI memiliki logo sebagai lambang perusahaannya sebagaimana tertera di gambar 1.1 berikut ini ;

Gambar.1.1.4 Logo RCTI

Sumber : Corportion Secretary RCTI. 2010

Dalam logo RCTI terbaru ini menggambarkan pesan kepada masyarakat dengan

RCTI memiliki fungsi sebagai perusahaan media massa yang mengkontrol tatanan kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya bangsa.

Secara lambang perusahaan RCTI mengandung makna dari setiap huruf yang tertera pada logo, berikut arti pesannya ;

1. „R’ berarti Rajawali, digunakan sebagai lambang burung rajawali, sebagaimana seekor burung rajawali merupakan pemaknaan sebagai penguasa udara.

2. „C’ sebagai Citra, mempunyai pemaknaan dalam mewujudkan citra terbaik untuk perusahaan di mata khalayak. Hal ini digunakan RCTI dalam


(6)

menjaga image sebagai media televisi swasta senior, yang harus mampu memberikan contoh bagi televisi swasta baru lainnya.

3. „T’ sebagai Televisi, menegaskan RCTI merupakan media massa elektronik berbentuk Televisi.

4. „I’ berarti Indonesia, RCTI ingin dijadikan sebagai televisi kebanggan bersama milik Bangsa Indonesia.

Warna biru pada logo perusahaan digunakan karena memberi kesan yang elegan, cerdas, informatif dan komunikatif. Sedangkan warna merah pada mata rajawali, menegaskan sebagai pemancar yang tajam, akurat dan terpercaya.

1.2. Sejarah Divisi Corporate Secretary

Diawali dari ide Peter F. Gontha, Direktur RCTI tahun 1989 yang sejak awal sudah memiliki obsesi untuk adanya program berita di televisi yang dipimpinnya, maka lahirlah RCTI pada tanggal 1 November 1989 dengan pemimpin Redaksi, Chrys Kelana. Redaksi RCTI ini mampu melahirkan program informasi yang pertama kali dengan nama seputar Jakarta.

Berdasarkan surat keputusan Menteri Penerangan yang melarang penyangan berita hard news, maka program informasi ini kemudian dikemas secara rangkuman feature dengan nama Seputar Jakarta. Menggunakan nama Jakarta, sebab program yang ditayangkan masih menggunakan decorder dan hanya untuk wilayah Jakarta.


(7)

Secara bertahap, akhir tahun 1989 sampai awal 1990, RCTI mempunyai divisi Kehumasan dan Public Relation, membuka decordernya sehingga masyarakat luas yang tidak berlangganan decorder dapat melihat tayangan RCTI juga kerap kali diundang ke berbagai daerah, sehingga tepatnya pada bulan juli 2005 setelah RCTI terpilih sebagai media televisi swasta percontohan lalu mendirikan divisi Corporation Secretary Affairs.

Divisi Corporate Secretary PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia berada di bawah kepemimpinan Corporate Secretary yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap dua bagian dalam Corporate Secretary, yaitu Corporate Communication dan Corporate Affairs. Corporate Secretary dibantu oleh seorang sekretaris yang bertugas membatun kebutuhan Corporate Secretary.

Bagian Corporate Communication terdiri atas seorang manajer dan seorang officer yang membantu kegiatan Corporate Communications perusahaan. Manajer Corporate Communication lebih banyak melakukan kjegiatan komunikasi luar perusahaan, sedangkan tugas officer di sini adalah mewakili manajer dalam menerima tamu-tamu atau menjadi juru bicara dalam kunjungan-kunjungan yang dilakukan di dalam perusahaan. Dan keduanya bertanggung jawab untuk melaporkan tugasnya kepada Head of Corporate Secretary.

Sedangkan bagian Corporate Affairs dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab mensupervisi kegiatan officers-nya yang tugasnya terbagi atas tiga garis besar, yaitu satu orang menangani urusan administrasi dan


(8)

keuangan, satu orang menangani urusan administrasi dan keuangan, satu orang menangani hubungan dengan pemangku kepentingan, dan satu orang menangani masalah perizinan dan media monitoring.

Hingga tahun 2010, RCTI tetap exist dan menjadi pilihan saluran televisi posisi no. 1 menurut Nielsen Media research.

1.3.Struktur Perusahaan / Instansi

Pada struktur organisasi PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia, President Director yang diwakili oleh Vice President Director membawahi Finance & Administrastion Director, Sales & Marketing Director, dan Programming Director. Corporate Secretary dan Internal Audit Departement berada langsung di bawah pimpinan President Director. Namun, masih berada di bawah tanggung jawab Corporate Secretary dan Internal Audit Departement.

Ada dua divisi yang langsung di bawah tanggung jawab Vice Presdient Director, selain jajaran direksi yang tersebut di atas. Divisi tersebut adalah Production Division dan Technical division. Pada struktur organisasi sebelumnya, Coporate Secretary sejajar dengan Legal Departement dan tidak berada langsung di bawah pimpinan President Director, melainkan masih ada dalam bagian Finance & Administration Director. Namun, sekarang Corporate Secretary sudah berada di lini atas dan langsung di bawah tanggung jawab President Director.


(9)

Direktur Utama Direktur Bidang Siaran Bid. Pemberitaan Bidang Teknik Bid. Keuangan & Umum Bidang Usaha

1.3.1 Struktur Organisasi

RCTI memiliki jajaran direksi dan struktur organisasi yang melingkupi tugas dan peran di perusahaan seperti di bawah ini :

Gambar 1.3.1

Struktur Organisasi PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia Periode 2008-2010

Sumber : (Corportion Secretary RCTI. 2010) Uraian Struktur Organisasi :

Direktur Utama RCTI : Harry Tanoesodibjo, M.BA Direktur RCTI : Ir. Syafril Nasution

Kepala Bidang Siaran : Arif Suditomo, S.Sos., M.Sas Kepala Bidang Pemberitaan : Putra Nababban, M.Si Kepala Bidang Teknik : Uun Billah, M.Si

Kepala Bidang Keuangan dan Umum : Citra Melati, M.BA Kepala Bidang Usaha : Betty Suratni, M.SE


(10)

1.4. Struktur Divisi

Divisi Corporate Secretary PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu Coporate Communications dan Corporate Affairs. Adapun gambaran struktur organisasi Divisi Coporate Secretary PT Rajawali Citra Televisi Indonesia, yaitu :

Gambar 1.4

Susunan Struktur Corporate Secretary, Corporate Affairs dan Corporate Communication.

Sumber : (Corportion Secretary RCTI. 2010) Susunan Divisi Corporate Secretary ;

a) Head of Corporate Secretary : Gilang Iskandar b) Secretary : Cindy K. Handayani

Gilang Iskandar Head Corporate Secretary

Corporate Affairs

Hari Permadi Fahmi Idris Cindy Kartika

Haspari

Corporate Communication

M. Ichsan

Ira N.

Dimas

Secretary


(11)

c) Head of Corporate Communications Section : Gilang Iskandar d) Corporate Communications Senior Officer : Murdjadi Ichsan e) Corporate Communications Officer : Ira Nasution

Dimas K. Wibowo f) Head of Corporate Affairs : Gilang Iskandar g) Corporate Affairs Officer : Hari Permadi

Fahmi Idris

Cindy K. Handayani

Haspari.

Divisi Corporate Secretary PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia berada di bawah kepemimpinan Corporate Secretary yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap dua bagian dalam Corporate Secretary, yaitu Corporate Communication dan Corporate Affairs. Corporate Secretary dibantu oleh seorang sekretaris yang bertugas membantu kebutuhan Corporate Secretary.

Bagian Corporate Communication terdiri atas seorang manajer dan seorang officer yang membantu kegiatan Corporate Communications perusahaan. Manajer Corporate Commnuications lebih banyak melakukan kegiatan komunikasi luar perusahaan, sedangkan tugas officer di sini adalah mewakili manajer dalam menerima tamu-tamu atau menjadi juru bicara dalam kunjungan-kunjungan yang dilakukan di dalam perusahaan. Dan keduanya


(12)

bertanggung jawab untuk melaporkan tugasnya kepada Head of Corporate Secretary.

Sedangkan bagian Corporate Affairs dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab mensupervisi kegiatan officers-nya yang tugasnya terbagi atas tiga garis besar, yaitu satu orang menangani urusan administrasi dan keuangan, satu orang menangani urusan administrasi dan keaungan, satu orang menangani hubungan dengan pemangku kepentingan, dan satu orang menangani masalah perizinan dan media monitoring.

1.5.Job Description

Di dalam struktur organisasi divisi Corporate Secretary, terbagi menjadi empat ruang lingkup utama bidang kerja, yaitu Corporate Secretary, Corporate Communications, Corporate Affairs, dan Secretary. Di mana bidang kerja utamanya diuraikan sebagai berikut :

1.5.1 Corporate Secretary

Tugas utama Corporate Secretary terbagi atas dua bagian umum dan khusus dengan penjabaran tugas seperti berikut :

Umum :

Memimpin seluruh jajaran Corporate Secretary untuk mencapai target kerja yang ditetapkan melingkupi penyiaran RCTI.


(13)

Khusus :

Menangani beberapa fungsi antara lain : a. Fungsi Komunikasi Perusahaan :

Komunikasi Internal :

a) Mengkomunikasilan kebijakan (polisy) perusahaan kepada perusahaan.

b) Menyerap aspirasi/opini yang berhubungan di kalangan karyawan sebagai masukan ke perusahaan.

b. Fungsi hubungan Perusahaan

1) mengelola hubungan dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) penyiaran, baik dalam kerangka RCTI manapun grup Media Nusantara Citra (MNC)

2) Mengkoordinir unti-unit kerja RCTI dalam merespons isu-isu atau persoalan poleksosbudhankam yang terkait dengan perusahaan. c. Fungsi Administrasi & Keuangan :

1) Melakukan koordinasi & kontrol urusan administrasi bagian Corporate Secretary dan secara khusus urusan control perizinan penyiaran dan perizinan yang terkait dengan penyiaran.


(14)

2) Melakukan koordinasi untuk memastikan bahwa kewajiban ekspose keuangan perusahaan publik, seperti pengumuman laporan keuangan terpenuhi sesuai jadwal.

3) Mengkoordinir urusan administrasi dan korespondensi dengan KSEI, Bapepam, dan lembaga keuangan terkait.

1.5.2 Corporate Communications

Tugas utama Corporate Communications terbagi atas dua, umum dan khusus dengan penjabaran tugas :

Umum :

Bersama Corporate Secretary menjalankan fungsi komunikasi dan fungsi hubungan perusahaan.

Khusus :

Menangani beberapa fungsi antara lain :

1) Melakukan koordinasi & assigment untuk konferensi pers dan wawancara para pejabat perusahaan.

2) Menangani urusan protokoler direksi dan tamu perushaan, maupun dalam event/acara perusahaan.

3) Membriefing direksi untuk acara-acara perusahaan.

4) Menjadi master of ceremony/moderator dalam acara-acara perusahaan 5) Mewakili perusahaan dalam acara-acara di luar, maupun di dalam


(15)

1.5.3 Corporate Affairs

Tugas utama Corporate Affairs terbagi atas dua, umum dan khusus dengan penjabaran tugas :

Umum :

Secara tim melaksanakan seluruh program kerja bagian Corporate Secretary agar mencapai target kerja yang ditetapkan

Khusus :

Mengani beberapa fungsi antara lain :

a. Menangani hubungan perusahaan (corporate relations) dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) penyiaran antara lain :

1) Kunjungan dan Penerimanaan kunjungan (formal dan informal),

2) Kerjasama kegiatan,

3) Dan lain-lain bentuk dalam rangka membangun, membina dan mengelola hubungan baik,

4) Pembuatan dan ditribusi penerbitan internal perusahaan (cetak&elektronika).

5) Permintaan penelitian dari perguruan tinggi/pihak luar dan mahasiswa Praktek Kerja Lapangan (PKL).


(16)

b. Menangani urusan administrasi dan keuangan antara lain :

1) Menangani pemuatan pengumuman laporan keuangan perusahaan di media massa (bekerjasama dengan Sekretaris Divisi Corporate Secretary),

2) Menangani pembuatan dan distribusi Annual Report kepada para pihak sesuai kebutuhan

3) Menangani administrasi dan korespondensi dengan KSEI, Bapepam, dan lembaga keuangan terkait,

4) Menangani draft Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Divisi Corporate Secretary,

5) Menyiapkan urusan pemenang kuis/undian RCTI, 6) Menangani surat pembaca,

7) Menangani penggalan dan pembinaan pemirsa ke dalam wadah RCTI Club,

8) Menangani/memonitoring perizinan penyiaran dan perizinan RCTI yang terkait dengan penyiaran,

9) Menangani dokumentasi kegiatan perusahaan,

10) Menangani kliping dan analisis isi media yang terkait dengan perusahaan,


(17)

11) Pembaruan materi prsentasi perusahaan, seperti video kunjungan dan sejenis,

12) Mendukung penanganan administrasi dan dokumentasi RCTI Peduli.

c. Menangani pembuatan dan distribusi corporate souvenir dan corporate items,

d. Berdasarkan penugasan oleh Corporate Secretary menangani hal lain yang terkait dengan kepentingan grup MNC.

1.5.4 Secretary

Tugas utama Secretary Menangani beberapa fungsi antara lain : a. Pengelolaan kesekretariatan Divisi Corporate Secretary, antara lain :

1) Pengadaan dan ketersediaan Alat Tulis Kantor (ATK),

2) Pengarsipan/pendokumentasian surat/memo masuk dan surat/memo keluar,

3) Pengarispan/pendokumentasian dokumen-dokumen divisi corporate secretary,

4) Penanganan rapat-rapat dan notulen rapat,

5) Penanganan standarisasi registrasi penomoran surat dan memorandum divisi corporate secretary,


(18)

6) Pembuatan dan pembaruan terus menerus nama, alamat, dan nomor kontak pejabat/instansi/organisasi yang terkait dengan urusan divisi corporate secretary atau RCTI (internal dan eksternal).

b. Bersama bagian Corporate relations menangani urusan : 1) Pengumuman laporan keuangan perusahaan ke publik

2) Ditribusi Annual Report dengan Bapepam, KSEI, dan lembaga keuangan terkait

3) Respon surat pembaca

c. Berdasarkan penugasan oleh Corporate Secretary, menangani hal lain yang terkait dengan kepentingan grup MNC, RCTI membagi Program siarannya sebagai berikut :

10 % : Program Pemerintah dan Berita, 20 % : Pendidikan, Agama dan Kebudayaan, 50 % : Olahraga dan Hiburan,

20 % : Iklan.

1.6.Sarana dan Prasarana

PT Rajawali Citra Televisi Indonesia memiliki sarana dan prasarana yang tersedia untuk mendukung kinerja karyawan dalam pencapaian visi dan misinya. Fasilitas-fasilitas adalah sebagai berikut :


(19)

1.6.1 Fasilitas Gedung

Terdapat 12 gedung dan digunakan untuk beberapa acara program dibagi atas :

1. Gedung Utama (Gedung A)

2. Gedung Operasional Tehnik (Gedung B) 3. Gedung Pemancar (Gedung TX)

4. Gedung Annex (Gedung C)

5. Gedung Produksi studio 4 (Gedung D) 6. Gedung Klinik & Koperasi

7. Gedung Prod. & Feb. I 8. Gedung Prod. Set 9. Gedung ME 1 & ME 2 10. Gedung Car Pool

11. Gedung Pergudangan (Gedung G) 12. Gedung Ex. Koperasi.

Sumber : (bagian Teknik, RCTI. 2010)

1.6.2 Fasilitas Studio

Terdapat 7 studio dan OB Van dan SNG studio digunakan untuk beberapa acara program dibagi atas :


(20)

TAbel 1.6.2 Studio-stcudio RCTI

Studio Keterangan

1 & 4 Studio terbesar di Komplek RCTI, dan biasanya dipergunakan untuk acara yang memerlukan setting luas seperti, “FIFA World Cup 2010, Ketoprak Canda, New Star Ramadhan, Selera Nusantara, Kuis Kata Berkait, Kuis Piramida, Musik 2 Warna, Gita Fitri, Sahara, Hitam Putih, Sabuk Emas RCTI, Joged, Senggal Senggol, Duel, Impresario dll”.

2 Studio yang sedang luasnya ini khusus untuk set virtual yang digunakan untuk Acara MP3, TALA dll.

3 Studio terkecil yang dipergunakan untuk pembawa acara siaran RCTI.

5 Studio khusus acara berita dan dialog.

6 Studio khusus siaran langsung dipergunakan untuk “Selamat Datang Pagi” Program Religius, Resep Oke Rudy dll.

7 Studio khusus untuk siaran langsung sepakbola OB van Studio berjalan untuk diluar komplek RCTI.


(21)

1.6.3 Fasilitas lainnya

1. Ruang Control, Ruang Audio & Video, 2. Ruang terjemahan,

3. Ruang Pengisian suara,

4. Antena Pemancar stasiun pusat Jakarta setinggi 275 meter (baru) dan 151 meter (lama),

5. Koperasi Karyawan, 6. Mesjid Raudathul Jannah, 7. Kantin Karyawan dan, 8. Klinik Umum, Klinik Gigi,

9. Bengkel dan Garasi Lapangan Mobil Karyawan RCTI, 10. Radio Trijaya FM, Radio ARH FM,

11. Stasiun Televisi Global TV, 12. Lapangan Sepakbola RCTI 13. Lapangan Basket RCTI 14. Halte Taksi

Sumber : (bagian Teknik, RCTI. 2010)

1.7.1 Lokasi PKL

penulis melaksanakan praktek kerja lapangan dibagian divisi Corporation Secretary, berikut adalah alamat lokasi tempat praktek kerja lapangan :


(22)

Alamat : Gedung A Jl. Raya Perjuangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530

Telepon : 021 5303540 – 021 5303550 Fax : 021 5493846 – 021 5493838 E-mail : rcti_corporatesecretary@rcti.com Web : www.rcti.tv

1.7.2 Waktu PKL.

Adapun Penulis melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan dimulai sejak hari Senin tanggal 5 Juli 2010 Sampai tanggal 30 Agustus 2010,


(23)

2.1 Aktivitas Selama Praktek Kerja Lapangan

Penulis melaksanakan PKL di RCTI selama 24 hari kerja dan memulainya pada Senin, 5 Juli 2010 hingga Kamis, 24 Agustus 2010. Waktu kerja yang ditetapkan pihak RCTI adalah Senin sampai Jumat dimulai dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.Dalam satu minggu yang meliputi pembekalan materi jurnalistik dan peliputan langsung issue yang akan diangkat menjadi topik pemberitaan di media. Untuk bulan Juli 2010, terdapat 2 orang yang tercatat sebagai peserta yang melakukan PKL di divisi Corporate Secretary, termasuk saya.

Namun, ada pula waktu-waktu tertentu di mana penulis ikut meliput ke lapangan dengan waktu kerja di luar yang telah ditentukan.Salah satu contohnya, persiapan protokoler acara pagelaran musik Indonesian Idol, liputan, peninjauan suatu agenda untuk dijadikan rujukan rapat internalcorsecRCTI.

Pada saat PKL, penulis ditempatkan di divisi Corporation SecretaryRCTI, setiap anak magang yang ditempatkan pada sebuah program akandiperbantukan


(24)

sebagai asisten staffCorporation Secretary baik di bagian Corporate Affairs dan Corporate Communication. Dengan kata lain, pekerjaan utama anak magang di sini adalah membantu kegiatan Corporation Secretary. Namun, pada waktu-waktu tertentu, anak magang diberikan keleluasaan untuk ikut rapat internal dan eksternalcorsecRCTI ke lapangan baik dengan pertemuan media group lain.

Selama kegiatan PKL, penulis berada di bawah bimbingan Corporate Communications Senior Officer, Murdjadi Ichsan. Segala bentuk kegiatan yang sifatnya berhubungan dengan PKL, seperti perizinan untuk mengikuti liputan, akan dikoordinasikan kepada manajer. Jika manajer sedang berhalangan hadir, maka penulis akan menghubung Corporate Communications Senior Officer, Murdjadi Ichsan.

Seperti yang telah disebutkan, secara garis besar, pekerjaan yang penulis lakukan selama PKL di RCTI adalah membantu kegiatan Corporation Secretary.Aktivitas yang selama penulis lakukan selama PKL di RCTI terbagi pada dua bagian yaitu kegiatan rutin dan kegiatan insidentil yang menjadi tanggung jawab penulis pada saat melakukan protokoler acara musik Indonesian Idol, Ulang Tahun Mahakarya RCTI ke 21, survei, peliputan, wawancara dan penulisan.

Kegiatan rutin yaitu : agenda kerja yang dilakukan penulis selama PKL, sedangkan kegiatan insidentil adalah kegiatan yang sifatnya kadang-kadang dan


(25)

sewaktu-waktu yang dilakukan penulis selama melaksanakan kegiatan PKL. Berikut kegiatan yang penulis lakukan selama praktek kerja lapangan di divisi Corporation SecretaryRCTI :

Tabel 2.1

Kegiatan Kerja Selama PKL

No

Hari / Tangg

al

Kegiatan Ket

1 Senin, 5 Juli 2010

Pembukaan dan Pengenalan staffcorporate secretary RCTI

Penjelasan Job Description oleh Pak Ichsan ; 1. Media Monitoring

2. Berinteraksi dengan seluruh Bagian Divisi di RCTI 3. Kunjungan Study Media Mass

4. Surat menyurat pemenang kuis

5. Rekapitulasi Public Service Announcement 6. Corporat Items

7. Protokoler

8. Administrasi Corporate Secretary


(26)

9. Wawancara

2 Selasa, 6 Juli 2010

Media Monitoring;

Penulis melakukan aktivitas setiap harinya untuk melakukan rekap control email, lalu mengkontrol media yang ada dalam surat kabar harian MNC Group. Penulis membantu staff Mbak Ira untuk melakukan pengklipingan dari beberapa surat kabar untuk dijadikan rekap kepada khalayak.

Kunjungan;

RCTI mendapat kunjungan Study Kuliah dari STIE Pranata Indonesia.

Rutin

Insidentil

3 Rabu,

7 Juli 2010

Media Monitoring

Rekapitulasi Public Service Announcement ;Penulis menelepon para pemenang acara kuis dan game di RCTI.

Media Finting ;Penulis melakukan rapat kerja MNC Group sebagai perwakilan dari Corporation Secretary RCTI bersama Mba Cindy dan Mba Ira (Corporation

Rutin

Rutin


(27)

Secretary) dan Mba Ully (Corporation Communication), Acara pertemuan diikuti oleh seluruh anggota MNC Group.

4 Kamis, 8 Juli 2010

Media Monitoring

Rekapitulasi Pemenang Kuis RCTI

Penulis membantu Staf Bernama Mbak Cindy untuk merekap data para pemenang kuis untuk mengirim hadiah dari acara kuis dan game yang ditayangkan RCTI.

Kunjungan Study Kampus STT Garut

RCTI menerima kunjungan dari STT Garut, Penulis memberikan arahan dan membimbing para tamu untuk berkeliling ke studio-studio on air dan off air RCTI. Pak Ichsan memberikan arahan dengan seminar di auditorium aula 3 RCTI.

Rutin

Rutin

Insidentil

5 Jumat, 9 Juli 2010

Media Monitoring

Rekapitulasi Public Service Announcement Protokoler Indonesian Idol 2010

Penulis bertugas untuk melakukan aktivitas protokoler di acara Indonesian Idol festival music RCTI yang

Rutin

Rutin


(28)

digelar di gedung mega auditorium Central Park, Jakarta Barat. Penulis ditugaskan untuk mendampingi para tamu VVIP dan VIP yang dikoordinatorkan dalam bimbingan Koordinator Protokoler Bapak Murdjadi Ichsan, yang menjabat pula sebagai Head Staff Corporation Secretary. Indonesian Idol malam ini dimeriahkan oleh kedatangan UNGU dan Pasha ”Ungu” bertindak sebagai Juri Tamu. Dalam program protokoler Indonesian Idol tersebut penulis melaksanakan tugasnya dari pukul 19.00 WIB hingga 02.00 WIB.

6 Senin, 12 Juli 2010

Panitia Piala Dunia 2010

Penulis melaksanakan tugas menjadi bagian dari tim divisi corsec untuk mensukseskan acara Final World Cup 2010 di Afrika Selatan pada pukul 00.00 hingga 05.00 di Studio 4 RCTI.

Media Monitoring

Insidenti

Rutin 7 Selasa,

13Juli 2010

Media Monitoring

KunjunganStudy Kampus Universitas Brawijaya ;RCTI mendapat kunjungan dari Universitas

Rutin Insidentil


(29)

Brawijaya, Malang. Penulis bertindak sebagai Protokoler. Membimbing para peserta untuk melihat suasana kerja di kantor RCTI, menginformasikan perihal beberapa Master Control penyiaran yang ada di RCTI, bersama Head Corporation Officer Control RCTI Bapak Murdjadi Ichsan dan Staff Control Corporation Secretary Mas Dimaz.

Rekapitulasi Pemenang Kuis RCTI Rutin

8 Rabu,

14 Juli 2010

Media Monitoring

Rekapitulasi Pemenang Kuis RCTI

Rekapitulasi Public Service Announcement Media Finting

Penulis melakukan peninjauan bersama staff Corsec Mbak Cindy dan staf mas Dimas dalam rapat KPI dan Dewan Pers dengan Komisi 1 DPR RI, di Gedung MPR dan DPR RI, Senayan sebagai perwakilan dari RCTI. Rapat membahas tentang permasalahan “Status Infotainment sebagai bagian dari Produk Jurnalistik atau Pers dan Reality Show”. Penulis melakukan rekapan dari hasil rapat dengan membuat Form dan dilaporkan kepada pembimbing staff Corporation

Rutin Rutin

Rutin Insidentil


(30)

Secretary Mbak Cindy.

9 Kamis, 15 Juli 2010

Media Monitoring

Rekapitulasi Public Service Announcement

Rutin Rutin

10 Jumat, 16 Juli 2010

Media Monitoring

Surat Menyurat Pemenang Kuis Protokoler Indonesian Idol

Penulis bertugas untuk melakukan aktivitas protokoler di acara Indonesian Idol festival music RCTI yang digelar di gedung mega auditorium Central Park, Jakarta Barat. Penulis ditugaskan untuk mendampingi para tamu VVIP dan VIP yang dikoordinatorkan dalam bimbingan Koordinator Protokoler Bapak Murdjadi Ichsan, yang menjabat pula sebagai Head Staff Corporation Secretary. Acara Indonesia Idol episode ini dimeriahkan oleh Charlie ST12 yang bertindak sebagai Juri dan Indonesia Idol ”The Charlies”, Dalam program protokoler Indonesian Idol tersebut penulis melaksanakan tugasnya dari pukul

Rutin Rutin Insidentil


(31)

19.00 WIB hingga 02.00 WIB.

11 Senin, 19 Juli 2010

Media Monitoring

RCTI mendapat kunjungan dari PlayGroup Mc’Kids Green Garden, Jakarta. Penulis bertindak sebagai Protokoler. Membimbing para peserta untuk melihat suasana kerja di kantor RCTI, menginformasikan perihal beberapa Master Control penyiaran yang ada di RCTI, bersama Head Corporation Officer Control RCTI Bapak Murdjadi Ichsan dan Staff Control Corporation Secretary Mas Dimaz.

Rutin

Insidentil

12 Selasa, 20 Juli 2010

Media Monitoring

Surat Menyurat Public Service Announcement Corporate dengan Gubernur Bengkulu, D.I.Y Yogyakarta dan Maluku.

Dalam hal ini, Penulis ditugaskan untuk melakukan follow up melalui telepon dan surat undangan kepada Gubernur Bengkulu, D.I.Yogyakarta dan Maluku, surat ditujukan untuk menerima kunjungan undangan dari RCTI untuk para Gubernur agar menghadiri malam acara semi final kontestan Indonesian Idol 6 yang

Rutin Insidentil


(32)

ditayangkan RCTI, Hari Jumat (23/7) di Centeral Park, Podomoro City, Jakarta Barat. Acara yang di ikuti para kontestan dari Daerah para peserta Indonesian Idol 6 yaitu ;Gilang (Bengkulu), Citra (Yogyakarta) dan Igo (Ambon).

13 Rabu, 21 Juli 2010

Media Monitoring

Corporate Follow Up Items

Penulis melakukan Follow Up dengan megirim fax kepada kantor Gubernur Maluku, Bengkulu dan D.I.Yogyakarta, dengan melakukan undangan dalam acara Indonesian Idol 6 di Centeral Park, Podomoro City, Jakarta Barat.

Rekapitulasi Proposal

Penulis melakukan rekapan Proposal yang masuk ke RCTI dari Lembaga Pemerintahan, LSM dan Instansi Departemen.

Rutin Insidentil


(33)

14 Kamis, 22 Juli 2010

Media Monitoring

RCTI mendapat kunjungan dari Universitas Airlangga, Surabaya. Penulis bertindak sebagai Protokoler. Membimbing para peserta untuk melihat suasana kerja di kantor RCTI, menginformasikan perihal beberapa Master Control penyiaran yang ada di RCTI, bersama Head Corporation Officer Control RCTI Bapak Murdjadi Ichsan dan Staf Control Corporation Secretary Mas Dimaz.

Daftar Acara ;

1. Kata pembuka dari Penulis,

2. Menyaksikan acara Dahsyat secara Live di Studio 6,

3. Membimbing para peserta untuk melihat suasana kerja di kantor RCTI,

4. Membawa para peserta untuk melakukan seminar film dan control set schedule RCTI,

5. Melihat video presentasi RCTI, 6. Makan bersama dan sesi sharing.

Mendatangi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)

Penulis ditugaskan sebagai perwakilan dari RCTI untuk

Rutin Insidentil


(34)

menemui Bpk. Heriyadi (Bagian Perizinan KPI) untuk memberikan arsip dokumen untuk dikirimkan ke Daerah Riau, Pekanbaru.

Pertemuan dengan KPID NTB.

Penulis melakukan pertemuan dengan pihak KPID NTB di Hotel Mega Cikini, Jakarta Pusat. Penulis memberikan souvenir RCTI untuk pihak KPID NTB sebagai bentuk Ceremony dengan memberikan Merchandise sebagai kenang-kenangan.

Rekapitulasi Proposal

Penulis melakukan rekapan Proposal yang masuk ke RCTI dari Lembaga Pemerintahan, LSM dan Instansi Departemen. Dengan mencatat kembali Notulen yang masuk, lalu dilaporkan kepada General Manager Corporation Secretary Bpk. Gilang Iskandar.

Insidentil


(35)

15 Jumat, 23 Juli 2010

Media Monitoring

Protokoler Indonesian Idol

Penulis bertugas untuk melakukan aktivitas protokoler di acara Indonesian Idol festival music RCTI yang digelar di gedung mega auditorium Central Park, Jakarta Barat. Penulis ditugaskan untuk mendampingi para tamu VVIP dan VIP yang dikoordinatorkan dalam bimbingan Koordinator Protokoler Bapak Murdjadi Ichsan, yang menjabat pula sebagai Head Staff Corporation Secretary. Acara Indonesia Idol 6 ini dimeriahkan oleh Afgan, Tompi, Shandy Sandoro dan Armand Maulana (GIGI) sebagai Juri. Dalam program protokoler Indonesian Idol tersebut penulis melaksanakan tugasnya dari pukul 19.00 WIB hingga 02.00 WIB.

Rutin

Insidentil

16 Senin, 26 Juli 2010

Surat Menyurat Pemenang Kuis Rutin

17 Selasa, 27 Juli 2010


(36)

Mendatangi Ruang Rapat Komisi III Gedung DPR MPR

Penulis ditugaskan sebagai perwakilan dari RCTI untuk menemui Bpk. Hary Tanoesodibjo (Direktur Utama PT. MNC) di Gedung DPR Komisi III, untuk memberikan arsip dokumen acara Ulang Tahun RCTI, untuk dikirimkan ke Presiden Republik Indonesia, Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Mengikuti sharing dan Makan Bersama Di Restoran Pulau Dua Gatot Subroto bersama seluruh karyawan TPI dan direksi MNC

Melakukan Rekapan untuk RCTI Sistem Siaran Jaringan Daerah yang direncanakan untuk bersiaran di seluruh Indonesia.

Insidentil

Insidentil

Insidentil

19 Rabu,

7 Juli 2010


(37)

20 Kamis, 22 Juli 2010

Media Monitoring Kunjungan

RCTI mendapat kunjungan dari SMKN 2, Bandung. Penulis bertindak sebagai Protokoler. Membimbing para peserta untuk melihat suasana kerja di kantor RCTI, menginformasikan perihal beberapa Master Control penyiaran yang ada di RCTI, bersama Staff Corporation Officer Control RCTI Bapak Hartawan Hari Permadi.

Daftar Acara ;

1. Kata pembuka dari Penulis,

2. Menyaksikan acara Dahsyat secara Live di Studio 6,

3. Membimbing para peserta untuk melihat suasana kerja di kantor RCTI,

4. Membawa para peserta untuk melakukan seminar film dan control set schedule RCTI, 5. Melihat video presentasi RCTI,

6. Makan bersama dan sesi sharing.

Rutin

Insidentil

21 Jumat, 23 Juli 2010

Media Monitoring. Kunjungan


(38)

MNC Group mendapat kunjungan dari Kementerian Luar Negeri beserta para Wartawan perwakilan dari delegasi Negara Eropa Timur. Penulis dan peserta PKL lainnya bertindak sebagai Protokoler perwakilan dari RCTI. Membimbing para peserta untuk melihat suasana kerja di kantor News MNC, menginformasikan perihal beberapa Master Control penyiaran yang ada di MNC, bersama General Manager Corporate Secretary dan Director SUN TV Bpk. Gilang Iskandar, beserta para Staff Corporation Secretary RCTI Mbak Cindy.

Daftar Acara ;

1. Kata pembuka dari Bapak Gilang,

2. Seminar Show MNC dan Melihat video presentasi MNC Group.

3. Melihat kantor Seputar Indonesia,

4. Membimbing para peserta untuk melihat suasana kerja di kantor MNC Tower,

5. Foto bersama dan sesi sharing.

Insidentil


(39)

31 Juli 2010 Penulis bertugas untuk melakukan aktivitas protokoler di acara Indonesian Idol festival music RCTI yang digelar di gedung mega auditorium Central Park, Jakarta Barat. Penulis ditugaskan untuk mendampingi para tamu VVIP dan VIP yang dikoordinatorkan dalam bimbingan Koordinator Protokoler Bapak Murdjadi Ichsan, yang menjabat pula sebagai Head Staff Corporation Secretary. Acara Indonesian Idol 6 ini dimeriahkan oleh Band Nidji, Band Zigas, Anang Syahrini, Agnes Monica dan Rossa sebagai Juri. Dalam program protokoler Indonesian Idol tersebut penulis melaksanakan tugasnya dari pukul 19.00 WIB hingga 02.00 WIB.

23 Senin, 2 Agustus

2010

Media Monitoring

Melakukan Rekapan untuk P.T RCTI SEPULUH Sistem Siaran Jaringan Daerah yang direncanakan untuk bersiaran di Kep. Riau, Indonesia.

Menelepon para Pemenang Kuis Acara RCTI

Rutin

Insidentil


(40)

24 Selasa, 3 Agustus

2010

Melakukan Rekapan untuk P.T RCTI SEPULUH Sistem Siaran Jaringan Daerah yang direncanakan untuk bersiaran di Kep. Riau, Indonesia.

Rutin

25 Rabu, 4 Agustus

2010 Melakukan Rekapan untuk P.T RCTI SEPULUH Sistem Siaran Jaringan Daerah yang direncanakan untuk bersiaran di Kep. Riau, Indonesia.

Menelepon Selebritis yang mengikuti acara Kuis Who Want’s To Be A Milionaire HOT SEAT, di RCTI.

Rutin

Insidentil

26 Kamis, 5 Agustus

2010

Melakukan Rekapan untuk P.T RCTI SEPULUH Sistem Siaran Jaringan Daerah yang direncanakan untuk bersiaran di Kep. Riau, Indonesia.

Kunjungan

RCTI mendapat kunjungan dari STIKOM, Surabaya. Penulis bertindak sebagai Protokoler. Membimbing para peserta untuk melihat suasana


(41)

kerja di kantor RCTI, menginformasikan perihal beberapa Master Control penyiaran yang ada di RCTI, bersama Head Corporation Officer Control RCTI Bapak Murdjadi Ichsan dan Staff ControlCorporation Affairs Mas Hari.

Daftar Acara ;

1. Kata pembuka dari Penulis,

2. Menyaksikan acara Dahsyat secara Live di Studio 6,

3. Membimbing para peserta untuk melihat suasana kerja di kantor RCTI,

4. Membawa para peserta untuk melakukan seminar film dan control set schedule RCTI, 5. Melihat video presentasi RCTI,

6. Makan bersama dan sharing.

Insidentil

27 Jumat, 6 Agustus

2010

Mengirimkan Data Rekapan untuk P.T RCTI SEPULUH Sistem Siaran Jaringan Daerah ke Divisi Paket RCTI untuk dikirim ke Kep.Riau, yang direncanakan untuk bersiaran di Kep. Riau, Indonesia.


(42)

Melakukan Rekapan untuk P.T RCTI DELAPAN Sistem Siaran Jaringan Daerah yang direncanakan untuk bersiaran di Kota Samarinda, Propinsi Kalimantan Timur, Indonesia.

Rutin

28 Sabtu, 7 Agustus

2010

Protokoler Indonesian Idol

Penulis bertugas untuk melakukan aktivitas protokoler di acara Indonesian Idol festival music RCTI yang digelar di gedung mega auditorium Central Park, Jakarta Barat. Penulis ditugaskan untuk mendampingi para tamu VVIP dan VIP yang dikoordinatorkan dalam bimbingan General Manager Corporation Secretary Bapak Gilang Iskandar, Koordinator Protokoler Bapak Murdjadi Ichsan, yang menjabat pula sebagai Head Staff Corporation Secretary. Acara Indonesia Idol 6 ini dimeriahkan oleh Band Ungu, Band D’Massiv, ST 12, Result Reuni Idol dan Rossa sebagai Juri. Dalam program protokoler Indonesian Idol tersebut penulis melaksanakan tugasnya dari pukul 19.00 WIB hingga 02.00 WIB.


(43)

29 Senin, 9 Agustus

2010

Media Monitoring

Melakukan Rekapan untuk P.T RCTI DELAPAN Sistem Siaran Jaringan Daerah yang direncanakan untuk bersiaran di Kota Samarinda, Propinsi Kalimantan Timur, Indonesia.

Penulis ditugaskan untuk membantu divisi HRD untuk melakukan rekruitmen test psikotes selama empat hari di Function Room, RCTI.

Rutin Rutin

Insidentil

30 Selasa, 10 Agustus

2010

Media Monitoring

Melakukan Rekapan untuk P.T RCTI DELAPAN Sistem Siaran Jaringan Daerah yang direncanakan untuk bersiaran di Kota Samarinda, Propinsi Kalimantan Timur, Indonesia.

Rutin


(44)

Penulis ditugaskan untuk membantu divisi HRD untuk melakukan rekruitmen test psikotes selama empat hari di Function Room, RCTI.

Insidentil

Rabu, 11 Agustus

2010

Media Monitoring

Penulis ditugaskan untuk membantu divisi HRD untuk melakukan rekruitmen test psikotes selama empat hari di Function Room, RCTI.

Rutin

Insidentil

Kamis, 12 Agustus

2010

Media Monitoring

Penulis ditugaskan untuk membantu divisi HRD untuk melakukan rekruitmen test psikotes selama empat hari di Function Room, RCTI.

Rutin


(45)

Jumat, 13 Agustus

2010

Media Monitoring

Penulis ditugaskan untuk membantu divisi HRD untuk melakukan rekruitmen test psikotes para peserta yang terpilih untuk mengikuti seleksi di Function Room, RCTI.

Rutin

Insidentil

Kamis, 19 Agustus

2010

Media Monitoring

Menelepon para pemenang acara kuis di RCTI. Menelepon para Menteri dan Pejabat untuk menghadiri acara HUT RCTI.

Surat Menyurat Public Service Announcement Corporation untuk para Pejabat yang di undang pada acara HUT RCTI ke-21

Rutin Rutin Insidentil


(46)

Jumat, 20 Agustus 2010

Media Monitoring

Menelepon para pemenang acara kuis di RCTI. Menelepon para Menteri dan Pejabat untuk menghadiri acara HUT RCTI.

Surat Menyurat Public Service Announcement Corporation untuk para Pejabat yang di undang pada acara HUT RCTI ke-21

Rutin Rutin Insidentil Insidentil Sabtu, 21 Agustus 2010

Protokoler Mahakarya HUT RCTI- 21 Insidentil

Selasa, 23Agustus 2010

Media Monitoring

Surat Menyurat Public Service Announcement Corporation untuk para Pejabat yang di undang pada acara HUT RCTI ke-21

Protokoler Mahakarya Duel Magician HUT RCTI-21

Rutin Insidentil


(47)

Selasa, 24Agustus 2010

Media Monitoring

Panitia Pers Bagi-Bagi Helm Gratis di acara HUT RCTI di Kapolresta Jakarta Utara

Rutin

Insidentil

Sumber : Agenda Penulis selama PKL, Juli-Agustus 2010.

Selama melakukan PKL diRCTI sungguh sangat berguna bagi penulis dalam menghadapi tantangan dunia kerja di masa mendatang karena pengalaman ini sangatt memperkaya wawasan penulis mengenai dunia jurnalistik yang sesungguhnya. Penulis mendapat pelajaran berharga pada saat melakukan kegiatan jurnalistik di RCTI. Baik di bidang public relations ataupun di bidang kajian jurnalistik sampai proses administrasi dan ke sekretariatan di divisiCorporate Secretary RCTI di media televisi, jauh lebih kompleks.

Pada saat melakukan PKL di RCTI, ada dua mahasiswa magang Corporate Secretary lainnya. Mahasiswa ini bernama Rhealinna dari Jurusan Public Relation, Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Jaya Pasaribu dari Jurusan Broadcasting, Universitas Budi Luhur, Jakarta. Selama PKL, penulis dan Rhea(sapaan akrab Rhealinna) dan Jaya (sapaan akrab Jaya) melakukan koordinasi terkait pembagian tugas baik saat kegiatan internal dan eksternal di divisi Corporate Secretary. Pembagian demikian dilakukan atas permintaan


(48)

divisi Corporate Secretarysaat itu memang tengah sangat membutuhkan tenaga anak magang kesekretariatan.

Penulis diberikan keleluasaan dan kebebasan dalam mengatur kegiatan perencanaan starategi kerja sebuah konsep suatu program yang akan ditayangkan di RCTI. Penulis mengakuipekerjaan di media elektronik sangatlah berbeda dengan mediacetak.Informasi yang harus sampai ke masyarakat sangat cepat dalam membuatkannya ke dalam berita.

Setiap tugas peliputan di saat Media Finting penulis harus segera memberikan hasil dari agenda rapat dengan cara mengedit dan memberikan pemikiran kesimpulan dari apa yang di dapat penulis ketika proses rapat telah selesai. Lalu tulisan ini diberikan kepada staff Corporate Communication yaitu mbak Ira.

Divisi Corporation Secretary RCTI merupakan sebuah wadah organisasi dari segala keseluruhan aktivitas perusahaan yang harus mengedepankan sisi ilmu komunikasi yang sangat signifikan dibandingkan dengan divisi-divisi lainnya yang ada di RCTI. Divisi Corporation Secretary mempunyai peran sebagai bidang jurnalistik dan kehumasan di RCTI, dilihat dari kegiatan yang dilakukan oleh para staff Corporation Communication dan Corporation Affairs.


(49)

Divisi Corporation Secretarysebagai ujung tombak dan segala kepengurusan hal-hal yang berkaitan dengan segala perizinan atau permasalahan yang timbul apada perusahaan akan diselesaikan oleh divisi ini. Sebagai media yang bertugas memberikan informasi, Corporation Secretary RCTI tidak hanya mengatasi masalah hal yang berkaitan dengan sistem kehumasan namun, dari segi ruang lingkup jurnalistik akan segera ditangani oleh anak Corporation Secretary yaitu Corporation Communication dan Corporation Affairs.

Fungsi dari Corporation Secretary tentunya sangat penting diperusahaan, karena divisi ini mengurus segala hal kegiatan yang ada di RCTI baik dari aktivitas, jadwal kerja, dan control office terhadap keseluruhan di divisi-divisi lainnya. Baik pesan internal dan eksternal yang masuk ke RCTI akan di audit terlebih dahulu oleh divisi Corporation Secretary.

Apabila terdapat sebuah hot issue yang menjadi topik utama di setiap pemberitaan redaksi News RCTI, maka Corporation Communication ditugaskan untuk memberikan pesan dari hasil rapat yang ditentukan karena hal ini berkaitan dengan tugas Corporation Secretary yang harus mengkontrol setiap pemberitaan.

Penulis dapat melihat bagaimana pengoperasian sebuah system penyiaran sebuah perusahaan media massa elektronik dalam menyiarkan acara kepada masyarakat seluruh Indonesia di ruang master control room dan melihat


(50)

bagaimana sebuah konsep acara besar disiarkan seperti di program acara Piala Dunia 2010, Indonesian Idol 2010, Magician Duel Mahakarya, Mahakarya Ulang Tahun RCTI ke-21 dan acara-acara studio yang ada di program siaran RCTI. Penulis diberikan kesempatan andil sebagai crew atau protokoler RCTI, di media televisi memang sangat membutuhkan crew yang banyak dan koordinasi yang baik di antara mereka supaya program berita dapat berjalan lancar.

Suasana bekerja di RCTI terutama divisi Corporation Secretary sangat menyenangkan, diantara karyawan sangat mementingkan kebersamaan dalam menciptakan suasana kekeluargaan. Diantara yang lainnya saling menghargai dan tidak membedakan apakah dia bawahan atau atasan, semuanya kondusif dan kompak dalam memberikan kualitas yang terbaik bagi masyarakat.

Demikian sedikit pengalaman yang dapat penulis berikan pada saat melaksanakan PKL di media elektronik. Kegiatan PKL inisangat penting dan berguna sekali untuk mahasiswa yang akan melakukan studi skripsi dan menghadapi tantangan kerja di masa mendatang, makaPKL harus tetap ada dalam silabus perkuliahan mahasiswa karena sangat banyak manfaatnya.

2.2 Analisa Aktivitas Kerja Divisi Corporate Secretary RCTI

Perjuangan demi perjuangan yang telah dilakukan oleh RCTI seiring perjalanan didalam membangun tumbuh kembangnya perusahaan, maka


(51)

lahirlah Public Relation RCTI pada tanggal 1 November 1989 dengan pemimpin, Chrys Kelana. Public Relation RCTI ini mampu mewujudkan cita-cita perusahaan dalam memberikan program informasi yang pertama kali. Perubahan demi perubahan dilakukan untuk mendapatkan hasil terbaik masih terus dilakukan.

Hingga pada awal tahun 200 Public Relation berubah nama menjadi divisi Corporate Secretary yang membawahi bagian Corporate Communication dan Corporate Affairs sebagai ujung tombak dari perusahaan sendiri, mengemban tugas yang sangat besar dalam menaungi eksistensinya RCTI sebagai televisi swasta no.1 di Indonesia, beberapa agenda kerja yang berhubungan langsung dengan RCTI pun, maka Corporate Secretary yang berada di depan dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan. Terbukti dengan banyaknya program acara terbaik dan hak siar di RCTI adalah kerja keras dan komitmen para anggota staff Corporate Secretary agar memberikan kualitas kenyamanan bagi pemirsa.

Dengan banyaknya persaingan yang ketat antara media audiovisual serta lebih banyaknya Stasiun Televisi swasta yang baru, justru seluruh jajaran karyawan dan pimpinan RCTI ingin lebih membangun kebersamaan didalam mencari dan memberikan siaran yang berkualitas kepada pemirsa, dengan adanya kerjasama yang dibangun oleh jurnalis-jurnalis dilapangan didalam meliput berita saling bertukar pengalaman dan saling bertukar pemikiran.


(52)

2.2.1 Analisa Tentang Teori Public Relation

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti “sama”. Kata “sama” di sini maksudnya adalah sama makna. Jadi, secara singkat komunikasi dapat dikatakan sebagai suatu proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan untuk mencapai kesamaan makna.

Bentuk komunikasi terdiri atas empat macam, antara lain : 1. Komunikasi Personal.

2. Komunikasi Kelompok. 3. Komunikasi Massa. 4. Komunikasi Medio.

Dalam laporan ini, akan dijelaskan mengenai komunikasi kelompok dan teori-teori yang berkaitan dengan komunikasi kelompok. Di mulai dari pengertian kelompok dan definisi komunikasi kelompok.

Seperti halnya definisi-definisi lain, komunikasi kelompok pun selalu diutarakan berbeda-beda untuk setiap pakarnya. Perbedaan pendapat ini wajar sekali, mengingat para pakar yang mengemukakan pendapat mengenai


(53)

komunikasi kelompok pun berbeda latar belakangnya, mulai dari pengalaman, sampai pendidikan yang berbeda satu sama lain. Latar belakang psikologi, sosiokologi, dan komunikologi dapat membedakan pendapat para pakar karena objek formal di setiap bidang kajiannya berbeda namun terdapat juga persamaan pada objek materialnya, yaitu manusia.

Kelompok merupakan sekumpulan orang-orang yang terdiri atas tiga orang atau lebih yang memiliki keterkaitan psikologis terhadap sesuatu hal yang saling berinteraksi satu sama lain. Suatu kelompok memiliki suatu tujuan dan organisasi serta cenderung melibatkan interaksi antara anggota-anggotanya.

Komunikasi kelompok merupakan komunikasi yang berlangsung antara seorang komunikator dengan sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari dua orang.Komunikasi kelompok terbagi atas kelompok kecil ataupun kelompok besar tergantung pada jumlah orang yang terlibat dan sejauh mana hubungan psikologisnya.

Karakteristik komunikasi kelompok, yaitu norma (persetujuan atau perjanjian tentang bagaimana orang-orang dalam suatu kelompok berperilaku satu dengan lainnya; ada tiga kategori norma yaitu norma sosial, prosedural, dan norma tugas) dan peran (pola-pola perilaku yang diharapkan dari setiap anggota kelompok; ada dua fungsi peran dalam kelompok, yaitu fungsi tugas


(54)

dan fungsi pemeliharaan). Karakteristik dari kelompok kecil, yaitu : ditujukan pada kognisi komunikan, prosesnya berlangsung secara dialogis, sirkular, komunikator menunjukkan pesan atau pikiran kepada komunikan, umpan balik berbentuk verbal. Sedangkan karakteristik dari kelompok besar, yaitu : ditujukan kepada efeksi komunikan, prosesnya berlangsung secara linear, dialogis namun berbentuk tanya jawab. Suatu kelompok disadari atau tidak berpengaruh sangat besar terhadap cara suatu individu dalam bertindak, bersikap, berperilaku, dan pola pikir. Komunikasi kelompok biasanya digunakan untuk bertukar informasi, menambah pengetahuan, memperteguh atau mengubah sikap dan perilaku, mengembangkan kesehatan jiwa, dan meningkatkan kesadaran. Komunikasi kelompok terdiri atas dua bentuk, yaitu a. Komunikasi Kelompok Deskriptif

Dalam komunikasi kelompok deskriptif, pengelompokkan sejumlah orang terdiri atas kelompok tugas, kelompok pertemuan, dan kelompok penyadar.

b. Komunikasi Kelompok Perspektif

Dalam komunikasi kelompok perspektif akan dijelaskan bagaimana suatu kelompok dapat menyelesaikan suatu persoalan, menyelesaikan tugas, menyampaikan gagasan, dan hal-hal lain yang dapat dikomunikasikan antara sejumlah orang yang terlibat dalam kelompok tersebut. Berikut ini adalah


(55)

format yang biasa dilakukan pada komunikasi kelompok perspektif, antara lain :

1. Diskusi meja bundar adalah format berdiskusi dengan cara melingkar dimana tidak ada seorang moderator yang ditunjuk secara khusus.

2. Diskusi panel adalah format khusus yang anggota-anggota kelompoknya berinteraksi, baik berhadap-hadapan maupun melalui seorang mediator, di antara mereka sendiri dan dengan hadirin, tentang masalah yang controversial.

3. Simposium adalah serangkaian pidato pendek yang menyajikan berbagai aspek dari sebuah topik atau posisi yang pro dan kontra terhadap masalah yang controversial, dalam format diskusi yang sudah direncanakan sebelumnya.

4. Forum ceramah adalah format diskusi yang dilakukan terutama sekali untuk saling berbagi informasi.

5. Kolokium adalah sejenis format diskusi yang memberikan kesempatan pada wakil-wakil khalayak untuk mengajukan pertanyaan yang sudah dipersiapkan kepada seorang (atau beberapa orang) ahli.


(56)

6. Prosedur parlementer adalah format diskusi yang secara ketat mengatur peserta diskusi yang besar pada periode waktu yang tertentu ketika sejumlah keputusan harus dibuat.

2.2.1.1. Teori Prestasi Kelompok (Theory of Group Achievement)

Teori Prestasi kelompok dikemukakan oleh Stogdill pada tahun 1959. Stogdill menganggap bahwa teori-teori tentang kelompok pada umumnya didasarkan pada konsep tentang interaksi yang memiliki kelemahan teoritis tertentu.Maka dari itu, Stogdill mengajukan teori prestasi kelompok.

Teori yang dikemukakan oleh Stogdill ini, menyertakan masukan (input), variabel media, dan prestasi (output) dari suatu kelompok.

Teori ini merupakan hasil pengembangan dari teori-teori sebelumnya yang tergolong dalam tiga orientasi yang berbeda, seperti : orientasi penguat (teori-teori belajar), orientasi lapangan (teori-teori tentang interaksi), dan orientasi kognitif (teori-teori tentang harapan).

Asumsi dasar dari teori ini adalah proses terjadinya dalam kelompok dimana dimuiai dari masukan ke keluaran melalui variabel-variabel media. Dalam teori ini akan terdapat umpan balik (feed-back).


(57)

Berikut ini adalah penjabaran teori prestasi yang terbagi atas beberapa faktor yang mempengaruhi suatu kelompok, yaitu :

a. Masukan dari anggota

Masukan dari anggota merupakan sumber input. Menurut Stogdill, kelompok adalah suatu sistem interaksi yang terbuka. Struktur dan kelangsungan sistem sangat bergantung pada tindakan-tindakan anggota dan hubungan antara anggota. Ada tiga elemen penting yang termasuk dalam masukan anggota, yaitu : interaksi sosial (menyatakan suatu hubungan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, interaksi ini terdiri atas aksi dan reaksi antara anggota-anggota kelompok yang berinteraksi); hasil perbuatan (bagian dari suatu interaksi yang dapat diaplikasikan dalam bentuk kerja sama, berencana, menilai, berkomunikasi, membuat kepetusan); dan harapan (kesediaan untuk mendapatkan suatu penguat, fungsi dari harapan ini adalah sebagai dorongan (drive), perkiraan tentang menyenangkan atau tidaknya dasil, dan perkiraan tentang kemungkinan hasil itu akan benar-benar terjadi).

b. Variabel media

Variabel media menjelaskan mengenai beroperasi dan berfungsinya suatu kelompok. Elemen-elemen yang ada di dalamnya, yaitu : struktur


(58)

formal (struktur formal mencakup fungsi dan status dimana kelompok terdiri atas individu-individu yang masing-masingmembawa harapan dan perbuatannya sendiri) dan struktur peran (struktur peran mencakup tanggung jawab dan otoritas dimana individu yang menduduki posisi tertentu hampir tidak berpengaruh pada status dan fungsi posisi tersebut).

c. Prestasi kelompok

Prestasi kelompok merupakan output atau tujuan dari kelompok. Ada tiga unsur yang mjenentukkan prestasi kelompok, yaitu : produktivitas (derajat perubahan harapan tentang nilai-nilai yang dihasilkan oleh perilaku kelompok), moral (derajat kebebasan dari hambatan-hambatan dalam kerja kelompok menuju tujuannya), dan kesatuan (tingkat kemampuan kelompok untuk mempertahankan struktur dan mekanisme operasinya dalam kondisi yang penuh tekanan (stress).

2.2.2 Analisa Tentang Teori Jurnalistik Televisi

Tidak diragukan lagi bahwa informasi sangat dibutuhkan untuk berbagai kepentingan yang sifatnya sangat mendasar, karena itu pernanannya sangat luar biasa. Pada saat zaman kerajaan Romawi Kuno saat pemerintahan Julius Caesar menerbitkan Acta Diurna (Pengumuman Pemerintah) dan Acta Senata (Pengumuman Senat) di kerajaan Romawi Kuno saat Pemerintahan Julius


(59)

Caesar, tahun 59 sebelum masehi, para ahli menilai bahwa hal tersebut merupakan cikal bakal adanya penyebaran informasi melalui tulisan.

Perkembangan selanjutnya yaitu dengan diketemukannya cara cetak mencetak dengan huruf lepas pasa tahun 1423 dan mesin pembuat kertas serta mesin uap pada abad ke-18. Maka semakin pesatlah perkembangan teknologi percetakan atau persuratkabaran, bahkan kini sudah semakin canggih.Selain dapat memproduksi ratusan ribu eksemplar hanya dalam beberapa menit, juga telah memanfaatkan jasa teknologi tinggi melalui signal satelit.

Di Eropa, Amerika, dan Negara-negara maju lainnya, beberapa perusahaan surat kabar tidak lagi hanya melakukan satu kali penerbitan saja setiap hari, tetapi sudah mampu melakukannya hingga tiga kali penerbitan setiaap hari yaitu pada pagi hari, tengah hari dan sore hari.

Radio kemudian memainkan pernannya yang cukup menentukan dalam dunia informasi sejak Dane tahun 1892 menyatakan bahwa pesan (message) dapat dikirim lewat kawat beraliran listrik jarak pendek. Berbagai percobaan berikutnya lalu dilakukan hingga sekarang, seperti apa yang kita kenal FM Stereo Digital.

Kini medium radio bahkan sudah memulai siarannya secara menerus dalam waktu 24 jam setiap hari. Setiap saat, mereka menyajikan informasi segar dan actual baik dalam bentuk hiburan maupun program pendidikan tanpa ada hambatan yang cukup berarti bagi penerimanya.


(60)

Televisi, merupakan perkembangan medium berikutnya setelah radio yang diketemukan dengan karakternya yang spesifik yaitu audio visual.Peletak dasar utama teknologi pertelevisian tersebut adalah Paul Nipkow dari Jerman yang dilakukannya pada tahun 1884.Ia menemukan sebuah alat yang kemudian disebut sebagai Jantra Nipkow atau Nipkow Sheibe. Penemuannya tersebut melahirkan electrische telekop atau televise elektris.

Perkembangan teknologi pertelevisian saat ini sudah sedemikian pesat sehingga dampak siarannya menyebabkan seolah-olah tidak ada lagi batas antara satu Negara dengan Negara lainnya terlebih setelah digunakannya satelit untuk memancarkan signal televisi. Inilah yang disebut sebagai globalisasi di bidang informasi. Peristiwa yang terjadi di daratan Eropa, Amerika atau Rusia, pada saat yang sama dapat pula diketahui di Negara-negara lain dan sebaliknya, melalui bantuan yang mampu memultipancarkan siarannya ke berbagai penjuru dunia tanpa ada hambatan geografis yang berarti.

Di Negara-negara Eropa, Amerika dan Negara maju lainnya, puluhan saluran televise tersedia dan dapat dipilih sekehendak hati. Mereka bersaing untuk menyajikan acara-acaranya yang terbaik agar dapat ditonton oleh masyarakat.Semua tentu dilandasi dengan perhitungan bisnis.

Program siaran televise di Indonesia pada umumnya di produksi oleh stasiun TV yang bersangkutan. Di Amerika sebuah stasiun televisi tidak


(61)

memproduksi sendiri semua program siarannya.Mereka hanya membeli atau memesan dari production company yakni kalau di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan production house. Cara seperti ini akan dapat lebih menguntungkan kedua belah pihak.

Stasiun televisi dapat memilih program yang menarik dan memiliki nilai jual kepada pemasang iklan, sementara perusahaan produksi acara televisi dapat meraih keuntungan dai produksinya. Yang biasanya diproduksi oleh stasiun televisi di Negara Paman Sam ini hanyalah terbatas pada prosuksi berita dan event olahraga.

Di Indonesia kecenderungan televisi swasta sudah mulai mengarah kepada system di Amerika.Ini dimulai dari garapan-garapan sinetron, kuis dan beberapa acara hiburan lainnya.Cara seperti ini memang sangat menguntungkan bagi stasiun televisi tersebut karena semuanya dapat dilakukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan bisnis yaitu untung dan rugi.

Berbeda dengan TVRI.Stasiun televisi milik pemerintah tersebut memang memiliki latar belakang sejarah yang spesifik.Peraturan pemerintah yang saat itu masih belum mengizinkan lahirnya televisi swasta hingga menyebabkan TVRI harus memproduksi acaranya sendiri sekaligus menayangkannya. Padahal memang sebaliknya ada perbedaan fungsi yaitu sebagai broadcasting company dan ada pula yang berfungsi sebagai


(62)

production company, sehingga kualitas isi siarannya akan dapat memenuhi keinginan pengelola siaran televisi tersebut.

Apakah kedua fungsi tersebut dirangkup maka diantara dampak negatifnya adalah kesulitan dalam melakukan control. Ini disebabkan karena seringkali seseorang katakanlah seorang pengarah acara yang tadinya berada di lapangan untuk memproduksi acara tertentu, lalu pada hari siaran acara tersebut secara kebetulan ia pula yang bertanggung jawab. Jadi secara psikologis ia tentu harus puas terhadap hasil yang ia capai bahkan ada kecenderungan tidak menghendaki kritik. Sebab ia yang akan berada jika paket siaran tersbut diproduksi oleh lembaga yang independen.

Pada umumnya isi program siaran di televisi maupun radio meliputi acara seperti diterangkan berikut dengan tentunya penggunaan berbagai nama berbeda sesuai dengan keinginan stasiun televisi masing-masing diantaranya sebagai berikut :


(63)

1. News 2. Talk Show 3. Call-in Show 4. Documenter 5. Magazine/Tabloid 6. Rural Program 7. Advertising

8. Education/Instructional

9. Art & Culture 10. Music

11. Soap

12. Opera/Sinetron/Drama 13. TV Movies

14. Game Show/Kuis 15. Comedy/Situation

Berbagai jenis program siaran tersebut bukanlah sesuatu yang mutlak harus ada semuanya. Acara-acara tersebut sangat bergantung dari kepentingan masing-masing stasiun penyiaran televisi yang bersangkutan. Pada umumnya memang sebagian besar dari contoh jenis program di atas tersebut adalah acara-acara yang disiarkan oleh stasiun penyiaran televisi.

Di suatu negara yang demokratis maka fungsi pers dan media massa sedikitnya dapat digolongkan ke dalam 6 hal yaitu :

1. Menyampaikan fakta (the facts) :Media massa menyediakan fasilitas arus informasi dari kedua belah pihak. Satu sisi mencerminkan kebutuhan dan keinginan pengirim (iklan, propanganda dan lain-lain) dan di sisi lain kebutuhan dan harapan penerima (berita, laporan dan lain-lain).

2. Menyajikan opini dan analisis (opinions and analyses) : Pada laporan berita reporter memasukkan opini orang-orang luar, analisis


(64)

berita dilakukan oleh staf redaktur khusus (kolom, editorial dan lain-lain).

3. Melakukan investigasi (infestigations) : Fungsi ini adalah yang paling sulit untuk dilakukan, tetapi jika berhasil nilai beritanya akan sangat berbobot. Untuk melakukan ini, diperlukan kecanggihan dan staf yang berpengalaman serta memiliki hubungan intensif dengan para ahli dan ilmuwan yang membutuhkan waktu tahunan.

4. Hiburan (entertainment) : Sajian pers dan media massa kadang-kadang berfungsi sekaligus yaitu menghibur, mendidik, dan memberikan informasi. Tetapi kadang-kadang juga terpisah antara satudan yang lainnya. Yang merepotkan adalah apabila informasi tersebut dianggap sebagai hiburan atau hiburan yang mengganggu informasi.

5. Kontrol : Fungsi ini bisa dimanfaatkan oleh media kepada pemerintah dan juga sebaliknya. Ini sangat bergantung dari system pers di negara yang bersangkutan.

6. Analisis kebijakan (policy analysis) : Fungsi ini merupakan kecenderungan yang kini sedang tumbuh di media Amerika (theMacNeil/Lehrer, dan lain-lain) dimana sajiannya adalah menyoroti kebijakan yang diterapkan pemerintah kemudian di analisis oleh media tersebut dengan memberikan solusi alternatif lain.


(65)

Fomrat suatu program maupun isi penyajian di masing-masing negara adalah berbeda antara sutu dan yang lainnya. Itu juga sangat bergantung terhadap sistem pers yang berlaku di negara yang bersangkutan.

Teori klasik tentang sistem pers di dunia menuru Fred Siebert, Theodore Peterson dan Wilbur Schramm dalam bukunya Four Theories of The Press menyebutkan ada empat sistem pers yaitu :

1. Authoritaian 2. Libertarian

3. Social Responsibility 4. Soviet Communist

Konsep terhadap sistem keempat (Sovyet Communist) ditulis, ketika Uni Sovyet masih merupakan wadah bagi negara-negara yang ada di blok merkea seperti Rusia, Azerbaijan, Chechnya da lain-lain. Apakah konsep tersebut masih berlaku di bekas negara-negara bekas Uni Sovyet setelah negara Uni Sovyet bubar pada tahun 1990.

Keempat konsep kebebasan pers tersebut memang memiliki perbedaan yang sangat prinsip antara satu dengan yang lainnya. Konsep Authorian misalnya, memberikan asumsi bahwa pemerintah adalah mutlak yang berarti bahwa kebijakan-kebijakannya adalah terlalu sulit untuk dipertanyakan. Peranan media dalam masyarakat seperti ini adalah sangat tunduk kepada pemerintah. Negara yang masih meberlakukan sistem ini adalah pada kebanyakan negara dunia ketiga dengan sistem pemerintah yang ditaktor.


(66)

Libertarian adalah sebaliknya. Di negara-negara seperti Amerika, Jepan, Inggris dan Negara demokrasi di Eropa lainnya, media massa memiliki kebebasan yang luar biasa dan dalam suasana yang nyaris tak terkendali bagi kepentingan mengekspresikan dan bertukar pendapat. Dalam model seperti itu tingkat kepercayaan yang tinggi terletak pada penggunaan media massa dalam setiap langkah pengambilan keputusan bagi pengaturan publik. Pemerintah yang dipilih untuk melaksanakan keinginan rakyatnya adalah berganung pada pemeriksaan yang independen dari media massa.

Teori Social Responsibility, berasumsi walaupun pers punya hak untuk mengkritik pemerintah dan lembaga lain, ia juga harus bertanggung jawab untuk memelihara demokrasi dengan menginformasikan secara benar kepada masyarakat serta dengan memberikan tanggapan terhadap apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh masyarakat, atau dengan kata lain bahwa teori ini lebih memberikan porsi lebih penting terhadap hak warga Negara bagi perolehan akses informasi untuk menyatakan kebebasan berpendapat.

Teori ini diperkenalkan pada tahun 1947 oleh komisi independen di Amerika Serikat bernama Hutchins Commision dan didanai oleh majalah milik HenryLuce. Bila dibandingkan di antara konsep-konsep tersebut, maka di Indonesia, konsep kebebasan persnya cenderung berada pada pendekatan konsep Social Responsibility. Konsep Social Responsibility atau pertanggungjawaban sosial tersebut lebih sesuai karena ada persamaan tujuan dalam semangat memelihara kesatuan dan persatuan bagi Indonesia.


(67)

Untuk lebih memperjelas kebebasan tersebut, maka dioprasionalisasikan sebagai pers Pancasila. Pers Pancasila merupakan pers yang orientasi, sikap dan tingkah lakunya berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Hakikat Pers Pancasila adalah pers yang sehat yakni pers yang bebas dan bertanggung jawab dalam menjalankan fungsinya sebagi penyebar informasi yang benar dan objektif, penyaluran aspirasi rakyat dan control social yang konstruktif.


(68)

PENUTUP

3.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pengamatan penulis selama Praktek Kerja Lapangan, bahwa kinerja Divisi Corporation Secretary RCTI dalam menjalankan setiap tugas dan fungsinya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Interaksi kerja yang loyal dari para karyawan RCTI dalam mencapai visi serta misi yang dicita-citakan, guna lebih menunjukan eksistensinya ditengah-tengah masyarakat sebagai Stasiun Televisi Swasta Pertama di Indonesia dan selalu menjadi acuan bagi pertelevisian yang lainnya, selalu menjadi yang terdepan dan digemari masyarakat.

2. RCTI dalam kerjadi perusahaan lebih mengutamakan semangat kebersamaan sebagai sebuah tim kerja yang kuat hal ini memungkinkan seluruh komponen perusahaan mulai dari level teratas sampai dengan level terbawah mampu bersama-sama testimulasi, terkoordinasi, dan tersistematisasi memberikan karya terbaiknya demi mewujudkan pelayanan terbaik dan utama kepada “stakeholder” khususnya pada Divisi Corporation Secretary RCTI.

3. RCTI menjadi pilihan yang utama dari para “stakeholder” (karyawan, pemirsa, pengiklanan, pemegang saham, pemasok, pesaing,


(69)

perusahaan afilisiasi, mitra strategis, masyarakat dan penyelenggara Negara).

4. RCTI ingin selalu unggul dalam hal kualitas materi dan penyajian program hiburan informasi dan mampu mengaplikasikan “RCTI adalah yang pertama dan terbaik, RCTI merupakan Kebanggan Bersama Milik Bangsa, RCTI Oke”.

5. Banyak sesuatu hal baru dan diluar dugaan dan pemikiran kita, maka keterampilan/kemampuan untuk mengambil keputusan dengan cepat sangat dibutuhkan disini.

6. Divisi Corporation Secretary RCTI sangat membantu penulis, baik di dalampengenalansertapengarahanduniakerjabidangJurnalistik.

3.2Saran

3.2.1 Saran Untuk Perusahaan

1. Melakukan acara refreshing bagi para staff karyawan RCTI, karena jika presseure yang tinggi didalam pekerjaan akan mudah membuat karyawan strees. Acara refreshing ini sangat bermanfaat untuk sejenak menghilangkan penat didalam kesibukan beraktivitas serta meningkatkan hubungan yang lebih dekat antar karyawan RCTI. 2. Web.Site RCTI yang sudah ada, lebih diperlengkap khususnya pada


(70)

kepada khalayak seperti aplikasi laman internet MNC Group ; Okezone.com, Indovision.net, www.rcti.tv.

3. Mempertahankan Program siar berita sebagai yang pertama dipilih masyarakat dalam mendapatkan berita. Serta selalu menjadi yang terdepan, akurat, tajam dalam penyajiannya.

4. Mengurangi tayangan sinetron yang berepisode panjang, tayanganan gossip yang mengandung mistik dan diganti dengan acara-acara msuical, acara pendidikan bagi generasi muda, anak-anak, anak remaja, dan usia 17 tahun ke atas guna meningkatkan mutu SDM di masa mendatang.

5. Memperbesar cafe dan koperasi karyawan yang lebih besar, agar karyawan yang banyak seimbang dengan fasilitas cafe yang luas. Sehingga karyawab RCTI bisa lebih dekat dalam menjalin hubungan komunikasi yang lebih akrab antar karyawan yang berbeda divisi.

3.2.2 Untuk Mahasiswa yang PKL Selanjutnya

1. Pada minggu pertama awal kegiatan PKL, mahasiswa masih perlu untuk beradaptasi. Bimbingan serta arahan yang mendalam akan setiap tugas penulisan dan pekerjaan di awal kegiatan, sangat diharapkan mahasiswa PKL untuk motivasi diri dalam mengerjakan tugas-tugas selanjutnya.


(71)

2. Dengan diberikannya kepercayaannya daripihak perusahaan khususnya Divisi Corporation Secretary RCTI akan setiap aktivitas yang dilakukan mahasiswa PKL, diharapkan kepada mahasiswa PKL selanjutnya agar berusaha untuk dapat memberikan yang terbaik, terutama akan hal inisiatif maupun kemampuan dalam meneyelesaikan setiap tugas yang diberikan.

3. Kepada mahasiswa PKL selanjutnya agar lebih aktif, percaya diri dan dapat bekerjasama dengan mahasiswa PKL lainnya, jugadenganseluruh staff di DivisiCorporation Secretary RCTI serta lebih antusias dalam mengambil sikap dalam setiap tugas yang diberikan.

4. Dapat menerima masukan serta arahan yang diberikan oleh teman-teman wartawan yang ada di Divisi Corporation Secretary RCTI dan juga kepada pembimbing PKL di Divisi Corporation Secretary RCTI, khususnya di Divisi Pemberitaan, guna memenuhi segala keperluan yang dibutuhkan, baik akan hal pengalaman kerja maupun dalam penyusunan laporan PKL nantinya.

5. Lebih dini dalam mengumpulkan seputar sejarah perusahaan dan hal-hal lain yang sangat dibutuhkan dalam membuat laporan PKL, dan mahasiswa juga lebih aktif dan kreatif dalam mengumpulkan data-data tersebut agar tidak lagi menemukan kesuliatan di akhir masa PKL.


(72)

6. Materi-materi yang diajarkan selama perkuliahan tidak semuanya sama dengan apa yang terjadi di dunia kerja, akan selalu ada hal-hal baru. 7. Banyak belajar akan seputar perkembangan ilmu Jurnalistik,

khususnya Jurnalistik Televisi, untuk dapat diterapkan nantinya dalam pelaksanaan PKL, mengingat materi pokok perkuliahan Bidang Spesialisasi Jurnalistik Universitas Komputer Indonesia, baru banyak didapatkan di semester tujuh atau perkuliahan seteleh pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.


(73)

(Rajawali Citra Televisi Indonesia)

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL)

Oleh : Agil Nopiandi 41806889

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENSTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(74)

vi

Halaman LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... vi DAFTAR GAMBAR ... viii DAFTAR TABEL ... ix DAFTAR LAMPIRAN ... x BAB I PENDAHULUAN

1.1 Sejarah PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia ... 1 1.1. Visi, Misi dan Pilar Utama... ... 3 1.1.1Visi ... ... 3 1.1.2 Misi... ... 4 1.1.3 Pilar Utama... ... 4 1.1.4 Logo... 5 1.2 Sejarah Divisi Corporate Secretary ... 6 1.3 Struktur Perusahaan dan Instansi... 8 1.3.1 Struktur Organisasi... 9 1.4 Struktur Divisi... ... 10 1.5 Job Description... ... 12 1.5.1 Corporate Secretary ... 12 1.5.2 Corporate Communication ... 14 1.5.3 Corporate Affairs... 15


(75)

vii

1.6.1 Fasilitas Gedung... 19 1.6.2 Fasilitas Studio... ... 19 1.7 Lokasi dan Waktu PKL ... 21 1.7.1 Lokasi PKL ... 21 1.7.2 Waktu PKL ... 22

BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1 Aktivitas Selama Praktek Kerja Lapangan ... 23 2.2 Analisa Aktivitas Kerja Divisi Corporate Secretary RCTI ... 50 2.2.1 Analisa Tentang Teori Public Relation ... 51 2.2.1.1. Teori Prestasi Kelompok (Theory of Group

Achievment)... . 55 2.2.2 Analisa Tentang Jurnalistik Televisi... 58

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan ... 67 3.2. Saran-Saran ... 68

3.2.1. Saran Untuk Perusahaan ... 68 3.2.2. Saran untuk Mahasiswa PKL Selanjutnya ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 71

GAMBAR DOKUMENTASI ... 79


(76)

viii

1.Gambar 1.1 Logo RCTI ... 5

2. Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia

Periode 2008-2010... 9

3. Gambar 1.3 Susunan Struktur Corporate Secretary, Corporate Affairs dan


(77)

ix

1.Tabel 1.1 Studio-Studio RCTI ... 20


(78)

x

1. Surat Permohonan PKL di RCTI ... 74

2.Surat Balasan Telah Melakukan PKL dari RCTI………... 75

3.Surat Keterangan sebagai Mahasiswa UNIKOM ... 76

4. Penilaian Kerja Praktek ... 77

5.Daftar Absen PKL dari UNIKOM……….. 78

6.Daftar Absen PKL dari RCTI………. 81

7. Daftar Bimbingan PKL ... 82


(79)

Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala, Karlinah Siti. 2004. Komunikasi Massa, Edisi Revisi. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Baskin, Askurifai.2006. Jurnalistik Televisi, Teori dan Praktik. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Djuarsa Sendjaja, Sasa, et.al. Teori Komunikasi, Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2004

Muda, Deddy Iskandar. 2005. Jurnalistik Televisi, Menjadi Reporter Professional. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Rakhmat, Jalaluddin. 2010. Psikologi Komunikasi Best Seller. Edisi Revisi. Bandung : Rosdakarya.

S. Harahap, Arifin. 2007. Jurnalistik Televisi, Teknik Memburu dan Menulis Berita. Jakarta : PT. Indeks.

Sumadiria, AS Haris. 2005. Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Sumber Lain :

Company Profile, Corporate Secretary RCTI 2010.


(80)

i

karena dengan karunianya penulis dapat menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan di RCTI. Mamah dan Ayah tercinta yang selalu memberi penulis dukungan dan selalu mendoakan sehingga penulis mampu menghadapi segala masalah dan hambatan.

Tujuan Penulis melaksanakan PKL sebagai syarat untuk mengajukan Tugas Akhir dan Skripsi. Laporan Praktek Kerja Lapangan ini berisi tentang prosedur dan kegiatan kerja selama penulis mengikuti masa magang 2 Bulan di RCTI, Jakarta. Penulis menyusun laporan ini secara sistematis dan ketentuan yang diberikan oleh Universitas. Laporan ini disusun untuk melengkapi kegiatan magang yang sudah dilaksanakan penulis di bagian divisi Corporation Secretary, PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) selama kurang lebih 60 hari kerja. Dalam penyusunan laporan magang ini penulis memperoleh banyak bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada :

1. Yth. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo. Drs. M.A sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unikom.

2. Yth. Drs. Manap Solihat M.Si, sebagai Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi dan dosen program studi Ilmu Komunikasi Unikom, yang telah memberikan banyak ilmu selama penulis melakukan kuliah di kampus Unikom.


(81)

ii Laporan PKL ini.

4. Yth. Ibu Rismawati S.Sos., M.Si, sebagai Dosen Wali Penulis yang banyak memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan PKL.

5. Yth. Desayu Eka S.Sos., M.Si, dan Ibu Melly Maulin S.Sos., M.Si, terimakasih telah memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan PKL.

6. Yth. Dosen-Dosen Ilmu Komunikasi yang telah memberikan banyak materi dan arahan serta motivasi kepada penulis.

7. Yth. Staf Sekretariat Jurusan Ilmu Komunikasi, Mbak Ratna, Mbak Asri dan Mbak Kartika yang memberikan bantuan dan kesempatan kepada penulis dalam menyelesaikan lapran praktek kerja lapangan ini.

8. Yth. Ibu Eka Kartika dan Mas Aditya selaku HRD RCTI yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan kegiatan praktek kerja lapangan.

9. Yth. Bpk. Gilang Iskandar selaku General Manager Corporation Secretary yang telah banyak memberikan banyak pengalaman, informasi seputar tugas dan fungsi menjadi seorang staff di Corporate Affairs dan Corporate Communication, baik dari bidang spesifikasi jurnalistik dan kehumasan, serta memberikan pengetahuan seputar RCTI dan MNC Group.


(1)

Foto Sedang Melakukan Wawancara saat RCTI bagi-bagi helm gratis untuk mudik dengan Walikota dan Polres Jakarta Utara di Polresta Jakarta Utara

Suasana acara bagi-bagi helm di Polresta Jakarta Utara Sumber : Arsip Pribadi Penulis


(2)

Acara bagi-bagi helm dimeriahkan Gisel Idol dan acara pagelaran musik artis RCTI

Proses penyerahan helm gratis kepada masyarakat oleh perwakilan RCTI Sumber : Arsip Pribadi Penulis


(3)

Suasana Briefing crew Protokoler Indonesian Idol dipimpin oleh Pak Gilang Iskandar

Suasana acara Final Live Indonesian Idol 2010 Sumber : Arsip Pribadi Penulis


(4)

(5)

CURRICULUM VITAE

Name : Agil Nopiandi

Birthday Place : Bandung, 15 November 1988 (22Th) Religion : ISLAM

Gender : Pria Good Health: O Height : 173 Cm Weight : 65 Kg

Hobby : Adventure, Race, walking, holiday’s, Reading book’s history in library, in garden, Writing novel’s, poetry, musical lyric, Listening Musical Rock n Roll, Classic Rock, Brithain, Indo Song, Sunda Song, Dang Dut,.

Addres : Jl. Jend. Sudirman Gg. Teri No. 16 RT. 03 RW. 03 Kel. Ciroyom Kec. Andir, Bandung 40182

Contact Person : 085722014224 022 - 95677889


(6)

Education : 1. SDN Andir 1 Bandung ( 1994 – 2000 ) 2. SMP Ciledug Garut ( 2000 – 2003 ) 3. MAN 1 Bandung ( 2003 – 2006 ) 4. UNIKOM Bandung ( 2006 – Sekarang )

Computer Skills : Mcs. Office, Adobe Photoshop, Corel Draw, Adobe Page Maker, Language Skills : English (Passif)

Experience Organization University :

HIMA MANAJEMEN INFORMATIKA 2006-2007